NovelToon NovelToon
Takdir Sang Pewaris Terbuang

Takdir Sang Pewaris Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.

Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Jalur Penebang Kayu yang Terlupakan

Perjalanan pulang dari rumah sakit terasa seratus kali lebih berat daripada saat berangkat. Tidak ada lagi kepanikan, yang ada hanyalah keputusasaan yang dingin dan senyap. Lyra tidak lagi menangis, hanya menatap kosong ke luar jendela. Bastian Tremaine mengemudi dengan rahang terkatup, guratan di dahinya semakin dalam.

Malam itu, mereka tidak langsung tidur. Bastian mengumpulkan semua orang di ruang kerjanya—sebuah ruangan yang biasanya berbau kesuksesan, namun kini terasa seperti kamar mayat bagi bisnis keluarga mereka. Tumpukan laporan keuangan dan surat peringatan dari bank tergeletak di atas meja mahoni.

"Situasinya lebih buruk dari yang kalian duga," kata Bastian dengan suara serak, menunjuk sebuah grafik penjualan yang menurun tajam. "Klien terbesar kita, Korporasi Baja Sentosa, tidak akan memperpanjang kontrak bulan depan. Mereka bilang layanan kita terlalu lambat." Ia menunjuk tumpukan surat lainnya. "Dan bank menolak memberikan kita pinjaman baru sebelum kita melunasi utang yang lama."

Ia menghela napas, menatap istri dan putrinya. "Tagihan rumah sakit itu... adalah paku terakhir di peti mati kita. Untuk membayarnya, kita harus menjual rumah ini dan mungkin 50% saham perusahaan. Itu pun jika ada yang mau membeli."

Lyra terisak pelan. Elara menunduk, bahunya terasa berat menanggung beban keluarga. Kebangkrutan ada di depan mata. Keajaiban yang menyelamatkan nyawa neneknya ternyata harus dibayar dengan kehancuran hidup mereka.

Di tengah atmosfer yang pekat oleh keputusasaan itu, sebuah suara yang tenang terdengar.

"Ada satu cara."

Semua orang menoleh. Jay berdiri di dekat pintu, ia tidak duduk, hanya mengamati dalam diam sampai saat itu. Untuk sesaat, mereka lupa ia ada di sana.

Bastian menatapnya dengan lelah. "Jay, aku menghargai bantuanmu semalam. Tapi ini bisnis. Ini dunia nyata. Tidak ada ramuan ajaib untuk masalah ini."

"Aku tahu," jawab Jay. "Dan aku tidak menawarkan ramuan." Ia berjalan mendekati meja, matanya menelusuri peta proyek besar Provinsi Silverhaven yang terpajang di dinding. Jarinya berhenti pada satu titik di daerah pegunungan terpencil.

"Tender logistik untuk proyek Pembangkit Listrik Geotermal di Gunung Hantu," katanya.

Bastian dan Elara langsung menggeleng. "Mustahil," kata Elara. "Tender itu sudah dibuka tiga bulan, tidak ada satu pun perusahaan logistik besar yang berani menyentuhnya."

Bastian mengangguk setuju. "Jangan konyol, Jay. Medannya mimpi buruk. Jalurnya curam dan sering longsor. Untuk mengangkut turbin raksasa ke sana, butuh truk khusus yang harganya miliaran. Risikonya akan menelan semua potensi keuntungan. Itu proyek bunuh diri."

"Itu karena mereka semua menggunakan peta modern," balas Jay dengan tenang, seolah ia sedang membahas cuaca.

Ia menatap Bastian. "Tiga puluh tahun yang lalu, sebelum jalan raya utama dibangun, ada jalur penebang kayu tua yang membelah sisi timur gunung. Jalur itu lebih landai dan memotong waktu perjalanan hampir setengahnya. Jalur itu sudah lama tidak dipakai dan tidak tercatat di GPS, tapi masih bisa dilewati."

Keheningan melanda ruangan. Bastian menatap Jay, mencoba memproses informasi itu. "Bagaimana kau bisa tahu hal itu?"

"Dan untuk peralatannya," lanjut Jay, mengabaikan pertanyaan itu. "Kalian tidak perlu membeli truk baru. Lima belas kilometer dari sini, ada bengkel tua bernama 'Jaya Teknik'. Pemiliknya hampir bangkrut. Dia punya tiga unit kepala truk low-bed bekas dari Jerman yang dimodifikasi khusus untuk tanjakan ekstrem. Dia akan menjualnya dengan harga besi tua. Dengan sedikit perbaikan, truk itu lebih dari cukup."

