NovelToon NovelToon
Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Adakalanya Dunia Lain Telah Damai

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Nikahmuda / Spiritual / Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:911
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.

Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...

Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana Hidup Di Dunia Yang Damai, Namun Masih Rentan Dalam Bahaya

Dua hari telah berlalu sejak kejadian pil pembangkit Qi.

Aku kembali ke rutinitasku sebagai pedagang sayur.

Aku tidak akan perduli tentang dampak yang ditimbulkan oleh Ferdi di masa mendatang.

“Ini bu.” Aku hanya bisa pasrah.

Lagi pula aku tidak memiliki kekuatan apa pun.

Tidak ada Qi yang tersisa di tubuhku.

Aku bagaikan seorang pendekar tanpa tenaga dalam, berakhir menjadi pedagang sayur.

Kemudian beberapa pelangganku memilih sayur pada kereta yang ditarik oleh kuda hitamku.

Ini barang daganganku yang berharga.

“Harganya sepuluh ribu.”

“Ini tiga puluh ribu dengan ikannya.”

“Kalau yang ini lima puluh ribu, ayam sekarang mahal.”

Semua orang membayar saja.

Karena ibu-ibu di sini telah memiliki mata uang bernama Ruph.

Sekarang aku bisa memberi nafkah untuk keluargaku, terutama istriku (Ani) yang saat ini telah mengandung anak pertama kami.

…..

Barang dagangan telah habis.

Sekarang aku pergi menuju rumah.

“Tolong!” Teriak seorang wanita paruh baya (ibu rumah tangga) yang keluar dari rumahnya.

Aku turun dari kuda hitamku.

“Ada apa bu?” (Tanyaku)

“Anakku sedang kerasukan roh jahat.” Katanya (Ibu) panik.

Sekarang, bagaiman roh jahat masih ada di dunia ini?

…..

Aku masuk kedalam rumahnya.

Sekarang aku mendapati seseorang dengan aura hitam. 

Anak lelaki yang mungkin berumur 10 tahun ini telah memakan sebuah sup.

Sekarang aku tidak akan diam.

Dia melompat seperti kucing yang lincah untuk menerkam diriku yang telah berdiri di hadapannya.

Sontak aku menahan orang ini.

Meski tidak ada infeksi virus atau apa pun, tapi nyatanya ini adalah roh jahat yang bangkit.

“Hai, apa kau tidak sadar!” Ucapku yang menahan dirinya.

“ERRRRRRRR.” Suara (anak yang kerasukan roh jahat) cukup menyeramkan, apalagi taring dan cakarnya memanjang.

Dia terasa ringan untukku.

Sehingga aku menendangnya (anak yang kerasukan roh jahat) hingga terpental mengenai meja.

“Maaf jika itu sakit.” Ucapku.

Dia masih bisa bangkit.

“Astaga.” Ucapku karena kesal.

Aku harus mencari cara.

Ini adalah ruang tamu.

Dan aku harus bisa memanfaatkan ruang sempit ini.

Sekarang dia (anak yang kerasukan roh jahat) menerkam diriku.

Aku berjungkir balik ke belakang. 

Kakiku menginjak gagang pintu. 

Sekarang tubuhku sudah ada di atas.

Aku melompat ke udara.

Sekarang aku bisa menyerang bagian terlemah [titik saraf] dengan totokan tertentu.

Aku berjungkir balik untuk mengantisipasi tubuhku yang jatuh ke lantai kayu.

Sekarang dia telah berhasil jatuh.

“Berhasil.” Ucapku.

Roh jahat pada dunia ini menguasai sistem syaraf.

Jika ada beberapa syaraf yang cedera dari tubuh manusia, maka roh jahat akan keluar dengan sendirinya.

[Roh jahat] Monster itu menampakkan dirinya.

Tapi sekarang aku melihat, ada beberapa garam yang terisa di meja.

Aku melemparkan garam pada roh jahat yang berwujud asap dengan mata dan taring yang panjang.

“Kau ternyata bangkit lagi… tapi nyatanya, cara para petualang menaburkan garam untukmu, malah membuatmu harus kembali ke alammu lagi.” Aku tertawa senang.

Roh jahat hilang.

Dan aku menghela nafas.

