NovelToon NovelToon
AFTER MARRIAGE

AFTER MARRIAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Selingkuh / Pengganti / Cerai
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Terkejut. Itulah yang dialami oleh gadis cantik nan jelita saat mengetahui jika dia bukan lagi berada di kamarnya. Bahkan sampai saat ini dia masih ingat, jika semalam dia tidur di kamarnya. Namun apa yang terjadi? Kedua matanya membulat sempurna saat dia terbangun di ruangan lain dengan gaun pengantin yang sudah melekat pada tubuh mungilnya.

Di culik?

Atau

Mimpi?


Yang dia cemaskan adalah dia merasakan sakit saat mencubit pipinya, memberitahukan jika saat ini dia tidak sedang bermimpi. Ini nyata!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21_Sosok Lain Dari Kanaya

Seorang wanita keluar dari mobil hitam metalik dengan warna kacamata yang senada. Heels tingginya terlihat elegan dengan warna kulitnya yang bersih alami. Langkah kakinya membuat sebuah ketukan yang berbunyi nyaring. Salah satu sudut bibirnya tertarik menyeringai dibalik kacamata hitamnya.

Satu demi satu toko yang terdapat di mall itu dia datangi. Dari make up, aksesoris, pakaian bahkan semua yang menarik dimatanya langsung dia pesan. Tak lupa untuk melakukan perawatan pada aset yang di miliki tubuhnya, wanita itu pergi ke klinik kecantikan sebelum tiba di mall.

Berjam jam mengelilingi gedung terdiri dari beberapa lantai, perutnya terasa lapar karena energinya terkuras. Setelah menyuruh orang untuk membawakan belanjaannya, wanita itu memutuskan untuk makan terlebih dulu.

" Chicken steak satu. Smoothie bowl satu dan jus alpukat satu." Dia menutup buku menu lalu membuka handphonenya sambil menunggu pesanannya datang.

Dia terkekeh saat melihat beberapa foto yang membuatnya merasa geli " Dasar wanita bodoh!" Dia mencibir lalu kembali memperhatikan foto itu " Apa hidupmu selalu ditakdirkan untuk menderita? Tunggu, itu bisa saja terjadi. Alasanku berada disini karena kau terlalu lemah."

Setelah melihat beberapa foto lagi wanita itu semakin muak saat melihatnya. Moodnya akan hancur jika dia terus terusan menatap pada foto itu. Menurutnya foto itu sangat menjijikan walaupun sebenarnya foto itu milik seorang pria dan wanita yang masih berstatus suami istri.

Dia segera menikmati makanannya saat seorang pelayan mengantarkan pesanannya. Wanita itu kembali terlihat elegan dan anggun membuat pengunjung lain memperhatikannya namun wanita itu memiliki sorot mata yang tajam dan mengintimidasi.

Setelah perutnya dimanjakan wanita itu memutuskan untuk kembali ke apartemen. Kacamata yang sempat dia lepas tadi kini mulai bertengker kembali di hidungnya. Dia merasakan ada yang aneh pada tubuhnya, tangannya segera dia gunakan untuk menutup hidungnya saat mencium bau parfum yang menyengat.

Dia sempat mendesis. Memaki entah pada siapa tapi intinya pada orang yang memakai parfum yang sudah mengganggu hidungnya. Langkahnya semakin cepat ingin segera meninggalkan Cafe untuk menghirup udara segar.

BRUUKK

Karena kecerobohannya dia tidak sengaja menabrak pengunjung lain saat ingin keluar. Saking kerasnya dia hampir saja kehilangan keseimbangan tubuhnya karena berbenturan dengan dada kokoh berbalut jas. Dia membuka kacamatanya ingin melihat siapa yang telah dia tabrak.

" Aya?" Wanita yang dipanggil Aya itu mendongak, dia menghindar saat tangan itu ingin menyentuhnya.

" Kamu kemana saja? Saya mencari mu." Wanita yang dipanggil Aya tadi membersihkan bahunya merasa ada kotoran yang menempel pada pakaiannya setelah menabrak pria tadi. .

