Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.
Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.
Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14 HUBUNGAN MACAM APA
Kemudian beberapa pelayan lagi dengan membawa beberapa botol anggur juga masuk ke dalam ruangan VIP itu.
"Ini adalah minuman anggur yang usianya 100 tahun lebih, ini adalah salah satu anggur terbaik di tempat kami," ujar Lukas.
"Anggur-anggur ini adalah hadiah dari tuan Jakson, kalian bisa menikmatinya secara gratis dan tidak perlu sungkan," sambung Lukas.
Lukas kemudian berpamitan untuk pergi dan tidak lupa menundukkan kepalanya kepada Evan memberikan hormat. Namun tindakan Lukas ini tidak ada satupun orang yang memperhatikannya. Evan sendiri juga tidak mengerti mengapa Lukas sepertinya sangat menghormatinya.
"Samuel, aku tidak menyangka kamu bahkan memiliki hubungan baik dengan tuan Jakson yang begitu terkenal, bahkan tuan Jakson juga memberikan anggur gratis kepada kita," ujar salah seorang di sana.
"Anggur dengan usia 100 tahun paling tidak per botolnya mencapai ratusan juta, sedangkan ada belasan botol yang di berikan, nilainya sudah mencapai milyaran," ujar orang yang lain.
Samuel sendiri juga kembali bingung dengan keadaan yang sekarang. Mana mungkin dirinya yang seorang calon manager kecil memiliki hubungan dengan tuan Jakson, bertemu saja tidak pernah, pikirnya.
Alasan yang masuk akal bagi Samuel adalah mungkin saja tuan Jakson selalu bersikap baik seperti ini kepada bawahannya. Mungkin saja tuan Jakson tahu bahwa dirinya yang sedang di promosikan menjadi manager sedang mengadakan reuni bersama teman-temannya, sehingga tuan Jakson memberikannya hadiah seperti ini.
"Haha... tuan Jakson adalah orang yang sangat baik, mengetahui aku bawahannya sedang mengadakan acara, maka dia memberikan ini semua sebagai hadiah," ujar Samuel kepada semua orang.
"Ayo silahkan semuanya di nikmati," sambung Samuel.
Semua orang juga mulai membuka botol-botol anggur dan menuangkannya ke gelas mereka masing-masing. Bisa meminum anggur dengan harga ratusan juta adalah sesuatu yang sangat luar biasa.
"Aku bersulang untuk Samuel," ujar salah seorang di sana sambil mengangkat gelasnya yang sudah berisi anggur.
"Aku juga ikut bersulang atas keberhasilan yang telah di capai Samuel," ujar orang yang lain juga mengangkat gelasnya.
Orang-orang juga mulai mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Samuel. Samuel juga mengangkat gelasnya untuk membalasnya lalu meminumnya.
"Samuel, aku juga bersulang untukmu," ujar Evan mengangkat gelasnya.
Evan berpikir bahwa Samuel telah benar-benar sukses sekarang dan acara reuni ini Samuel lah yang mengadakannya, jadi setidaknya dirinya harus menghormatinya.
Tapi yang terjadi selanjutnya, Samuel justru berpura-pura tidak melihat Evan yang sedang bersulang mengangkat gelas untuknya.
"Ayo-ayo semuanya silahkan makan!" ujar Samuel kepada semua orang tanpa memperdulikan Evan.
Alhasil Evan menjadi begitu canggung dan merasa malu. Evan akhirnya hanya bisa meminum anggurnya sendiri.
Selama acara makan itu, Evan sama sekali tidak di anggap dan bahkan orang-orang terus merendahkannya.
Setengah jam kemudian, acara reuni itu juga telah selesai, semua orang juga telah keluar dari ruangan VIP tersebut.
Kini semua orang juga sudah berada di lobi bersiap untuk meninggalkan Royal hotel. Kemudian terlihat Lukas yang berjalan ke arah mereka dengan tergesa-gesa.
"Manager Lukas," ujar Samuel.
Samuel yang melihat Lukas berjalan ke arah mereka juga langsung menyapanya, namun Lukas sama sekali tidak memperdulikannya.
Lukas berjalan melewati Samuel begitu saja dan menuju ke salah seorang dari mereka yaitu Evan.
"Tuan Evan, tunggu sebentar!" ujar Lukas.
Sontak saja semua orang tampak terkejut melihat Lukas yang tiba-tiba saja menghampiri Evan.
"Ada apa?" balas Evan bertanya.
"Bos saya mengundang tuan Evan untuk datang ke ruangannya," jawab Lukas dengan penuh rasa hormat.
