NovelToon NovelToon
Beginning And End Season 3

Beginning And End Season 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Dark Romance / Time Travel / Balas Dendam / Sci-Fi / Cintapertama
Popularitas:143
Nilai: 5
Nama Author: raffa zahran dio

Lanjutan Beginning And End Season 2.

Setelah mengalahkan Tenka Mutan, Catalina Rombert berdiri sendirian di reruntuhan Tokyo—saksi terakhir dunia yang hancur, penuh kesedihan dan kelelahan. Saat dia terbenam dalam keputusasaan, bayangan anak kecil yang mirip dirinya muncul dan memberinya kesempatan: kembali ke masa lalu.

Tanpa sadar, Catalina terlempar ke masa dia berusia lima tahun—semua memori masa depan hilang, tapi dia tahu dia ada untuk menyelamatkan keluarga dan umat manusia. Setiap malam, mimpi membawakan potongan-potongan memori dan petunjuk misinya. Tanpa gambaran penuh, dia harus menyusun potongan-potongan itu untuk mencegah tragedi dan membangun dunia yang diimpikan.

Apakah potongan-potongan memori dari mimpi cukup untuk membuat Catalina mengubah takdir yang sudah ditentukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raffa zahran dio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 : Mayuri bergabung.

“Klik…” Pintu kamar Catalina terbuka dengan lembut. Cahaya lampu tidur berbentuk bunga yang berwarna pink muda menyala lembut—“glow… glow…”—menyinari kamar yang luas dan nyaman. Kasur raksasa berwarna pink muda dengan bantal-bantal berbentuk bunga dan boneka kuda yang besar duduk di tengah kamar. Dinding kamar dipenuhi dengan poster bunga dan lukisan langit malam yang indah, membuat kamar itu terlihat seperti dunia khayalan.

Catalina, Kurumi, dan Mayuri naik ke atas kasur dengan langkah yang pelan—“thump… thump… thump…” badannya mendarat lembut di atas kasur yang empuk. Mereka duduk berdampingan, kaki mereka menggoyangkan-goyangkan di udara. Udara di kamar terasa hangat dan segar, dengan bau kue coklat yang masih menyebar dari dapur—“sniff… sniff…” Kurumi mencium bau itu dengan senyum lebar.

Mayuri duduk sedikit menjauh, sikap tsundere nya muncul lagi. Rambut panjang putih kuncir dua nya terjatuh ke wajahnya, menutupi sebagian mata emas nya. Dia melihat ke arah Catalina dan Kurumi dengan ekspresi yang ragu-ragu, tubuhnya sedikit menggigil. “Kalian berdua, bukannya aku mau memuji kalian... t... tapi kalian kenapa memiliki kekuatan seperti orang tua kita yang pahlawan?” Bisiknya dengan suara yang gemetar, dia memutar wajah seolah tidak peduli.

Catalina melihat Mayuri dengan senyum lembut, dia menundukkan kepala seolah memikirkan apa yang harus dikatakan. Dia mengangkat tangannya, menyentuh rambut Mayuri dengan lembut. “Sudahlah mayuri... cerita nya panjang... kamu ga bakalan mengerti...” Katanya dengan suara yang pelan, ekspresi wajahnya berubah menjadi sedih sejenak—dia ingat masa depan yang hancur yang harus dia ubah.

Mayuri memalingkan wajah ke samping, dia mengangkat dagunya dengan ekspresi yang marah yang lucu. “Hmph! yaudah aku juga ga peduli!!” Teriaknya dengan suara yang kencang, tapi mata nya tetap melirik ke arah Catalina—jelas dia masih penasaran. Dia menggigit bibir dalam, rahangnya mengeras seolah menahan keinginan untuk bertanya lebih banyak.

Kurumi hanya tersenyum, tapi ada secercah kesal di matanya. Dia melihat Mayuri yang sok tidak peduli, lalu dengan cepat menghilang—“poof!!” suara awan cahaya yang muncul. Sebentar kemudian, dia teleport ke atas atap kamar dengan gerakan yang unik—“swish!!” dia bergelantungan di atap dengan tangan nya, mata kiri diamond hijau nya menyala terang. “Hihihi... kamu ini...” Katanya dengan suara yang menggodek, dia memandang Mayuri dari atas.

