NovelToon NovelToon
Rain : Losing Us 2

Rain : Losing Us 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / CEO / One Night Stand / Enemy to Lovers / Barat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Angelo, yang selalu menyangkal kehamilannya, melarikan diri setelah mengetahui bahwa ia mengandung anak Maximilliam, hasil hubungan semalam mereka. Ia mencari tempat persembunyian terpencil, berharap dapat menghilang dan menghindari konsekuensi dari tindakannya. Kehamilan yang tak diinginkan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, memaksanya untuk menghadapi kenyataan pahit dan melarikan diri dari masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The best choice

Malam telah larut, waktu yang tepat untuk beristirahat. Namun, bagi Angelo, malam justru menjadi musuh. Beberapa hari ini, ia tak mampu memejamkan mata. Pikirannya dipenuhi berbagai hal, terutama tentang Maximillian, Cyne, dan Jacob. Bayangan mereka berputar-putar di kepalanya seperti roda raksasa yang tak pernah berhenti berputar.

"Hah... sampai kapan aku harus terus seperti ini?" gumamnya lirih, duduk di tengah kasur empuk bermotif bunga-bunga kecil. Cahaya remang-remang dari lampu tidur di nakas menerangi wajahnya yang pucat. Udara malam terasa dingin menusuk kulitnya.

Angelo bangkit dari kasur, langkahnya gontai menuju kandang kuda di belakang rumah. Kandang kayu itu tampak gelap dan sunyi, hanya sesekali terdengar suara dengkuran kuda kesayangannya, si kuda putih bernama Minnie. Setiap malam, beberapa hari belakangan ini, Angelo selalu datang ke sini, hanya untuk bercerita pada Minnie.

Ya, Angelo mencurahkan segala keluh kesahnya pada kuda itu. Minnie tak memberikan jawaban, tak memberikan penilaian, tak menggunjing. Hanya mendengarkan dengan sabar, menatap Angelo dengan matanya yang besar dan tenang. Di hadapan Minnie, Angelo merasa lebih tenang, beban di dadanya terasa sedikit berkurang. Bau jerami kering dan aroma khas kuda memenuhi hidungnya, aroma yang sedikit menenangkan di tengah badai emosi yang menerpanya. Di sini, di tengah kegelapan malam dan ditemani Minnie, Angelo menemukan sedikit kedamaian.

"Minnie," bisik Angelo, suaranya bergetar menahan beban pikiran. "Terlalu banyak hal yang kupikirkan akhir-akhir ini. Rasanya begitu berat, begitu mengganggu. Minnie, apakah ini akan mengganggu kandunganku? Aku merasa malas menceritakan semuanya pada dokter. Dia pasti hanya akan mengatakan hal yang sama, menyarankan istirahat dan mengurangi stres. Tapi bagaimana caranya?" Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. Ia mengelus lembut bulu halus di kepala Minnie, kuda betina putih yang baru saja melahirkan.

Minnie, dengan lembut, membalas usapan Angelo, menggesekkan kepalanya ke tangan Angelo seakan mengerti kesedihan yang dirasakan majikannya. Bulu-bulu putihnya terasa lembut dan hangat di telapak tangan Angelo. Bau susu khas kuda yang baru melahirkan tercium samar-samar.

Angelo menghela napas panjang, napas yang terdengar berat dan penuh keputusasaan. Bulan purnama bersinar terang di langit malam, menerangi sekeliling kandang dengan cahaya keperakan. Bayangan pohon-pohon di sekeliling kandang menari-nari di tanah, menciptakan suasana yang sunyi dan sedikit mencekam. "Aku bingung, Minnie," gumamnya, suaranya nyaris tak terdengar di tengah kesunyian malam.

Pagi tiba, menyapa Angelo dengan lingkaran hitam pekat di bawah matanya – mata panda yang menjadi ciri khasnya beberapa hari terakhir. Ia baru bisa memejamkan mata menjelang fajar, setelah puas mencurahkan isi hatinya pada Minnie, kuda kesayangannya. Cahaya matahari pagi yang masuk melalui jendela kamarnya terasa menyilaukan. Ia merasa lelah dan malas bergerak, bahkan untuk sekadar memasak sarapan.