Perkataan Lukas ini tentu saja membuat semua orang kaget mendengarnya. Semua orang tahu bahwa bos dari Lukas adalah Jakson yang begitu sangat terkenal. Lalu untuk apa orang terkenal seperti Jakson mau bertemu dengan Evan yang hanya seorang pekerja konstruksi bangunan, itu yang menjadi pertanyaan semua orang.
Evan juga tampak bingung, Evan merasa tidak mengenal Jakson, tapi mengapa dia ingin bertemu dengannya.
"Manager Lukas, Evan ini hanya pekerja konstruksi saja, apa anda tidak salah orang, apa mungkin tuan Jakson mau bertemu dengannya?" tanya Samuel.
Mendengar perkataan Samuel ini, ekspresi wajah Lukas juga langsung tampak marah. Di sini Lukas juga langsung sadar bahwa pasti hubungan mereka dengan Evan tidaklah baik.
"Apa maksudmu?" tanya balik Lukas dengan nada tinggi.
"Apa hakmu untuk berbicara?" sambung Lukas membentaknya.
Seketika Samuel juga langsung terdiam. Tampak Lukas yang memelototinya sehingga membuat Samuel menjadi takut.
Asisten mengatakan kepada Lukas bahwa Evan adalah orang penting bagi bosnya, mana mungkin Lukas berani untuk tidak menghormati nya.
Kemudian Evan juga memutuskan untuk ikut pergi dengan Lukas bertemu dengan bosnya. Semua orang juga tampak terdiam sesaat dan bingung. Kali ini semua orang juga sudah dapat melihat bahwa Lukas tampak begitu menghormati Evan.
"Sebenarnya Evan memiliki hubungan apa dengan tuan Jakson?" ujar seseorang di sana.
"Apa jangan-jangan Evan memiliki status yang tidak kita ketahui?" ujar orang yang lain.
Semua orang tampak bingung dan bertanya-tanya tentang Evan. Sementara Samuel sendiri masih merasa malu karena sebelumnya di bentak oleh Lukas di depan semua orang.
"Apa yang kalian semua pikirkan?" ujar Samuel kepada semua orang.
"Evan hanya pekerja konstruksi saja, pastilah toilet tuan Jakson sedang rusak, jadi dia mencari orang untuk memperbaikinya," sambung Samuel.
Semua orang juga merasa apa yang di katakan oleh Samuel sangat masuk akal. Mana mungkin tuan Jakson yang sangat terkenal mempunyai hubungan dengan Evan yang hanya pekerja konstruksi bangunan saja.
"Hampir saja aku berpikir yang bukan-bukan," ujar salah seorang di sana.
"Benar, begitu bodohnya diriku, aku mengira Evan memiliki status tersembunyi," ujar orang yang lain.
Mereka semua akhirnya juga mulai meninggalkan Royal hotel, sementara Evan kini telah berada di ruangan Jakson.
Evan tidak menyangka bahwa ternyata Jakson yang begitu terkenal sebagai salah satu pebisnis tersukses adalah orang yang pernah dia selamatkan.
Evan dan Jakson juga mulai mengobrol, hingga satu jam kemudian Evan kini telah berada di luar Royal hotel.
Evan sedang berdiri di pinggir jalan dengan di dalam sakunya ada sebuah kartu bank yang di berikan oleh Jakson.
Kartu bank itu berisi uang sebanyak 10 milyar yang di berikan Jakson kepada Evan sebagai rasa terima kasihnya. Jakson juga berpesan kepada Evan, jika dia membutuhkan bantuannya, maka Evan tidak perlu sungkan-sungkan untuk menghubunginya.
Bahkan Jakson juga mengatakan bahwa Evan sudah di anggap seperti adik angkatnya saja dan hutang nyawanya tidak akan bisa dia tebus oleh apapun.
"Tidak di sangka, bahkan kini aku sudah memiliki uang milyaran sekarang," ucap Evan sendiri.
Kemudian ponsel milik Evan berdering, panggilan itu berasal dari Lisa, istri yang di nikahinya secara dadakan.
"Halo," ujar Evan menjawab panggilan tersebut.
"Kamu sekarang di mana?" tanya Lisa di telepon.
Kemudian Lisa menjelaskan bahwa dirinya akan pergi ke pasar judi batu untuk berburu giok. Melihat kemampuan Evan sebelumnya, kakeknya meminta Evan untuk menemaninya.
Lisa awalnya menolak, tapi kakeknya terus memaksanya, sehingga akhirnya dia menerimanya.
"Aku akan menjemputmu," ujar Lisa.
"Baiklah, aku akan kirimkan lokasi nya," balas Evan.
Tanpa banyak kata, panggilan itu juga berakhir. Bertemu langsung ataupun di telepon, Lisa tetap saja tampak begitu cuek kepada Evan.