Ada seorang wanita sedang menangis di dalam sujudnya. Dia adalah Nasya Fahriza Putri, wanita yang sudah menginjak usia 25 tahun itu menangis saat mendengar bahwa seseorang yang ada di dalam hatinya sebentar lagi akan menikah. Sudah sejak usia 20 tahun Nasya berdoa di dalam sujudnya agar yang Maha Kuasa mengabulkan permintaannya untuk di jodohkan dengan Atasannya. Pria itu bernama Aditya Zayn Alfarizi yang berstatus sebagai CEO di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.
Lalu bagaimana nasib Nasya? Apakah doanya selama ini akan terkabul, atau justru harus melihat pria yang ia cintai dalam diam menikah dengan kekasihnya?
Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Cinta Di Atas Sajadah
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CDAS 7
..."Bagaimana, Sya? Kamu mau kan menikah dengan Zayn, dan jadi menantu Tante?"...
Nasya masih diam, dia menunduk dan meremas jari tangannya karena gugup. Pikirannya seakan melayang entah kemana, mendapatkan pertanyaan sekaligus lamaran secara mendadak itu membuat Nasya tak bisa berkata-kata.
..."Jika kamu masih ragu, Tante akan menjelaskan kenapa Tante memilih kamu." jelas ibu Zubaidah yang sedikit khawatir Nasya menolak....
..."Iya, Tante."...
Ibu Zubaidah lalu merubah posisinya menjadi berhadapan dengan Nasya kemudian menjelaskan semua permasalahan yang menyebabkan pernikahan sang putra batal.
Selesai menjelaskan panjang lebar pada Nasya, ibu Zubaidah menatap lekat wajah Nasya.
..."Ingat Nasya, Tante tidak meminta mu tanpa alasan. Tante memang sejak dulu ingin sekali menjodohkan mu dengan Zayn, tapi justru Zayn sudah mengenalkan Angel lebih dulu. Tapi, kali ini Tante yakin. Pilihan Tante tidak akan salah, Nak." ibu Zubaidah mengusap lengan Nasya sembari menoleh menatap Zayn....
Nasya yang sudah mendengar semua penjelasan Tantenya kini terdiam. Dia juga ingin memastikan bahwa kali ini Doanya memang benar-benar terkabul.
..."Baiklah, tapi Nasya meminta waktu untuk beristikharah dan meminta petunjuk pada Allah. Karena ini menyangkut masa depan Nasya."...
..."Oke! Saya kasih kamu waktu tiga hari, setelah itu beritahu jawabannya padaku!" Zayn tiba-tiba menjawab ucapan Nasya dengan wajah dinginnya membuat gadis itu menunduk sedikit grogi....
Tak lama, mereka sibuk dengan makan malamnya di meja makan. Setelah menyelesaikan makan malam dan mengobrol panjang lebar, Nasya akhirnya pamit pulang. Dia di antar oleh supir Zayn menuju ke rumahnya. Sepanjang jalan Nasya terus melamun, dia memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan nanti.
..."Ya Allah, apakah ini adalah jawaban dari Mu yaa Rabb ?" lirih Nasya dalam hati....
~
Hari semakin larut, bulan yang terang semakin menampakan dirinya di langit. Setelah bergelut dengan hati dan pikirannya, Zayn yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya berjalan pelan menuju balkon kamarnya.
Sejenak dia memikirkan Angel, banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari wanita itu. Zayn yang melihat itu segera memblokir nomernya tanpa pikir panjang lagi. Zayn sudah mulai belajar ikhlas melepaskan Angel, dia tidak ingin larut dengan kekecewaannya.
..."Aku yakin, pilihan mama pasti yang terbaik untukku." gumam Zayn dalam hati....
Meski harus hidup dengan wanita yang tidak di cintai, Zayn harus tetap rela dengan keputusan itu. Karena dia tidak mau lagi kembali pada wanita yang dengan mudahnya mengumbar kehormatan dirinya.
..."Nasya, maafkan aku. Aku sudah membawamu ke dalam kehidupanku yang rumit ini. Semoga kau bisa menerima ku yang tidak bisa mencintaimu. Maafkan aku, Nasya." sambung Zayn lirih sembari mengusap wajahnya karena frustasi....
~~
Pagi harinya.
Zayn baru saja sampai di halaman perusahaan, Security nampak berlari kecil membukakan pintu untuk CEO yang terkenal galak itu. Kaki Zayn menuruni mobil dengan setelan jas berwarna Abu gelap yang Zayn kenakan membuat aura ketampanannya tak di ragukan lagi.