“Jurus tanpa Qi ternyata cukup berguna.”

Memang aku tidak memiliki jurus apa pun.

Hanya sekedar pengetahuan yang tersisa dari perpustakaan, atau ilmu bela diri dari perguruan itu sendiri.

Yang terpenting, anak ini telah selamat.

…..

Dan aku melihat sebuah pil yang tertera di meja.

“Ini pil apa?” Tanyaku pada seorang ibu yang tadi meminta bantuan.

“Pil kesehatan… aku membelinya di pasar, pada pedagang imigran.” Katanya (ibu yang telah aku beri pertolongan).

Aku menyita itu.

“Anda telah di bohongi oleh pedagang yang menjual benda ini, sekarang saya harus menyerahkannya pada lembaga kerajaan yang berwenang.”

Sang ibu mengangguk saja.

Dan aku keluar dari rumah itu segera menuju pihak keamanan kerajaan Altarus.

……

        Aku menepuk meja di sebuah kantor keamanan kerajaan Altarus.

Sungguh dua temanku ini sangat mengesalkan.

“Kalian cuma bermain catur, padahal seharusnya patroli, atau layani masyarakat.” Ucapku.

Sekarang mereka berdua menatapku.

“Senior Arul, bukannya anda baru saja jualan sayur?” Tanya Nick.

“Itu sudah selasai… kali ini aku ingin memperlihatkan pada kalian tentang sesuatu.” Ucapku.

Aku menaruh pil pembangkit Qi diatas meja.

Mereka berdua (Nick & Roy) terkejut.

“Benda ini, apakah masih aktif & masih bisa digunakan?” Tanya Nick.

“Tentu saja.” Ucapku.

…..

“Aha, aku tahu siapa yang membuat pil kultivasi ini, aku yakin dia teman kita juga.” Roy beranjak dari bangku.

“Ferdi?” Nick mengatakan lebih dulu daripada diriku.

…..

“Sebenarnya aku tahu dia membuat bisnis baru.” Roy mengatakan itu.

Sekarang Nick dan aku terpancing emosi.

Nicki menarik kerah leher baju lelaki berambut pirang dengan potongan rambut pendek (Roy).

“Jika kau tahu sejak lama, kenapa tidak bilang?” Ucap Nicki.

“Aku kira dia hanya bisnis pengantar barang.” Jawabnya.

…..

“Nicki, sabar.” Aku akan bertindak bijaksana.

“Tapi senior Arul, ini akan membangkitkan perang.” Ucap Nicki.

Aku jelaskan untuk juniorku (Nicki). “Ya, aku tahu itu… Berdasar dari apa yang aku tahu, para konsumen tidak tahu manfaat lain dari pil ini, mereka menganggap khasiatnya hanya penambah stamina.”

Dia (Nicki) bisa habis kesabaran juga, meski dengan teman seperguruan.

….

       Aku pulang ke rumah.

Ini adalah penginapan yang telah aku sewa bersama istriku.

Terkadang kami belum terbiasa untuk hidup berdua.

Karena aku sebagai pedagang sayur, memiliki stok barang dagangan yang tersisa.

Sedangkan istriku (Ani) mengurus beberapa dokumen laporan pertanian. Karena dia sekarang bekerja sebagai lembaga penyuluh pertanian.

Dia (Ani) menatapku.

“Apa kau sedang stress?” Tanya istriku (Ani) yang sedang duduk.

“Sepertinya, tapi, siang tadi aku menemukan roh jahat yang merasuki tubuh seorang anak kecil.” Aku mengucapkan itu, dan membuat istriku (Ani) cukup terkejut.

“Roh Jahat… Bagaimana caranya dia masih bisa hidup?” Istriku (Ani) berdiri setelah mengucapkan itu.

“Itu dikarenakan pil kultivasi yang masih tersebar dengan bebas, para konsumen hanya menganggap pil itu hanya sebagai penambah stamina saja.” Setelah aku menjelaskannya, kemudian aku duduk di bangku panjang pada ruang tamu.

…..

Ani memasak sayur dari sisa dagangan yang tersisa.

Makan siang kami hampir mendekati sore.

“Aku merasakan nikmatnya berumah tangga.” Itu ucapku.

