NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7

Kim Hyun memundurkan langkahnya, rasa sakit dan kebas di kedua lengannya menjalar. Ini adalah pertama kalinya serangan non-konvensional membuatnya goyah. Ia menatap Kang Min-soo (si Botak) yang kini tersenyum remeh.

Dia benar-benar meremehkanku, pikir Hyun. "Tapi dia juga punya alasan untuk sombong"

Mata Hyun menyapu leher Min-soo. Leher itu tidak terlihat seperti leher atlet Boxing biasa. Itu tebal, padat, dan pendek—seperti tiang pancang.

"Kekuatan serangan kepala bukan hanya dari dorongan tubuh, tapi dari kemampuan menahan *whiplash* dan mentransfer momentum. Lehernya yang tebal itu adalah kunci. Dia bisa mengayunkan kepalanya seperti martil tanpa takut cedera leher. Itu juga berarti **ketahanannya** terhadap *choke* dan serangan leher lain pasti jauh lebih tinggi daripada rata-rata. Aku tidak bisa bertarung dengannya seperti Jin Woo-jin," batin Hyun, kesiagaannya meningkat tajam.

Min-soo melihat keheningan Hyun sebagai pengakuan atas kekalahan.

"Kenapa, Kakak Kelas Kim Hyun?" ejek Min-soo, nada suaranya tinggi karena kemenangan. "Kau takut dengan kekuatan kepala gundul ini? Kau pikir kau hebat karena kau kelas dua? Di Central Sport Busan, pangkat kelas itu hanya angka di seragam! **Kekuatanlah yang berkuasa!** Aku, Kang Min-soo, Pimpinan Geng Kelas 1-B, akan menjadi Raja Kelas Dua berikutnya!"

Hyun mengabaikan ocehan itu. Baginya, Min-soo hanyalah sebuah ancaman yang harus dinetralkan.

Min-soo sudah terlalu lama berbicara. Dengan teriakan keras, dia maju menyerang. Kali ini, ia tidak memasang *guard* Boxing. Ia menundukkan kepala, berlari ke depan dengan bahu rendah, tampak seperti akan melakukan **tackle gulat** atau *football*.

Hyun langsung menyesuaikan *stance*-nya. *Counter* untuk *tackle* biasanya adalah *sprawl* (menghindari jatuhan) atau *guillotine choke*.

Namun, saat jarak mereka kurang dari satu meter, Hyun merasakan ada yang salah. Postur Min-soo terlalu rendah.

Tepat ketika Hyun bersiap melakukan *counter tackle*, Min-soo tiba-tiba mendongak dan, alih-alih merangkul kaki, dia melakukan **Sundulan Kepala (Headbutt) yang menanjak**, mengarah tepat ke **perut** Hyun.

**BUMM!**

Hyun tidak sempat membentuk pertahanan perut (*bracing*). Dampak dari tulang kepala yang tebal itu, didukung oleh momentum lari Min-soo, menghantam ulu hati dan perutnya. Rasanya seperti ditinju dari dalam.

Hyun tersentak, seluruh udara di paru-parunya keluar dengan *ugh!* yang menyakitkan. Dia mundur dua langkah, memegangi perutnya. Serangan itu tidak melumpuhkan, tetapi sangat menyakitkan dan efektif.

Min-soo tersenyum lebar. "Bagaimana?! Rasakan kekuatan leherku!"

Min-soo tidak memberi Hyun waktu bernapas. Dia kembali maju, mengincar sundulan berikutnya.

Hyun, masih sedikit membungkuk, dengan cepat berputar dan melakukan **Langkah Silang (Cross Step)** yang gesit, menghindari Sundulan Kedua Min-soo dengan perbedaan hanya beberapa milimeter.

**DHARRR!**

Kepala Min-soo menghantam **dinding bata** di belakang Hyun dengan suara keras. Min-soo menjerit pendek, lebih karena kejutan daripada rasa sakit yang parah, berkat kepala dan lehernya yang abnormal. Dia mengelus kepalanya, amarahnya meluap-luap.

"Kau berani-beraninya!" raung Min-soo, mengabaikan rasa sakitnya dan bersiap untuk serangan liar yang membabi buta.

