NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 7

Pagi hari saat Bagas datang, pria itu asik bekerja. Dia merasa tenang karena putrinya sangat anteng, sesekali anak itu akan bangun meminta susu. Terkadang dia yang akan membuatkan susu untuk putrinya, terkadang Wati.

Wanita itu begitu perhatian terhadap Cantik, belum pernah menikah dan melahirkan, tetapi wanita itu dengan sepenuh hati menjaga anak itu. Dia seperti begitu betah saat dekat dengan Cantik, begitu juga dengan Cantik, bayi itu begitu nyaman di dalam dekapan Wati.

"Anak pandai, jangan nangis. Ayahnya lagi nyari uang untuk beli susu," ujar Wati ketika memberikan susu formula untuk Cantik.

Saat siang hari tiba, Bagas malah asik melamun. Sedangkan Wati asik menjaga Cantik sambil menimbang gula, Basri mendekat ke arah Bagas. Karena kebetulan pembeli sedang berkurang.

"Pak, jangan ngelamun terus. Kalau kesambet nanti bahaya," ujar Basri.

Bagas yang sedang melamun dengan dalam seakan tertarik ke alam nyata, dia menolehkan wajahnya ke arah Basri yang saat ini sedang menatapnya dengan iba.

"Eh? Iya, saya sedang ingat kepada istri saya. Satu minggu setelah istri saya meninggal, saya melaporkan kematian Winarsih kepada polisi. Namun, kasus kematian istri saya tidak bisa ditangani karena tidak ada bukti. Menurut kamu saya harus bagaimana?"

"Mungkin Bapak harus pergi ke pak ustadz, atau mungkin pergi ke dukun."

Bagas terdiam sejenak, dia teringat akan pemandi jenazah yang mengatakan kalau kematian istrinya itu sudah ada yang mengincar. Kematian istrinya sudah diatur, Bagas jadi ingin pergi ke dukun.

"Ke dukun aja kali ya?"

Basri menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Bagas, tetapi di dalam hati dia tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh pria itu. Basri akhirnya berkata.

"Boleh aja sih, Pak. Biasanya Dukun itu lebih tahu apa yang terjadi kalau masalah mistis, tapi Bapak juga boleh kalau mau pergi ke pak ustadz. Siapa tau ada petunjuk," jawab Basri.

Bagas jadi bingung harus pergi ke mana, haruskah dia pergi ke dukun atau pergi ke pak ustadz. Namun, mengingat agama yang dia anut tak memperbolehkan dirinya untuk percaya kepada dukun, akhirnya Bagas berkata.

"Kayaknya nanti malam saya mau nemuin pak ustadz aja, siapa tau bisa memberikan petunjuk."

"Iya, Pak. Itu lebih baik, takutnya kalau pergi ke dukun malah akan tersesat." Basri tertawa kecil setelah mengatakan hal itu.

"Kamu itu aneh, tadi menyarankan untuk pergi ke dukun. Tapi sekarang malah tidak membolehkan, dasar!"

Bagas merasa lucu dengan anak buahnya itu, Basri sendiri yang menyarankan dirinya untuk ke dukun atau ke pak ustadz, tetapi sekarang pria itu juga yang melarang dirinya untuk pergi ke dukun.

"Hehehehe! Maaf, Pak. Kalau begitu saya kerja lagi," ujar Basri yang melihat Bagus mulai kerepotan.

Melihat pembeli yang mulai berdatangan, Bagas menghampiri Wati yang sangat sibuk. Kedua tangannya bekerja, bibirnya juga tak berhenti mengoceh karena mengajak putrinya berbicara.

"Biar saya gendong," ujar Bagus yang hendak mengambil Cantik dari dekat Wati.

Anak itu sedang tersenyum-senyum sambil menatap Wati, Wati begitu senang karena bisa mengajak anak itu untuk berbicara. Setiap kali Wati berbicara, anak itu akan tersenyum kegirangan.

"Jangan diambil Neng Cantik-nya, Pak. Saya suka main sama Neng Cantik," ujar Wati.

"Ya udah, kamu main aja sama anak saya. Kalau ada yang beli gak usah layanin, biar saya yang bantu Bagus sama Basri."

"Siap, Pak." Wati kegirangan, dia bahkan sampai mengecup pipi Cantik yang nampak gembul.

Padahal hari-harinya Wati jarang sekali berbicara, wanita itu bahkan jarang tersenyum. Hanya fokus dalam bekerja, bahkan ketika Basri mendekati wanita itu, Wati tak pernah menanggapi.

Namun, hari ini gadis itu begitu ceria. Dia seperti menemukan nyawa di dalam hidupnya, penuh senyuman dan banyak sekali berbicara.

"Untung ada Wati, anakku sepertinya begitu senang diasuh wanita itu," ujar Bagas sambil melayani pembeli.

Sore harinya Bagas memutuskan untuk pulang, saat tiba di kediamannya, Bagas Ingin mandi. Pria itu menitipkan putrinya kepada bi Tuti, tetapi lagi-lagi anak itu menangis dan tidak mau digendong oleh wanita tersebut.

"Bibi salah apa sih, Neng? Kenapa gakau digendong sama Bibi?"

Wajah bi Tuti nampak sedih, Bagas kembali menggendong putrinya.

"Ya udah sama saya aja, mandinya nanti saja kalau dia bobo."

"Iya, Pak. Maaf ya, Pak. Saya tak bisa bantu dalam urus Neng Cantik," ucap Bi Tuti.

"Tak apa," ujar Bagas yang langsung melangkahkan kakinya menuju kamar utama.

Saat tiba di kamar dia merebahkan tubuhnya bersama dengan sang putri, anak itu tersenyum-senyum sambil melihat ke arah pojok ruangan.

