NovelToon NovelToon
Hipotermilove

Hipotermilove

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Chicklit
Popularitas:47.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

"Kamu bisa nggak jalan pake mata?!"

Tisya mengerang kesal saat bertabrakan dengan Den yang juga sama terkejutnya jujur aja, dia nggak ada niat sebelumnya buat nabrakin diri pada wanita di depannya itu.

"Biasanya saya jalan pakai kaki Bu. Ya maaf, tapi bukan cuma Bu Tisya aja yang jadi korban di sini, aku juga gitu." Den terus mengusap dadanya yang terhantam tubuh Tisya.

"Masa bodoh! Awas!" Tisya mengibaskan rambutnya ke samping.

"Khodam nya pasti Squidward bestinya Plankton tetangganya Hulk suhunya Angry bird! Galak banget jadi betina!" Keluh Den masih diam di tempat karena masih memungut tas kerjanya yang sempat terjatuh.

"Apa?? Ngomong sekali lagi, kamu ngatain aku apa???" Tisya berbalik memegang lengan Den.

"Ti-ati, nanti jatuh cinta. Nggak usah ngereog mulu kayak gitu kalo ketemu aku. Hipotermilove nanti lama-lama sama ku."
Den sudah pergi, Dan lihat.. Betina itu langsung ngowoh di tempatnya.

Hipotermilove? Apa itu?? Temukan jawabannya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malak kado duluan

Pembicaraan pagi itu tentu saja belum selesai. Tapi, Den harus segera pergi ke kantor karena hari ini ada jadwal yang mewajibkan dirinya untuk datang ke persidangan bersama pengacara senior.

Sundari hanya bisa melihat kepergian Den dengan perasaan campur aduk. Jadi selama ini, anaknya tidak menyukai Risa sebagai mana perasaan antara lelaki terhadap perempuan? Padahal Sundari sudah menyukai gadis manis itu sejak masih kecil. Huuft sayang sekali.. Gadis itu tidak akan pernah menjadi menantunya karena Den tidak memiliki ketertarikan pada Risa.

Di kantor, Den sudah ada di lobi, tepatnya di ruang tunggu. Dia tidak langsung menuju ruangannya. Percuma juga ke sana, dia sudah menerima pesan dari Abhi untuk bersiap-siap ikut dengannya.

'Sepuluh menit lagi kita berangkat. Tunggu di bawah.'

Itulah pesan dari Abhista Agung yang muncul di layar ponsel milik Den. Abhi adalah pengacara yang sudah membentangkan sayap lebarnya di dunia hukum. Namanya bersinar dan sering mendapat klien kelas kakap, dengan kasus yang pasti tidak bisa dianggap remeh.

Tapi ini bukan tentang Abhi.. Biarkan dia dan karirnya yang secerah harapan orang tua itu hanya menjadi cameo di sini.

Den yang fokus dengan ponselnya tidak sadar jika di sebelahnya sudah ada Dania yang duduk sambil menopang dagunya dengan tangan sambil terus memperhatikan Den.

"Bahkan lagi spaneng aja, kamu bisa cakep banget.." Cetus Dania berhasil mengagetkan Den.

"Astaga!" Sungguh jantung Den nyaris copot dibuatnya.

Dia benar-benar terkejut karena dari tadi yang diperhatikan adalah ponselnya saja. Tidak menyadari jika sudah ada Dania yang entah muncul dari mana, dan ujuk-ujuk bisa duduk di sebelahnya.

"Hahaha, ya ampyuun.. Kamu kaget aja, ekspresi mu gemesin gini! Jadi makin ehem deh!" Dania cekikikan seperti Kunti baru training.

"Maaf, ada apa Bu?" Berdehem sesaat, Den lalu buru-buru mengubah mimik wajahnya yang mungkin terlihat konyol di mata Dania.

"Iiieh kok manggil bu sih Den, panggil nama aja napa? Aku nggak keberatan sama sekali kalo kamu manggil aku nama kok. Eh bentar deh, nama kamu Den Pangestu? Serius.. Ya ampyuuun Den, kita kayak best couple nggak sih, nama panjangku itu Dania Putri. Sama-sama D n P kita?!! Mi apa, bisa pas gini ya?! Jodoh beneran deh kayaknya kita Den!"

Dania baru saja membaca id card yang dijadikan kalung oleh Den. Dia jadi heboh sendiri. Wajahnya saja berubah ceria, bagai orang yang abis menang slot!

Dengan cepat Den berdiri. Ini udah nggak bener, pikirnya. Ya kali dia dideketin betina yang bukan siapa-siapa nya tapi tetep diam tanpa kata. Dia bukan cowok yang suka tepe-tepe. Apalagi statusnya kini adalah calon suami mbak Tisya. Bisa digorok nyampe putus lehernya kalau sampai mbak Tis tahu jika dia menye-menye sama betina lain, meski bukan dia yang mengawali.

