Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.
Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.
Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?
Gabrielle?
Keyz sendiri?
Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?
Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.
dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Shadow
1
_______________________________________________
Sudah hampir satu jam Keyz, Tim dan Baf tak bersuara. Mata Keyz memandang jauh entah kemana. Mereka bertiga duduk di atas tebing, dimana Lim dimakamkan bersama beberapa petualang yang lainnya.
Dibawahnya perkemahan mereka sudah hancur menjadi abu. Bekas pertarungan mereka masih mengeluarkan asap hitam yang membumbung tinggi ke langit. Memudar di atas sana, dan hilang di telan cahaya senja.
Keyz mengingat siapa dirinya di masa lalu. Anak SMP biasa. Tapi, siapa laki-laki yang mirip dirinya? Keyz sama sekali tidak ingat. Bahkan, di dalam ingatan Lucifer pun tidak.
Dari kejauhan, ada sosok wanita memakai jubah serba hitam memperhatikan setiap gerakan Keyz, tak ada satupun yang menyadari kehadirannya.
"Lalu..." Tim memecah keheningan yang panjang. "Siapa laki-laki yang mirip denganmu, Keyz?"
—Deg!—
Jantung Keyz seolah di hantam dengan palu besar. Tim membaca pikirannya.
Keyz tak langsung menjawab. Keheningan kembali tercipta.
Angin sore berhembus, mengarahkan asap hitam dari kebakaran ke arah mereka. Di kejauhan, sosok wanita berjubah hitam masih setia menunggu.
Menunggu waktu yang tepat.........
Wanita itu membawa tiga katana, dua di selipkan di pinggang, dan yang satunya melayang di belakang punggungnya dengan pancaran ungu kehitaman. Aura kegelapan.
"Keyz?" Tim kembali memecah keheningan. "Are you okay?"
"Maaf. Aku melamun." Keyz akhirnya kembali ke alam nyata.
"Ayolah, jangan sekali-sekali minta maaf. Kita ini teman."
"Kalian belum mengenalku, aku sendiri pun belum mengenal siapa diriku."
"Kamu benar-benar lebay, Keyz." Tim berdiri. Membelakangi matahari yang menusuk mata Keyz, seolah dia ingin dilihat oleh teman barunya. "Aku juga punya masa lalu yang rumit." Diam.... "Ahh!!! Jawab pertanyaan ku! Siapa laki-laki yang mirip kamu itu?"
"Entah, aku tidak tahu. Dalam ingatanku, Lucifer maupun Gabrielle. Aku tidak pernah melihatnya....." Keyz memandang punggung Tim yang membelakanginya....
—CRAAAATTTHHH—
Sebilah pedang Katana dengan aura hitam keunguan menembus perut hingga punggung Tim.
Perlahan Tim berlutut dengan kedua lututnya. Darah mengucur deras, menciptakan genangan merah di depan mata Keyz.
Keyz terhenyak, tidak sanggup mencerna apa yang dia lihat.
Tim perlahan tersungkur. Dan katana hilang lenyap bagiakan asap....
"SIAL!!!! TIM!!!!!" Keyz berteriak di iringi ledakan energi dahsyat dari dalam tubuhnya. Tanah bergetar hebat. Batu kerikil terhempas kemana-mana.
Lalu, perlahan aura gelap mengelilingi tubuh Keyz.
2
_______________________________________________
Wanita misterius tadi sudah melayang di atas Keyz. Matanya menyala ungu, menatap dengan tatapan kosong ke arah Keyz. Tak ada emosi tersirat dari wajahnya. Rambut perak nya sangat panjang dan di kepang, dengan dua tanduk besar melengkung di kedua pelipisnya.
Tubuhnya di balut dengan kimono putih bermotif sakura hitam dan ungu. Di pinggangnya terselip dua katana lainnya, dan satu katana yang menusuk Tim melayang di belakang punggungnya.
—Sat!!—
Katana yang lenyap tadi muncul di belakang punggung wanita misterius.
"Brengsek!!!" Baf menjerit dan langsung menerjang ke arah wanita itu bagaikan anak panah yang lepas dari busurnya.
—Clang!!!—
Tebasan kapak besarnya hampir mengenai leher wanita tadi, tapi pedang katana yang ber-aura gelap menangkisnya tanpa di gerakkan sama sekali.
