Danisha putri, gadis berusia 25 tahun yang harus bekerja seumur hidupnya untuk membayar hutang pada Boss nya atas apa yang dia lakukan, belum lagi dia adalah seorang single parent untuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang dulu tiba-tiba dia temukan didepan kost nya waktu anak itu masih bayi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachid Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Author POV
Sesampainya di restoran mereka memesan ruang VIP agar tidak terganggu pengunjung lain.
"Dinda mau pesan apa sayang?" Tanya Dika.
"Dinda ma spaghetti bolognese om sama jus jeruk" jawab nya.
"Kamu mau pesan apa?" Tanya Dika pada Danish yang terlihat tidak bersemangat.
"Air putih saja" jawab Danish singkat.
Dika mengernyitkan dahinya, Dika melihat ekspresi wajah Danish yang nampak datar mirip dengan yang biasa Dika tunjukkan.
"Kalau kamu enggak persen makanan, aku tambahin jam kerja kamu sampai jam sembilan malam" ancam Dika.
Danish menghembuskan nafas beratnya, dan mulai membuka buku menu.
"Tenderloin steak sama lemon tea" ucap nya
Dika melirik kearah Danish yang masih terlihat kesal, tersungging sedikit senyuman di bibir Dika.
Mereka makan dengan tenang dan lahap, sesekali Danish membantu Dinda menyuapi nya dan kadang mengelap tisu pada wajah Dinda yang belepotan membuat Dika semakin penasaran dengan nya.
"Makasih ya Tante, udah nyuapin Dinda makan" ucap Dinda.
"Sama-sama Dinda" balas Danish dengan senyuman manis nya.
"Tante, kapan-kapan kita makan bareng lagi ya"
"Oke deh"
"Janji ya?" Ucap nya menunjukkan jari kelingking nya
"Janji" Danish menyambut jari kelingking Dinda dengan jari kelingking nya dan tersenyum manis pada nya.
Dika yang menyaksikan itu pun ikut tersenyum
'bisa juga nih cewek aneh bersikap hangat' batin Dika
Mereka pun kembali ke kantor dan Danish segera kembali bekerja menyelesaikan pekerjaan nya.
-----
Sore harinya
Danish pulang kerja mengendarai motor nya menuju ke rumahnya, sesampainya dirumah dia mengetuk pintu rumah nya.
Tok tok tok
Pintu terbuka dan terlihat seorang anak laki-laki kecil berumur sekitar lima tahunan berlari kearahnya dan memeluknya.
"Mama..."
"Iya sayang"
"Gimana kerjaan baru mama?" Tanya anak itu
"Baiklah mama akan ceritakan semuanya, tapi kita masuk dulu dan biarkan mama mandi dan masak dulu, setelah kita makan baru mama akan ceritakan semuanya"
Ucap Danish.
"Baik mama, Kevin bantu mama masak ya" ucap anak kecil yang bernama Kevin itu.
"Terimakasih sayang, mama sayang sama Kevin"
"Danish kamu sudah pulang?" Ucap seseorang.
"Eh mbak Titi, iya ini aku baru pulang, mbak dari mana?" Tanya Danish pada seseorang yang bernama Titi.
"Abis dari warung Nish"
"Ooh... Makasih ya mbak udah bantuin saya buat jagain Kevin"
"Santai aja kali Nish, aku senang kok jagain dia jadi aku enggak kesepian" jawab Titi.
"Iya mbak sekali lagi terimakasih"
"Iya Nish sama-sama, ya udah aku pulang dulu ya Nish"
"Iya mbak"
Setelah Titi pergi Danish dan Kevin masuk kedalam rumah mereka, dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan semua nya dari tadi, Dika, dia berniat mengembalikan kartu identitas yang Danish berikan padanya sebagai jaminan dan juga ingin mengetahui dimana Danish tinggal, tak disangka dia melihat pemandangan itu.
"Bukankah di status kartu ini dia belum menikah, tetapi anak kecil tadi memeluknya dan memanggilnya mama, apa dia...." Ucap Dika.
"Ah sial! Ngapain juga aku mikirin urusan keluarga dia, mending balik kerumah dan istirahat" tambahnya.
Dia masuk ke dalam mobil nya dan segera melesat menjauhi rumah Danish.
"jadi benar itu tadi anaknya? atau hanya saudaranya? terus kenapa anak itu memanggilnya mama? tapi dia belum menikah? apa dia hamil di luar nikah? benarkah? astaga...!!! kapan aku akan berhenti memikirkan hal tidak berguna ini!!!" gerutu Dika pada dirinya sendiri saat dia masih berada di mobilnya yang terus melaju menuju ke rumahnya.