"Maaf Bu. Ini di kantor dan saya buru-buru, pak Abhi sudah menunggu saya di ruangannya." Den bergerak tanpa diminta. Bergerak pergi.

"Kalau nggak di kantor panggil aku Dania aja ya?! Sayang juga boleh!"

Dania sedikit berteriak agar Den bisa mendengarnya. Ah.. Padahal dia seperti itu agar orang-orang memperhatikan interaksinya dan lelaki yang belum lama duduk di sampingnya tadi.

"Sayangnya nggak bisa bu. Saya sudah punya calon istri." Ucap Den berbalik sambil tersenyum, tersenyum ke arah pintu lobi.

"Calon istri??? kamu bercanda?? Jelas-jelas kamu single kan? Jomblo kan?? Sengaja ya bilang kayak gitu biar bikin aku malu??" Seru Dania tidak lah peduli jika sekarang mereka menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar.

"Kebetulan calon istri saya ada di belakang Bu Dania."

"Pagi sayang. Macet ya, kok baru sampai kantor?" Lanjut Den menghampiri Tisya.

Langkah Den mantab melewati Dania begitu saja. Ternyata Den tersenyum semanis itu untuk seorang.. Tisya??? Mulut Dania langsung terbuka, menganga tak percaya.

"Bu Tisya??? Calon istri mu, Den???" Pekik Dania tak bisa lepas dari terkejutnya.

Den tidak menjawab. Dia lebih tertarik pada perempuan yang memakai outfit dress kantoran lengan pendek warna peach, dengan tali yang diikatkan di pinggang berperan sebagai pemanis juga menambah kesan seksi karena lekuk tubuh Tisya bisa terpampang jelas di sana. Pinggang ramping wanita itu terlihat seperti jam pasir.

"Ganjen!" Tisya melengos tak merespon pertanyaan Den tadi.

"Ganjen sama kamu doang Ra!" Den berjalan di samping Tisya.

"Aku dari tadi liat ya Den ya." Jelas Tisya membuat Den tak bisa menghilangkan senyum dari wajahnya.

"Oya? Cemburu dong? Ah.. Senangnya, dicemburui calon istri." Kata Den berkembang-kembang hatinya.

"Jijik liatnya Den."

Ketika Tisya masih berjalan santai, tangan Den merambat ke pinggang ramping calon istrinya itu. Seperti memeluk tapi yang dilakukan bukan demikian adanya, dia melepas ikatan tali yang membentuk simpul di pinggang Tisya.

"Den!" Tisya sudah membolakan matanya.

"Jangan pamerin bentuk tubuh mu pada orang lain. Aku nggak suka." Bisik Den tepat di telinga Tisya.

"Pamerin bentuk tubuh apa? Aku nggak telanjang ya Den ya! Biasanya juga style ku kayak gini kan?! Balikin!" Den sudah mengambil tali itu dan menggenggamnya erat.

Keduanya asik main rebutan tali pinggang dress milik Tisya, sampai mereka dikagetkan dengan kemunculan Abhi yang berdehem membuyarkan drama pagi manis pasangan otewe halal itu.

"Pakai mobilku Den. Aku tunggu di parkiran." Begitu tok, abis itu Abhi pergi.

"Mamas kerja dulu ya manis. Doain semua lancar ya, semoga bisa cepet goal kasusnya. Biar cepet turun bonusnya, biar bisa beliin kamu sebongkah berlian. Salim mamas dulu sini." Den masih sempat menggoda Tisya.

"Gigit nih! Ngadi-ngadi banget jadi orang!"

Tisya disodori tangan kanan Den melengos saja. Namun bukan Den namanya kalau nggak nyeleneh! Dia dengan gemas menempelkan sendiri tangan kananku ke bibir Tisya lalu dengan kecepatan cahaya dia mencium kening Tisya singkat. Sangat singkat! Karena setelah itu dia kabur, ngacir pake lari menyusul Abhi di parkiran.

Tentu saja Tisya memekik kaget bercampur kesal. Tapi dia bisa apa? Bisa nimpuk Den pakai high heels nya?? Enggak lah.. Eman-eman! Kena Den kagak, malu iya, karena jadi bahan tontonan orang-orang di sana.

'Nanti pulang bareng aku ya Ra, ibu mau ketemu.' Pesan itu dibaca oleh Tisya. Dia menghela nafas panjang.

'Ok.' Balas Tisya sekenanya.

'Dih, pelitnya. Bales chat biayanya nggak diitung tiap huruf Ra! Iyaaaa sayaaaaang, baiklaaaah. Aku akan pulang sama kamu cintaaaaaaa. Gitu kan bisa?!'

Tisya hanya menggeleng sambil bergidik membaca pesan dari Den. Sedangkan di mobil Abhi, Den menahan senyum sambil berusaha fokus pada jalanan.

"Udah lama gilanya?" Tanya Abhi bersuara.

"Hahaha. Nggak juga pak." Jawab Den sekenanya.