“Iya, aku juga sayang… sekarang sudah hampir satu minggu aku tidak haid, jadi kemungkinan…” Ani tertunduk.

“Semoga saja,” Aku lanjut untuk makan sayur dan ikan gabus yang telah dia siapkan.

…...

“Makanan tadi enak.” Ucapku.

Ani tersenyum.

Aku menggeliat, langsung melihat tumpukan kayu yang belum terbelah.

“Kau tidak ingin tidur siang dulu?” Tanya istriku (Ani) yang membereskan makanan dan piring yang tersisa.

“Sepertinya kau juga akan sibuk, aku mau yang itu-itu lo sebelum tidur siang.” Kataku sambil sedikit tertawa.

“Nanti saja, dasar… Urus kayu bakar saja sana.” Jawabnya (Ani) dengan nada manja.

Aku mengerti bahwa dia (Ani) sedang sibuk mengurusi pekerjaan rumah, dan apalagi ada banyak dokumen yang harus dia kerjakan.

….

Aku memegang kapak.

Kayu yang aku telah potong dengan beberapa bagian, siap diperhalus untuk kebutuhan memasak.

Namun sebelum memasak, aku harus membuat kayu-kayu ini kering karena terik matahari.

Aku melakukan semua ini ketika waktu menjelang sore.

Sebagian orang banyak menyapaku dengan senyum, mereka hanya kebetulan lewat.

Entah mereka dari pasar atau hanya pergi untuk bekerja & belanja, tapi suasana hari ini cukup asyik.

Sambil membelah beberapa kayu, aku berpikir tentang kejadian yang telah aku lalui.

Ini tentang, bagaimana anak itu bisa menjadi roh jahat, hanya karena memakan pil kultivasi, berarti anak lelaki berumur 10 tahun itu sudah lama digandrungi oleh roh jahat.

Roh jahat hanya sebagian kecil, dari monster-monster berjenis gaib di dunia ini.

Sedangkan monster di dunia ini terbagi tiga, yaitu; darat, udara & roh.

Roh juga bisa mencakup dari sisa revolusi yang ada.

Dan aku yakin, tidak semua orang bisa menjabarkan bagaimana evolusi roh sebagaiamana mestinya.

Kali ini, aku harus lebih waspada terhadap pil kultivasi yang bertebaran di pasar.

Jika aku telusuri, resep itu sama sekali tidak hilang.

Semua item itu masih ada di dunia ini dan tergantung dari beberapa orang yang bisa meraciknya. 

Istriku hanya bisa membuat pil kultivasi tingkat bawah, dan itu tidak bekerja sama sekali.

Sedangkan bisnis yang dijalankan juniorku (Ferdi) sangatlah berbahaya, tingkatnya ada di kisaran menengah ke atas.

Setelah memikirkan semua itu, kayu yang telah aku perhalus telah selesai.

“Sepertinya, ini sudah cukup.” Aku kemudian menyusun kayu-kayu halus dengan menumpang hingga berbentuk persegi ke atas.

…..

Setelah melakukan tugasku, kini aku harus kembali ke rumah.

Namun aku mendengar sesuatu.

Di tengah kota terjadi sebuah ledakan.

Istriku bangkit dari rumah, menatap keluar.

“Sayang, lihatlah itu.” Dia (Ani) menunjuk ke daerah barat.

“Ya, itu adalah… “ Kataku sambil terkejut bersama.

“Wabah roh jahat.” Ucapku bersama istriku.

…..

Wabah roh jahat telah menyerang kerajaaan Altarus, selebihnya banyak para pasukan tentara yang dikerahkan untuk mengantisipasi wabah ini, namun yang tersisa hanya kerugian dan gugurnya banyak pasukan.

Sekarang diriku harus pergi dari rumah ini sekarang.

“Ayo sayang.” Ajakku mengajak istriku (Ani) untuk pergi dari kota Altarus.

Wabah ini ada di mana-mana.

Kekacauan terjadi.

Para roh jahat memakan roh manusia yang hidup.

Jika kita tidak bisa membela diri, maka hanya akan diserang oleh mereka (yaitu manusia yang terinfeksi roh jahat).

…..

Saat aku menarik pelana kuda, membawa istriku untuk pergi dari kota ini, ada dua temanku.