Bagas ikut tersenyum karena itu artinya istrinya ada di sana, sayangnya dia tidak bisa melihatnya. Namun, dalam hati Bagas sedikit heran, kenapa istrinya itu masih ada di rumahnya?

Dia pernah mendengar kalau yang namanya orang meninggal itu akan pulang ke Rahmatullah setelah empat puluh hari kematiannya, tetapi dia merasa kalau istrinya terus saja berada di sampingnya dan juga putrinya.

"Ada Bunda ya, Nak? Kamu enak bisa liat Bunda, Ayah sampai saat ini belum bisa liat Ayah. Bahkan, dalam mimpi saja Ayah belum pernah bertemu dengan Bunda."

Bibir Bagas tersenyum ketika mengatakan hal itu, tetapi air matanya mengalir di kedua pipinya. Rindu sekali dengan istrinya itu, tetapi sayangnya tidak bisa memeluk istrinya yang sudah tiada tersebut.

Cukup lama anak itu tersenyum ke arah pojok ruangan, hingga tak lama kemudian anak itu tertidur dengan pulas. Bagas yang melihat putrinya tertidur langsung mengambil bantal dan menyimpan bantal di setiap sisi anaknya tersebut.

Setelah itu dia langsung ke kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya, sebentar lagi waktu maghrib akan tiba. Dia harus cepat-cepat membersihkan tubuhnya dan melaksanakan kewajibannya terhadap Sang Khalik.

**

"Padahal Ayah mau pergi ke mushola, mau ketemuan sama pak ustadz. Tapi kamunya melek aja, Ayah jadi kesulitan untuk pergi."

Bagas sudah melaksanakan kewajibannya terhadap Sang Khalik, dia juga sudah melakukan makan malam. Ingin pergi menemui pak ustadz karena ingin menanyai tentang kematian istrinya, tetapi anaknya tak mau ditinggalkan.

Seperti biasanya, ketika dititipkan kepada bi Tuti, anak itu menangis dengan kencang. Bagas menjadi bingung dibuatnya.

"Apa minta tolong Wati untuk menjaga anakku ya?" tanya Bagas yang tiba-tiba saja kepikiran soal Wati.

Seharian berada di toko sembako anak itu sangat anteng, anak itu tersenyum-senyum seolah ingin terus berada di dekat Wati.

"Ya, minta tolong Wati saja. Toh di sini ada bi Tuti, gak akan ada orang yang mengatakan hal aneh-aneh. Terus, akunya juga gak akan ada di rumah."

1
Kristiana Subekti
cermin sarang demith nya blm d musnahin pak ustadz
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
blekak blekuk gmg ora jelas
wis kapok mu kapan bjo gaib mu wis modyarrr
Redmi Note 10 Pro
Thor BI tuti ko ga di ganggu ya, apa nanti pembalasan nya😈 biasanya nanti ada karma nya gitu, lanjut Thor penasaran nih BI tuti gimana😈
neni nuraeni
pasti si Tuti nuduh si Wati Selma ni kan si Tuti taunya si Wati yg sudah tau kelakuannya,bkl marh ga tu si tuti
Yuli a
wah... hebat kk @Yulay Yuli tebakannya benar Lo...👏👏👏🥳🥳🥳
hadiahnua bisa diambil dirumah kk othor ya...😂😂😂

Bu Tuti syok berat ini.. udah beli segala macam perlengkapan pemujaan lagi.. /Facepalm//Facepalm/
Yuli a: iya dah...🥰😍
Yulay Yuli: Asikkk dah 😘
total 12 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ngamuk g tuhh si tuti ya kira2🤔🤔🤔
secara suami gaib nya musnah tp apakh nnti akan menuntut blas yg lebih kejam lagi ga yaaa /Smug//Smug//Smug//Smug/
Yuli a: enggak sih kayaknya..
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Yuli a
masih ada apa ya di gudang .. the myth nya masih bersarang disitu kah..?
trus kalau bi Tuti pulang nanti bagaimana ya....

Bagas kok masih bisa menahan emosinya saat melihat bi Tuti... keren banget kamu bagas
Yulay Yuli: 😂😂😂😂😆
Yuli a: wah iya.. bener banget.../Good//Facepalm//Facepalm/
total 7 replies
stela aza
lanjut Thor 🥰
stela aza
cerminya kan masih ada ,, harusnya cerminya di hancurkan juga
Redmi Note 10 Pro
lanjut lanjut lanjut Thor semangat 🤣🤣🤣gimana ya reaksi BI tuti di Jogja, duh mau ikut BI tuti ke Jogja deh
Redmi Note 10 Pro
hayol udh ketauan....
neni nuraeni
alah alah bikin penasaran aja deh thor,lnjut lagi dong up yg bnyak 😊
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
nahhh yooo apa itu coba kok smpe minta tolong ada apa
setanya marah yaaa tp.klo marah masa iya g bisa sih dinlwan dgn doa
minta sm yg esa gtu 🤔
stela aza
konsultasi sama ustad biar di bantu
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahhh smg aja dr boneka yg di bebasain ikatanya arwah winarsih bisa kembali yaaa
dan si tuti dpt karmanya
undg pak uztad ngajiin biar keluar tuhh mahkluk gaib biar aman rumah
Yuli a
terbongkar sudah rahasia bi Tuti... apakah sudah mau tamat ya...??

Halah... paling geh nanti Bagas juga suka sendiri sama Wati. 🤭
neni nuraeni
ya datang lah ke pak ustadz Bagas jgn ke dukun,nnti yg ada kmu mlh SMA" sesat kaya si Tuti,jgn smpai Bagas ke dukun ya thor
Cindy
lanjut kak
neni nuraeni
jadiin anaknya saksi itu juga klw bisa thor lnjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!