Untunglah, Tammy, pembantunya yang setia, sudah datang. Ia langsung menawarkan sarapan begitu mengetahui Angelo tak berniat memasak. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi ruangan, sedikit menenangkan.

"Nona, sarapan dulu, ya. Saya sudah buatkan susu hangat untuk Anda," sapa Tammy ramah dari arah meja makan. Sebuah cangkir berisi susu hangat dan sepiring roti panggang telah tersaji.

Angelo berjalan gontai ke meja makan, tubuhnya terasa berat. Ia duduk dengan malas, menatap cangkir susu di hadapannya. Suasana pagi yang biasanya ceria terasa hampa. "Tammy, Kendrick di mana?" tanyanya, matanya mencari-cari keberadaan pria itu.

Tammy menggeleng pelan. "Entahlah, Nona. Apakah dia belum datang?" Suaranya terdengar ragu. Angelo hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

Tak lama kemudian, Kendrick muncul. Namun, raut wajahnya yang biasanya cerah kini tampak suram, bahkan sedikit menakutkan. Ada sesuatu yang disembunyikan di balik sorot matanya yang gelap. Angelo menyipitkan mata, mengamati pria itu dengan seksama. Ia merasakan ada sesuatu yang tak beres. "Ada apa, Ken?" tanyanya, suaranya terdengar waspada. Ia merasakan sebuah ketegangan yang mencekam mulai menyelimuti ruangan.

"Nona," Kendrick memulai, suaranya berat, "istri saya baru saja memberi kabar. Tuan George datang ke kediaman untuk bertemu dengan Tuan Jacob." Ia mendekat, menyerahkan ponselnya kepada Angelo dengan tangan yang sedikit gemetar. Layar ponsel menampilkan pesan singkat yang baru saja ia terima.

Angelo menerima ponsel itu, jari-jarinya gemetar saat membuka rekaman CCTV yang tersimpan di dalamnya. Rekaman itu memperlihatkan George, dengan setelan jasnya yang rapi, sedang berbicara dengan Jacob di ruang tamu. Suara mereka, meskipun sayup-sayup, masih terdengar jelas berkat kualitas rekaman CCTV yang mumpuni. Lalu tak lama, perkelahian antara Maximilliam dan George terjadi. Suasana di ruang tamu terasa mencekam.

Alis Angelo bertaut, menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. Setelah menyaksikan seluruh rekaman, ia menghela napas panjang, udara dingin pagi terasa menusuk paru-parunya. Sebuah keputusan telah terpatri di benaknya. "Ken," katanya, suaranya tegas, "siapkan kepulangan kita. Segera." Tatapan matanya tajam dan penuh tekad, menunjukkan bahwa ia telah mengambil keputusan yang sulit namun penting. Suasana hening di pagi hari itu tiba-tiba dipenuhi dengan ketegangan yang tak terbantahkan.

Setelah menerima ancaman dari Jacob, Cyne tentu saja tak tinggal diam. Ia langsung menyelidiki lebih lanjut. Kemarin, George, yang seharusnya melakukan perjalanan bisnis, justru muncul di kediaman Keluarga Flint, menciptakan kekacauan yang tak terduga. Berita itu sampai ke telinga Cyne lebih cepat dari yang ia duga.

George memasuki kamar Cyne dengan senyum lebar yang tampak dipaksakan. Cahaya matahari pagi menerobos jendela, menyorot wajah George yang terlihat sedikit kusut. Cyne duduk di tepi ranjang, wajahnya datar, tatapan matanya tajam dan dingin. Suasana kamar yang biasanya hangat terasa dingin dan tegang.

"Sayang, kau sudah bangun?" sapa George, suaranya terdengar sedikit canggung. Ia berusaha mendekati Cyne, namun langkahnya terhenti oleh tatapan tajam Cyne.

"Dari mana kau?" tanya Cyne, suaranya dingin, tanpa sedikitpun sentuhan kelembutan. Ia menatap George dengan penuh curiga.

George mengerutkan kening, terkejut dengan nada dingin calon istrinya itu. Senyumnya memudar. "Bukankah aku sudah mengatakannya kemarin? Aku ada perjalanan bisnis..." Ia berusaha menjelaskan, namun penjelasannya terpotong.