“Senior Arul, anda tidak akan bisa pergi berdua saja, ikutlah dengan kami menggunakan kereta ini.” Nicki mengatakan itu.

Aku tidak bisa membiarkan istriku terluka.

“Bawa istriku bersama kalian, aku akan mencari inti masalah dari semua ini.” Ucapku untuk Nicki & Roy.

…..

Ani menahanku.

“Jangan,” katanya.

Diriku yang hanya menggunakan sebuah tombak, kini akan nekat menuju tempat di mana wabah telah terjadi.

Melihat istriku (Ani) yang saat ini memegang kandungannya, membuat diriku menahan ambisi.

Roy menghela nafas.

“Apa yang kau lakukan senior, kita tidak memiliki lagi kekuatan, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan semua orang.” Roy memang telah mengatakan itu.

Sekarang apa boleh buat, aku menuruti saja.

….

Kota Altarus memiliki sebuah perbatasan yang disebut dinding perbatasan.

Beberapa orang yang melihat kami, segera menodongkan tombak.

“Jangan lakukan itu!” Tegur seorang wanita dari atas menara.

“Mereka tidak kerasukan roh jahat, dan mereka mantan pahlawan.” Kata seseorang pemimpin para tentara.

Dia turun dari menara itu dengan seutas tali yang panjang.

Segera dia menunduk.

“Senior Arul, maaf atas kelancangan kami, saat ini semua orang di kota Altarus sedang dilanda wabah roh jahat, kita harus mengurung semua orang.” Mendengar Mari bicara, sekarang membutku mengerti tentang satu hal.

“Baiklah, jika seperti itu, apa boleh buat… lakukan apa yang kita bisa.”

…..

Aku hanya melihat semua pintu gerbang dari kota Altarus telah ditutup rapat.

Begitu banyak manusia yang kerasukan roh jahat, dan itu sangat mengerikan.

Ada sebuah tenda, tempat di mana semua mantan petualang berkumpul.

Sekarang aku bisa menjumpai mereka semua.

“Sekarang kita tidak bisa tinggal diam, roh jahat akan membunuh mereka satu persatu, dan mereka akan mendapatkan entitas, kita harus mencari cara untuk menyembuhkan semua orang.” Usulku pada semua mantan petualang yang hadir.

Dari mereka ada yang sudah menua, dan juga ada yang sudah terlihat gemuk dan beruban.

Sekarang aku menghela nafas.

Ani kemudian berdiri di sampingku.

“Arul telah mendapat cara untuk membasmi roh jahat.” Ucap istriku (Ani) yang saat ini menatapku.

“Ah, begitulah… aku akan mengajarkan pada kalian semua.” Ucapku lagi.

Meski begitu, mereka semua yang terlihat tua, belum mendapat semangat apa pun.

Ani seketika memukul meja kayu, itu cukup keras.

“Ayolah kalian semua, kita harus menyelamatkan keluarga kita, perdamaian yang selama ini kita impikan akan habis di depan mata, aku yakin kita bisa menghabisi roh jahat dengan cara kita masing-masing, tanpa membunuh para korban.” Perkataan istriku (Ani) membuat semua orang berbisik-bisik.

Mungkin sebagian dari mereka, masih ragu untuk kembali ke medan pertempuran. 

…..

Seketika seseorang melangkah masuk, dia adalah seorang wanita dengan perawakan yang tinggi, dia adalah teman seperguruan aku ketika sama-sama menuntut ilmu bela diri.

Semua orang terkejut ketika melihat wanita dengan rambut warna merah, dan pakaiannya yang serba merah.

Dia adalah ratu Mount Desert.

“Zhui Mei.” Aku langsung menyebut namanya, karena kami benar-benar teman.

Ani juga memberi hormat pada sang ratu Mount Angel dari negeri sebelah.

Kemudian raja dari kota Altarus masuk ke dalam tenda.

“Beri hormat pada mereka berdua.” Kemudian aku merasa ada sedikit bantuan yang akan terjadi dari kota sebelah (Mount Angel) yang pemimpinnya sekarang datang.

Raja kota Altarus seperti ingin bicara.