Mayuri terkejut, dia melompat ke atas dengan cepat—“wah!!” suaranya terkejut. Dia melihat ke atas atap, mata nya membesar terkejut dan ketakutan. “KURUMI!!” Teriaknya dengan suara yang kencang, dia menggigit bibirnya seolah takut akan jatuh.

Catalina tertawa sedikit—“hahaha...” suaranya lembut. Dia mengangkat tangan ke atas, memberi tanda ke Kurumi. “Sudah Kurumi... jangan takutin dia...” Katanya dengan suara yang tegas, lalu Kurumi langsung menghilang lagi—“poof!!” dan tiba tepat di samping Catalina dengan gerakan yang cepat. Mayuri melihat itu, dia semakin ketakutan dan menyusut ke pojok kasur.

Catalina melihat Mayuri dengan ekspresi yang serius, dia tahu waktunya untuk memberitahu kebenaran. Dia menghela nafas panjang—“huuu...” nafasnya keluar dengan lembut. “Mayuri... sebenarnya... aku ini bukan lah Catalina anak anak yang kau lihat sekarang... sebenarnya aku balik ke masalalu untuk mengubah takdir masa depan kita semua...” Katanya dengan suara yang pelan tapi jelas, menyentuh hati Mayuri.

Mayuri memutar wajah ke arah Catalina, mata nya membesar terkejut. “Apa? emang nya ada seperti itu? jangan mendongeng!!” Teriaknya dengan suara yang kencang, dia tidak percaya apa yang dia dengar. Bagaimana mungkin teman TK nya bisa balik ke masa lalu?

Catalina tidak berkata apa-apa, dia hanya memberi kode ke Kurumi dengan mata. Kurumi mengangguk, dia menggenggam tangan Mayuri dengan lembut. “XIEN...” Bisik Kurumi dengan suara yang lembut, kata-kata itu keluar dari bibirnya dengan kecepatan. “SWOOOSH!!” Suara portal yang terbuka, dan dalam sekejap, Kurumi dan Mayuri menghilang dari kamar—terbawa ke masa depan yang jauh.

Catalina menghela nafas lagi—“huuu...” dia merasa lega tapi juga cemas. Dia berdiri dari kasur, berjalan ke arah meja yang penuh dengan alat-alat kecil dan kertas. Dia melihat ke arah alat pelacak jiwa CIP yang sedang dia perbaiki, ekspresi wajahnya berubah menjadi pemikiran. “Hah... di Pertempuran barusan... aku kelupaan memakai kekuatan es nya mami... kedepan nya aku akan mencoba nya...” Bisiknya pelan, dia mengambil obeng kecil dan mulai memperbaiki alat itu dengan teliti—“klik... klik...” suara obeng yang bergerak.

Beberapa menit kemudian, suara portal yang terbuka kembali terdengar—“swoosh!!” Kurumi dan Mayuri muncul lagi di kamar, mereka mendarat di atas kasur dengan langkah yang pelan. “Catalina!! aku kembali!!” Teriak Kurumi dengan suara yang gemetar, dia melihat Catalina dengan ekspresi yang sedih.

Mayuri berdiri di belakang Kurumi, air mata nya terus mengalir deras ke wajahnya. Dia menangis terisak-isak—“huaa!!!” suaranya hancur, tubuhnya menggigil hebat. “Mama dan papa... semuanya... mati... Catalina di masa depan mati.. Kurumi masih hidup tapi ga tau mau kemana... dan Tenka.... siapa dia... dia telah mencoba memasukkan kutukan kepada Kurumi yang sebenarnya Kurumi itu udah mati sekarang.... Catalina menyelamatkan Kurumi... dan semuanya... tetap sama... huaa!!! aku ga mau dunia kita hancur!!” Bisiknya dengan suara yang hancur, dia memeluk kaki Catalina dengan kuat.

Catalina melihat Mayuri yang menangis, dia menyentuh pundak nya dengan lembut. “Hahh... bagaimana? udah percaya?” Katanya dengan suara yang pelan, ekspresi wajahnya berubah menjadi sedih. Dia mengelus rambut Mayuri dengan lembut, mencoba menenangkannya.