Jay kini menatap lurus ke arah ayah mertuanya. "Karena semua perusahaan besar takut, pemerintah menawarkan bonus penyelesaian 50% jika proyek selesai lebih cepat dari jadwal. Dengan jalur potong itu, kalian bisa menyelesaikan pengangkutan dalam dua bulan, bukan empat. Keuntungan dari proyek ini, setelah ditambah bonus, cukup untuk membayar tagihan rumah sakit tiga kali lipat, melunasi utang bank, dan membeli kembali kontrak dari Korporasi Baja Sentosa."

Setiap kata diucapkan dengan keyakinan mutlak. Rencana itu begitu rinci, begitu spesifik, hingga terasa gila. Bastian, yang telah berkecimpung di dunia logistik selama tiga puluh tahun, tidak pernah memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu.

Ia terdiam, otaknya berputar cepat. Rencana ini gila. Sangat gila. Tapi... entah kenapa, setiap detailnya terdengar sangat masuk akal.

Lyra menatap suaminya dengan bingung. Ia tidak mengerti bisnis, tapi ia mengerti ekspresi wajah Bastian. Itu adalah ekspresi seorang penjudi yang dihadapkan pada pertaruhan terakhir yang bisa membuatnya kaya raya atau kehilangan segalanya.

Elara-lah yang memecah keheningan. Ia melihat suaminya. Pria yang sama yang memberinya penjelasan mustahil tentang ramuan kuno. Pria yang sama yang ternyata benar. Pola yang sama terulang kembali: masalah yang mustahil, solusi yang tidak masuk akal, dan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Ia melangkah maju dan berdiri di samping Jay. "Pah," katanya pada ayahnya. "Semalam, di rumah sakit, kita tidak punya pilihan. Dan Jay menyelamatkan nyawa Nenek. Malam ini, sepertinya kita juga tidak punya banyak pilihan."

Ia menatap Jay, lalu kembali pada ayahnya. "Aku... aku percaya padanya."

Bastian Tremaine menatap putrinya yang berdiri teguh, lalu pada menantunya yang misterius, yang dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam telah mengubah seluruh dunianya. Masa depan keluarganya kini bergantung pada sebuah keputusan. Bertahan dengan cara yang pasti akan membuat mereka bangkrut, atau mengambil lompatan buta mengikuti intuisi aneh menantunya.

Ia menarik napas dalam-dalam, merasakan beban dari pertaruhan terbesar dalam hidupnya.

"Baiklah," katanya, suaranya berat seolah setiap kata terbuat dari baja. "Kita coba."

1
Reza
up yg banyak thorr
Sang_Imajinasi: siap 💪💪
total 1 replies
Reza
seruu
Sang_Imajinasi: seru donk 🤣
total 1 replies
Reza
lanjut thorr🙏
Sang_Imajinasi: siapp💪
total 1 replies
Reza
baguss 😍
Sang_Imajinasi: okehhh🤭
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku
Sang_Imajinasi: siap😍
total 1 replies
Reza
lanjut Thor seruu
Sang_Imajinasi: lanjut donk 💪
total 1 replies
Reza
lanjut thorrr
Sang_Imajinasi: okehhhh
total 1 replies
Reza
lanjut, bagus
Sang_Imajinasi: sippp 🤭
total 1 replies
Reza
baguss
Sang_Imajinasi: jelas dong😍
total 1 replies
Alex Hutagalung
lanjut thorrr
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Glastor Roy
masih up nanti kan torku yg baik hati
Sang_Imajinasi: masih donk
total 1 replies
Glastor Roy
seru kali torku
Dedi
lanjut Thor, jadi penasaran😉
Sang_Imajinasi: siap lanjut
total 1 replies
Dedi
mntap
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Sheryn
bagus Thor, semangat lanjutkan
Sang_Imajinasi: okehh
total 1 replies
Sheryn
tukang pel ga tu /Facepalm/
Sang_Imajinasi: hehe /Facepalm/
total 1 replies
Fitriani
mantapppp
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Fitriani
ini mah bagus cerita nya, bikin penasaran. lanjut Thor/Applaud/
Sang_Imajinasi: iya donk /CoolGuy//CoolGuy/
total 1 replies
Fitriani
seruu juga
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Indah Ratna
josss cerita nya
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!