"Itu tali apa yang kamu pakai di kepala? Mau jadi Wiro sableng? Kita mau menghadiri persidangan Den, bukan mau main perang-perangan."

Tegur Abhi melihat benda aneh di kepala juniornya. Nggak tau aja kalo demi mendapatkan tali itu, Den rela dipelototi, ditabok, dijudesin juga sama ayank Tisya.

"Jadian kamu sama Tisya?" Tambah Abhi mulai kepo.

"Udah lamaran pak. Bentar lagi kaw- nikah.." Den membetulkan kosa katanya yang semrawut.

Abhi sedikit terkejut. Tapi dia memilih stay cool, dia mengangguk-anggukkan kepala tetap keep kalem.

"Nanti datang ya pak, ke nikahan saya." Ucap Den.

"Aku dengernya seperti kamu minta kado pernikahan dari ku."

"Hahaha.. Ah pak Abhi ini, saya mana berani minta-minta kado sama pak Abhi. Tapi kalau dikasih ya nggak nolak."

"Mau kado apa?" Tanya Abhi langsung membuat Den menoleh ke arah pria kaya raya itu.

"Mobil pak. Yang kayak ini."

"Dulunya kamu begal ya?!"

"Hahaha, bercanda pak."

"Bilang kapan tanggal pernikahan mu, biar mobilnya bisa dikirim pas dihari itu juga." Abhi berucap santai sekali, seperti ngasih kado pernikahan mobil seharga hampir dua miliar itu nggak berarti apa-apa.

"Ya Allah pak.. Nggak usah pak, saya bercanda.. Saya nggak mau dililit pinjol seumur hidup saya buat ngangsur mobil mewah kayak gini. Serius pak, saya bercanda tadi."

Den tak berani lagi bercanda tentang kado pernikahan di hadapan Abhi, dan Abhi tidak lagi bicara. Dia sibuk dengan laptopnya. Padahal sebenarnya dia sedang memesan mobil dengan tipe yang sama seperti yang dikendarai Den saat ini.

1
𝐙⃝🦜尺o
untung yang ngidam bukan kamu den,, kalo aq hamil pertama yang ngidam pak bojo sampai bela2in pulang ke rumah emaknya dari Wonosobo ke Cilacap cuma buat manjat pohon mangga metik mangga muda dapet 1dus langsung pulang balik ke Wonosobo lagi😒
ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ🎐ᵇᵃˢᵉ
bumil itu jangan dilawan den😂😂
ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ ᴛᴜɴɢ🎐ᵇᵃˢᵉ
jangan anggap remeh dulu den ,kalau tingkah bumil itu kadang agak di luar antariksa.. selamat menikmati ya den😂😂
no 🎸 ve
Banyakin stok sabar mu Den 🏃‍♀️
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
beuh ngidam orang kaya mah beda😳😳🤣🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Diandra Kirana
ampuuun ngidamnya binikmu Den. untung cuma minta beli ninja, kalo.pengen naik truk tinja kan bau wkwkwk wis nikmati ae pencarian mu siapa suruh hamili binik, konsekuensi nya ya kudu berkorban lahir batin klo dia ngidam mosok mau enake dewe
Bunda
Lain kalo horang berduit ngidamnya yakkk..😂😂
aku lg hamil ank pertama minta dibeliin nasgor sampe 2 jam suami ga pulang"..dia malah ngobrol sm temennya..akhirnya aku konciin pintu, sampe dia manggil temennya jelasin dr luar...ada 1/2 jam dia sm temennya nunggu diluar😆😆😆
Dfe: wkwk boleh ini Bund buat ide up selanjutnya lutcuuuu banget
total 1 replies
Bunda
Lucu
Dewi kunti
yungalah gustiiiiii 🤦🤦🤦🤦
palupi
👍
Riaaimutt
manut autor ae ben aman
palupi
aku be like: wes diwoco ae opo hasil karyane author, gek dipetek jempol 👍😂😂😂
Rita Ariani
seru, kocak, asli rame ketawa baca ni novel
🍊 NUuyz Leonal
makanya den gak usah banyak komen diem aja
kadang diem aja pasti salah sih depan emak emak yang lagi kesel apalagi ini bumil pasti mood nya naik turun,
🍊 NUuyz Leonal
embuhlah sopo iku di kepin 😅😅
🍊 NUuyz Leonal
di bagian ini asli aku gak paham 😅😅
Dewi kunti
sini tak ajari milih semangka yg benar Ra🤭🤭🤭
Pa Muhsid
den perempuan hamil itu lebih menyeramkan dari pada mak Lampir apa lagi nyi pelet dan mahluk astral lainnya sing sabar yo den baru juga permulaan ngidam
𝐙⃝🦜尺o
salah kalo kamu ngetawain istri den apalagi sang istri lagi hamil muda, sama aja kamu ngajak perang tapi kamu yang dipaksa ngalah
palupi
ho oh. Jarno ae Den.
iku ngunu hp an mumpung nunut wifi 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!