" Caramondy huh?!" Ramon tertegun saat melihat iris mata Aya yang terlihat dingin. Bukan itu saja menurutnya Aya yang masih berstatus istrinya itu terlihat berbeda. Dari bibir dengan warna merah menyala, make up yang terlihat tebal namun terkesan cantik dan mempesona jangan lupakan bulu matanya yang lentik, wanita itu semakin cantik saat mengedipkan mata memamerkan kecantikannya dengan bulu mata yang indah.

" Tunggu," tangan Ramon kembali gagal saat ingin menyentuh Aya. Wanita itu bergerak dengan cepat sehingga bisa kembali menghindari sentuhannya.

" Maaf," wanita itu langsung menoleh tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar " Saya tidak akan mengganggu kamu lagi setelah urusan kita selesai. Mari kita bicara dan kita akhiri semuanya."

" Aku tidak memiliki urusan denganmu. Kau salah mengenali orang." Balasnya dingin.

Ramon tersenyum miris dia melihat ke salah satu meja dimana disana terdapat Putri dan Zahra yang sedang menunggunya, mereka tidak menyadari jika Ramon sudah tiba bahkan tengah berdebat dengan wanita yang masih menjadi istrinya " Tidak. Kita masih memiliki urusan, kamu masih berstatus istri saya."

Kekehan itu keluar dari mulut wanita itu, Ramon mengerutkan kening dengan salah satu alis yang terangkat. Merasa aneh, apakah ada yang lucu?

" Istrimu? Siapa yang istrimu huh?" Tanya wanita itu " Aku bukan istrimu!" Sambungnya memasang wajah yang dingin.

" Aku bukan istrimu dan aku tidak memiliki urusan denganmu!"

" Lepas!" Wanita itu berontak saat Ramon berhasil mencekal lengannya. Giginya bergemeltukan dengan rahang yang mengeras " Aku bilang lepaskan!" Dengan sekali hentakan tangan Ramon terlepas darinya. Dia terlihat emosi dengan mata yang memerah.

" Kau menemukan orang yang salah Ramon. Aku bukan istrimu Aku bukan Kanaya!" Ramon tersenyum tipis, apa istrinya itu tengah bersandiwara?

" Bagaimana mungkin saya tidak mengenali istri saya sendiri? Kamu Kanaya, istri saya!"

" Kau serius mengenal istrimu dengan baik? Kau yakin itu?" Tanya nya memastikan " Cih. Bahkan orang buta pun tahu seperti apa istrimu itu Tuan Caramondy yang terhormat!"

" Dia gadis bodoh dan lugu. Cengeng dan cerewet. Karena kepolosan dan kebaikannya dia selalu dimanfaatkan. Seperti yang kau lakukan padanya!" Wanita itu mengesah pelan membuang muka sekilas lalu kembali menatap pada Ramon " ais. Jika membicarakan dia mood ku selalu hancur. Kenapa aku harus bertemu dan melihat wajahmu huh? Kau benar benar membuat moodku hancur!"

" Kanaya,"

" Sudah ku katakan aku bukan Kanaya!" Suara itu terdengar datar namun penuh dengan penekanan " Kau salah orang. Kau tidak mengenal baik seperti apa istrimu itu."

Ramon menggelengkan kepala. Dia sangat yakin jika yang ada dihadapannya itu Kanaya istrinya. Hanya saja saat ini riasan Aya lebih menonjol dan tatapan yang dingin " Jika kamu bukan Kanaya lalu siapa kamu?"

" Kau tidak perlu tahu siapa aku. Intinya kita tidak memiliki urusan. Apalagi?" Wanita itu kembali tertahan saat tangannya kembali di cekal.

" Saya tidak tahu jika kamu bisa bersandiwara sebagus ini. Kamu akan menjadi aktris terkenal dengan kemampuan akting mu yang bagus. Tapi kamu melupakan sesuatu, ini!" Ramon mengangkat tangan Aya lalu menunjukkan pergelangan Aya yang dulu sempat terluka dan meninggalkan bekas.

" Ais. Dasar wanita bodoh!" Wanita itu menarik lengannya lalu memperhatikan pergelangan tangannya " Kenapa dia membuat kulit cantikku menjadi seperti ini?!" Ucapnya bermonolog " Aku harus membuat kulit tanganku kembali cantik."

" Masih mau menyangkal huh?" Wanita itu menunjukkan ekspresi datarnya saat Ramon tersenyum kearahnya. Ramon terlihat bahagia merasa kemenangan ada di tangannya.

