Ketika penggemar webtoon <Tower of God>, Arkan, tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh Neon Argarither dan menjadi bagian dari karakter webtoon <Tower of God> itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echo Gardener, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
???'s POV
Yang ingin ku lakukan sekarang hanyalah berbaring sambil berimajinasi. Aku sejenak berhasil melarikan diri dari perasaan yang menyiksaku, karena meskipun pikiranku mendambakan istirahat, tubuhku tidak menanggapinya.
Di sepanjang perjalananku, aku mendengar banyak tentang cerita yang membuatku berjuang seperti sekarang ini.
Menara.
Saat pertama kali ku dengar, itu seperti omong kosong. Cerita tentang seorang menghilang karena Menara menginginkan orang tersebut untuk menyelesaikan semua Lantai Menara. Dan jika orang tersebut berhasil menyelesaikan semua Lantai Menara— hm... tidak perlu jauh-jauh sampai sana, katanya orang yang terpilih oleh Menara saja bisa mendapatkan apapun.
Itu seperti cerita tidak masuk akal. Mana mungkin cerita itu benar. Tapi kalau itu memang benar, di mana letak Menara itu berada? Lalu kenapa orang yang menceritakan tentang Menara masih bisa berkeliaran di sini? Bukankah dari cerita tersebut ada banyak Lantai di dalam Menara? Jadi, apakah menaiki Lantai Menara itu sungguh mudah? Pfft, itu tentunya sangat tidak mungkin.
Tapi di beberapa tempat aku beristirahat, aku terus mendengarnya tentang cerita itu dan tentu saja aku juga mendapatkan cerita baru tentang sebuah buku yang ditulis langsung oleh orang dari dalam Menara.
Aku ingin tahu cerita tentang buku yang ditulis langsung oleh orang dari dalam Menara itu benar atau tidak. Aku ingin mencari dan melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Aku juga mau membaca isi buku tersebut.
Tanpa membuang waktu lebih lama, aku sekarang berjalan melintasi bebatuan, tempat di mana 'katanya' buku itu berada.
...****************...
Kembali ke Neon dan Bam ke-25 berada.
Neon tanpa berdosa itu berbohong pada anak polos di hadapannya.
Neon tidak langsung pergi ke dalam Menara.
Setelah beberapa jam meninggalkan Bam ke-25 sendirian di dalam sana dan memilih pergi menuju tempat lain untuk menonton drama antara Bam ke-25 dan Rachel bertemu nantinya, Neon jadi mengingat kembali percakapannya dengan Bam ke-25 yang mungkin saja terdengar agak canggung atau mungkin tidak? Ah, entahlah dia juga tidak begitu mempedulikannya lagi.
Di antara beberapa karakter Tower of God yang sudah dia baca di webtoon, hanya empat karakter yang baru dia temui dan Phantaminum tidak terhitung karena di webtoon, karakter itu belum muncul atau mungkin tidak akan muncul.
Kalau dipikir-pikir... lebih tua Phantaminum atau Neon? Tapi sebetulnya, umur tidak terlalu penting dibandingkan dengan tinggi badan.
Ya. Neon ingin sekali punya tubuh tinggi.
Setidaknya samakan tingginya dengan tinggi Raja Zahard atau semacam mereka para jajaran orang tinggi.
"Sial! Aku sekarang hanya bisa bersabar dan membiarkan waktu yang menjawab permintaanku ini." kata Neon kesal, "Daripada itu di mana si pirang itu? Berapa lama lagi Rachel akan sampai ke tempatnya Bam? Jalan bebatuan di wilayah ini memang cukup luas, seluas Gurun Sahara. Aku harap dia tidak tersesat supaya nantinya aku tidak menunggu sampai lima atau sepuluh tahun lamanya cuma untuk melihat mereka bertemu. Dan ku harap dia tidak bermalas-malasan untuk mencari buku yang sudah ku ganti." lanjutnya dengan suara pelan.
Sejujurnya saat ini dia sangat bosan. Lebih nyaman di dunia aslinya di banding dunia dalam webtoon.
Kenapa?
