wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.
"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.
wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.
"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.
" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.
"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan Meneer dan Novan?
"lama banget sih, jawab ngak!" desak Dinda menarik kerah baju Farel.
"Meneer itu pacar kakak lo, itu aja ngak tahu," ketusnya.
"kok lo bisa tahu, sedangkan gue adiknya sendiri ngak tahu kakak gue udah punya pacar," katanya tak percaya.
"ya, dia ngak mau kali lo ganggu, kan gara-gara lo juga, kakak lo ngak pernah pacaran," kata Farel di tatap sinis oleh Dinda.
"terus Nessa gimana?" tanya Athera menghentikan perdebatan keduanya.
"iya, kita udah jauh, ini semua gara-gara lo Farel!" ujarnya menabok kepala belakang Farel.
"berhenti ngak lo, mukul kepala gue, gue turunin lo di jalan nih," ancam ya, Dinda melihat keluar jendela jalannya sangat sepi, hampir tak ada mobil yang lewat.
Dinda cemberut dan kembali duduk, suara deringan telepon masuk di HP Dinda, "eh Nessa nelpon gue lagi," ujarnya.
"angkat," kata Athera.
"hallo, Nes, iya... gue mau kesana, cuman sopir taksi nyebelin muter arah terus," ucapnya melirik Farel yang mengejeknya di spion.
"iya, tunggu gue yah," ucapnya mengakhiri telepon. "gimana nih, Nessa nyari gue," ujarnya dengan lesu, dan tak lama sebuah pesan teks dari Novan.
kak Novan
Kamu dimana,kita bakalan bertemu dengan Nessa dan meneer.
Dinda melotot kan matanya, "ini ngak kebetulan kan, kok bisa sih, kakak gue sekarang ngechat gue, ngajak gue ketemu Nessa dan meneer," ujarnya tak percaya, tapi juga ada rasa ingin tahu yang besar,.
"mungkin mau kenalin kalian sebagai calon ipar," kata Farel.
"kalau gitu, kita turunin lo di bawah jembatan tadi," ujar Athera, mereka kembali lagu kesana.
dan di sana sudah ada Novan, "kak," panggil Dinda.
"Farel Terima kasih sudah antar Dinda," ucapnya melirik Athera yang menatapnya dengan datar.
Novan seperti pernah melihat Athera, tapi entah dimana.
Farel pun pergi bersama Athera, "Farel, anterin gue apartemen yah," ucapnya yang di langsung di angguki.
sedangkan Dinda ia menatap kakaknya dengan tanda tanya, "kak, kita mau ngapain ketemu mereka," ujarnya.
"nanti juga kamu bakalan tahu,"Novan dan Dinda memandang mobil hitam itu, pintunya terbuka memperlihatkan Nessa dan Meneer.
"Nessa!" ujarnya berlari memeluk Nessa. Nessa sama sekali tak membalas pelukan Dinda.
"lo ngak papa?" tanya Dinda, hampir meruntuhkan pertahanan Nessa yang berusaha tidak menangis.
Meneer yang tahu Nessa akan menangis memeluk Nessa, "Nesa baik-baik saja, dia hanya sedikit lelah, karena harus berpose selama 3 jam saat pembuatan seni boneka Nesz pinkki," ucapnya dengan suara lembut.
Dinda merasa aneh, tapi ia menatap Nessa yang terus menunduk. "lo serius ngak papa?" tanya Dinda memegang bahu Nessa.
Dinda mengernyitkan dahinya, bahu Nessa rasanya tidak punya daging sama sekali, terakhir kali ia menyentuhnya bahu Nessa sangat padat dan berisi.
Meneer segera menyingkirkan tangan Dinda, "dia akan baik-baik saja," katanya seraya menatap Novan.
"Dinda kemarilah, kakak ingin meminta restu kamu, untuk menikah dengan Meneer,"katanya membuat Dinda merasa tak nyaman.
Dinda merasa Meneer bukan wanita baik-baik, bahkan tatapan hangatnya bukan membuatnya tenang malah membuatnya semakin gelisah.
"mm ya... kalau itu keputusan kakak, Dinda hanya bisa menurut,"sahutnya dengan senyum di paksakan.
Meneer berpindah memeluk Novan, membuat Nessa hampir kehilangan keseimbangan kalau tidak segera di tangkap oleh Dinda.
"kalau begitu, berikan kami waktu berdua, jujur saja, saya sangat merindukan kakak kamu," ujarnya berlalu masuk ke mobil hitam itu.
"Nes, kita duduk disini," katanya memapah Nessa duduk di lantai semen. "kok lo kurus banget Nes, aneh tahu ngak, lo bisa kurus hanya dalam sehari," kata Dinda merasa ada yang di sembunyikan oleh Nessa.
Nessa menatap Dinda, dan dua pria botak yang terus mengawasi mereka,"gu_gue ngak papa kok,"katanya lemas.
"kalau ngak papa kok lo kelihatan lemas banget?" tanya Dinda, Dinda melirik ke mana arah mata Nessa dan ia mengerti kenapa Nessa tidak ingin memberi tahunya.
"lo masih ingat ngak sih cara kita ngungkapin sesuatu dengan cara diam," katanya membuat Nessa mendongak dan mengangguk pelan.
Dinda tersenyum dan mulai menggunakan bahasa isyarat.
sedangkan kedua botak itu tidak mengerti apa-apa karena mereka menggunakan bahasa isyarat.
*********
Dinda dan Novan pulang ke rumah mereka selama perjalanan tak percakapan, Dinda terus melihat keluar jendela dengan tatapan kosong.
"kamu kenapa?" tanya Novan.
"aku ngak Kenapa-kenapa," jawabnya.
"kamu ngak setuju, kakak menikah dengan_"
"ngak kok, aku setuju-setuju aja, kalau itu keputusan kakak," potongnya dengan cepat.
Dinda memikirkan apa yang di katakan Nessa saat mereka menggunakan bahasa isyarat.
Air mata mengalir membasahi pipinya, Dinda menghapusnya dengan cepat.
Sampainya dirumah, Novan menggantung Jasnya di gantungan baju.
Dinda mengambil HP nya di kantong jas itu, rekaman masih menyala.
tadi ia sempat menyalakan rekaman, saat kakaknya menyuruhnya mendekat ia memasukan handphone nya di kantong Jas Novan.
Ia masuk ke kamarnya.
dan mulai mendengarkan isi rekaman.
setelah mendengar obrolan mereka, mata Dinda membelalak dengan mulut terbuka, matanya memerah dan berambun air mata.
obrolan apakah itu, nantikan terus Bab selanjutnya, dan outhor bakalan update 2 bab setiap hari, kalau sempat 4 Bab.
biar Outhor semangat jangan lupa komentar, like, vote dan bintang limanya🙏🤗