NovelToon NovelToon
PENANTIAN CINTA HALAL

PENANTIAN CINTA HALAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: ZIZIPEDI

Aila Rusli tumbuh dalam keluarga pesantren yang penuh kasih dan ilmu agama. Diam-diam, ia menyimpan cinta kepada Abian Respati, putra bungsu Abah Hasan, ayah angkatnya sendiri. Namun cinta mereka tak berjalan mudah. Ketika batas dilanggar, Abah Hasan mengambil keputusan besar, mengirim Abian ke Kairo, demi menjaga kehormatan dan masa depan mereka.

Bertahun-tahun kemudian, Abian kembali untuk menunaikan janji suci, menikahi Aila. Tapi di balik rencana pernikahan itu, ada rahasia yang mengintai, mengancam ketenangan cinta yang selama ini dibangun dalam doa dan ketulusan.

Apakah cinta yang tumbuh dalam kesucian mampu bertahan saat rahasia masa lalu terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZIZIPEDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENANTIAN CINTA HALAL

Segala ruang pada akhirnya menemui sunyi dengan kekosongannya sendiri. Bayu dan Azela duduk di ruang tengah dengan jarak berjauhan, mereka terlihat masih canggung.

Setelah makan malam. Ruang itu terasa lengang tanpa obrolan. Bayu menarik nafasnya perlahan, lalu memberanikan diri untuk mengutarakan apa yang ingin dirinya katakan.

"Ada hal penting yang ingin Mas bicarakan,"

"Tentang apa, Mas..? tanya Azela pada suaminya itu.

"Tentang arah dan tujuan pernikahan kita," sahut Bayu tanpa basa-basi. Azela mengangguk.

"Em.., katakan, saja." jawab Azela pelan.

Bayu mengangguk. Menatap Azela sekilas, lalu menarik nafasnya perlahan.

"Kamu tau, pernikahan itu ibadah. Semua yang kita lakukan, dalam ikatan pernikahan, itu semuanya bernilai pahala, jika kita melakukannya dengan ikhlas.

Mas mau, meski pernikahan ini karna perjodohan, tapi mas berharap kamu tidak merasa terpaksa. Meski niat awal kita itu sebagai tanda hormat kita pada orang tua, namun sekarang niat itu bisa kita rubah.

Niatkan lah semuanya karna Allah dek. Kita jalani pernikahan ini selayaknya pernikahan pada umumnya. Kamu harus memahami batasanmu sebagai istri, begitupun aku. Saat ini kamu seutuhnya telah menjadi tanggung jawabku Azela. Apapun permasalahanmu sudah pasti menjadi permasalahanku juga.

Bebanmu menjadi bebanku, kehormatanmu adalah kehormatanku. Kita harus saling menjaga,"ucap Bayu dengan tegas. Azela mengangguk.

"Iya mas,"sahut Azela dengan wajah tertunduk. Bayu pun mengangguk lalu bangkit dari duduknya.

"Mas mau istirahat, kamu mau ikut istirahat bareng mas..?" Tanya Bayu tak lupa menawari, istrinya untuk istirahat barsama.

"Emm...," sahut Azela ikut bangkit dari duduknya.

Mereka tidur di atas ranjang yang sama. Namun diatas ranjang itu tak ada kegiatan panas layaknya ritual pengantin baru. Karna Bayu belum siap melakukannya, pria itu ingin melakukannya jika dirinya telah merasakan nyaman berada di sisi Azela, Bayu belum mendapatkan hal itu dari istri yang baru ia nikahi.

Adzan subuh berkumandang, dalam doa sunah fajar bibir itu mulai bermunajat, menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata. Sinar cahaya pagi seolah menyulap kicau burung yang saling bersahutan, tak henti-hentinya saling mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang bertiup.

Hembusan nafas yang teratur itu masih begitu kentara kembang kempis di atas dada Azela. Tangan besar Bayu mulai terulur, memberanikan diri untuk menyentuh tubuh yang terbaring di atas ranjang.

"Bangun lah, langit sudah hampir terang," ucap Bayu dengan suara lembut. Azela tercelang menyipit untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya lampu kamar.

