NovelToon NovelToon
Penguasa Absolute

Penguasa Absolute

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Harem / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Dikhianati kekasih demi uang dan diinjak-injak hingga sekarat oleh Tuan Muda sombong, Ye Chen bangkit dari titik terendahnya setelah mengaktifkan "Sistem Kekayaan Mutlak & Kultivasi Ganda". Dengan saldo tak terbatas dan kekuatan yang meningkat setiap kali menaklukkan wanita... mulai dari dosen yang dingin, polisi galak, hingga ibu tiri musuhnya... Ye Chen bersumpah untuk membalas setiap penghinaan dengan dominasi total, menjadikan kota metropolitan Jianghai sebagai taman bermain pribadinya di mana uang adalah hukum dan wanita adalah sumber kekuatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Black Card

Zhao Ming dan Lin Rou.

Mereka sedang berdiri di depan etalase cincin berlian. Lin Rou tampak sedang merengek manja, menunjuk sebuah cincin dengan batu berlian besar.

"Sayang... belikan yang ini dooong... Cuma 50.000 Yuan kok," rengek Lin Rou, menggoyangkan lengan Zhao Ming.

Zhao Ming terlihat agak keberatan. Wajahnya sedikit masam. Mungkin uang bulanannya dari ayahnya sudah menipis setelah foya-foya semalam.

"Rou'er, bukannya kemarin baru beli tas? Cincinnya yang kecil saja ya?" bujuk Zhao Ming.

"Ih! Nggak mau! Kalau kecil nanti diketawain teman-temanku!" Lin Rou cemberut.

Ye Chen menyeringai. Momen yang sempurna.

Dia merapikan jas barunya, lalu berjalan mendekat dengan langkah tegap. Suara sepatu kulitnya beradu dengan lantai marmer.

Tap. Tap. Tap.

"Selera yang bagus, Nona. Tapi sayang, priamu sepertinya tidak mampu membayarnya," suara Ye Chen terdengar berat dan maskulin.

Zhao Ming dan Lin Rou menoleh serentak.

"Siapa yang bilang aku tidak mam..." Zhao Ming hendak marah, tapi kata-katanya terhenti saat melihat pria di depannya.

Tinggi, tegap, tampan, dengan setelan jas yang harganya jelas lebih mahal dari mobil Zhao Ming. Aura pria ini begitu menekan. Zhao Ming merasa kerdil.

Lin Rou ternganga. Matanya membelalak. Dia merasa kenal dengan wajah ini, tapi... tidak mungkin. Pria ini terlalu sempurna. Terlalu hot. Jantung Lin Rou berdegup kencang hanya dengan melihat rahang tegas pria ini.

"Si... Siapa kau?" tanya Lin Rou gugup, pipinya merona. Dia bahkan lupa kalau sedang menggandeng Zhao Ming.

Ye Chen tersenyum tipis. Senyum yang membuat lutut Lin Rou lemas.

"Baru beberapa jam, kau sudah lupa padaku, Rou'er?"

Mata Lin Rou melebar maksimal.

"Ye... Ye Chen?!" pekiknya histeris.

Zhao Ming kaget. "Ye Chen?! Si gembel itu?! Tidak mungkin! Kau pasti operasi plastik!"

Ye Chen tertawa kecil. Dia melangkah maju, mempersempit jarak dengan Lin Rou. Dia menunduk sedikit, menatap mata mantan kekasihnya itu lekat-lekat. Aroma parfum maskulin mahal dari tubuh Ye Chen langsung menusuk hidung Lin Rou, membuatnya pusing mabuk kepayang.

"Operasi plastik?" bisik Ye Chen. "Tidak. Aku hanya... baru bangun dari tidur panjang."

Dia menoleh ke pelayan toko perhiasan yang sejak tadi bengong melihat ketampanan Ye Chen.

"Mbak, tolong ambilkan cincin yang ditunjuk wanita ini tadi."

Pelayan itu buru-buru mengambilnya. "I-ini, Tuan."

Ye Chen mengambil cincin berlian itu. Dia memutar-mutarnya di jari, membuatnya berkilau di bawah lampu.