"Ke kediaman Keluarga Flint? Itu perjalanan bisnismu?!" potong Cyne cepat, suaranya bergetar menahan amarah. Nada suaranya tajam dan menusuk, mengungkapkan kecurigaannya yang telah terbukti. Suasana kamar semakin tegang, dipenuhi oleh ketegangan yang tak tertahankan. Kebohongan George telah terbongkar.

George menarik napas dalam-dalam, dada nya terasa sesak. Ia menghembuskan napas dengan kasar, suara desisan memenuhi ruangan yang hening. "Ya, aku pergi ke sana," akunya, suara beratnya terdengar putus asa. Ia menatap Cyne, menunggu reaksi wanita itu.

Cyne menatap George tajam, tatapannya menusuk, mengungkapkan rasa sakit hati dan kecewa. "Untuk apa?" tanyanya, suaranya pelan namun penuh tekanan. Ia ingin mengetahui alasan di balik kunjungan George ke kediaman Keluarga Flint.

"Aku muak, Cyne!" George tiba-tiba membentak, suaranya menggema di ruangan itu. Ia tak mampu lagi menahan emosinya yang telah memuncak. Wajahnya memerah menahan amarah.

"Aku muak harus terus menunda pernikahan kita karena Angelo menghilang! Kapan kau akan mengerti perasaanku?! Kau selalu mementingkan Angelo, dibandingkan aku, calon suamimu!" George meledak, menumpahkan segala kekesalan dan kekecewaannya. Kata-kata itu keluar tanpa ia sadari, mengungkapkan rasa frustasi yang telah lama ia pendam. Ia merasa diabaikan, dipinggirkan, dan tak dianggap penting oleh Cyne.

Setelah mengatakan itu, George berbalik dan melangkah cepat meninggalkan kamar Cyne, menutup pintu dengan keras. Suaranya masih terdengar bergema di dalam ruangan. Cyne terpaku di tempatnya, terkejut dan terluka oleh kata-kata George. Ia terdiam, merasa hancur dan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan, hanya menyisakan kesunyian dan rasa sakit yang mendalam.

1
Reka Cantika
luar biasa
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bguslh kl max yg yg mnglaminya,biar bumil sntai aja....lgian kn udh bwa baby kmn mna,mualnya buat bpknya baby....
Noey Aprilia
Mnjauh smntra,mngkn lbih baik buat angelo....apa lg ada ssrorng yg sllu ada d smpingnya....biarlh orng yg udh bkin dia sdih,mnrima hkumannya.....
Noey Aprilia
Wjar sih kl angelo jd stress,scra mntalnya pst trgnggu krna kta2 mreka....
tmbh lg trauma msa lalu,pst bkin dia mkin down....mga aja max bsa bkin dia lbh smngt.....
Reka Cantika
lanjut lagi
Noey Aprilia
Pntsn angelo mrah,dia trauma trnyta.....
lgian,udh ada ank sndri knp mlah adopsi????sukur2 kl ga iri pas udh dwsa,kl iri kn mlah bhya....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Yg d perut aja blm kluar,mlah mau ngadopsi ank orng...urus ankmu dlu lh...
Reka Cantika
lanjut lagi Thor
Noey Aprilia
Abs tu siap2 kna gmpar angelo,trs gas bleh dkt2 lg apa kg bbo bareng....spa sruh pke mbuk sgla.....
Noey Aprilia
Angelo sllu pnuh kjtan....
jgn blng kl goerge d jbak skretarisnya pke ssuatu,trs dia tau dn nyri istrinya????
tp mmdingn gt sih,drpd jd skandal....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Jd gmna pnggilan buat mreka y????
kl angelo nkah sm max,brrti janet jd adik ipar....tp kn janet bkln nkah sm jacob,pdhl jacob pmannya angelo....
🤔🤔🤔
SamdalRi: Dipikir², aku tidak kepikiran /Facepalm/
total 1 replies
Reka Cantika
lagi dong Thor
Noey Aprilia
Bagooossss......
ppet trs smp angelo brsdia buat nkah sm max.....
Reka Cantika
lanjutkan lagi
Noey Aprilia
Kaaaannnn....bnr....
janet bbo bareng sm jacob...enth bgaimna smp mreka bs brsma,mngkn krna trbwa suasana....
Reka Cantika
lanjutkan
Noey Aprilia
Alamakkkk....
jgn2 janet bno bareng sm jacob?????
SamdalRi: /Sly/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!