Mayuri hanya mengangguk, air mata nya masih mengalir. “Kenapa... semuanya terjadi...” Bisiknya dengan suara yang gemetar, dia menundukkan kepala seolah kecewa dengan dunia.

Catalina mengangkat kepala, ekspresi wajahnya berubah menjadi tegas. “Walaupun kamu belum mengerti apa yang akan ku katakan... tapi aku akan mengatakan nya kepada mu... Tenka... dia adalah ancaman dunia ini... aku tidak tahu latar tentang tenka ini... tapi yang pasti... dia akan menghancurkan semua nya tanpa terkecuali...” Katanya dengan suara yang lantang, dia melihat ke arah jendela yang terbuka sedikit. “Di masa depan... aku berhasil membunuh Tenka... namun racun mutan nya membuat aku mati beberapa menit kemudian...”

Mayuri menunduk, dia menggigit bibir dalam. “T... tapi... kalian... di usia lima tahu telah memeiliki kekuatan... bagaimana dengan aku... aku tidak memiliki kekuatan seperti kalian dan orang tua kita...” Bisiknya dengan suara yang hancur, mata nya penuh dengan kecewa pada dirinya sendiri.

Catalina berdiri, dia mengambil alat pelacak jiwa CIP yang sudah dia perbaiki. Dia melihat Mayuri dengan senyum lembut. “Untuk itu aku memperbaiki alat ini... sekarang... kau berdiri di depan ku...” Katanya dengan suara yang tegas, dia menempatkan alat itu di depan nya.

Mayuri terkejut, dia berdiri perlahan. “Ha? mau apa kau?” Tanyanya dengan suara yang gemetar, tubuhnya sedikit mundur.

Catalina memutar wajah, ekspresi nya sedikit marah yang lucu. “Sudah... diam aja!” Teriaknya dengan suara yang kencang, dia menekan tombol di alat itu.

“Beep... beep... beep...” Suara alat yang menyala. Sebuah hologram pink muncul dan mengelilingi Mayuri—“glow... glow... glow...” cahaya pink itu menyinari tubuh Mayuri, menampilkan data-data yang kompleks. Kurumi mendekat, dia melihat ke arah hologram hasil di depan Catalina dengan mata yang penuh penasaran.

Catalina melihat hologram itu, matanya membesar terkejut. “Ha? kenapa?? mayuri memiliki cip badai salju? mama nya Ryu adalah keturunan sun family kerajaan cina... memiliki kekuatan api murni... dan papa nya adalah klan ninja fuma pengendali angin... tapi sebenarnya... otomatis Mayuri juga keturunan Sun Family... mengapa dia beda ya...” Pikirnya dengan rasa heran, ekspresi wajahnya berubah dari terkejut menjadi pemikiran.

Mayuri melihat wajah Catalina yang berubah, dia menjadi cemas. “Ada apa Catalina, wajah kamu berubah kek gitu?” Tanyanya dengan suara yang gemetar, dia menggigit bibir dalam.

Catalina menggeleng kepala, dia mengangkat tangannya ke arah dada Mayuri. “Hahh... sebentar...” Katanya dengan suara yang pelan, lalu dia menjulurkan tangan nya ke dada Mayuri. “Sssshhh...” Suara seolah angin es yang muncul, dan sebuah kristal putih salju yang mengkilap mulai keluar dari dada Mayuri—“glow... glow...” kristal itu menyala dengan cahaya yang lembut dan sejuk.

Mayuri terkejut, dia melihat kristal itu dengan mata yang membesar. “Loh.. aku juga memiliki kekuatan?” Bisiknya dengan suara yang terkejut, dia tidak percaya apa yang dia lihat.

Kurumi tersenyum lebar, dia melihat kristal itu dengan mata yang penuh kagum. “Iya!! tapi... ada yang salah... Catalina akan menjelaskan nya...” Katanya dengan suara yang meriah, dia mendekat lebih jauh.