Mata Lin Rou berbinar rakus. "Ye Chen... k-kau mau membelikan itu untukku? Kau... kau masih mencintaiku kan? Aku tahu kau masih mencintaiku!"

Lin Rou langsung melepaskan gandengan tangannya dari Zhao Ming dan mencoba meraih tangan Ye Chen. Sifat matre-nya langsung mengambil alih. Dia tidak peduli dari mana Ye Chen dapat uang, yang penting Ye Chen sekarang kaya dan tampan!

"Maafkan aku soal tadi malam, Sayang!" Lin Rou mulai berakting menangis, air mata buayanya keluar. "Aku dipaksa Zhao Ming! Dia mengancamku! Sebenarnya hatiku cuma buat kamu!"

Zhao Ming melongo. "Heh! Jalang! Apa yang kau bicarakan?!"

Ye Chen menatap Lin Rou yang sedang berakting dengan tatapan geli.

"Kau mau ini?" tanya Ye Chen lembut.

"Iya! Iya Sayang!" Lin Rou mengangguk antusias, menyodorkan jari manisnya, berharap cincin itu dipasang di sana.

Ye Chen tersenyum manis. "Buka mulutmu."

"Hah?" Lin Rou bingung. "Maksudnya...?"

"Buka mulutmu. Lebar-lebar."

Lin Rou berpikir mungkin ini fantasi aneh Ye Chen. Demi cincin berlian, dia menurut. Dia membuka mulutnya lebar-lebar.

"Aaahh..."

Ye Chen memegang cincin itu di atas mulut Lin Rou yang terbuka. Lalu, dengan gerakan cepat...

Dia menjatuhkan cincin itu ke lantai.

Ting!

Cincin itu menggelinding di lantai kotor, tepat di dekat sepatu Zhao Ming.

"Ups. Jatuh," kata Ye Chen datar.

Lalu, tanpa ragu, Ye Chen mengangkat kaki kanannya dan...

KRAK!

Dia menginjak cincin berlian itu dengan sepatu kulit barunya. Menggerusnys kuat-kuat hingga batu berliannya retak dan rangkanya bengkok dan hancur.

Satu toko menjadi hening.

Lin Rou membeku dengan mulut masih terbuka.

"Maaf, Rou'er," ucap Ye Chen dingin, matanya kini berubah menjadi tatapan iblis yang kejam. "Barang yang sudah disentuh olehmu... bagiku nilainya lebih rendah dari sampah. Cincin ini, sama seperti dirimu... palsu."

Ye Chen menoleh ke pelayan toko lagi. Dia melempar Kartu Hitam-nya ke meja kaca.

"Mbak, saya beli semua perhiasan di etalase ini. Bungkus semuanya."

"U-untuk siapa Tuan?" tanya pelayan itu gemetar.

Ye Chen melirik Lin Rou yang wajahnya kini merah padam karena malu dan marah.

"Untuk anjingku di rumah. Kurasa anjing lebih setia daripada wanita di depanku ini."

"BRENGSEK KAU YE CHEN!" Zhao Ming akhirnya meledak. Dia merasa harga dirinya diinjak-injak di depan umum. Dia mengepalkan tangan dan melayangkan pukulan ke wajah Ye Chen. "Mati kau!"

Pukulan itu cepat. Bagi orang awam, itu pasti akan kena.

Tapi bagi Ye Chen yang sudah memiliki 'Tubuh Naga', gerakan Zhao Ming terlihat seperti slow motion. Lambat sekali. Seperti siput.

Ye Chen bahkan tidak perlu menghindar. Dia hanya mengangkat tangan kirinya dengan santai.

PLAK!

Suara tamparan keras menggema di seluruh mall.

Bukan Zhao Ming yang memukul Ye Chen.

Tapi Ye Chen yang menampar pipi Zhao Ming sebelum kepalan tangan itu sampai.

Tubuh Zhao Ming berputar di udara seperti gasing, lalu jatuh tersungkur menghantam etalase kaca.

Pranggg!

Kaca pecah berhamburan. Zhao Ming mengerang kesakitan, pipinya bengkak ungu, dua gigi depannya rontok berdarah-darah di lantai.

