NovelToon NovelToon
Mari Jatuh Cinta

Mari Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta setelah menikah / Playboy / Konflik etika / Nikah Kontrak
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Sayidah Syifaul

Adhya Kadhita Megantari,
sedang menikmati masa jomblonya,tenang tanpa ada gangguan dari para pria.
Nyatanya ketenangan hidupnya harus diganggu oleh playboy macam Hasabi Laka Abdullah.

Tiba-tiba tanpa ada aba-aba.
Gimana gk tiba-tiba, kalau pada pertemuan pertama Papa Desta memaksa menikahkan Adhya dengan Laka.

mau gk yaa?
Yuk, baca cerita pertama saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayidah Syifaul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bidadari di pagi hari.

Malam pertama, mereka tidur tenang tenang saja sampai Adhya yang lebih dulu bangun, masih di posisi yang sama. Kepala di kaki, kaki di kepala tanpa ada yang tumpang tindih, namun guling pembatas itu sudah di pelukan Laka.

 Adhya bangun lebih dulu daripada Laka. Segera ia mandi pagi dan ambil wudhu, mau sholat subuh. Adhya terlebih dulu membangunkan Laka. Harus jadi istri solihah, meski suaminya astaghfirullah.

"Lak! Laka! Bangun, sholat subuh!" Adhya membangunkan Laka tanpa menyentuh tubuhnya. Hanya mengguncang guncangkan tubuhnya yang terbalut selimut.

Laka mulai tersadar dari alam mimpinya. Membuka perlahan matanya lalu kembali terpejam, namun senyum lebar terukir di bibirnya.

Ih, napa ni orang. Batin Adhya.

Namun dalam pikiran Laka......

Wah, bidadari cantik. Barokah macarin banyak cewek kali, ya? Pagi pagi. Buka mata. Yang dilihat bidadari. Eh, tapi kok wajahnya mirip Adhya, ya? Hah? Adhya!

Mata Laka langsung terbuka lebar. Terkejut dia. Adhya yang kaget, habis senyum senyum, tau tau buka mata langsung duduk. Mana, ekspresinya gitu lagi.

Oohhhh...... Adhya, Laka ini sedang terpesona olehmu. Gimana gak kaget, gimana gak terpesona. Ini pertama kalinya Adhya tampil tanpa hijab di depan Laka. Dengan rambut panjang sepunggung yang hitam mengombak tergerai indah. Adhya juga hanya menggunakan kaos lengan pendek. Dan celana panjang. Tangannya masih memegang mukena. Laka bengong. Cantik sekali. Ternyata Adhya secantik itu, dari kemarin Laka dibuat tidak bisa berpaling darinya. Astaga, kalo begini mah, semua pacarnya Laka kalah.

"Heh! Malah bengong, ambil wudhu sana!"

Minusnya satu, kayak Kak Ros.

Adhya segera memakai mukenanya dan menggelar sajadahnya.

"Mau solat sendiri apa jama'ah?" tanyanya.

"Ha hah? Oh he he... Solat sendiri dulu, ya? Belum siap ngimami" jawab Laka salting.

Sementara Adhya malah mengejeknya dengan menggumamkan tidak jelas apa yang dikatakan Laka tadi.

Astaga! Kenapa jadi gemesin gitu sih, si Adhya?. Batin Laka yang langsung bangkit mengambil air wudhu.

keluar dari kamar mandi Adhya sudah selesai solat. Laka malah melihat Adhya yang sedang memakai cardigan untuk menutupi lengannya. Dan itu, malah membuat Adhya mempesona.

"Apa lihat lihat!" sentaknya merasa terganggu oleh tatapan Laka.

Laka langsung kicep dan mulai takbir, sedangkan Adhya keluar kamar untuk memasak sarapan dan bersih bersih.

"Allahu akbar, istri gue lagi godain gue?" monolognya begitu selesai solat. Emang matanya Laka kalo udah lihat cewek cantik gitu, ya? jelalatan!

Selesai solat, Laka segera keluar kamar. Malu kalo lama lama di dalem kamar. Kan, lagi di rumah mertua. Melihat Papa Desta yang sedang menyapu rumah, Laka tertegun. Memang disini mereka tidak mempekerjakan pembantu. Karena dirasa semua masih bisa dikerjakan sendiri. Tapi melihat Papa Desta yang sedang nyapu begitu, Laka heran. Biasanya para pria jarang mau menyapu. Pekerjaan wanita katanya. Laka saja, nih terakhir nyapu itu waktu piket pas sekolah dulu.

"Kenapa diam disitu? Mau bantu?" papa bertanya karena melihat menantu barunya ini sedang menatapnya yang sedang menyapu itu.

"Boleh, pa" Laka menjawab

"Itu, sampahnya kamu buang ke belakang," tunjuk Papa Desta pada sampah yang menumpuk bekas acara semalem.

Laka mengangguk dan mulai mengumpulkan sampah sampah yang masih berceceran.

"Laki laki itu, bukannya gak boleh bersih-bersih, Lak" katanya. "Jangan heran kalo papa nyapu, wong mereka para wanita bisa kerja kayak kita, masak kita gak bisa bersih bersih kayak mereka," lanjutnya.

Sampah sudah terkumpul dalam karung, tinggal dibuang. Laka melihat ke arah dapur saat menuju belakang rumah. Ada Adhya, dan Mama Vina. Laka melambai lambaikan tangannya. Berharap supaya Adhya melihatnya.

