NovelToon NovelToon
War Of The Gods

War Of The Gods

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Misteri / Fantasi Timur
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: YUKARO

Seorang pria misterius menggunakan 2 sumber kehidupan untuk membentuk klon Dao yang sempurna. tapi tidak seperti klon pada umumnya, klon yang dia buat dari dua sumber kehidupan berubah menjadi bola cahaya bewarna biru yang isinya sebuah jiwa janin. apa yang akan dia lakukan dengan itu?

jika penasaran langsung saja baca novelnya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YUKARO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Pertama Sekte

Sekte Langit Cerah, Wilayah Divisi Disiplin.

Chen Yu kini tinggal di sebuah paviliun sederhana di tengah area latihan Divisi Disiplin. Tempat itu dihuni oleh murid-murid keras kepala, pembuat masalah, atau mereka yang "terlalu berisik" seperti dirinya.

Namun, berbeda dari bayangan kelam tentang penjara, Divisi Disiplin ternyata penuh murid-murid tangguh dan menarik. Di antaranya seorang murid bermata satu, wanita dingin yang dijuluki Pedang Salju, hingga seorang kakek tua pemabuk yang dulu adalah tetua sekte namun diturunkan pangkat karena "masalah wanita."

Dan tentu saja ada Chen Yu yang paling muda dan paling santai di antara mereka.

Chen Yu di Divisi Disiplin

Pagi itu, Chen Yu berlatih seperti biasa. Dengan pedang kayu di tangan, ia mengayunkan teknik dasar sembari tertawa-tawa sendiri mengingat wajah Xining yang merah padam saat itu.

Tak lama, pria gendut Puyou datang sambil membawa sekantong roti uap.

"Chen Yu! Kau terkenal sekarang! Semua murid bilang kau berani memeluk dan mencium senior Xining! Hahaha!"

"Kau harus ajarkan aku caranya! Meskipun aku tahu kau tak sengaja, tapi tetap saja kau seorang legenda!"

Chen Yu menggigit roti, "Legenda apa yang dihukum satu bulan. Kalau terus begini, aku bisa jadi kepala Divisi Disiplin."

Di kediaman Klan Mu

berita tentang Chen Yu dihukum karena menyentuh murid wanita di sekte akhirnya sampai ke Klan Mu.

Di aula keluarga, Mu Tuzhi (ayah mertuanya) meletakkan surat itu di meja dengan wajah masam.

"Huh! Baru beberapa minggu di sekte, sudah mencemarkan nama keluarga!" geramnya.

"Sungguh memalukan!"

Salah satu tetua Mu berbisik, “Tapi Ketua, kabarnya yang disentuh adalah Xining, murid genius dari Paviliun Azure. Ada kemungkinan hubungan mereka akan tumbuh.”

Mu Tuzhi menatap tetua itu tajam, “Tumbuh Pantat mu itu?! Itu penghinaan, bukan perjodohan!”

Di sisi lain, di kamar pribadi seorang wanita muda, Mu Wan duduk di depan cermin. Ia memandangi surat yang sama dengan tangan gemetar.

"Dia… dia berani menyentuh wanita lain?"

"Tapi… kenapa hatiku terasa sedikit kesal?"

Ia menarik napas panjang, meletakkan surat itu perlahan, lalu berbisik lirih.

“Chen Yu… kau bodoh… tapi kenapa aku memikirkanmu?”

Kembali ke Sekte di Malam Hari

Di kamar Chen Yu, ia duduk bersila. Lautan kesadarannya masih bergolak sejak mimpi tentang wanita di bawah pohon mulberry. Tapi malam ini pikirannya bercabang.

Ia teringat Xining, Mu Wan, dan tatapan orang-orang di sekte. Ia lalu menggenggam medali identitasnya.

“Aku harus tumbuh lebih kuat… bukan hanya untuk nama keluarga. Tapi untuk menyelesaikan keluhan dengan klan wen"

"Lagi pula ayah mertua menepati janjinya dengan memberiku kesempatan untuk ber kultivasi. Paling tidak aku tidak boleh membuat nya malu. "

Malam Hari di Divisi Disiplin

Di dalam paviliun kecilnya, Chen Yu duduk bersila dengan wajah tenang. Di hadapannya terdapat tiga batu spiritual tingkat rendah yang mulai retak karena energi di dalamnya tersedot habis.

Udara di sekelilingnya terasa berat, YuanQi berkumpul secara alami membentuk pusaran lembut di atas kepalanya. Lautan kesadarannya kembali menunjukkan riak-riak tak wajar.