"Oo..Maaf, tidurku terlalu nyenyak." Ujarnya sembari memijat batang hidungnya yang terasa pusing. Sedetik kemudian Azela berlari ke kamar mandi. Wanita itu memuntahkan semua isi perutnya. Mendengar suara muntahan, Bayu yang baru selesai salat subuh, langsung menerobos masuk ke dalam kamar mandi.

"Kamu kenapa..?" wajah Bayu terlihat hawatir. Azela menggeleng sembari mengangkat satu tangannya.

"Aku gak papa, biasa magku kambuh, Mas" sahut Azela pada suaminya. Namun Bayu tak menghiraukan penolakan dari istri yang baru dua minggu ia nikahi itu.

Dengan lembut Bayu memijat tengkuk istrinya, Azela tak dapat menolak bantuan dari Bayu. Karna memang tubuh Azela terasa lemas, karna selama seminggu hidup satu atap bersama Bayu, Azela hanya makan sedikit, makanan hanya bertahan dalam perutnya hanya lima menit saja, setelahnya makanan itu menyembur keluar mengocok perut Azela.

Padahal seminggu pertama kemarin waktu masih tinggal di rumah Seno, kondisi Azela baik-baik saja. Kondisi Azela semakin parah setelah mereka pindah rumah sendiri. Sebelum mereka pindah.

Bayu membeli sebuah hunian mewah untuk mereka tempati.

"Hati-hati...,"ucap Bayu dengan tangan memapah Azela ke kamar, lalu Bayu mendudukkan istrinya di atas ranjang.

"Terima kasih Mas." Bayu mengangguk, lalu pria itu keluar kamar untuk mengambilkan segelas air putih hangat untuk istrinya. Faza begitu menghargai Azela sebagai istri. Meskipun pernikahan mereka tanpa cinta, bagi Bayu pernikahan adalah ikatan sakral. Yang akan menjadikan ibadah panjang  sebagai ladang ibadah baginya.

"Minumlah, agar tubuhmu tak dehidrasi," dengan cepat Azela meraih gelas dari tangan Bayu, lalu meminumnya sedikit demi sedikit.

"Kamu mau sarapan apa, biar Mas buatkan." Bayu begitu terlihat perhatian pada Azela, meski belum ada benih cinta di hati mereka berdua, namun mereka berdua menyikapi pernikahan perjodohan itu sebijak mungkin, agar keduanya tak merasa tersakiti.

"Aku mau bubur nasi Mas, tapi jangan dikasih santan," pinta Azela pada suaminya.

"Tunggu sebentar Mas buatkan." Bayu ke dapur membuatkan apa yang Azela minta. Setelah lima belas menit, Bayu kembali ke kamar dengan bubur nasi di tangannya di atas nampan.

"Makanlah, Mas suapi." Bayu begitu telatennya mengurusi Azela yang sedang sakit. Azela terus makan dari suapan tangan suaminya, Azela merasa beruntukg mendapatkan suami sebaik Bayu.

Seketika dada Azela bergetar melihat ketulusan hati suaminya. Tak terasa air matanya mengalir begitu laju meluncur dari kelopak mata bulat itu. Bayu yang melihat genangan air yang tumpah dari kelopak mata istrinya pun terkejut, tiba-tiba wanita ayu di hadapannya menangis tanpa tau sebabnya apa. Tangisan itu tanpa suara.

"Kenapa menangis...?"Tanya Bayu sembari menghapus lembut air mata Azela yang jatuh membasahi pipi putihnya.

"Tidak apa, aku hanya terharu saja,"ucap Azela sembari menatap kosong ke arah jendela.Bayu hanya diam tak bertanya lagi. Saat tangan Bayu hendak menyuapkan bubur itu untuk yang ke sekian kali, Azela menolak. Wanita itu cepat cepat merusut dari atas ranjang dan berlari ke kamar mandi. Lagi lagi Azela memuntahkan isi perutnya hingga perut itu kosong.

Bayu yang melihat itu langsung menaruh mangkuk berisi bubur itu ke atas nakas. Bayu ikut berlari ke kamar mandi dengan air putih di tangannya.