"Kenapa?" tanya Adhya setelah menghampiri Laka.

"Ini buang sampahnya ke kebun belakang itu, kan ya?" tanya Laka berbisik, tak ingin Mama Vina tau.

"Iya, kebelakang aja sana, ada Renata. tanya ke dia tempat pembakaran sampahnya mana?"

"Gue belum kenal sama dia,"

"Makanya kenalan biar kenal,"

Laka segera ke belakang, lalu melihat adik iparnya itu sedang menyapu dedaunan dan ranting yang gugur. Luar biasa, kerja sama dalam keluarga ini memang luar biasa.

"Ren! Ini sampah dibuang dimana?" tanyanya langsung.

Renata, pun menunjukkan tempat pembuangan sampah pada Laka.

"Udah bangun, kak?" tanya Renata.

"Udah, kan lagi di rumah mertua. Masak mau bangkong sih,"

"Ooo..... Jadi kalau lagi dirumah sendiri itu, suka bangkong, ya?" tanya renata bercanda.

"Yaa.. Kadang sih," mereka tertawa.

"Awas loh, kak! Kak Adhya itu benci sama tukang bangkong, kalau udah marah, kayak kak ros yang lagi marahin upin ipin. Renata sering kena semprongnya," candanya.

Selesai bersih bersih mereka sarapan bersama di ruang makan. Hening sama seperti di rumah Laka kalau waktu makan gak boleh ada yang ngobrol, nanti kalau sudah selesai baru boleh.

Laka membantu Adhya mencuci piring selesai makan. Adhya juga tidak melarangnya. Paling paling orang satu ini masih akting rajin di depan mertua, lihat aja nanti di rumah Bunda Maya, pasti keluar tuh kelakuan aslinya.

"Tidur dimana kemarin?" tanya Laka.

"Dikamar, lah! Maska di emper!"

"Ikut tidur di kasur.?"

"Gak mungkin gue tidur di sofa, secara itu kamar gue"

Laka suka ini, gak menye-menye, gak pakek drama, gak banyak ribet. Penting gak saling ganggu satu sama lain.

...****************...

"Lo gak mau bantuin gue beres beres?" tanya Adhya yang sejak tadi mengemasi barangnya sendiri. Sementara Laka hanya duduk diam memandanginya.

Laka memang sedang terpukau oleh kecantikan Adhya yang Laka sadari itu hanya ditunjukkan padanya.

"Ini dibantu do'a" ucapnya membuat Adhya kesal.

Mereka sudah tiga hari di rumah Adhya. Saatnya pulang ke rumah Laka.

"Sini-sini, mas bantuin," ujar Laka mendekat.

"Idiiih apa'an mas, mas"

Laka mulai melipat baju Adhya.

"Jangan dibawa semua, kalo masih kurang nanti gue beliin,"

"Kayak berduit aja!"

"Emang gue berduit, gaji pertama gue udah keluar, ya meski gaji setengah bulan, sih"

Nglipet baju gitu juga lama-lama bosan, ya? Batin Laka, tiba tiba Laka punya ide menjahili Adhya. Karna sekarang tangannya sedang memegang barang privat Adhya.

"Waah, besar juga Ya," godanya tapi Adhya belum tau karena posisinya membelakangi Laka.

"Apanya?" tanya Adhya.

"Bungkusnya boba ini"

"Hah?" Adhya menengok belakang. Laka sedang ngomongin apa sih?. Lalu matanya membelalak begitu tau Laka sedang memegang daleman atasnya itu. Wajahnya. sudah memerah sekarang

"Balikin, Lak!" adhya berteriak. Tapi Laka malah berdiri. Membuat Adhya ikut berdiri.

Kurang ajar Laka ini, dalemannya malah diangkat tinggi tinggi, jelas Adhya gak sampai ,lah. Orang Adhya itu pendek kali. tingginya hanya sebatas dada Laka.

"Lak! Balikin! " wajah merahnya itu loh, yang entah malu entah marah.

Dua duanya. Apalagi melihat wajah mesum si Laka makin membuatnya panas. Namun tak lama kemudian Laka melihat mata Adhya berkaca kaca. Mau nangis dia tapi ditahan.

"Nih, gue balikin," gak tega Laka. Adhya langsung menyambarnya dan melipat bajunya sendiri.

"Jauh jauh sono! Rusuh!" ucap Adhya kembali melipat bajunya membelakangi Laka. Menyembunyikan air matanya yang sudah jatuh setetes.

Laka keterlaluan!

"Gembeng! Tukang nangis!"

"Gue gak nangis!" bantah Adhya.

"Keluar sana!" marah nih....

1
Lovely
up lagi thor
Lovely
lanjut thor,,,,seru alurnya ringan gak bosen diselingi candaan...
Lovely
Gatot tuh Laka,,, lanjut thor/Facepalm/
SJR
Assalamu'alaikum, Mampir thor saling suportnya 🙏
Syifa Afida: ok, kak! makasih
total 1 replies
franza
keren bangett, semangatt author-nim
ian gomes
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
Syifa Afida: makasih, kak udah kasih aku semangat/Smile/
total 1 replies
Linda Ruiz Owo
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Syifa Afida: makasih semangatnya, kak!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!