“Kita akan terima usulan dari ketua kalian, Arul… dan kita juga akan mendapat bantuan dari ratu Zhui Mei… Kita akan menghilangkan roh jahat, tanpa harus melukai para korban, dengan cara yang kalian bisa.” Raja Sugiono telah menyampaikan pendapatnya.

“Baiklah raja, saya akan berusaha sebisa mungkin untuk mengajak mereka menyelamatkan para warga… tetapi ada monster roh jahat di tengah kota yang sangat besar, aku yakin tidak seorang pun bisa mengalahkannya… Maka dari itu, saya akan memilih beberapa orang yang masih ingin bertarung di garda paling depan, sedangkan yang lain, hanya cukup menotok urat syaraf tertentu para korban.” Ucapku.

Raja kota Altarus sepertinya memang menerima usulanku.

“Ide bagus, Rul.” Itulah kata raja Sugiono.

“Dan aku ingin memperingatkan kalian semua, berhati-hatilah dengan gigitan dan cakaran, karena roh jahat akan masuk ke dalam sel tubuh kalian dengan cepat dari serangan mereka itu.’’ Dengan begitu, semua mengerti tentang ucapanku.

……

Penyerangan di mulai.

Beberapa orang telah berhasil terselamatkan, dengan cara sistem totok syaraf kuno yang terkenal.

Mungkin ada yang sedikit tertular, tetapi rekan yang lain berusaha menyelamatkan dengan cara yang lebih ahli.

Ratu Mount Angel (Zhui Mei) juga menyelamatkan beberapa orang dari reruntuhan, ratu ini ternyata membawa banyak pasukan untuk menolong kami.

…..

Sekarang tinggal aku, Nicki, Roy yang berusaha menjinakkan  binatang komodo raksasa yang ada di tengah kota.

Aku melompat dan menggunakan tombak untuk menusuk bagian syaraf geraknya.

Sementara itu, Roy & Nicki memutus urat gerak bagian kaki dan tangan.

“Senior Arul, kami telah berhasil.” Kata Nicki dengan lantang.

“Lakukan sesuatu!” Roy memang kehabisan cara untuk menahan pergerakan monster ini.

Aku melihat istriku (Ani) dari kejauhan, dia (istriku) sekarang akan melemparkan tong berisi susu.

“Ani, lemparkan itu!” Dia (istriku) melemparkan dengan kuat.

Ternyata istriku (Ani) masih handal dalam menggunakan serangan jarak jauh.

Komodo raksasa meminum susu berisi tong itu.

Binatang ini (Komodo) menyusut, hingga dia menjadi komodo biasa.

Aku membungkus anak komodo ini hanya dengan karung.

“Penjahatnya telah tertangkap.” Ujarku.

Semua penduduk kota Altarus bertepuk tangan.

……

Setelah kejadian itu, dalam beberapa hari kemudian, orang yang membeli barang daganganku bertambah banyak.

Entah inikah cara mereka berterima kasih atau apa, yang pastinya, semua masalah di kota  ini hanya dianggap sebagai mimpi.

…..

Ingatanku, beberapa hari yang lalu.

Semua pil pembangkit Qi telah disita.

Ferdi ditangkap karena bisnis yang dia jalankan telah merugikan banyak orang.

(Ferdi adalah penemu pil pembangkit Qi)

Sebab pil pembangkit kekuatan itu seharusnya tidak ada di pasaran, dan menjadi barang ilegal.

Kerajaan harus menindak lanjuti bagaimana reaksi semua barang di pasaran, jika ada sesuatu yang merugikan konsumen, maka itu harus ditarik peredarannya, jangan sampai produk itu dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kalimat Ferdi yang kuingat hanyalah, “aku tidak ingin menjual benda berbahaya, ini bisnis, dan bukan aku yang melakukan semua kekacauan ini.”

Itu yang aku ingat ketika dia menatapku dan beberapa petugas keamanan yang telah menangkapnya.

Sekarang apa boleh buat, yang salah akan tetap salah, dan lagi pula, ini adalah dunia yang memilik sistem yang adil.

…..

(POV 3)

Ferdi telah ada di dalam penjara.

Seseorang berjubah hitam masuk ke dalam ruang bawah tanah.

Pada ruang bawah tanah ini, begitu banyak penjara.