"Ayo ke doktet, Dek. Mas lihat tubuhmu semakin lemah,"bujuk Bayu pada Azela. Azela menggeleng menolak tawaran suaminya. Bayu terlihat menarik nafasnya dalam. Merasa heran, karna dari kemarin Azela selalu menolak tiap kali diajak ke dokter, dengan alasan dirinya telah minum obat mag.

"Kenapa...? Ini sudah satu minggu kamu seperti ini, Azela, aku hawatir takut terjadi sesuatu,"ucap Bayu sembari membenahi rambut Azela yang jatuh ke depan wajah.

"Aku gak papa Mas, magku hanya kambuh saja, kamu tak perlu hawatir, kamu lupa aku juga seorang dokter, aku sudah minum obat racikanku"tolak Azela tetap kekeh tak mau diajak ke rumah sakit.

"Kamu keras kepala," ucap Bayu mengatai istrinya yang tak mendengar ucapannya. Azela tersenyum, lalu wanita itu membalik badan hendak kembali ke kamar, namun sayang, saat Azela melangkah tiba tiba-tiba pandangannya mengunang, tubuh wanita itupun seketika limbung luluh ke lantai dalam dekapan Bayu.

"Dek, Kamu kenapa..? Azelaaa..," Panggil Bayu sembari menepuk-nepuk pipi lembut istrinya. Akhirnya dengan paniknya, tanpa pikir panjang Bayu membopong tubuh istrinya ke atas ranjang, lalu pria itu dengan cepat mengeluarkan mobilnya dari garasi.

Bayu kembali berlari ke kamar, membopong tubuh sintal Azela untik dibawa ke rumah sakit terdekat. Semua Bayu lakukan sendirian, karna memang mereka telah pindah rumah dikota yang berdeda dari keluarga Abah dan Seno, Bayu ikut pindah ke tempat Tugas Azela yang baru.

Mobil Bayu melesat kencang, pria itu takut terjadi sesuatu pada istrinya. Sampai di rumah sakit Azela langsung disambut oleh tim medis. Azela berbaring di atas branker rumah sakit. Tubuhnya terlihat pucat. Botol Infus terlihat tergantung di atas tiang penyangga. Setelah tim medis selesai memberikan penanganan pada Azela, Bayu menemui dokter IGD yang ada di ruangannya.

"Bagaimana kondisi istri saya dok...? Apa magnya separah itu...?," Tanya Bayu dengan raut penuh dengan kehawatiran. Meski pernikahan mereka tanpa cinta, namun bagi Bayu, Azela adalah istri yang harus mendapat perlindungan dan perlakuan terbaik dari dirinya.

"Mag...?"Tanya dr.Nindi dengan wajah penuh tanya.

"Iya dok, istri saya memiliki riwayat penyakit mag kronis," sahut Bayu dengan kepolosannya. dr.Nindi terdiam dengan wajah bingung.

"Bapak suaminya..?" dr.Nindi malah menanyakan status Bayu.

"Iya Dok, saya suaminya. Kami baru menikah dua minggu yang lalu." Mendengar jawaban Bayu, dokter paruh baya itu terlihat ragu untuk mengatakan kondisi Azela yang sebenarnya.

"Maaf istri bapak, tidak terkena mag. Istri bapak dehidrasi berat dan kekurangan nutrisi karna tak ada makanan yang bertahan dalam perutnya. Ini hal biasa pak.

"Haa.. apa Dok, dehidrasi berat dokter bilang ini hal biasa...?" Bayu emosi mendengar ucapan dr.Nindi. Dokter paruh baya itu tersenyum.

"Maksud saya hal ini biasa untuk seorang wanita..."

"Permisi dok, pasien sudah siuman,"ucap seorang perawat memberi tahu Dokter Nindi.

"O iya, sus. Sebentar lagi saya akan ke sana,"sahut dr.Nindi pada perawat yang memberitahunya.

1
Ita Putri
poor bayu
Ita Putri
jangan" hamil anak almarhum dr.kenzi
R I R I F A
lanjut aku suka cerita yg islami...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!