Di dunianya ada yang namanya yiutube, nitflox, spitify, instigrim, tiktak dan pastinya ada webtoon. Sedangkan di dunia ini? Sama sekali tidak ada kecuali hp yang terlihat di episode Emilin atau semacamnya itu... dan bola hitam buat komunikasi... apa itu namanya? Tapi setidaknya di dunia ini dia bisa menjadi orang yang sangat luar biasa! Dia bahkan dicintai dan dapat mengendalikan shinsu semaunya, banyak penggemar kuat dan dia bahkan juga bisa melihat langsung karakter TOG.
Tapi apa yang sangat dia inginkan malah tidak di dengar sama sekali.
Sekali lagi, Neon Argarither hanya mau tinggi. Dia bosan menjadi orang pendek. Apa-apa selalu melihat ke atas, dan dia juga mau lihat ke bawah. Kalau ada karakter yang tidak mengenalinya, pasti karakter itu hanya akan mengira kalau dia adalah anak-anak.
"Cih, menyebalkan."
...****************...
Dan waktu pun berlalu dengan sangat cepat, Neon Argarither akhirnya bisa melihat drama secara langsung antara kedua pemeran TOG yang ditunggunya selama 3 tahun lamanya. Akhirnya Rachel berhasil menemukan buku Neon dan bertemu dengan Bam ke-25. Rachel juga telah memasuki Menara, tentunya diikuti oleh Bam ke-25.
Dan dari 3 tahun tersebut, keinginan terbesar Neon pun telah tercapai. Tingginya naik 12 cm, membuatnya sangat amat senang hingga dia membuat pesta perayaan di Lantai 135 dan mengundang Phantaminum serta beberapa Administrator Lantai Menara.
Phantaminum dan beberapa Administrator sebetulnya cukup kaget, karena tiba-tiba saja Neon Argarither mengundang mereka hanya untuk merayakan kenaikkan tinggi badannya saja. Ini memang terdengar konyol, tapi kalau ini saja bisa membuat mereka melihat kesenangan pada peringkat pertama dan orang paling kuat di Menara, itu sudah sangat cukup bagi mereka dan akhirnya mereka juga merayakannya.
Lalu dua hari setelah pesta itu berlalu, Neon dikejutkan dengan sebuah pesan yang dikirim dari muridnya langsung, Enryu. Pesan itu berisikan tentang dia akan mampir ke tempatnya, tapi waktunya belum dipastikan. Juga di hari yang sama, seseorang datang dengan tidak diundang, muncul secara tiba-tiba mengikuti dirinya.
Orang yang berada di depan matanya sekarang ini adalah anaknya Khun Eduan yang ke... entahlah yang ke berapa dia tidak mengetahuinya. Dan sekarang anak Khun Eduan sedang mengikutinya kemanapun dirinya pergi.
Neon yang tak tahan lagi dengan stalker barunya itu berkata, "Sebenarnya apa maumu, Nak?"
Yang ditanya malah memiringkan kepala dan tidak menjawabnya.
Kalau bisa dilihat dengan teliti, mata Neon terus berkedut, tapi sayangnya Neon ahli dalam menangani ekspresi wajah sehingga yang terlihat adalah wajah tidak berekspresi sedang menatap Khun Esentia Gustav.
"Aku mau mengikutimu." katanya.
"Untuk alasan apa?" tanya Neon mengangkat salah satu alisnya.
"Ayah bilang kau adalah orang yang paling kuat di Menara." jawabnya.
"Karena aku 'orang yang paling kuat' jadinya kau mengikutiku kemanapun aku pergi?"
Khun Esentia Gustav mengangguk pelan.
Astaga dragon ball! Neon tidak bisa berkata lagi! Jangan bilang anak itik biru di hadapannya ini akan selamanya mengikutinya terus?!
Neon memalingkan wajahnya dan berkata, "Terserahmu, Nak."
Neon pun lanjut berjalan menuju ke gerbang Lantai tepat penggemar fanatiknya berada dan tentunya dia diikuti oleh pengikut barunya, Khun Esentia Gustav. Seperti anak itik biru mengikuti induknya. Bedanya, anaknya lebih tinggi daripada induknya yang masih terbilang pendek.