Hanya satu penjara yang dituju oleh orang (berjubah hitam dengan wajah yang tertutup) ini.

“Hai, perkenalkan namaku… mister X.” Kata orang (berjubah hitam) itu dengan nada yang pelan.

“Kau sia.. “ Ferdi berhenti bicara, ketika melihat sebuah tato kecil berlambang elang di leher orang  (berjubah hitam) yang kali ini di hadapannya.

“Kau tidak akan lama berada di sini, tapi sekarang kau harus ikuti perintahku setelah bebas, kau mengerti?” Orang (berjubah hitam) ini bersuara berat.

Dia seperti terlihat menjanjikan bagi Ferdi.

Bahkan dia (Ferdi) bebas setelah hanya satu hari di penjara.

Dengan bisnis legalnya, siapa yang bisa mengampuni dirinya sendiri, dia (Ferdi) hampir terkena hukuman pancung, tetapi dia seperti orang yang hanya menginjak kucing di  jalanan, tanpa sengaja, meski nyata bersalahnya.

…..

Jika seperti ini sistem kerajaan ini telah salah sejak dari awal.

Ada beberapa kompetitor yang memiliki wewenang, menyelundupkan data para tahanan, cukup membayar, maka akan bisa memilih, siapa tahanan yang bisa dijadikan sebagai budak kerja.

Dunia yang damai ini telah memiliki sistem yang tidak teratur sejak dari awal.

Dalam sebuah markas seseorang berjubah hitam itu, Ferdi melihat sesosok orang yang telah duduk di kursi dengan ukiran yang cukup sulit dikatakan.

Bagaimana pun, dia tertegun dengan manusia berkepala tengkorak itu.

“Dia adalah dewa kita, maka patuhilah segala perintahnya.” Kata seseorang berjubah hitam, yang memerintahkan Ferdi untuk segera menunduk.

Bagaimana pun, dia (Ferdi) masih memiliki sisi takut, “baiklah,” katanya.

…..

“Inikah orang yang kau perintahkan untuk membuat pil kultivasi untuk kita?” Tanya raja  bawah tanah.

Dan seorang perwakilan berjubah hitam menunjuk Ferdi.

“Benar tuan, dia lah yang membuat kekacauan di kota… dan ini akan jadi rencana besar kita untuk membangkitkan solus.” Itulah kata lelaki berjubah hitam dengan topeng yang telah menutupi seluruh wajahnya.

Raja bawah tanah tertawa… “Ini bagus, kita akan menguasai dunia luar dengan sangat baik.”

Ferdi hanya kebingungan dengan maksud dan tujuan mereka.

Tetapi raja bawah tanah seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Ternyata ilmu hipnotis yang aku ajarkan padamu, mampu mengelabui para penjaga di penjara itu, sekarang kau boleh kembali untuk beristirahat… Bawa orang ini ke ruang peracikan obat, agar kita bisa memperbanyak pembangkitan Qi.” Itu perintah raja bawah tanah.

….

(POV 1 Arul)

Aku meminum sebuah kopi di depan rumah.

Sekarang ada sebuah selebaran yang telah sampai di depan rumahku, aku melihat lukisan dari selebaran itu.

Ada wajah yang aku kenal.

Dan dia adalah Ferdi, juniorku yang tertangkap.

Namun, dia telah lepas dari penjara.

“Ini tidak mungkin.” Ucapku terkejut.

Istriku keluar dari rumah, juga melihat selebaran yang aku baca.

“Ferdi kabur dari penjara, bagaimana bisa?” Tanya istriku (Ani) yang bergegas sebagai kepala penyuluh pertanian.

"Nicki dan Roy pasti ada di sana, aku akan bertanya pada mereka.” Kemudian aku bergegas mengantar istriku dengan kuda hitam, untuk pergi ke tempat kerjanya lebih dulu.

….

Karena istriku sedang hamil, maka perjalanan aku terlambat untuk ke tempat pos dua juniorku (Nick & Roy) berada.

Untungnya, hari ini mereka ada di sebuah tempat bernama alun-alun kota.

Mereka sedang melakukan kencan duet. 

“Hai kalian, seperti santai sekali… padahal ada masalah.” Tuduh diriku pada mereka.

