NovelToon NovelToon
Kultivator Tanpa Bakat

Kultivator Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action / Epik Petualangan / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.

Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.

Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Kembali ber kultivasi

​Xiao Chen dan Jun Fei kembali ke gubuk mereka dengan hati yang dipenuhi rasa lega dan kegembiraan. Mereka segera menyembunyikan Batu Qi Murni dan koin emas yang mereka dapatkan, menyisihkan sebagian kecil untuk segera membeli obat terbaik di Tabib terkenal keesokan harinya.

​Ibu Xiao Chen masih tertidur nyenyak. Xiao Chen menatap wajah ibunya yang tenang, merasakan gelombang kelegaan. Uang yang mereka peroleh jauh melebihi harapannya.

​"Jun Fei," bisik Xiao Chen, menarik adiknya keluar ke halaman belakang yang gelap. "Aku sudah janji. Sekarang waktunya kita menjadi kuat."

​"Siap, Kak!" jawab Jun Fei, matanya bersinar.

​Xiao Chen mengeluarkan dua keping Batu Qi Murni Tingkat Rendah—kristal kecil yang memancarkan energi. Batu Qi adalah mata uang dan sumber daya utama bagi para kultivator.

​"Ini adalah Batu Qi. Menggunakannya untuk berlatih kultivasi jauh lebih efektif daripada hanya menyerap Qi dari udara kotor di sini," jelas Xiao Chen. "Kau ambil satu, aku ambil satu. Kita akan berlatih hingga fajar."

​Mereka berdua duduk bersila di tanah, berhadapan. Malam itu sangat tenang.

​Xiao Chen memejamkan mata, memegang Batu Qi di telapak tangannya. Ia segera menarik dan memurnikan energi murni dari kristal itu. Dengan bantuan Batu Qi, proses kultivasinya jauh lebih cepat.

​Namun, meskipun lebih cepat, ia tetap harus berjuang keras. Keringat membasahi dahinya, dan ototnya menegang saat ia berusaha memadatkan energi di dantian-nya. Ia harus berjuang melawan bakatnya yang lambat.

​Sementara itu, Jun Fei—yang duduk di seberangnya—terlihat damai. Ia dengan mudah menarik energi dari Batu Qi, seolah-olah kristal itu adalah bagian dari dirinya. Qi murni itu mengalir deras ke dalam meridiannya tanpa hambatan.

​Jun Fei dengan cepat mencapai Tahap Pengerasan Dasar Level 2. Hanya butuh beberapa jam.

​Xiao Chen yang diam-diam memantau kemajuan adiknya hanya bisa menggeleng takjub. Dalam waktu yang sama, Xiao Chen baru berhasil mencapai Tahap Pengerasan Dasar Level 2 juga. Namun, ia harus mengerahkan sepuluh kali lipat usaha yang dibutuhkan Jun Fei.

​"Bakat sialan," batin Xiao Chen. "Tetapi ini sempurna. Selama dia tumbuh kuat, aku akan menjadi otak dan dia akan menjadi senjatanya."

​Saat fajar mulai menyingsing dan warna jingga muncul di timur, mereka berdua menghentikan kultivasi. Batu Qi yang mereka gunakan kini terlihat kusam dan energinya sudah habis.

​"Bagaimana, Jun? Kau merasakan peningkatan?" tanya Xiao Chen, tubuhnya terasa lemas dan sakit karena usaha kerasnya.

​Jun Fei mengangguk semangat. "Aku merasa sangat kuat, Kak! Aku yakin kalau kita bertemu Monyet Giok Hitam itu lagi, aku bisa mengalahkannya sendirian!"

​Xiao Chen tertawa kecil, senang dengan antusiasme adiknya. "Bagus. Kita akan terus berlatih setiap malam. Sekarang, ayo tidur. Kita harus terlihat segar besok saat mengunjungi Tabib."

​Mereka masuk ke dalam gubuk. Jun Fei segera tertidur pulas karena kelelahan, sementara Xiao Chen hanya terbaring sejenak, menatap atap gubuk.

​"Besok, Ibu akan sembuh. Dan aku akan mendapatkan waktu yang lebih lama untuk mencapai ranah yang lebih tinggi." tekadnya. Dengan senyum puas, ia menutup mata, membiarkan tubuhnya beristirahat sejenak sebelum menghadapi hari yang penuh harapan.

"Aku harap penyakit ibuku bukanlah penyakit yang langka. selamat tidur." Xiao Chen perlahan menutup mata dan terlelap tidur di samping adiknya.

1
Eko Lana
ayo Thor semangat jangan hiatus😄
Eko Lana
8 tahun yang berat Xiao Chen
Eko Lana
hahahahaha psikopat semua😄🤣
Eko Lana
hahahaha..bocil2 cerdas
Eko Lana
mantap Thor
Eko Lana
alur ceritanya bagus
Eko Lana
alur cerita yang bagus
sitanggang
cerita yg bodoh tak bermanfaat ada kejadian sprti ini👹👺
Slow respon
Xiao Chen,Yang semangat dong yang semangat dong🔥💪🔥
Slow respon
Dukung terus guys dengan like, subcribe, kasih rating bintang 5 dan teruss baca. jangan lupa ingatkan untuk update.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!