Farrel Ananda ,siswa SMA klas sebelas tanpa sengaja bertemu dengan seorang siswi dari kelas yang sama ,saat itu ia baru sampai di gang dekat sekolah dan melihat seorang siswi bernama Kayla yang terikat seluruh badannya dengan dikelilingi oleh para perusuh sekolah di gang dekat sekolah .karena Kayla temannya ,Farrel berjalan santai untuk mencoba menolongnya .
Bagaimana awal pertemuan pertama mereka, dan ikuti kisah dua insan beda frekuensi dalam satu kelas, dan apa yang akan terjadi di masa depan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7 langsung berangkat ke sekolah
Menanti ubi kayu matang .Farrel mengambil sesuatu dari dalam tasnya ,dan memakannya perlahan .
Suara binatang malam terdengar jelas ,Farrel berdiri ,ia mengambil senter dan akan kembali patroli ,juga jam dinding menunjukkan pukul 11.30 malam .
" tokekkk!!" .......tokekkkk....!!"
Suara tokek terdengar nyaring ,Farrel hanya melirik sejenak dan kembali akan melanjutkan patroli rutin satu jam sekali.
Dan ia akan berhenti tepat waktu 03 .00 dini hari ,setelah itu menunggu Adzan subuh berkumandang, dan sholat di dalam pondok kayu .
Menuruni jalan setapak di bawah pondok ,Farrel melihat bahwa di kejauhan cahaya senter menyoroti sebuah kain putih yang melayang tidak jauh dari tempat ia berdiri.
" huhhh sudah jam segini pasti ada yang begituan, siapa sih yang iseng mengibarkan kain putih. " Farrel mendekat ke arah kain putih itu ,ia mengambilnya dan membawanya ke pondok guna untuk di bakar .
" baca buku dulu ,nanti jam satu kembali patroli " Farrel merebahkan badannya di kursi empuk yang ada di luar pondok .
Angin dingin menerpa wajah tangguh Farrel ,namun ia tidak merasakannya ,dan terus membaca buku .
Dalam pandangannya, membaca buku lebih baik daripada membaca surat cinta dari sang ratu ,menambah ilmu yang berguna dan bisa mengerti tentang keadaan dunia.
Tikk....!!
Suara jarum jam terdengar pelan , Farrel menutup bukunya ,ia segera merebus air panas ,berencana untuk membuat kopi atau teh yang sudah tersedia di dalam pondok kayu pak Kasim.
Tepat jam 12 .malam, Farrel kembali patroli dan kali ini secara menyeluruh ,karena sebelumnya ia memotong jalan dan itu secara berulang ulang .
Beberapa menit kemudian, Farrel tiba di belakang pondok, ia membasuh kakinya yang penuh lumpur, karena sewaktu melihat sawah pak Kasim ,tanpa sengaja ia jatuh ke dalam sawah .
Namun untungnya sawah tersebut masih aman tidak ada yang rusak ,begitu pula dengan padi yang sudah menguning.
" saatnya menikmati kopi panas di malam yang dingin "
Aroma kopi menyebar ke segala arah ,menambah suasana yang awalnya dingin menjadi hangat.
" ahhh...! Enak "
Farrel menyandarkan badannya ke sebuah tiang pondok ,matanya yang jernih perlahan terpejam.
Di kejauhan terdengar suara kokok ayam hutan ,dan waktu pagi akan segera tiba ,Farrel membuka matanya, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.
" uhhh sangat kaku ,dingin sekali ," Farrel menyingkirkan selimut yang menutupi badannya, ia turun dari atas pondok ,dan berjalan menuju tempat di mana sungai kecil berada .
Ia berencana untuk mengambil air wudhu ,sekaligus mandi untuk persiapan berangkat ke sekolah.
Di kejauhan terdengar sayup sayup suara Adzan subuh terdengar .
Farrel segera melaksanakan sholat subuh di dalam pondok ,setelah itu membuat nasi yang berasnya ada di dalam lemari khusus.
" sebelum itu aku kembali patroli terakhir , " Farrel mengambil jaket dan segera berjalan menuju ke arah selatan ,ia berencana untuk melihat pemandangan indah di pagi buta .
Srakk....!!
Srakkk..!!
Suara rerumputan basah terinjak oleh sepatu besar Farrel ,matanya melihat ke arah jauh di depan ,terlihat hamparan kabut putih menutupi seluruh area di bawahnya ,pemandangan tersebut sangat indah mirip dengan kata negeri diatas awan .
Farrel menghirup udara segar di pagi hari ,tangannya seketika mengepal dan memukul udara kosong hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
Wukkk...
Wukkk ...!!
" fuihhh...saatnya berangkat ke sekolah!" Gumamnya menghembuskan nafas lega .keringat segar terlihat di wajahnya .