"Cih!!! Sialan!!!" Baf berteriak kencang.
Wanita tadi hanya menatap Baf dengan tatapan kosong. Mengacuhkannya, lalu menatap Keyz.
Baf kembali mengayuhkan Kapaknya.
—Clang!!!—
Pedang katana tadi kembali menahan serangannya. Lalu, wanita tadi melepaskan kedua katana lainnya, dan menyerang Baf.
Baf yang masih tertahan oleh katana ber aura gelap, tidak sempat menghindar.
—Crash!!!—
Keyz melempar pedang Zaphkiel nya untuk melindungi Baf. Baf mundur beberapa langkah. Tubuh raksasa nya gemetar hebat. Dia hampir kehilangan nyawanya.
Keyz berdiri perlahan. Tatapan matanya kini penuh dengan amarah. Menyala merah, dan menatap tajam ke wanita itu.
Tangan Keyz terulur ke Zaphkiel, pedang itu langsung terbang kembali ke tangan Keyz. Dan.
"Devils Steb's."
Keyz hanya berbisik. Tiba-tiba dia lenyap bagaikan di telan bumi.
Lalu, dari bayangan wanita itu, muncul Keyz. Dari sana dan meluncurkan lima tusukan dalan sekejap.
Wanita itu berhasil mengelak, tapi salah satu serangan Keyz berhasil melukai wajahnya. Darah hitam mengalir dari sana. Dia tersenyum, lalu berkata. "Tuan Lucifer.... Kami menunggumu.'
Zaphkiel bergetar hebat di tangan Keyz. Rune merahnya semakin menyala. Keyz hanya menggertakkan giginya. Tapi, aura kebencian tersirat dari wajahnya. Keyz menahan kegelapan yang ingin menguasai tubuhnya. Dia berhasil.
Wanita menjentikkan jarinya.
—Ctik—
Seketika terasa seperti ada kaca yang pecah. Dan dunia kembali seperti semula.
Angin berhembus, menerpa wajah Keyz dengan lembut.
Tim menatap wajah Keyz dari dekat. Lukanya.... Hilang, tidak ada luka. Dia baik-baik saja.
"Keyz? Are you okay?" Tanya Tim. "Tiba-tiba tatapan matamu kosong."
Keyz mengedipkan matanya dengan cepat, seolah baru tersadar dari mimpi buruk. "Aa.. Apa ini?" Keyz keheranan melihat tubuh Tim. Tidak ada luka, tidak ada darah!!! Apa yang sebenarnya telah terjadi?
Dari kejauhan, wanita misterius tadi berbisik. "Illusion Of Darkness" Tersenyum. Dan menghilang ke dalam kegelapan hutan.
Jantung Keyz masih berdetak kencang. Dia berdiri dan langsung memeluk erat Sahabatnya.
3
________________________________________________
"Wanita berambut perak di kepang?" Tim mengulangi pertanyaan Keyz. Setelah berjuang keras untuk melepaskan diri dari pelukan Keyz. "Aku tahu siapa dia."
"Haa!!!" Keyz terhenyak. "Siapa dia?"
"Dia salah satu legenda di Ring World. Dia... di belakangmu."
Keyz reflek langsung menoleh kebelakang dengan cepat. Seorang wanita tiba-tiba saja muncul tanpa ada hawa kehadiran. "Suki...." Dia berbisik di telinga Keyz.
Keyz melompat ke belakang, siaga.
Suki tersenyum tipis, wajahnya datar. Tidak, dia bukan wanita tadi. Yang ada di depan Keyz saat ini wanita memakai kimono Hitam bermotif bunga sakura. Hanya membawa dua katana di pinggangnya. Tidak ada katana melayang di belakang punggungnya. Selain itu, wajahnya berbeda. Rambutnya juga perak, tapi tidak sama. "Aku sudah memperkenalkan diri." Suki mendekati Keyz. "Siapa namamu?"
Keyz hanya diam memperhatikan setiap langkah Suki. Dia tidak merasakan hawa kehadiran dari Suki.
Suki berhenti tepat di depan Keyz. Wajahnya yang datar semakin membuat Keyz tidak dapat membaca pikirannya.