Catalina menggenggam kristal salju putih yang melayang di tangan nya, dia melihat Mayuri dengan ekspresi yang serius. “Mayuri... sebenarnya leluhur kamu adalah Sun family... cicit nya Sun Shang Xiang... sama seperti mama mu... dan kamu adalah keturunan terakhir... namun jiwa cip mu berlawanan dengan kekuatan leluhur mu... kau... memiliki CIP badai salju yang di katagori kan elemen tingkatan atas es... sangat kuat... tapi aku heran kenapa kamu ga mewariskan kekuatan leluhur mu?”

Mayuri mengangkat bahu nya, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. “Mana aku tahu! tapi... mau kau apakan kristal itu!! kembali kan!!” Teriaknya dengan suara yang kencang, dia mencoba meraih kristal itu.

Catalina menghela nafas, dia memegang kristal itu lebih erat. “Hei sabar! kamu mau memiliki kekuatan ga!?” Tanyanya dengan suara yang tegas, dia melihat Mayuri dengan mata yang penuh harapan.

Mayuri mengangguk cepat, ekspresi wajahnya berubah menjadi senang. Kurumi melihat itu, dia semakin geram dan menampar punggung Catalina dengan lembut. “Cepat dong!! Aku penasaran!!”

Catalina menyenyum, dia mengangkat kristal salju putih ke atas. “Wahai kristal salju putih... kau sudah boleh keluar dari tempat peristirahatan mu... namun... jangan keluar kan seluruh potensi mu karena pemilik mu masih berumur lima tahun...” Bisiknya dengan suara yang lembut dan penuh hormat.

Kristal itu tiba-tiba menyala terang—“glow... glow... glow...” cahaya putih salju menyebar ke seluruh kamar. “FWOOOOM!!” Suara angin es yang besar, dan sebuah cahaya salju muncul di samping Mayuri, membentuk sebuah tombak putih salju yang unik. Tombak itu memiliki gagang berwarna emas dengan ukiran bunga salju, dan ujung tombak yang terbuat dari es yang mengkilap seperti kristal.

Mayuri memegang tombak itu dengan tangan yang gemetar, dia melihat tombak itu dengan mata yang membesar. “Ini... ini senjata ku?” Bisiknya dengan suara yang terkejut, suara nya penuh kebahagiaan.

Catalina mengangguk, dia tersenyum lebar. “Iya... dan gunakan senjata ini untuk menegakkan keadilan, jangan gunakan untuk menyakiti orang... mengerti...” Katanya dengan suara yang tegas, ekspresi wajahnya berubah menjadi penuh harapan.

Mayuri mengangguk cepat, dia menyentuh tombak itu dengan senyum lebar. Segera setelah itu, senjata itu masuk kembali ke dalam tubuhnya dan menghilang—“poof!!” suara awan cahaya yang muncul. Kurumi melihat itu dengan senyum, dia menggenggam tangan Catalina. “Sekarang... kau akan ikut dengan kami berdua untuk mengalahkan mutan yang akan menghancurkan dunia kita... kita akan menunggu potongan memori Catalina dari mimpi malam nya... karena di sana lah misi kita selanjutnya...”

Mayuri berdiri tegak, ekspresi wajahnya berubah menjadi tegas. Dia melihat ke arah Catalina dan Kurumi dengan mata yang penuh tekad. “Baiklah!! aku... akan menjadi lebih kuat supaya dapat menyelamatkan dunia seperti semua orang tua kita di masa lalu!” Teriaknya dengan suara yang lantang, mata emas nya menyala dengan cahaya yang penuh harapan.

Di kamar itu, cahaya lampu tidur yang menyala lembut membuat suasana semakin hangat. Tiga anak kecil itu berdiri berdampingan, tangan mereka saling menggenggam erat—mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang, untuk mengubah masa depan yang hancur menjadi masa depan yang penuh harapan.

 

Bunyi jam dinding yang berdetak—“tick… tock… tick… tock…”—bergema di kamar. Catalina, Kurumi, dan Mayuri tersenyum satu sama lain, mereka tahu bahwa perjuangan mereka baru saja dimulai. Di luar jendela, bulan purnama menyinari langit dengan cahaya yang terang, seolah memberitahu mereka bahwa mereka tidak sendirian.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!