"Aduh... ibu..." rintih Zhao Ming.

Ye Chen berjongkok di depan Zhao Ming, mencengkeram kerah jas mahalnya yang kini penuh pecahan kaca.

"Dengar, Tuan Muda," bisik Ye Chen, auranya meledak menakutkan, membuat Zhao Ming terkencing di celana saking takutnya. "Ini baru permulaan. Hutang nyawa, dibayar nyawa. Hutang sakit hati... dibayar dengan kehancuran total."

Ye Chen melepaskan cengkeramannya, membuat kepala Zhao Ming terbentur lantai lagi.

Dia berdiri, merapikan jasnya, mengambil kartunya kembali, lalu berjalan pergi meninggalkan kekacauan itu.

Lin Rou masih berdiri mematung, menatap punggung Ye Chen yang menjauh. Ada rasa penyesalan yang luar biasa besar menghantam dadanya. Dia baru saja membuang berlian demi sebuah batu kali.

Dan di sudut sana, dari balik pilar, sepasang mata indah di balik kacamata hitam sedang mengamati kejadian itu dengan senyum tertarik.

Seorang wanita cantik dengan aura dingin dan elegan. Dia menjilat bibir bawahnya yang seksi.

"Menarik... Pria yang buas sepertinya... adalah tipeku."

1
book of novel
Dua spasi di awal kalimat.
book of novel
Ini kayaknya typo lagi, ada dia spasi antara titik dan "tapi".
book of novel
Typo, ada dua spasi diantara kata "dan" dan "pasrah".
book of novel
Typo.
book of novel
Ye Chan milf lover jir.
book of novel
Kayaknya dalam kalimat "kayaknya dia masih terlalu memaksakan diri hadir." itu lebih baik jika ditambahkan kata "untuk", di antara "diri" dan "hadir."
book of novel
"Merekah"? Typokah ini?
book of novel
Ini kenapa tiba-tiba Ye Chen tahu cara make kekuatan QI dah?
book of novel
Ada typo dikit.
book of novel
Wkwkw, sama sekali tidak mencerminkan etika pendidikan dan ilmiah yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
book of novel
Kayaknya penggunaan kata "halal" bisa diganti jadi "bersih."
book of novel
Kayaknya ga perlu penjelasan kayak ini bang.
book of novel
Mungkin aku baru saja membaca 5 bab pertama. Entah mengapa, ceritanya akan membosankan jika dibuat seperti in terus-menerus.

Ye Chen terlalu dominan dalam kekayaan ekonomi, kekuatan super, dan bahkan kekuasaan politik. Jika Ye Chen masih dominan di bab-bab selanjutnya, ini akan mematikan konflik bagus dan kemunculan antagonis yang bagus pula.

Apalagi saat ini plot masih menekankan dominasi Ye Chen dalam hal seksualitas dan kekayaan.
book of novel
Lagi? Kata yang sedikit tidak umum. Tetapi ini malah membuat aku cari tahu kata itu dan mengetahuinya.
book of novel
Jika sistem benar-benar bisa memberikan kekayaan tak terbatas untuk Ye Chen, bukankah itu akan mengguncang seluruh sistem ekonomi umat manusia?
book of novel
Bang, kalo aku boleh tanya, satu bab novel ini berapa kata?
book of novel
Bang, kenapa menggunakan kata "sintal"? Kan ada kata montok yang lebih umum?
Big Black Cook: 2 hal yang berbeda
total 1 replies
book of novel
Buku? Kayaknya kuku deh.
book of novel: Bang, bisa ga baca novel aku, terus memberikan pendapat dan apa yang harus aku lakukan.
total 4 replies
Rizky Fathur
cepat bantai keluarga lin Dan sektenya dengan cara paling kejam Thor
Gege
waah tulisan.. "dan xue'r pun melepas semua gaunnya membiarkan pakaian dalamnya terpampang jelas di remang remang air laut, mempertonronkan asetnya yang terlihat mwnggairahkan mata cabul".. dihilangkan otornya..
Big Black Cook: Saran yang sangat jenius, nanti saya implementasikan... kalo ada waktu luang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!