Yuda yang menunggu di lobi pun menyambut kedatangan Zayn yang baru saja sampai. Mereka berdua berjalan menuju Lift untuk segera keruangan mereka masing-masing.
Ting...
Pintu lift terbuka, Zayn dan Yuda keluar melangkah perlahan sambil membicarakan masalah meeting nanti. Zayn hanya mendengarkan Yuda bicara lalu matanya tak sengaja melirik Nasya yang baru saja berdiri akan menyambut dirinya. Sontak hal itu membuat jantung Nasya berdebar kencang tak karuan. Karena baru kali ini Zayn mau menatapnya.
..."Ya Allah, dia tampan sekali..." lirih Nasya dalam hati sembari mencengkram dada karena saat ini jantungnya sudah seperti gendang benderang....
Baru saja Nasya mendudukan dirinya di kursi, tiba-tiba telfon kantor di mejanya berbunyi.
..."Nasya, bisa ke ruangan saya sekarang?" perintah Zayn pada Nasya yang sebagai sekertarisnya....
..."Bisa, Pak." sahut Nasya gugup mengiyakan perintah Zayn....
Nasya kemudian beranjak segera masuk ke dalam ruangan Zayn sembari membawa berkas meeting yang sebentar lagi akan di lakukan. Karena Zayn tidak akan memanggil seseorang tanpa alasan. Nasya mencoba mengambil nafas dalam untuk memasuki ruangan Zayn. Tanpa mengetuk pintu, Nasya akhirnya masuk.
Zayn yang melihat Nasya telah berjalan mendekati mejanya segera berdiri menuju sofa. Nasya yang melihat itu pun mengerutkan keningnya. Dia merasa sedikit heran saat Zayn berjalan dan duduk di sofa, mau tidak mau Nasya mengikuti langkah Zayn menuju sofa.
Nasya lalu meletakkan berkas itu di atas meja sofa kemudian berbalik untuk segera meninggalkan ruangan.
..."Siapa yang menyuruh mu keluar?" Langkah Nasya terhenti saat mendengar Zayn mengatakan itu. Nasya kembali membalikan tubuhnya menatap CEO dingin itu lalu berjalan mendekat ke arahnya. "Duduk! Saya mau bicara." sambung Zayn membuat Nasya terlihat gugup....
..."Maaf, Bapak mau bicara apa ya?"...
Zayn terdiam sesaat mendengar jawaban sekaligus pertanyaan dari Nasya. Pria datar itu merubah posisi duduknya lebih tegap dan menarik nafasnya dalam setelah itu barulah kembali mengeluarkan suaranya.
..."Maaf jika terkesan memaksa, apa kau sudah memiliki jawaban untuk Mama?"...
Pertanyaan Zayn membuat Nasya terdiam, Nasya memang sudah mengetahui jawabannya tapi, seakan dia masih ragu untuk memberi tahukan pada Zayn.
..."Maaf, Nasya akan memberi jawabannya sesuai yang Kak Zayn inginkan. Nasya akan memberi jawabannya setelah tiga hari saat Tante melamar Nasya."...
Jawaban Nasya terdengar sangat lembut di telinga Zayn, hingga membuat pria itu menatap Nasya dengan begitu lekat namun sikapnya tetap terlihat biasa saja.
..."Saya hanya ingin membuat Mama senang, dia sangat menyukai mu, Nasya." balas Zayn beralih menatap berkas yang tadi di berikan oleh Nasya....
..."Jika Kak Zayn tidak menginginkan perjodohan ini? Kenapa Kak Zayn menerimanya begitu saja?" pertanyaan Nasya berhasil membuat mata Zayn beralih menatapnya....
..."Aku yakin dan sangat percaya dengan pilihan Mama."...
..."Baiklah, Nasya akan memberikan jawabannya hari Jum'at setelah hari yang kak Zayn tentukan. Nasya harap, apapun jawabannya, kak Zayn akan mengerti." jelas Nasya tak ingin memberi kode bahwa dirinya akan menerima atau menolak Zayn....
..."Apa kau yakin akan menolakku? Aku berjanji akan menerima mu sebagai istriku. Tapi sebelumnya kau harus tahu lebih dulu, aku mungkin tidak akan pernah bisa mencintai mu, Nasya."...
DEG !!
...****************...
Hay para pembaca setiakuh....
Maaf ya baru Update, Author lagi banyak urusan soalnya. Nantikan Update berikutnya besok InsyaAllah yaa... Semoga suka dengan cerita Nasya dan Zayn. Iloveu sekebon untuk kalian semua.. Jangan lupa rating dan jempolnya, ditunggu. Selamat membaca semuanyaaa...
See You.