Dan di detik berikutnya!

BOOM!

Gelombang YuanQi mengalir liar, tubuh Chen Yu berguncang seketika, dan napasnya tercekat.

Namun tatapannya tetap tajam.

“Ini saatnya…”

Lautan kesadaran miliknya membentuk satu inti tipis berwarna biru keperakan. tanda bahwa ia telah menembus ke Tahap Akhir Ranah Jujing!

Tubuhnya memanas, meridian terasa luas, dan aliran energi jauh lebih stabil.

“Kekuatan ini jauh berbeda dari sebelumnya…”

Keesokan Harinya . Arena Divisi Disiplin

Setiap bulan, para murid di Divisi Disiplin diwajibkan mengikuti sparring internal untuk menunjukkan kemajuan masing-masing dan sekaligus menghibur para tetua yang bosan.

Chen Yu masuk arena dengan santai, mengenakan pakaian abu-abu sederhana. Banyak murid mengerutkan kening saat melihatnya.

“Itu dia si mesum dari Paviliun Azure.”

“Kabarnya, dia bahkan berhasil menerobos ke tahap akhir jujing kemarin malam!”

“Apa? Baru di sekte sebentar dan sudah naik tingkat?!”

Banyak orang tercengang dengan terobosan Chen Yu.

Saat ini.!!!

Lawannya adalah murid bertubuh besar bernama Hei Lang, terkenal dengan teknik tinju batu-nya yang brutal.

Begitu pertarungan dimulai, Hei Lang langsung menerjang maju, tinjunya menghantam udara dengan ledakan mini.

BOOM!

Chen Yu memiringkan badan dan menendang ke arah rusuk. Itu murni refleks dari pelatihan dasarnya.

Dush!

Seketika Hei Lang terpental ke tanah, dan mengerang. Sorakan dan gumaman tercengang mengisi udara.

“Dia… dia hanya butuh satu gerakan?!”

Tiba-tiba Xining Datang

Saat Chen Yu hendak turun dari arena, sosok anggun dengan pakaian biru berdiri di tepi lapangan.

Itu Xining.

Kecantikannya masih sama menawan, dan aroma semerbak bunga masih melingkupi langkahnya. Para murid langsung terdiam melihatnya datang ke area disiplin.

“Senior Xining... kenapa bisa di tempat seperti ini?”

“Bukannya dia dari Paviliun Azure?”

Xining menatap Chen Yu tajam. Pipinya sedikit merah, tapi ia tetap berusaha mempertahankan ekspresi datarnya.

“Kau...!!! kata Xining dengan lantang, “Berani-beraninya kau membuat rumor bahwa aku menyukaimu?!”

Chen Yu mengangkat alis. “Aku bilang begitu? Aku hanya berkata aku tak sengaja menciumu senior. Kalau itu terdengar seperti kau menyukaiku, itu masalah persepsi, bukan fakta.”

“Kau.....!!! Xining bergetar, wajahnya semakin merah.

“Hari ini aku akan membuatmu berlutut dan minta maaf!”

Tanpa aba-aba, Xining melepaskan energi tajam miliknya, menciptakan angin membelah arena.

Chen Yu menghindar cepat, menangkis serangan-serangan tajam dengan kekuatan barunya yang jauh meningkat.

Sesekali mereka terlibat adu tubuh, dan seperti takdir yang mengejek mereka, beberapa kali mereka jatuh berdekatan, bahkan satu kali momen bibir mereka hampir bersentuhan lagi.

“Kau benar-benar mesum!” Kata Xining

“Aku yang seharusnya bilang begitu! Aku hanya bertahan!” kata Chen Yu membela diri.

Teriakan-teriakan itu memancing tawa dari para murid dan bahkan beberapa tetua yang diam-diam menonton.

Namun, di tengah semua kekacauan itu. satu hal menjadi jelas: kekuatan Chen Yu kini tak bisa dianggap remeh.

Pada akhirnya...!!!

Pertarungan itu tak berakhir dengan pemenang jelas. Xining pergi dengan pipi merah dan amarah membuncah. Tapi semua murid kini tahu.

Chen Yu, murid Divisi Disiplin, bukan hanya penghibur semata. dia adalah ancaman nyata.

Dua hari kemudian!!

setelah pertarungan memalukan (dan memalukan lagi) antara Chen Yu dan Xining di arena Divisi Disiplin, sebuah misi diumumkan:

"Sekte Langit Cerah mengirim dua murid ke Hutan Kabut Hitam untuk mengambil Kristal Es Gelap yang hanya mekar tiga hari dalam setahun."