"Keyz." Akhirnya dia menjawab jawaban Suki. Suki Kemabli tersenyum tipis, wajahnya tetap datar tanpa emosi. "Siapa kamu?"
"Hanya kebetulan lewat." Jawabnya. "Tapi, ekspresi wajahmu tidak mempercayaiku."
"Tentu saja. Kamu tiba-tiba saja muncul entah dari mana."
"Aku tadi pagi merasakan ada Aura hitam dari rumahku. Aku bergegas kesini, tapi secepat apapun aku berlari, aku membutuhkan waktu seharian supaya sampai di sini dan menemukan kalian sedang meratap di depan makam. Apa yang sebenarnya telah terjadi?"
"Haruskah aku menjawabnya?" Keyz menatap tajam Suki. Suki balas dengan tatapan sayu tanpa emosi.
"Kami melawan Naga Hitam." Tim mendekat ke arah mereka berdua. Dia tidak menunjukkan ekspresi takut ataupun waspada. Dia tersenyum lebar ke arah Suki. "Keyz!! Dia salah satu pelindung Ring World!! Dia legenda hidup!"
"Naga Hitam?" Ulang Suki.
"Benar, tapi Keyz berhasil mengusirnya." Baf mendekat tanpa membawa kapak besarnya.
Keyz menjadi tenang. Dia mengendurkan ekspresi waspada nya....
—Sat!!!—
Suki menyerang Keyz secara tiba-tiba, tanpa peringatan. Salah satu katana yang diam di sarung pedangnya, kini sudah menempel di leher Keyz.
Jejak tanah yang di pijak Suki saat menyerang Keyz, retak dan tercipta jejak kaki.
Sangat cepat, Keyz tidak sempat bereaksi.
Suki menatap Keyz dengan tatapan sayu, dan Keyz menatap Suki penuh tanda tanya. Darah Keyz berdesir. Lalu dia menggerakkan tangan kanannya, dan Zaphkiel meluncur me genggaman tangannya.
Suki mundur satu langkah, menyarungkan pedangnya kembali. "Kamu kuat. Tapi, juga lemah." Tersenyum datar. "Kamu memiliki kekuatan yang besar. Tapi kamu tidak memiliki ilmu beladiri dan berpedang. Selama ini kamu bertarung dengan cara membabi buta?"
Keyz tercengang. Baginya, kekuatan yang ada di dalam dirinya adalah sesuatu bencana, tapi... Suki... Dia menganggap nya hanya sebatas itu? Lemah?
"Dan juga...." Suki menambahkan. Dia mengepalkan tangannya dan memukul dada Keyz pelan. "Kamu memiliki hati yang rapuh....."
—Sama sepertiku— Suki berkata dalam hati...
4
_______________________________________________
Keesokan paginya, Keyz dan yang lain sudah berada di lembah tak jauh dari Sad Town. Dari kejauhan, terlihat ada dua buah patung Malaikat Wanita menghunuskan pedangnya ke bawah. Ukurannya melebihi Dinding kota yang mengelilinginya, di tengahnya ada sebuah gerbang besar. Delapan sayapnya yang besar, seolah-olah memayungi kota itu.
Lalu, di depannya ada sebuah parit yang sangat besar mengelilingi kota, di depan gerbang raksasa tadi. Ada sebuah jembatan gantung yang menjadi satu-satunya jalan masuk ke dalam kota.
Pemandangan di belakang Sad Town, terpampang jelas sebuah gunung yang lebih tepat di sebut sebagai dinding tiada akhir. Begitu tinggi, hingga puncaknya tak terlihat. Begitu panjang, hingga tak terlihat ujungnya. Dinding pemisah antar dunia.
"Gabrielle?" Keyz berbisik. Patung itu sangat identik dengan Gabrielle yang ada di dalam ingatannya. Wajah, baju zirahnya, sayap-sayap nya. Hanya tatapan matanya saja yang berbeda. Patung itu menatap langit dengan tatapan kosong.
"Benar. Itu Gabrielle." Tim menjawab. "Sad Town adalah penganut Gabriellian. Sekte pemuja Gabrielle."
Satu jam kemudian, kereta kuda mereka sudah berada di depan jembatan.
Zaphkiel, bergetar hebat di sarungnya seolah bereaksi terhadap sesuatu.....