The Power Of Love [TPOL]

.......Zzzzzz.........

Pukul 17.00 tiba......

....tok..tok..tok indah..indaaahh..

Aku tersentak dan buru-buru bangkit langsung membuka pintu.

"Indah bangun yuk, sebentar lagi tn muda pulang" celoteh tante listi..

Aku lalu bergegas ke dapur.

Aduh mau masak apa yah kog aku gugup gini yah.

"Kamu mau masak apa ndah" tanya tante listi

"Hmmm gimana kalau steak aja yah, steak daging sapi dengan jus lemon tea.pasti enak, lelah letih pulang ngantor pasti hilang"

"Terserah kamu saja deh, tante percaya sama kamu"

Dengan kekuatan superku aku percaya makanan ini akan membawaku berhasiiiil..

...tik.tok..tik..tok..tik..tok jam dinding berbunyi

Tepat pukul 19.00

...terdengar suara mobil...

Makanan tinggal di sajikan sesuai perintah aku juga sudah mandi biar gk terlihat jorok..hmmm mau jadi pembantu saja seperti ikut audisi.tapi aku kog gugup seperti ini yah. Gosipnya tn muda andre ini sedikit galak dan tempramen.

Gimana kalau makanan yang aku hidangkan ini tidak enak lalu dia membuangnya..aaakkkhhh kog aku menghayal yang tidak- tidak sih..

Indah...indah..indah teriak ibu listi sambil berlari kecil menghampiri kamarku.

"Cepetan nyonya Rika sudah memanggil kamu"

"Iyah..iyah"

Aku pun berdiri di samping meja makan menunggu tn andre datang. menu makanan keluarga sudah tersedia diatas meja tinggal menu makn tn andre.

Datanglah sosok pria tampan badannya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Yaah cukup menjadi idaman wanita apalagi di tambah dia sangat tajir..

" Andre perkenalkan ini indah! dia kebetulan anak dari ibu rini, mulai sekarang dia yang akan mengurus semua keperluan kamu" ucap nyonya Rika

"Iyah"

jawabnya jutek sambil menatapku dengan mata tajam.

"Indah mana makanannya" tanya nyonya Rika

"Iyah"

cepat-cepat aku begegas ke dapur dan memanaskan steak yang sudah ku persiapkan

Hmmm.. ganteng sih! tapi serem amat kayak pembunuh darah dingin.huu..

Setelah selesai.

aku menghidangkannya dengan sangat manis

" silahkan Tuan"

ucapku sambil tersenyum

Semua para pelayan meninggalkan meja makan tinggal aku sendiri berdiri pas di samping si jutek ini. Menemani mereka berdua makan.

Dag.dig.dug...jantungku berdebar tidak karuan padahal pekerjaan ini sudah sangat biasa aku lakukan tapi mengapa aku sangat gregetan. Ku perhatikan steak itu mulai di potong-potong satu per satu dan mulai di masukkan ke mulut si pria seram ini..aaaarrrrmmm...masuk dah..

Duh..!!

enak gak yah tapi aku yakin itu enak..

Sambil memperhatikan ekspresi orang jutek ini mengunyah dan mulai hampir habis..

"Andre bagaimana masakan si indah?

Tanya nyonya Rika...

Si sombong itu masih terdiam sambil menikmati makanannya lalu melirikku dengan mata tajam.

"Ok" jawabnya singkat.

Hanya itu kata yang keluar dari mulutnya lalu tak banyak bicara. Dia minum lalu pergi meninggalkan kami dengan nyoya rika. Dasar orang sombong, jangankan bicara sama pelayan seperti aku dengan ibunya saja dia enggan..

Huuuuffftt mimpi apa aku harus menghadapi orang seperti itu.

"Indah, selamat yah Andre suka dengan masakan kamu, dia memang seperti itu tidak banyak bicara"

"Iyah nyonya"

"Satu jam lagi kamu datang yah kekamar saya ada yang ingin saya bicarakan.

"baik nyonya"

Lalu nyonya rika meninggalkan ruang makan.

Tak lama kemudian para tante-tante pelayanpun datang.

"Bagaimana indah kamu di terima kah? tanya tante listi"

Aku lalu mengangguk..

Mereka semua bertepuk tangan kegirangan.

"Sudah kami duga kamu pasti di terima" celoteh tante listi.

Kami membersihkan meja makan

"Oh yah tan makanan ini dibuang semua? Masih banyak loh sisanya?"

"Tidak indah, makanan ini tidak di buang ini kita yang makan" jawab tante listi

"Mengapa terlalu banyak memasak padahal yang makan cuma 2 orang saja"

"Sudah kamu jangan banyak bertanya disini sudah ada peraturannya"

"Mmmmm, dasar orang kaya mereka tidak sadar kalau di luar sana itu banyak banget yang kelaparan.