NovelToon NovelToon
Game Of The Earth, When Others Become Players I Become God

Game Of The Earth, When Others Become Players I Become God

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Identitas Tersembunyi / Permainan Kematian
Popularitas:585
Nilai: 5
Nama Author: Rafli Ananda

Reza yang mana terlahir dengan kehidupan yang membosankan hanya tertarik dengan sebuah game simulasi tentang Dewa, di dalam game tersebut dia menjadi sosok Dewa yang mengendalikan jutaan umat dan di sana dia berhasil menaklukan sebuah dunia dan menjadi Dewa tingkat Superior. Yang tidak Reza ketahui ialah kalau game yang dia mainkan saat ini muncul di Bumi, dan orang-orang yang ada mulai menjadi player yang mana harus bertahan hidup dari setiap permainan yang muncul untuk menghibur para Dewa/i. Di situasi yang penuh akan keputusasaan tersebut Reza menemukan dirinya menjadi salah satu Dewa yang memainkan permaianan tersebut, dengan tujuan untuk bersenang-senang dan menjadikan Bumi miliknya, Reza memulai rencananya untuk menjadi Dewa terkuat di bumi dan memenangkan setiap permainan yang ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Jalan seorang penguasa bagian 2

Para Dewa/i sering berselisih antara satu sama lainnya, entah itu karena masalah kecil ataupun besar mereka sering sekali berselisih dan bertarung satu sama lain, karena hal itulah perjanjian surgawi di bentuk, dan di perjanjian itu ada beberapa Dewa/i tingkat Superior yang menjadi saksi dari perjanjian tersebut, dan para Dewa/i yang ada harus mengikuti aturan yang di tetapkan oleh perjanjian tersebut jika tidak maka hukuman akan di jatuhkan kepada mereka.

Namun ada beberapa kejadian khusus yang mana membuat para Dewa/i dapat menggunakan kekuatan mereka untuk bertarung satu sama lainnya, yang pertama adalah di saat mereka bertemu dengan sosok Outer God dan yang kedua adalah di saat mereka akan berduel dengan mempertaruhkan ke dewaan mereka.

Akan tetapi tidak banyak Dewa/i yang mana berani akan mempertaruhkan ke dewaan mereka, karena hal itulah duel antara Dewa/i menjadi hal yang jarang terjadi. Namun saat ini Dewa Api dan Peperangan menantang Reza sang Dewa jubah ungu untuk berduel melawan dirinya.

Dewa Api dan Peperangan pada saat itu terlihat seperti seorang prajurit dengan armor merah yang di balut oleh kobaran api, wajahnya tertutup oleh api dari tubuhnya dan dia memiliki tinggi 3 meter sehingga aura yang keluar dari tubuhnya membuat banyak Dewa/i merasa tertekan.

“Hahahaha… bagaimana sekarang, aku yakin kau pasti ketakutan akan tawaranku ini” pikir Dewa Api dan Peperangan.

Akan tetapi pada saat itu Reza berkata.

“Baiklah kalau begitu, mari kita berduel”

“Apa…??” balas Dewa Api dan Peperangan yang terlihat terkejut.

Saat itu bukan hanya Dewa Api dan Peperangan yang terkejut, para Dewa/i yang lainnya juga ikut terkejut dengan apa yang tengah terjadi, karena bukan hanya duel antara Dewa saja yang terjadi di sana, akan tetapi duel antara Dewa tingkat Superior adalah hal benar-benar sangat jarang terjadi.

Dengan senyuman di wajahnya Reza melihat kearah Dewa Api dan Peperangan dan berkata.

“Ada apa..?? kenapa kau begitu terkejut, bukankah kau yang duluan menantangku… kalau begitu ayo kita mainkan permainan kematian diantara kita berdua, Hahahahah….”

Aura unik yang ada di tubuh Reza langsung berubah, auranya langsung menghitam dan membentuk beberapa wajah orang-orang yang terlihat tersiksa dalam penderitaan, melihat hal itu Dewa Api dan Peperangan terlihat takut dan mundur beberapa langkah dari dirinya. Pada saat itu para Dewa/i yang ada di sana mengetahui siapa Reza sebenarnya.

“Sialan… aku kira dia hanyalah Dewa asing dari dunia kecil… akan tetapi siapa mengira kalau dirinya sebenarnya adalah Dewa yang menguasai konsep kematian” pikir Dewa Api dan Peperangan.

Dewa dibangkitkan dengan konsep yang berbeda-beda, setiap konsep yang mereka miliki akan menjadi kekuatan mereka, contohnya Reza membuat karakter Dewanya memakai konsep kematian, dengan cara itu dia dapat mengendalikan segala hal yang berhubungan dengan kematian. Akan tetapi Dewa yang memiliki konsep kematian jarang di sembah ataupun sering dianggap sebagai Dewa sesat bagi banyak orang, karena hal itulah tidak banyak Dewa dengan konsep kematian yang berhasil naik ke tingkatan Superior.