" Mari kita bicara hanya sebentar saja,"

" Sudah ku katakan kau salah orang. Aku bukan Kanaya!" Ucapnya kembali  menegaskan.

" kamu tidak bisa mengelak lagi. Luka itu menjadi buktinya!"

" YA LUKA INI MILIK KANAYA TAPI AKU BUKAN KANAYA!"

" APA?" Ramon terkejut, keningnya mengerut dengan penuh ketidak percayaan " Mana mungkin itu terjadi? Jelas jelas  kamu itu Kanaya."

" Tentu saja bisa terjadi. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin!" Sangkal wanita tadi.

" Lalu siapa kamu sebenarnya?" Tanya Ramon akhirnya.

" Kau tidak perlu tahu namaku!"

" Jangan main-main denganku. Sudah sangat jelas jika kamu itu istri saya kenapa kamu tetap menyangkalnya?"

" KARENA YANG KAU NIKAHI ITU KANAYA BUKAN AKU NARAYA. PAHAM!"

Cekalan itu mengendur Ramon kembali terlihat bingung dengan penuturan yang memiliki wajah yang sama dengan istrinya itu " Kami satu raga tapi dua jiwa. Yang kau nikahi itu Kanaya gadis bodoh dan lemah bukan aku Naraya!"

Dissociative identity disorder (DID)? Jenis penyakit itu terlintas begitu saja di benak Ramon. Kepribadian ganda? Istrinya berkepribadian ganda? Penderita kepribadian ganda memiliki dua atau lebih kepribadian di dalam dirinya, yang satu sama lain berbeda atau bahkan bisa bertolak belakang. Salah satu kepribadian bisa mengambil alih kontrol tubuh dan pikiran penderita kapan saja, dan biasanya dipicu oleh situasi tertentu ketika penderita merasa stres, takut, atau marah.

Dalam istilah psikologi, kepribadian lain disebut sebagai alter ego. Saat alter ego mengambil alih kesadaran, penderita akan menjadi pribadi lain dengan nama, usia, jenis kelamin, atau sifat yang berbeda. Dalam periode tersebut, akan terlihat perubahan perilaku pada penderita kepribadian ganda. Mereka bisa melakukan sesuatu yang biasanya tidak akan mereka lakukan.

Ramon tidak percaya dengan perkataan Naraya tapi melihat tingkah istrinya yang berbeda itu pernyataannya terdengar masuk akal

" Lalu dimana Kanaya sekarang?"

" Kau menyakitiku bodoh. Jangan lupa, meskipun Aku bukan Kanaya tapi raga ini milik istrimu juga!" Ramon mengendurkan cekalan tangannya dia benar benar merasa kacau saat ini " Kau ingin tahu dimana istrimu bukan?"

" Dia terperangkap disebuah ruangan yang tidak memiliki pintu. Dia bersembunyi dan lari dari kenyataan. Dia memanggilku dan membiarkanku mengambil alih tubuhnya."

" Dan semua ini terjadi karena kau, suami yang telah menelantarkan istrinya. Kau menghancurkan dan melenyapkannya Caramondy. Kau membunuhnya!"

" Tidak... itu tidak mungkin." Serga Ramon

" Jangan menyangkalnya. Dan ya meskipun aku tidak menyukaimu setidaknya aku harus berterimakasih karena berkatmu Aku bisa mengambil alih tubuhnya. Sudah lama Aku terkurung dalam ruangan itu, dan akhirnya aku bisa bebas seperti sekarang ini!"

" Sediakan upacara untuk kematian istrimu itu. Karena mulai saat ini aku tidak akan membiarkan dia kembali mengambil Raga ini dan membuat tubuh cantikku penuh dengan luka!"

" Dan satu lagi," Raya atau pemilik nama lengkap Naraya itu memutar tumitnya " Aku yakin yang kau maksud dengan urusan kita itu perceraian bukan? Tenang saja Kanaya pun sudah menyiapkannya kau hanya perlu tanda tangan saja. Bye.....!" Ramon terdiam. Dia enggan untuk membuka suara matanya mengekori punggung Raya yang mulai mengecil lalu hilang setelah memasuki mobil yang terparkir di depan sana.

" Itu tidak mungkin, aku yakin Kanaya bisa bertahan disana." Bisik batinnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!