NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Transmigrasi Ke Tubuh Adik Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Setelah kematian bayi malangnya yang baru saja lahir, tepat 2 jam setelah itu Ayu Maheswari tewas secara tragis ditangan suaminya sendiri. Jiwanya menolak mendapat perlakuan keji seperti itu. Ayu tidak terima. Ia berdoa kepada Tuhan-nya, meminta dibangkitkan untuk membalaskan dendam atas ketidak adilan yang ia terima.

Begitu terbangun, Ayu tersentak tetiba ada suaminya-Damar didepan matanya kembali. Namun, Damar tidak sendiri. Ada wanita cantik berdiri disampingnya sambil mengapit lengan penuh kepemilikan.

"Tega sekali kamu Damar!"

Rupanya Ayu terbangun diraga wanita lemah bernama Rumi. Sementara Rumi sendiri adalah adik angkat-Raisa, selingkuhan Damar.

Ayu tidak terima! Ia rasa, Rumi juga pasti ingin berontak. Dendam itu semakin tersulut kuat. Satu ambisi dua tujuan yang sama. Yakni ingin melihat keduanya Hancur!

Rumi yang semula lemah, kini bangkit kuat dalam jiwa Ayu Maheswari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 7

Bik Asih tercengang hebat. Akan tetapi, ia masih agak ragu untuk mempercayainya. Sekali lagi ia menanyakan pada sang Nona, perihal keganjilan yang ia rasakan akhir-akhir ini.

"Bibik jangan takut. Aku sudah bersepakat dengan diri Rumi, untuk membalaskan semuanya." Ayu mengambil tangan keriput Bik Asih. Lalu kembali melanjutkan, "Bik, hidupku tak jauh berbeda dengan Rumi. Hanya saja, Rumi hidup dalam kemewahan, yang tidak dapat memeluk raganya. Tapi aku ... Kematianku sudah di rencanakan oleh keluarga suamiku sendiri. Bayiku ... Bayiku entah sekarang dimana. Aku tidak tahu, apakah para iblis itu telah membunuhnya. Tapi pintaku pada Tuhan cuma satu. Aku ingin di hidupkan lagi, untuk membalaskan semuanya. Aku masih ingin mencari kebenaran tentang bayiku."

Bik Asih tak sampai hati. Jemari yang semuka kendur. Kini menggenggam lebih erat. Seperti ingin mengelak, namun cerita Nonanya begitu meyakinkan.

"Non ... Jika memang Anda bukan Nona Bibi, Bibi hanya ingin meminta... Tolong balaskan semuanya untuk Non Rumi. Non Rumi selalu menangis setiap hari. Nona tidak pernah mendapat kasih sayang dari ke dua orang tuanya. Apalagi Non Raisa. Dia selalu menyiksa Nona, sampai Non Rumi berujung jatuh koma." Ungkap Bik Asih dengan mata berkaca.

Ayu tampak tertarik dengan cerita pelayan tua didepanya. Ia menyerongkan duduknya, sampai menatap kuat wajah Bik Asih.

"Tolong ceritakan pada Saya, Bik!" Ucap Ayu memohon.

Bik Asih menatap lurus kedepan. Pikirannya terbang jauh, mengingat kejadian malam naas, sebelum Rumi dinyatakan koma sebegitu lamanya.

                           .....................

Malam itu kota Jogja tengah di guyur hujan lebat. Cuacanya begitu dingin, lebih mengiris dari pada sebilah pisau. Di bawah rerintikan itu, Rumi duduk termenung di teras depan. Suasana malam yang sepi. Dalam kesendirian. Hawa dingin yang kian menusuk. Rumi melewatinya sejak berusia 5 tahun.

Keluarganya baru saja keluar untuk merayakan pesta ulang tahun sang Kakak, sebelum hujan lebat tadi.

Entah apa alasan yang pasti, sehingga ia sengaja tidak turut di ajak. Rumi hanya mampu terdiam, memeluk lututnya sambil menatap halaman yang kejatuhan air hujan. Dadanya terasa sesag, selalu diasingkan dalam acara formal keluarganya. Rumi hanya mampu mengurut dadanya, jika rasa itu kembali berdesir.

Drttt...

Tak lama terdiam, gawainya bergetar. Raisa menelfon, meminta sang adiknya mengambilkan heels yang tertinggal di dalam kamar.

"Pokoknya aku nggak mau kamu sampai menghancurkan pestaku, gara-gara sikap leletmu itu. Sekarang cari ojek, dan segeralah datang kesini." Takan Raisa.

