Twins Mafia Kejam

Twins Mafia Kejam

Kamar Hotel

Raisa duduk di atas ranjang kamar hotel di mana dia tengah menunggu pria yang terkena obat perangsang yang membuat nya kehilangan kesadaran nya.

Raisa dengan sangat terpaksa melakukan ini semua demi menyelamatkan Ayah dan Adik nya yang membutuhkan uang yang sangat banyak, untuk biaya operasi.

Raisa rela kehilangan kesucian nya demi menyelamatkan Ayah dan Adik nya, dia tidak akan membiarkan adik dan ayah nya merasa kalau dia tidak mencintai dan menyayangi mereka.

Saat Raisa tengah melamun, menunggu pria yang akan merenggut mahkota nya, dia mendengar suara pintu kamar hotel terbuka dengan sangat kasar, Raisa tidak bisa melihat dengan jelas, siapa pria yang tengah melangkah ke arah nya setelah menutup pintu kamar hotel dengan sangat kasar.

Brakkk..

Ahh..

"Panas.." keluh Elang

Raisa mendekati pria yang tidak dia kenal dengan perasaan yang sangat sulit di jelaskan, dia baru pertama kali melakukan sesuatu yang harus nya tidak dia lakukan.

"Tuan.." sapa Raisa dengan hangat.

Syett..

Bhukk..

Elang langsung saja menerjang Raisa dengan penuh hasrat yang memunca, Elang mencumbui Aisa sampai Aisa hanya bisa merasakan apa yang Elang lakukan pada nya.

Ahhh..

Elang memakaikan gelang ke tangan Aisa dengan terus mencumbu Aisa dengan sangat rakus, obat yang di berikan seseorang pada Elang dengan dosis tinggi.

Membuat Elang sulit mengendalikan diri nya sendiri, sedangkan Aisa dia hanya bisa pasrah, merasakan dan menikmati apa yang Elang lakukan pada nya.

Sampai di mana Elang sudah mulai membuka baju yang Aisa kenakan, Elang membuka pakaian Aisa dengan penuh kelembutan, membuat Aisa merasa aman tidak ada rasa takut dalam diri nya.

"Lakukan dengan pelan, aku baru melakukan nya.." lirih Aisa

"Aku akan sangat pelan.." sahut Elang dengan terus mencumbui Aisa dengan sangat rakus di mana akhir nya malam panjang terjadi antara Elang dan Aisa.

Setelah 4 Jam kemudian..

Aisa bangun dari tidur nyenyak nya, Aisa menoleh ke arah pria yang ada di samping nya, Aisa tidak bisa melihat dengan jelas wajah tampan Elang, pencahayaan yang memang di buat seremang mungkin sesuai dengan keinginan seseorang yang Aisa tidak tau.

"Maafkan aku.."

"Tugas ku telah selesai.." batin Aisa dengan turun dari atas ranjang

Aisa memungut pakaian nya yang tergelatak di atas lantai kamar hotel, Aisa langsung saja memakai baju nya, dia ingin segera menemui seseorang yang sudah membayar nya.

Aisa tidak ingin lagi membuang waktu nya, ada Ayah dan saudara nya yang membutuhkan nya, membutuhkan uang untuk biaya Rumah sakit.

Rumah sakit..??? Yah, Ayah dan saudara Aisa ada di Rumah sakit setelah mengalami tabrak lari, yang kini membuat Ayah dan saudara Aisa harus menjalankan operasi dengan biaya yang tidak lah murah.

Aisa keluar dari dalam kamar, dia langsung menghubungi orang yang mau membayar nya dengan harga tinggi untuk melepas kesucian nya yang sudah dia jaga selama 24 tahun.

"Hallo.." sapa Aisa dari seberang telpon.

"Temui aku di taman hotel.." ucap seseorang dari seberang telpon.

"Iyah.." lirih Aisa.

Aisa segera ke taman di mana dia sudah di tunggu seseorang, Aisa tidak peduli dengan nasib nya setelah ini, kini yang ada di benak Aisa hanya keluarga nya yang membutuhkan bantuan nya.

Tidak lama Aisa sudah ada di taman hotel, dia menatap sekeliling mencari orang yang dia cari, Aisa mendekati seseorang yang memakai pakaian serba hitam, sampai di mana Aisa tidak bisa melihat orang yang akan membayar nya pria atau perempuan.