Selama di perjalanan menuju gerbang Lantai, tidak ada yang terdengar kecuali suara ketukan sepatu.
Ini membuat keadaan sedikit canggung bagi Neon.
"Berapa tinggi badanmu?" tanya Neon.
"Seratus sembilan—"
Neon menyelanya, "Ok, cukup, berhenti!" dia tidak ingin mendengarnya, itu hanya akan membuatnya sedih.
"Kau anak ke berapa Eduan?"
"Pertama."
Pertama? Neon berpikir bukankah seharusnya yang pertama itu... tidak, tidak. Di webtoon belum dijelaskan si perempuan itu anak ke berapanya dan belum dijelaskan juga Khun Eduan punya berapa anak. Neon sangat tidak menyukai pria pecinta harem maupun sebaliknya.
Khun Esentia Gustav memandang sosok yang dikaguminya dari belakang dan mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu bersama Ayahnya di sebuah Lantai Menara tempat peristirahatan Keluarga Khun.
...****************...
"Ayah." panggil Khun Esentia Gustav.
Khun Eduan yang tengah meminum dolcetto itu melirik ke anaknya dan berkata, "Hm? Ada apa, Esentia? Ini ketiga kalinya aku mendengarmu menyebutku Ayah. Dan saat kau menyebutku dengan demikian, pasti ada yang sangat kau inginkan."
"Kau pernah bilang padaku kalau ada seseorang yang lebih kuat darimu dan juga dari Raja Zahard. Siapa seseorang yang kau maksud itu?" tanya Khun Esentia Gustav yang menatap lurus mata Khun Eduan.
"Ini juga ketiga kalinya aku mendengarmu berbicara lebih dari satu kata." gumam Khun Eduan.
Khun Esentia Gustav yang terlihat kesal mulai berkata kembali, "Bisakah kau menjawab pertanyaanku? Kau membuang cukup banyak waktuku untuk bertemu dengan seseorang itu."
Khun Eduan yang mendengarnya menaikkan satu alisnya dan tersenyum. "Oh~ kau ingin bertemu dengannya? Walaupun kau adalah anak favoritku itu akan sangat sulit sekali, Esentia."
"Kenapa?"
"Karena dia tinggal di Lantai 135."
"L-Lantai 135?! Tapi... bukankah kau bilang tidak ada yang berhasil menaiki sampai Lantai itu?"
Tatapan matanya itu seakan mengatakan kalau Khun Eduan berbohong padanya.
Khun Eduan yang melihat itu hanya bisa tersenyum pasrah. "Memang tidak ada yang berhasil, kecuali orang itu. Orang itu bagaikan sosok yang tidak bisa kita jangkau di Menara ini, aku heran... apakah itu alasan para Administrator membolehkan orang itu menaiki Lantai Menara?"
"Siapa namanya?"
"Kau sangat ingin tahu?"
"..."
Raut wajah Khun Esentia Gustav terlihat cukup kesal.
"Ha... tidak perlu sekesal itu, aku juga akan memberitahukanmu. Ingat baik-baik Esentia. Dia adalah si peringkat pertama di seluruh Lantai Menara. Dia adalah orang terkuat di Menara, tapi tidak banyak yang mengetahui namanya. Dia adalah orang pertama yang berhasil menaiki Lantai 135 dan beberapa Ranker sudah mengetahui julukannya, Dewa Shinshu. Neon Argarither, itu adalah namanya."
"Dewa Shinsu... Neon Argarither... aku mengerti." Khun Esentia Gustav balik berjalan, namun berhenti untuk mengucapkan terimakasih pada Ayahnya dan lanjut berjalan menuju lokasi Neon Argarither berada.
Khun Eduan tertawa cukup keras melihat calon penerusnya itu tertarik akan orang yang sulit untuk dijangkau.
"Apa kau akan ditolak seperti serangga-serangga itu atau kau akan diterima seperti para hewan peliharaannya? Ini sangat menarik dan aku sangat menantikannya, hahahaha!"