Arabella seorang gadis yatim-piatu yang tinggal bersama bibi nya yang jahat dan serakah.
Ara di jual oleh bibi nya kepada bos Mafia yang terkenal sangat kejam dan juga sadis.
bagai manakan nasip ara selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
" Ara wanita yang baik, dia pantas mendapatkan itu, tuan" ucap John lirih.
"apa katamu? apa kau baru saja memuji istriku? "tanya Albert dengan menatap tajam John.
" Bu-bukan tuan, aku tidak bermaksud seperti itu "dengan susah payah John menelan selivanya.
Tak lama mereka pun sampai di sebuah butik pakaian branded. Albert langsung turun dan masuk dalam butik tersebut setelahnya langsung memilih beberapa dress yang cocok untuk Ara.
" Kenapa Tuhan membeli pakaian seksi? Bukankah ia tahu, jika istrinya wanita muslimah, aku yakin sekali kalau Ara tidak akan mau mengenakan pakaian itu, tapi jika aku membuka suara ,Tuhan pasti akan memarahiku, Karena salah paham" batin John.
Setelah mendapatkan apa yang ia mau ,mereka Langsung meninggalkan butik tersebut lalu kembali ke rumah .
" Astagfirullah, Tuhan memintaku untuk mengenakan pakaian terbuka ini ke pesta?"tanya Ara dengan tak percaya.
"ya Apa ada yang salah dengan pakaian ini? kamu lihat ini, aku membeli pakaian ini dengan harga yang tidak murah, ini baju-baju mahal dan kau akan terlihat seperti wanita berkelas"ucap Albert.
" Tuan Apa gunanya berkelas? jika aku membiarkan orang lain melihat auratku? "
" Apa maksudmu" tanya Albert dengan alis saling bertautan.
" Aku ini seorang muslim Aku tidak akan pernah mengumbar auratku"
"Memangnya kenapa? Apa kau tidak ingin terlihat cantik? apa kau tidak ingin membuat suamimu ini bahagia? "tanya Albert semakin bingung dengan Ara.
"Apa gunanya bahagia di dunia ini? jika di akhirat nanti kita disiksa? "
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan? " kesal Albert yang menarik sebuah kursi di meja rias lalu duduk di sana.
sementara Ara duduk di atas ranjang ia menatap suaminya itu dengan.
" muslimah wanita muslimah, diwajibkan untuk menutup auratnya, tuan. Seperti yang dituliskan di surat An-nur ayat 31"
" Katakanlah pada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (bisa) nampak pada dirinya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali pada suami mereka, atau ayah mereka, atau Ayah suami,..."
" stop " ucap Albert memotong ucapan Ara.
" Kau tidak perlu menceramahiku, kau tahu kepalaku ini rasanya ingin pecah setiap kali kau menyebut ayat-ayat itu" ucap Albert yang lalu bangkit dari tempat duduknya lalu keluar kamar meninggalkan Ara seorang diri.
Ara hanya bisa menghela nafas panjang, saat suaminya itu Melangkah dengan gusar bahkan menutup pintu dengan keras.
" dia selalu saja ceramah, Kenapa dia tidak menjadi Ustadzah saja" Ketus Albert melangkah gusar menuju ruang tengah.
" Tuhan apa yang terjadi" tanya Siska yang baru saja tiba di Mansion.
" aku tidak apa-apa" jawab Albert yang langsung duduk di sofa.
" Bagaimana keadaan markas kita?"
" aman tuan, Semuanya lancar Jaya" sahut Siska.
" baguslah" ucapnya lesu.
" apa terjadi sesuatu tuan?" tanya Siska yang melihat ekspresi bosnya seperti sedang tidak baik-baik saja.
" Nanti malam aku akan menghadiri pesta yang diadakan Mr Alex dan aku ingin kau..." ucap Albert terhenti.
" apa Tuan ingin mengajakku menjadi partnernya ya? " batin Siska.
" Tuan ingin aku melakukan apa? jika Tuhan membutuhkan bantuanku, dengan senang hati aku akan membantumu Tuhan" tanya Siska sambil mengembangkan senyum lebarnya.
" ya aku memang membutuhkan bantuanmu"
" katakan tuan, apapun itu aku pasti akan membantumu" ucap Siska dengan antusias.