"Permisi.." sapa Aisa

"Ini bayaran mu.." orang yang ada di depan Aisa memberikan satu koper uang

"Hemmm" dahem Aisa.

Aisa segera meninggalkan orang serba hitam, setelah mendapatkan uang yang dia butuhkan, Aisa segera pergi meninggalkan hotel di mana dia mencari jalan pintas.

Jika Aisa sudah meninggalkan hotel, di kamar hotel di mana pria yang sudah merenggut kesucian Aisa, kini mulai membuka mata tajam nya, dia menoleh ke arah samping di mana dia melihat sekertaris nya ada di samping nya.

Elang terkejut bukan main saat dia sudah meniduri sekertaris nya, Elang mengarahkan tangan nya ke arah Lena. "Len, bangun.." lirih Elang

Emmm..

"Len, bangun lah.." ucap Elang dengan pelan

Lena membuka mata nya, dia menatap Elang dengan tatapan yang sangat sulit di jelaskan, begitupun dengan Elang yang menatap Lena dengan tatapan sulit di jelaskan.

"Len, Maafkan saya.." lirih Elang

"Tuan, ini bukan salah anda, ini salah saya yang sudah lancang masuk ke dalam kamar anda.." bohong Lena

"Aku akan bertanggung jawab.." lirih Elang.

"Tuan, anda tidak perlu bertanggung jawab.." sahut Lena

"Aku sudah merebut kepolosan mu, aku tidak akan lari begitu saja.." lirih Elang dengan turun dari atas ranjang.

Lena menatap Elang dengan tatapan senang, senyum miring, rencana nya untuk menjadi nyonya akan segera terwujud, di mana Elang akan menikahi nya dan menjadikan dia satu-satu nya perempuan yang ada di dalam hidup nya.

"Tuan, apa anda yakin..??" tanya Lena memastikan

"Emm.." Elang hanya menganggukkan kepala nya

Elang sangat menyesal dengan apa yang sudah terjadi, dia tidak menyangka kalau dia akan meniduri Sekertaris nya sendiri.

Elang memungut pakaian nya yang berserakan di atas lantai kamar hotel, dengan tubuh yang jelas terekspos, Lena menatap tubuh indah Elang dengan tatapan terpesona, apalagi bagian batang yang sangat jelas terlihat.

Lena menyesal sudah menyuruh seseorang menggantikan nya, kalau dia tidak sayang dengan tubuh nya, dia sudah menyerahkan tubuh nya pada tuan muda nya.

"Apa yang kamu lihat.." tanya Elang dengan dingin

"Apa..?? Bukan kah semalam kamu dan aku saling melihat dan saling merasakan satu sama lain.." sahut Lena dengan lancang

Elang tidak peduli, dia tetap memaki baju yang kini sudah dia kumpulkan di atas ranjang, dengan Lena yang terus menatap tubuh indah Elang yang terpampang nyata di depan nya.

"Aku akan bertanggung jawab, kamu jangan takut.." ucap Elang

Lena tidak menyahut dia tetap menatap tubuh indah Elang yang kini sudah tertutup dengan baju dan celana yang semalam dia kenakan, baru Lena memalingkan wajah nya.

"Andai aku tidak sayang dengan tubuh ku, aku tidak akan menyewa perempuan lain.." batin Lena dengan kesal.

Lena turun dari atas ranjang, dia melangkah mendekati Elang yang ada di sisi ranjang, Lena memeluk Elang dengan erat. "kamu janji akan menikahi ku kan..??" tanya Lena dengan mengeluarkan air mata biawak nya.

Elang membalas memeluk Lena dengan erat, dia mengusap punggung Lena dengan lembut, dia memberikan kenyamanan pada Lena. "Semua akan baik-baik saja.." ucap Elang

Emm..

Lena menganggukkan kepala nya dengan pelan, dia yakin rencana nya akan berhasil, di mana dia akan segera menjadi nona dan hidup ongkang-ongkang kaki di Mansion Elang.

Terpopuler

Comments

PengGeng EN SifHa

PengGeng EN SifHa

beban sebagai anak pertama...didunia nyata maupun fana ternyata sama² berat...

2025-07-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!