Dua anak kembar yang di lahirkan gadis 20 tahun karena kesalahan yang di masalalu nya, di mana pertemuan nya dengan pria yang tidak dia kenal membuat nya harus mengandung benih nya.
Raisa, gadis polos yang rela menjual mahkota nya demi menyelamatkan adik dan Ayah nya dari maut, tapi siapa sangka setalah Raisa mendapatkan uang nya, dia malah kehilangan Ayah nya dan hanya Adik nya yang masih membutuhkan biaya yang cukup banyak agar sang adik bisa kembali berjalan seperti semula.
lalu bagaimana kisah Raisa dengan benih yang dia sendiri tidak tau siapa Ayah kandung anak yang ada di dalam kandungan nya.
Yuk baca kepoin kehidupan Raisa yang kelam..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnainidyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjauhi
"Kemana kamu selama ini..??" tanya Elang dengan dingin
Elang menatap perempuan yang tengah sarapan di meja makan, hasil masakan nya sendiri, Aisa menoleh ke arah Elang yang tidak jauh dari nya dengan tatapan heran.
"Kenapa memang nya..??" tanya Aisa dengan heran
"Kamu sudah sah menjadi istri ku" sahut Elang dengan tegas
"Lalu kenapa kalau aku istri sah kamu..???" tanya Aisa dengan sangat berani
"Bukan kah kamu yang membatasi hubungan ini, kenapa kamu seolah sekarang seperti menjadi sosok suami sungguhan..??" protes Aisa
Elang tidak suka mendengar apa yang di katakan Aisa pada nya, selama ini tidak ada yang sangat berani dengan nya, tapi perempuan buangan yang ada di depan nya sangat lancang dan sangat berani.
Elang mendekati Aisa yang duduk di meja makan dengan melanjutkan makannya dengan sangat santai nya, dia tidak memperdulikan Elang yang terlihat sangat marah.
Brakkk..
Prakkkk..
Elang menggebrak meja dengan sangat kencang, membuat piring makan Aisa sampai berdenting dengan meja makan, membuat Aisa sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Elang baru saja.
"Kamu..!!!" lirih Aisa dengan mendongak menatap Elang
"Kamu jangan kurang ajar" kesal Elang
Syettt..
Aisa beranjak dari duduk nya, dia menatap Elang yang ada di depan nya dengan tatapan sulit di jelaskan, Aisa sangat heran dan bingung dengan sikap Elang.
"Kamu kenapa sih..??" tanya Aisa dengan bingung
"Kamu masih saja bertanya kenapa..??" Elang malah balik bertanya pada Aisa
"Iyah-iyah lah, aku kenapa..?? Aku keluar tidak menggunakan kendaraan kamu, tidak memakai uang kamu, tidak mengganggu ketenangan kamu atau pekerjaan kamu, apa yang salah..??" tanya Aisa dengan sangat berani
Aisa sudah sangat sabar dengan sikap Elang selama ini, dia bahkan tidak banyak menuntut pada pria yang ada di depan nya, bahkan dia makan dengan uang nya sendiri tidak minta pada Elang.
"Aku tegaskan sama kamu..!!! Kamu istri ku, selama menjadi istri ku kamu tidak boleh dekat dengan pria mana pun" bentak Elang
"Pria..??" ulang Aisa tidak paham dengan Elang.
Pria mana yang di maksud Elang, dia selama ini hanya pergi ke Rumah Sakit menjaga adik nya, tidak perna bertemu pria di luar Mansion, dia sangat menjaga diri nya dari pria mana pun selama ini.
"Iyah, kamu masih pura-pura bodoh..??" bentak Elang
"Pria mana yang kamu maksud..??" tanya Aisa tidak mengerti
"Dokter di Rumah sakit" sahut Elang dengan lantang
Aisa terdiam mendengar perkataan Elang, Aisa menduga kalau Elang menyangka kalau dia punya hubungan dengan Dokter yang menjadi sahabat nya sejak sekolah sampai saat ini.
"Apa yang kamu maksud Dokter Rafa..??" Aisa memastikan Dokter yang di maksud Elang
"Oh, jadi dia nama nya Rafa..??" tanya Elang dengan sinis
"Iyah, kenapa memang nya dengan dia..?? Kami sudah bersahabat sejak lama" jujur Aisa
"Tidak ada persahabatan antara pria dan wanita di dunia ini yang murni..!! Jauhi dia" ucap Elang.