Albert menarik nafasnya dalam, lalu menatap Siska dengan lekat.
" Aku ingin kau membeli beberapa pakaian untuk Ara di ke pesta"
Mendengar hal itu wajah Siska seketika langsung berubah menjadi murung.
" aku sudah membelikan beberapa pakaian untuknya, tapi dia menolak, jadi aku ingin kau membelikan pakaian muslimah yang terlihat elegan, Aku ingin malam ini dia tampil cantik, karena dia akan menjadi partnerku ke pesta Mister Alex"
Siska mendengus kesal, namun ia tidak bisa menolak perintah dari Bosnya itu.
"Arrrggghhh, wanita itu lagi wanita itu lagi, apa istimewanya dia? sepertinya aku harus segera menyingkirkan dia dari mention ini, tapi bagaimana caranya?" gumam Siska dari dalam hati, sambil memikirkan cara untuk menyingkirkan Ara.
" Bagaimana Siska? Apa kau bisa melakukan itu untukku? "
" baik Tuan"
****
Malam harinya.....
Albert menatap para dengan tatapan takjub bahkan menatap Ara tanpa berkedip, Hal itu membuat Siska mendengus kesal sambil menghafalkan kedua tangannya.
arah terlihat cantik alami dengan riasan soft, pakaiannya juga terlihat elegan dan mewah meski tertutup.
" Ayo Tuan kita berangkat sekarang" ajak Ara dengan ramah.
Albert mengangguk dengan Tatapan yang tidak lepas dari istrinya itu, Ia pun mengulurkan. dengan malu-malu Ara mengaitkan tangannya di lengan Albert.
" mereka berdua sangat cocok ya?" bisik John pada Siska.
" Cocok apanya? mereka itu sama sekali tidak cocok, wanita itu hanyalah seorang budak" jawab Siska dengan kesal lalu melangkah dengan gusar menuju kamarnya.
sepanjang perjalanan Albert dan Ara sama-sama terdiam.
" Kenapa dengan jantungku ini?" batin Albert sambil mengusap dadanya, saat merasakan detak jantungnya yang tidak normal.
sementara Ara ia membuang pandangannya ke arah jalan, Iya benar-benar gugup saat ini, seumur hidupnya baru kali ini Ia datang ke sebuah pesta, apalagi kali ini Ia datang bersama suaminya, Iya takut membuat suaminya itu malu.
" Berapa lama lagi kita sampai John?" tanya Albert pada John yang tengah menyetir.
" sebentar lagi tuan"
hingga akhirnya mereka pun sampai di sebuah hotel berbintang 5, dengan Sigap John membukakan pintu mobil untuk Albert dan Ara.
" Ayo turun! ingat kau jangan membuatku malu! " ucap Albert mengingatkan dengan Ketus.
" Kenapa dia selalu berkata Ketus padaku? apa dia tidak bisa berkata lembut? " ucap Arab dalam hati.
arah hanya mengangguk pelan sebagai jawaban, perlahan Ia turun dari mobil lalu mengaitkan tangannya di lengan suaminya.
sedangkan John meminta dua orang Bodyguard untuk tetap terjaga di mobil, sementara ia dan satu Bodyguard lainnya mengikuti Albert dan Ara masuk ke dalam hotel.
" Ada apa dengannya?" batin Albert saat istrinya itu mencengkeram lengannya dengan keras.
" Kenapa mereka semua menatapku seperti itu? Aku benar-benar gugup" batin Ara dengan menelan salivanya kasar, diperhatikan banyak orang seperti ini membuatnya tidak nyaman.
" bersikaplah biasa saja jangan membuatku malu" bisik Albert dengan penuh penekanan.
" Albert "siapa seorang wanita cantik berpakaian seksi yang berpapasan dengan mereka.
"Ya ampun Albert, kamu di sini juga? dan ini, siapa wanita ini? " tanya wanita itu sembari memperhatikan penampilan Arab dengan tatapan sinis.
" bukan siapa-siapa" jawab Albert yang lalu meminta John untuk membawa arah duduk di sebuah kursi.
" siapa wanita itu?" tanya Ara saat dia sudah duduk bersama John.
"dia serlin, wanita yang dulu pernah punya hubungan dengan Tuhan" jawab John.
.
.
.