“Bukan begitu senior, anda tidak tahu masa muda jaman sekarang… hai, tapi anda tidak berdagang sayur hari ini.” Nick menuduhku lebih dulu.

“Hari ini minggu, semua orang pergi ke pasar untuk membeli barang, sia-sia jika aku berdagang… Tapi, kali ini kalian sedang kencang duet, memang luar biasa.” Pujiku sekali-kali untuk mereka.

“Pujian anda memiliki singgungan,” Nick mungkin benar, tetapi dia menyadari selebaran yang mereka lihat di tanganku.

“Eh, ini… Ferdi.” Ucapnya (Nicki) dan membuat juniorku yang satunya (Roy) juda ikut melihat selebaran itu.

….

Roy menggaruk kepalanya, “ini tidak mungkin, saya semalam baru mengantarkan makanan ke penjara itu, dan semua baik-baik saja.”

“Masa, jam berapa kau ke sana?” Tanyaku.

“Sekitar sore, menjelang malam.” Kata dia (Roy) mengingat dengan ekspresi menyentuh bibir.

Dua orang wanita teman mereka hanya terdiam, ketika perundingan ini berlanjut.

Nicki sepertinya menyimpulkan sesuatu.

…..

“Semalam, aku ingat… pada tempat peribadatan waktu subuh, aku tidak melihat paman Uego beribadah bersamaku, aku hanya bertanya pada beliau, kenapa… tetapi beliau hanya menjawab, “semua orang di pos penjagaan malam tadi tertidur,” tapi beliau tidak tahu tentang Ferdi yang hilang.” Itulah cerita Nicki.

Aku memecahkan misteri, jika diingat bahwa orang yang tertidur dengan serentak akibat ulah sihir & hipnotis, tetapi Qi tidak ada lagi di dunia ini, dan kesimpulan yang pas sudah di dapatkan.

“Hipnotis.” Ucapku.

Semua orang terkejut, bahkan kedua wanita lawan kencan mereka (Nicki & Roy) juga terkejut.

“Berarti, hipnotis masih berfungsi di balik dunia yang damai ini.” Apa yang Nicki ucapkan mungkin terbukti adanya.

…..

Roy menggaruk belakang kepalanya.

“Hah, semakin membingungkan, lalu apakah yang terjadi jika Ferdi hilang?” Juniorku berambut pirang (Roy) ini menanyakan sesuatu yang sulit.

“Aku pun juga tidak tahu, yang nyata kita masih berada dalam jarak aman. Meski sebenarnya kita masih ada dalam lingkaran bahaya.” (Aku)

Dalam teori yang ada dalam pikiranku, mungkin saja Ferdi telah pergi ke suatu tempat, entah kabur dari hukuman, atau membalas dendam dengan cara membuat penemuan barunya.

 

1
Blueberry Solenne
Oh jadi manusia di negara tersebut awalnya punya kekuatan naga, apa termasuk bisa nyemburin api juga thor?
Syah Raman: iya, dinegeri ini terbagi 3 sumber kekuatan, yaitu Qi, Chakra & Mana.
total 1 replies
checangel_
Berawal dari berpacaran to /Facepalm/
Fitur AI
apa dah yang penting,jangan bikin terheran heran /Smile//Shy/
Fitur AI
musim kawin dah kayak hewan wkwkwk /Chuckle/.tapi kadang ada pertanyaan bagi kita ketika menjomblo selama 6 tahun gitu .
Syah Raman: 🤣iya sih, kamu benar... pasti itu aneh
total 1 replies
Syah Raman
dilamar
Syah Raman
jendela
checangel_
Yap, karena untuk berada di jalan kebenaran penuh dengan air mata dan juang yang tiada batas 🤧
M.FAJRI
halo kak semangat ya😇😇😇
M.FAJRI: sip kak 🤗🤗🤗
total 2 replies
Syah Raman
terpengaruh
Syah Raman
panorama
Syah Raman
titik
Syah Raman
sarannya
Syah Raman
juniorku
Syah Raman
kendali
Syah Raman
terdengarnya ada dua kali
Syah Raman
ini perbaiki
Syah Raman
jangan raja Sugiono
Syah Raman
banyak
Syah Raman
memasak
Syah Raman
anda
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!