Aisa tidak tau kenapa dengan Elang yang sangat terlihat cemburu dengan Dokter Rafa, padahal dia sama sekali tidak punya hubungan dengan Rafa.
Aisa dengan Rafa hanya sebatas sahabat tidak lebih, meskipun Rafa berulang kali mengatakan cinta pada Aisa, tapi sayang Aisa berulang kali menolak nya dengan alasan dia hanya mau fokus ke adik nya yang masih remaja dan masih sangat membutuhkan nya.
Meskipun begitu Rafa masih sangat baik dengan Aisa, dia masih berharap usaha nya mendekati Aisa tidak akan sia-sia, dia ingin Aisa menerima nya sebagai pendamping hidup nya.
"Apa hak kamu melarang ku dekat dengan nya..?? Sedangkan kamu sendiri punya kekasih di dekat kamu" protes Aisa
Elang terdiam mendengar apa yang di katakan Aisa, dia memang punya kekasih yang sudah menyelamatkan nyawa nya, begitupun dengan Aisa yang punya sahabat di dekat nya.
"Aku akan menjauhi Rafa kalau kamu juga menjauhi kekasih kamu" lanjut Aisa
"Aku tidak mau tau, kamu harus menjauhi nya" kesal Elang
"Aku tidak mau..!!" bentak Aisa dengan meninggalkan Elang di meja makan, dia sangat kesal dengan suami kontrak nya.
"Aisa"
"Aisa..!!" Elang memanggil istri nya berulang kali, tapi sayang Aisa tidak menghiraukan nya, menganggap suara Elang angin berlalu.
Aisa meninggalkan Elang sendirian di meja makan, Elang menatap punggung istri nya yang kian menjauh dari meja makan.
Ahhh...
Syettt..
Prakkkk..
Elang membuang piring yang ada di atas meja sampai berserakan di atas lantai ruang makan, Elang sangat marah dengan Aisa yang sudah berani membantah nya dan meninggalkan nya.
Elang meninggalkan ruang makan setelah dia tidak lagi melihat punggung istri nya, dia ingin tau kemana istri nya pergi sepagi ini, bahkan kadang istri nya pulang larut malam.
Sedangkan Aisa kini sudah melangkah keluar dari dalam mansion, dia ingin pergi ke Rumah sakit di mana dia akan mengantar adik nya pulang ke Apartemen peninggalan Ayah mereka.
Elang meminta anak buah nya mengikuti istri nya kemana saja istri nya pergi, dia tidak akan membiarkan Aisa dekat dengan pria lain selain diri nya.
Katakan saja Elang sangat egois, Elang sangat tidak suka dengan Aisa yang dekat dengan pria lain, ada rasa tidak nyaman di dalam dada nya, setiap kali Rafa mendekati Aisa.
Saat Elang tengah kesal dengan istri nya, dia mendengar dering ponsel milik nya, Elang merogoh saku celana nya, mengambil ponsel genggam milik nya.
"Hallo"
"Iyah aku akan menemani kamu ke Rumah sakit"
.....
"Aku akan menjemput kamu"
....
Elang mematikan sambungan ponsel nya, dia berjalan keluar Mansion, dia ingin menemani Kekasih nya yang tengah terluka.
Elang saja tidak bisa jauh dari kekasih nya, bagaimana dia menyuruh Aisa menjauhi sahabat nya dengan sangat terang-terangan, tentu saja Aisa tidak akan mau menuruti kemauan konyol suami nya.
Elang bergegas pergi meninggalkan Mansion nya untuk menjemput kekasih nya di Mansion nya, saat dia masih ada di area komplek, dia melihat Aisa berjalan kaki ke arah pintu masuk perumahan.
Elang bisa melihat bagaimana istri nya melangkah, seolah tidak ada beban, dia seolah tampak riang, tidak punya beban, Elang tidak tau saja kalau sebenar nya Aisa sangat lah rapu, butuh dukungan dan juga sandaran yang nyaman untuk nya.
Sayang semua nya tidak perna sekali saja Aisa tunjukan, dia selalu berpura-pura kuat selama ini, di saat dunia terus mempermainkan diri nya, terus saja menjadikan Aisa mainan dunia.
"Kenapa kamu berbeda..??" batin Elang dari belakang mengikuti istrinya yang terus jalan tanpa sadar kalau Elang melihat nya dari belakang nya.