Hyun tahu ini adalah kesempatan. Dia tidak bisa lagi mengandalkan tinju atau *pressure point* biasa. Dia harus menggunakan CQC dalam arti sebenarnya: **memanfaatkan segala sesuatu di sekitar sebagai senjata.**

Hyun dengan cepat melepaskan jas sekolahnya. Ia menggulung jas itu dengan erat di sekitar tangan kanannya, menyisakan ujung kain yang menggantung.

CQC militer mengajarkan bahwa dalam pertempuran jarak dekat, benda apa pun dapat menjadi senjata yang efektif—pulpen, kunci, atau dalam kasus ini, jas sekolah. Gulungan kain tebal memberikan **perlindungan minimal** pada tangan Hyun, sementara ujung yang bebas dapat digunakan untuk **menampar, mencambuk, atau melilit** untuk membatasi pandangan dan gerakan lawan.

Min-soo menyerang dengan teriakan, tinju dilemparkan tanpa *guard*.

Hyun tidak menunggu. Dia berlari ke arah Min-soo.

Saat jarak mendekat, Hyun melakukan gerakan yang tak terduga: **Luncuran Kaki Kanan (Right Leg Sweep Slide).** Dia menjatuhkan bahu dan tubuhnya rendah, meluncur di atas tanah gang yang berdebu.

Dalam posisi meluncur itu, Hyun melepaskan **Pukulan Tinju Samping** yang diarahkan ke **tempurung lutut kiri** Min-soo.

**KRAK!**

Itu adalah pukulan bersih dan terfokus. Tempurung lutut adalah sendi yang rentan. Min-soo menjerit, kakinya seketika kehilangan kekuatan dan ia ambruk, berlutut kesakitan di tanah.

Min-soo merintih di tanah, memegang lututnya. Tetapi Hyun tidak memberinya waktu.

Hyun segera bangkit. Gulungan jas sekolah di tangan kanannya menjadi senjata.

Dia melepaskan **Cambu *Snap*** cepat, memukul Min-soo di wajah. Kemudian, ia mulai menghajar wajah Min-soo dengan **serangan tamparan dan sabetan cepat** menggunakan gulungan jas itu.

**PAK! PAK! PAK!**

Serangan-serangan itu tidak mematahkan tulang, tetapi ujung kain yang berat dan lipatan keras itu berulang kali mengenai area sensitif wajah Min-soo, terutama **mata**.

"Argh! Mataku! Aku tidak bisa melihat!" raung Min-soo, kedua tangannya refleks menutupi wajah.

Min-soo mengayunkan tinjunya secara membabi buta. Hyun, dengan mudah, bergerak di sekelilingnya, menghindari pukulan-pukulan liar itu.

Hyun dengan gesit bergerak ke belakang tubuh Min-soo yang kebingungan. Sambil memegang gulungan jas sekolah, Hyun melilitkannya **sekali putaran di leher Min-soo**, tepat di area yang ia anggap paling tebal.

Min-soo tersentak, segera tercekik. Ia mencoba berontak, tetapi Hyun menarik kuat.

"Kau kuat, Kang Min-soo," bisik Hyun, suaranya kembali dingin dan mematikan, menarik lilitan jas. "Tapi kekuatan itu sia-sia jika kau tidak bisa berpikir dan melanggar aturan dasar. Aku tidak perlu menghancurkan kepala botakmu."

Min-soo memberontak keras. Ia mencakar tangan Hyun, wajahnya membiru.

Hyun kemudian memberikan **Tendangan Cepat ke Punggung Bawah** Min-soo, di area yang sensitif.

**JDUG!**

Min-soo ambruk ke tanah karena sakit, seluruh tubuhnya menegang. Hyun segera **menginjak punggung Min-soo**, dan menarik jas itu ke atas, mengunci cekikan dengan kuat.

Min-soo mengeluarkan suara *gasp* terakhir, matanya terpejam. Kekalahan total.

Hyun akhirnya melepaskan lilitan jas itu. Min-soo tergeletak tak bergerak di tanah, terengah-engah dan pingsan.

Hyun mengambil jasnya kembali, merapikannya sedikit, dan melirik ke arah empat petarung Kelas 1 lainnya yang masih terkapar.

*Selesai,* pikir Hyun. *Dua masalah dalam dua hari. Aku kira 'kehidupan normal' harus menunggu sebentar.*

Dia berjalan menghampiri siswi yang ketakutan di dinding.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!