Farrel kembali ke pondok dan segera memakai pakaian kamuflasenya, dan juga tas serta celananya juga di beri rerumputan yang sudah dibentuk sedemikian rupa .
" mhhh mumpung pagi ,aku membeli makanan dulu di warung mbak Silva .!"
Farrel segera membersihkan dan juga merapikan barang yang ada di pondok tersebut, juga ia tidak ketinggalan mematikan api unggun yang tersisa abunya .
Selang beberapa menit, Farrel selesai membersihkan semua itu ,dan menulis laporan harian, hal itu ia lakukan untuk mengingat beberapa hari ia bekerja menjaga ladang .
Dari daerah Cinangka ke sekolahnya membutuhkan waktu setengah jam, dan bila dari rumahnya akan membutuhkan waktu selama satu jam bila berjalan santai.
Jadi Farrel terlebih dahulu makan di warung dekat sekolahnya.
Memakai pakaian ala tentara kamuflase ,Farrel menjadi perhatian para pejalan kaki maupun yang mengendarai kendaraan roda dua atau empat.
Hal itu di karenakan Farrel terlihat seperti tentara berpengalaman ,terlebih lagi sosok yang tangguh juga senjata imitasi terlihat nyata .
Bahkan ada yang mengira bahwa Farrel adalah seorang tentara yang baru turun gunung .
Tap tap tap !
Farrel melihat di kejauhan warung Mbak Silva yang cukup lebar dan lengkap, tanpa berkata kata ,Farrel langsung duduk di kursi yang menghadap ke arah jendela.
" pak apa yang ...ingin anda pesan ?" Suara wanita terdengar gemetar menghampiri Farrel yang duduk di kursi itu.
" umm seperti biasa mbk ! Nasi goreng hangat tiga piring!" Suara Farrel sengaja dibuat buat ,terdengar serak .
Namun sang pemilik warung sangat teliti, terutama dengan aksen Mbk yang terdengar akrab.juga ia tahu siapa yang selalu meminta nasi goreng setiap pagi.
" ahh adik kecil aku tahu itu kau ,ada apa denganmu ?" Wanita itu sedikit lega ,namun untuk memastikan bahwa itu adalah langganannya ,wanita itu bertanya lagi " apakah kamu Farrel ?"
" ahhh mbk anda sangat teliti,! Ya aku Farrel ,namun jangan kasih tahu siapa siapa " ucap Farrel tertawa geli .
" kenapa ? Sepertinya sangat misterius!"
" ya ,sekolah mengadakan acara memakai kostum cosplay ,aku sengaja memakai pakaian ini karena murah ,gratis dan cukup nyaman. " jelasnya tersenyum di balik rerumputan yang menutupi hampir seluruh wajahnya.
" ck ck ck ....kamu sangat kreatif ,semoga kamu menjadi juaranya !"
" terimakasih mbak !"
" oke kalau begitu ,ini nasi gorengnya, juga mbak memberikan satu tambahan porsi gratis ,agar badan kamu sehat !"
" umm terimakasih lagi mbak !"
Farrel segera menikmati sarapan paginya, beberapa pengunjung menatap takut ke arah Farrel ,bahkan pria kuat seperti preman yang meminta uang iuran keamanan tidak berani untuk masuk ke dalam warung, terutama setelah melihat bahwa pemilik warung terlihat akrab dengan Farrel yang dikiranya seorang tentara .
" mbak terimakasih atas makanannya ,jadi totalnya 10.000 !" Farrel mengambil uang satu lembar 10 ribuan dan memberikannya langsung ke pemilik warung.
Farrel segera keluar ,ia menyadari bahwa orang orang takut melihatnya, karena tidak ingin warung Mbak Silva sepi ,Farrel dengan cepat pergi menghilang di telan suasana pagi yang buta .
Berjalan kembali, Farrel melihat tatapan semua orang yang melihatnya dipenuhi rasa takut ,kagum juga senang ,namun lebih banyak takutnya .
Ia hanya bisa tersenyum tipis. Sampai di gerbang sekolah, suasana masih sepi ,Farrel melihat bahwa hanya ada dirinya yang baru tiba .
" ahhh iya aku ada ide !" Tatapan Farrel tertuju ke arah kebun yang menghadap ke arah lapangan ,segera dengan langkah pelan ia memasuki kebun ,atau lebih dikenal dengan taman sekolah.
" aku akan bersembunyi di sini ,sangat strategis,!"
Dengan segera Farrel membungkuk dan tiarap dengan senjata buatannya ,terlihat seperti sniper berpengalaman dalam medan perang.
Moncong bambunya mengarah ke lapangan yang akan menjadi tempat Fashion show.
" hehehe.... kejutan akan datang.!"