Para tetua memutuskan sebagian karena keisengan, sebagian karena strategi.

Chen Yu dan Xining akan ditugaskan bersama.

Xining memprotes dengan suara tinggi.

“Kenapa harus dia?!”

“Karena kau perlu belajar kesabaran. Dan dia perlu belajar bertahan hidup,” jawab Tetua Qingwei dengan nada datar.

Chen Yu hanya tersenyum santai.

“Terima kasih atas kesempatan manis ini, Tetua.”

"Kau....!! " Teriak Xining marah

Chen Yu mengabaikan nya dan berjalan pergi, lalu Xining menyusul nya.

Di sepanjang perjalanan, udara di antara mereka bisa membekukan api.

Xining terus berjalan beberapa langkah di depan, sesekali menoleh tajam saat Chen Yu mulai bicara.

“Jangan pikirkan kejadian waktu itu,” ucap Chen Yu enteng.

“Aku bahkan hampir lupa rasa bibirmu.”

"KAU!!!”

Pipi Xining merah padam, dan dia hampir menghunus pedangnya, tapi ia menahan diri. Misi lebih penting.

Namun, jauh di dalam hatinya, perasaan yang tidak jelas mulai tumbuh.

Dalam Hutan Kabut Hitam

Kabut tebal menyelimuti sekeliling mereka. Aroma lembab dan aura jahat menekan pernapasan mereka.

Chen Yu menjadi lebih serius, mengaktifkan seluruh indra dan YuanQi-nya.

“Kita diawasi,” ucap Chen Yu pelan.

Beberapa detik kemudian, tiga sosok bertopeng muncul dari balik kabut. Mereka mengenakan jubah hitam dengan simbol kecil berbentuk pusaran api ungu di dada mereka.

“Itu simbol klan Wen!” bisik Chen Yu tajam.

Ketiganya langsung menyerang. Pertempuran pun pecah.

Pertarungan Sengit pun terjadi.

Chen Yu dan Xining bertarung bahu membahu. meski awalnya ragu, mereka dengan cepat menemukan ritme yang cocok.

Chen Yu menahan dua lawan sekaligus, sementara Xining bertarung dengan anggun melawan satu musuh lainnya.

Dalam satu momen, Xining terpeleset di tanah basah dan hampir ditusuk dari belakang. Chen Yu segera menariknya ke pelukannya, melindunginya dengan tubuhnya.

CREEAAK!

Pedang musuh menembus bahu Chen Yu.

“Bodoh! Kenapa kau malah melindungiku?!”

“Karena kalau kau mati, aku akan dituduh mesum dan pembunuh,” ucap Chen Yu, meski wajahnya pucat.

Xining menggigit bibirnya.

“Bodoh… tapi… kenapa aku malah…” Xining tidak melanjutkan kata kata.

Tapi pada saat ini.

Dengan kemarahan yang meluap, Xining meledakkan kekuatan penuh dan mengalahkan dua musuh sekaligus.

Setelah Pertempuran!!!

Saat mereka berlindung di sebuah gua kecil untuk menghindari kabut malam beracun, Chen Yu menyandarkan tubuhnya yang terluka di dinding.

Xining mendekat, membantu membalut lukanya dengan rumput obat.

Keheningan menyelimuti mereka selama beberapa saat.

“Chen Yu…,” bisiknya pelan.

“Hm?”

“Lain kali, jangan sembarangan melindungiku. Aku bisa menjaga diriku sendiri.”

Chen Yu membuka satu mata dan tersenyum lemah.

“Kalau begitu, lain kali kau lindungi aku.”

Xining menoleh cepat, wajahnya memerah.

“KAU!!!”

“Ssst, jangan berisik. kita belum tahu kalau mereka punya teman.”

Dalam keheningan malam, dua murid yang awalnya saling bertikai kini mulai terikat oleh pengalaman dan pertarungan bersama.

1
wasiah miska nartim
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
April Lia
kereeen ceritanya makin mantap /Hey/
Wiji Lestari
lumayan..lanjoot
teguh andriyanto
singkat padat, OP, berkarakter, humor.. menyatu dengan baik di novel ini.. patut disimak sampe tamat.
إندر فرتما
MC GHOBLOK,🤣🤣🤣
dusah GHOBLOK lembek lagi,
mendingan gak usah di lanjutkan lagi ini alur ceritanya
Emma
Gak sabar lanjutin.
Type2Diabetes
Gak kecewa! 👍
douwataxx
Karakternya juara banget. 🏆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!