Rumi segera berkesiap. Wajahnya tampak semangat, karena sebentar lagi akan melihat meriahnya pesta sang Kakak.

Begitu heels sudah siap didalam paperbag. Ia segera keluar membawa payung untuk mencari tukang ojek. Rumi merasa senang, apalagi hujannya sedikit agak reda. Dengan sikap cekatannya, ia menghampiri pangkalan ojek di ujung perumahan.

Dalam perjalanan, tiba-tiba hujan deras kembali turun. Tukang ojek yang merasa kasihan, sontak saja menghentikan motornya di sebuah toko. Tukang ojek itu kasian, sebab Rumi tidak memakai jas hujan atau jaket anti air. Payungnya tadi sudah ia tinggal di pos pangkalan.

"Mbak, kita neduh dulu ya! Kasian Mbaknya basah kaya gitu," ucap tukang ojek tadi.

Rumi dengan segala kepolosannya tentu saja menolak. Ia begitu fanatik, takut sang Kakak akan marah besar. "Pak, nggak usah! Mending kita jalan saja sekarang, sebelum hujannya benar-benar deras."

Tukang Ojek itu hanya mampu mendesah lemah, lalu kembali melanjutkan jalan motornya.

Meskipun basah kuyup. Wajah tampak memucat. Namun sejak tadi bibir itu mengulas senyum hangat sambil memeluk paperbag yang berisikan heels milik Kakaknya. Hati Rumi benar-benar bersih, tanpa curiga sedikit pun dengan bahaya yang siap menunggunya.

Motor tukang ojek itu sudah berhenti dihalaman hotel mewah. Rumi segera melepas helmnya, dan berjalan sedikit berlari masuk kedalam.

Rumi sempat menghentikan langkahnya sejenak. Ia tatap tubuhnya yang masih meneteskan air hujan tadi. Pakaiannya benar-benar basah kuyup. Ia yang merasa takut untuk masuk, langsung saja mencoba menghubungi Kakaknya.

Dan begitulah sifat jahat Raisa. Panggilan adiknya sama sekali tidak ia hiraukan. Ia saat ini tengah berdiri diatas lantai 7, menatap Rumi yang masih diteras tampak kebingungan.

"Mau aja aku bodohi! Rasain kamu Rumi." Raisa tersenyum sinis, sambil melipat tangan di dada.

Rumi meremat gawainya, karena tubuhnya saat ini tengah menggigil kuat. Rambutnya lusuh, bibirnya bahkan sampai bergetar kuat. Ia memberanikan diri untuk masuk, dan bertanya tentang pesta yang keluarganya gelar.

Semula, para staff sempat ragu. Wajahnya saling tatap, karena penampilan Rumi saat ini sangat kacau.

"Saya putrinya Pak Darma dan Bu Sintia." kata Rumi meyakinkan.

"Apa Anda tidak berbohong, seban pesta Non Raisa sangat privat sekali." Sambung wanita resepsionis yang duduk berdiri dibalik meja setengah lingkaran.

"Sebentar, saya punya buktinya." Rumi membuka galeri fotonya, dan memperlihatkan foto keluarganya kala Rumi pernah di ajak menghadiri acara pesta keluarga sang Ayah.

Seketika para staff langsung percaya. Rumi di persilahkan masuk kedalam. Akan tetapi, para staff ditak memperkenakan Rumi memasuki lift para tamu. Mengingat penampilan Rumi yang basah, Staff meminta Rumi untuk menaiki tangga menuju lantai 7, tempat dimana pesta Raisa di gelar.

Meskipun lelah, dan merasa hina diperlakukan seperti itu. Rumi masih tetap tersenyum hangat. Gadis berusia 22 tahun itu tidak pernah memiliki hati buruk. Pikir Rumi, mungkin karena pakaiannya basah, jadi tidak memungkinkan memasuki lift.

Begitu sampai, Rumi langsung sedikit berlari kala melihat Raisa masuk kedalam ruangan VVIP itu.

Suasana pesta tampak meriah. Beberapa rekan sudah datang memenuhi ruangan. Di dalam juga ada Damar, dan keluarga besar Pak Galuh. Semua orang tengah bahagia ikut merayakan pesta ulang tahun Raisa yang ke 24 tahun.

Namun ketika Rumi masuk, dengan penampilan lusuhnya seperti itu. Semua rekan, termasuk keluarga besarnya tercengang.

Tak terkecuali Damar, disana. Pria itu berdiri disamping selingkuhannya, menatap kearah Rumi tak habis pikir.

Pak Darma dan Bu Sintia juga tak menyangka putri bungsunya akan hadir di pesta. Dan lagi, penampilan Rumi saat ini sungguh membuat keduanya malu terhadap rekan-rekan bisnis.

