NovelToon NovelToon
Kambing Hitam

Kambing Hitam

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Mafia / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Gangster / Tamat
Popularitas:942
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Perang dunia organisasi kriminal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

"Dimana aku?",

"Tenanglah nak kamu belum mati",

Moka terbangun di dalam hutan yang tidak terlalu jauh dari hilir sungai tempat ia terdampar. Ada seseorang yang menyelamatkan Moka.

Di dekat api unggun di waktu malam Moka tersadar. Ia terbaring di dalam balutan sleeping bag yang menghangatkan.

"Siapa kamu?",

"Benar sekali kita mulai dari situ nak",

"Nama ku Max",

"Aku yang membawamu ke sini",

"Aku sudah tua untuk membawamu lebih jauh lagi",

"Lebih baik aku menunggu mu sadarkan diri",

"Siapa nama mu nak?",

"Nama ku Moka tuan",

"Terimakasih telah menyelamatkan aku",

"Tapi aku harus segera pergi dari sini tuan",

"Banyak orang yang sedang mencariku",

"Syukurlah kamu tidak hilang ingatan",

"Tenangkan dirimu Moka dan tidak usah memanggilku tuan",

"Panggil saja aku Max",

"Bagaimana aku bisa tenang Max? Ada orang yang ingin membunuhku",

"Maksudmu orang-orang yang melempar mu di jembatan itu?",

"Tenang saja mereka sudah pergi",

"Mereka akan membuat laporan palsu bawah kamu telah mati dan di buang ke sungai",

"Mereka hanya tukang pukul bayaran bukan seorang prajurit",

"Mereka tidak akan mengikuti mu sampai ke sini",

"Mereka terlalu pengecut untuk itu",

"Sekarang yang terpenting pulihkan dulu kondisi tubuhmu",

"Siapa kamu sebenarnya Max?",

"Apa kamu kemari ingin berlibur?",

"Akhirnya kamu mengajukan pertanyaan yang benar Moka",

"Aku memang sengaja datang untuk mencari mu",

Max memberikan berkas berisi file tentang Moka yang dipakai oleh Max untuk mencarinya.

"Bacalah itu Moka",

"Bagaimana kamu bisa berbahasa Inggris dengan sangat baik?",

"Beberapa mantan pacarku adalah warga negara asing",

"Aku belajar dari mereka",

Moka membaca kertas-kertas yang ada di tangannya. Pemuda itu terkejut dengan apa yang ia temukan.

Moka segera tahu apa yang akan dialaminya.

"Apa semua ini serius Max?",

"Tentu saja Moka",

"Apa aku terlihat seperti sedang berpura-pura dengan terbang jauh-jauh dari Eropa sampai datang kemari?",

"Bagaimana dengan mu Moka? Apakah kamu pernah pergi ke luar negeri?",

"Tentu saja aku belum pernah. Aku bahkan belum membuat kartu identitas penduduk",

"Itu justru bagus",

"Itu akan memudahkan",

"Aku yang akan membuatkannya untuk mu beberapa",

"Lalu bagaimana dengan wanita yang tinggal di lantai lima belas itu?",

"Apa dia kekasihmu?",

"Aku hanya datang untuk menidurinya",

"Kamu sudah terdengar seperti kambing hitam",

Max membawa Moka ke tempat laki-laki asing itu menginap selama beberapa hari di kota ini. Mereka harus menyiapkan semuanya.

*

Moka tampak takut-takut berjalan di belakang Max.

Moka khawatir jika anak buah bos bandar narkoba mengetahui keberadaannya. Karena mereka masih di kota yang sama.

"Ada apa dengan mu?",

"Kamu tidak perlu takut lagi dengan orang-orang yang kemarin bekerja dengan mu",

"Yang kamu sebut bos itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan siapa sejatimu yang sebenarnya",

Bersama orang baru itu Moka yang biasanya susah untuk diatur tiba-tiba menjadi penurut. Moka menaruh hormat dan perhatian besar kepada orang asing yang mendadak muncul di hidupnya ini.

Sejauh ini Moka percaya kepada Max karena ia telah menyelamatkan nyawanya. Kemudian dari data yang Max berikan. Catatan-catatan itu sungguh diluar dugaan bisa ditemukan. Moka yang membacanya sendiri seakan sulit percaya.

"Bagaimana kamu tahu kalau mereka tidak lagi mengejar ku?",

"Kamu akan melihatnya sebentar lagi",

"Karena mereka sedang sibuk sekarang dan untuk beberapa hari ke depan",

Masuk ke dalam kamar motel yang Max sewa.

"Tolong ambilkan aku minuman dingin di dalam kulkas",

"Kamu sendiri juga minum Moka",

"Pilihlah yang kamu suka",

Max meminta Moka untuk membuka lemari pendingin.

Moka pun tersenyum.

Di pintu kulkas itu tertempel foto terbaru bos bandar narkoba.

Kepala bos besar yang sudah mati tertembus peluru timah panas yang melubangi keningnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!