Saat Dewa Api dan Peperangan mulai ketakutan akan Reza, saat itu “Tak…” sosok mahluk berbulu muncul di dekat mereka, mahluk itu berukuran 150 cm dan memakai jas dan dasi, lalu dengan nada merendah dia berkata.

“Mohon maafkan aku Dewa Jubah ungu dan Dewa Api dan Peperangan, akan tetapi apakah kalian berdua bisa menahan diri kalian sampai game ke 3 ini selesai… karena sepertinya kalian mulai mengganggu para Dewa/i yang lainnya”

“Hmm… baiklah kalau begitu, Dewa Api dan Peperangan maaf karena tidak bisa menerima ajakan duel sekarang ini… kau sedang fokus pada game kali ini, jadi bisakah kau tunda duel kita untuk nanti” kata Reza.

“A-aah… baiklah kalau begitu, kau tidak usah meminta maaf… aku juga sudah salah mengajakmu duel padahal baru saja bertemu, jadi mari kita lupakan saja masalah ini dan aku akan kembali ke tempat duduk” kata Dewa Api dan Peperangan.

Dengan perasaan lega di dalam dirinya, Dewa Api dan Peperangan kembali ke kursinya, di sana Dewa Api dan Peperangan terlihat sangat waspada akan gerak-gerik dari Reza. Sementara itu Reza tetap fokus pada apa yang ada di layar, dia seperti tidak memiliki ketertarikan kepada para Dewa/i lain yang sedang menonton di tempat itu.

Di sisi lainnya, kelompok Andi terlihat sudah berhasil masuk lebih dalam. di sana mereka menemukan kembali sebuah ruangan besar, akan tetapi tidak terlihat baik itu monster ataupun manusia di sana. Merasa curiga Andi melihat kearah Shadow, mengerti dengan apa yang di maksudkan oleh Andi “Srrahkk…” dengan cepat Shadow langsung menghilang dan mulai menyelidiki tempat tersebut.

Sementara itu Andi melihat rekan setimnya yang mana terlihat kelelahan, dan dengan tegas dia kemudian berkata.

“Semuanya turunkan barang bawaan kalian, kita akan beristirahat di sini”

Mendengarkan hal itu beberapa orang terlihat senang, itu karena mereka telah menyelidiki labirin lebih dari 3 jam lamanya, dan selama itu mereka beberapa kali di serang oleh monster, kelompok lainnya dan bahkan terkena beberapa jebakan mematikan, akan tetapi beruntung dengan kemampuan dari Shadow dan kepemimpinan Andi tidak ada satupun dari mereka yang tewas.

“Taak…” akan tetapi di saat kelompok Andi sedang beristirahat, di sana se sosok mahluk berbulu berbentuk bola dengan dua mata kecil muncul, dia terlihat sangat fokus pada kelompok Andi yang sedang beristirahat tersebut. Mahluk berbulu itu kemudian memunculkan ekspresi wajah yang mengerikan di atas udara, dan dengan kuasanya “Tings… Pinggs…” dia telah mengatur sebuah hadiah spesial pada Andi dan kelompoknya.

Mahluk berbulu tersebut terlihat sangat puas dengan pengaturan yang dia ciptakan, dan langsung pergi agar tidak ketahuan oleh pihak Biro lainnya, namun dia sama sekali tidak mengetahui kalah misalnya dirinya juga sedang di lihat dari balik bayangan oleh Shadow.

“Apa yang sedang di lakukan oleh mahluk berbulu itu, sepertinya itu bukanlah hal yang baik… lebih baik aku memberitahukan Andi tetang masalah ini”

Lalu di saat Shadow akan turun untuk menemui Andi, “Pinggs…” pesan notifikasi dari Reza muncul di hadapannya. Melihat apa yang di tuliskan oleh Reza membuat Shadow mengundurkan niatnya untuk memberitahukan Andi apa yang dia lihat.

Shadow kemudian muncul di depan Andi, dan saat melihatnya Andi berkata.

“Bagaimana…?? apakah tempat ini aman”

“Yah… untuk sementara tidak ada bahaya di sekitar sini, akan tetapi ada baiknya kalau kita bersiap untuk keadaan yang tidak terduga” balas Shadow.

Mendengarkan hal itu Andi kemudian menugaskan 15 orang dari kelompoknya untuk melakukan rotasi penjagaan, ke 15 orang tersebut melakukan rotasi selama 3 jam dan selama itu mereka bergantian dengan satu kelompok yang terdiri dari 5 orang. Di jam ke 3 saat kelompok terakhir berjaga, “Crrast…” secara tiba-tiba Andi mencium bau dari darah dan juga suara pertarungan.

Dengan cepat dia bersama dengan Shadow pergi kearah suara pertarungan tersebut, dan di sana Andi di kejutkan dengan apa yang dia lihat.

“Sialan… apa-apaan semua ini” kata Andi.

.

.

.

Bersambung…..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!