Bu Sintia berjalan kedepan menghampiri putrinya. Ia menarik lengan Rumi untuk di ajaknya keluar lebih dulu.

"Rumi, bagaimana bisa kamu datang? Dan lagi... Lihatlah penampilanmu! Apa kamu ingin merusak pesta kakakmu sendiri? Sekarang lebih baik kamu pulang, ya!" Suara Bu Sintia begitu pelan, nyaris tak terdengar.

Namun yang Rumi rasakan, kalimat lugas itu bagaikan beberapa jarum yang di lemparkan dalam hatinya. Rasanya perih, sakit, namun tiada darah yang keluar.

Seketika sorot mata Rumi melemah. Bahunya merosot. Namun lagi-lagi ia masih bisa untuk tersenyum. "Bu, maafkan Rumi, ya! Rumi datang di suruh Mbak Raisa untuk mengantarkan heels miliknya. Ini..." Rumi mengangkat paperbag tadi dengan kedua mata memanas. Dadanya terasa sesag melihat sikap keluarganya yang selalu menyisihkan dirinya.

Bu sintia menerima paperbag itu. Tanpa kalimat apapun, ia langsung masuk kedalam sambil menutup pintu kembali.

Rumi hanya dapat memandangi ruangan didepanya sambil menangis. Tak lama itu, ia langsung membalikan badan dan kembali turun melewati tangga.

Entah apa yang Rumi pijak kala di punghujung tangga lantai 7 itu. Baru saja Rumi ingin turun, tiba-tiba....

Agwww...

Rumi terpeleset, hingga jeritan itu menyamai tubuhnya yang terguling menuruni anak tangga.

.....................

Bersambung...

Janga lupa dukungannya kak, like, koment, suscribe❤🙏

1
Nyonya Gunawan
Plaese thor jgan nanggung" updatenya..
Septi.sari: hihi, baik kak sabar ya🤭😭❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Jadi ayu itu raina putri kandung darma yg di bunuh ma damar..
Septi.sari: benar kak, sejak dulu sudah menjadi incaran untuk di bunuh. miris banget😭🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Penyesalanmu sdah terlambat damar..
Septi.sari: benar kak, nangis deh si damar🤧
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Good job rumi..
Septi.sari: rumi gak kaleng2 kakak🤭🤣
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Kaget g' pasti lah..
Nyonya Gunawan
Ayoooo afan jdi lah detektif cari tau ttg kematian ayu,,keluargamu bnar" iblis..
Septi.sari: kak ❤❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Rumi ternyata afan mencintai kamu,, Kira" Rumi/ Ayu jujur g' y ma afan
Septi.sari: nanti gimana ya, sukanya sama Ayu, tapi ayu di tubuh rumi🤭. afan pasti bingung kak🤣
total 3 replies
Nyonya Gunawan
Cari tau afan ttg kebusukan keluargamu & kematian ayu..
Septi.sari: afan bakal menguak semuanya kak❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Selamat libur thor,,klo bisa double up donk..😁😁
Septi.sari
bab 13 otw kak. septi mau ambil nafas dulu🤭❤❤
Nyonya Gunawan
Masih jdi teka teki..
Nyonya Gunawan
Sebenarnya rahasia apa sich yg ayu ketahui hingga keluarga adipati membunuh ayu
Septi.sari: nanti bakal ketemu di bab2 selanjutnya kak. makasih sudah mengikuti🤗❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Afan cari tau ttg ayu,,
Nyonya Gunawan
Main cantik rumi balas sakit hatimu kpd oran" yg tlah membuatmu terluka..
Septi.sari: 😍😍😍❤❤❤
total 1 replies
Nyonya Gunawan
Ooooh gtu raisa jahat bget y..
Septi.sari: iya kak, disini raisa udah ngehancurin hidup Ayu Dan Rumi.❤ jahat banget.
total 1 replies
Septi.sari
kak, terimkasih. saya jelaskan ya.

ayu itu istrinya damar yang sudah di bunuh mertuanya sendiri kak. lalu Ayu bertransmigrasi ke tubuh Rumi.

sementara Rumi, dia adik angkat Raisa, selingkuhanya Damar. apa masih bingung kak🤗😍
Nyonya Gunawan
Ayu nich siapa thor,,apa dia jga lemah..
Rumi nich knp jga.
Nyonya Gunawan
Singkatan dri Damar & Ayu
Nyonya Gunawan
Masih bingung ma alur ceritanya..
Nyonya Gunawan
Msh nyimak dlu y thor,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!