NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Mafia

Gadis Polos Kesayangan Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia
Popularitas:48.6k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Sebelum lanjut membaca, boleh mampir di season 1 nya "Membawa Lari Benih Sang Mafia"

***

Malika, gadis polos berusia 19 tahun, tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah hanya dalam satu malam. Dijual oleh pamannya demi sejumlah uang, ia terpaksa memasuki kamar hotel milik mafia paling menakutkan di kota itu.

“Temukan gadis gila yang sudah berani menendang asetku!” perintah Alexander pada tangan kanannya.

Sejak malam itu, Alexander yang sudah memiliki tunangan justru terobsesi. Ia bersumpah akan mendapatkan Malika, meski harus menentang keluarganya dan bahkan seluruh dunia.

Akankah Alexander berhasil menemukan gadis itu ataukah justru gadis itu adalah kelemahan yang akan menghancurkan dirinya sendiri?

Dan sanggupkah Malika bertahan ketika ia menjadi incaran pria paling berbahaya di Milan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Jhon mengemudi seperti orang gila. Wajahnya babak belur, darah mengering di sudut bibirnya, dan rasa takutnya telah mencapai titik didih.

Ia tahu, tinggal di bawah satu atap dengan Malika berarti menantang Alexander Frederick untuk datang dan menghancurkan seluruh hidupnya.

Sesampainya di rumah, ia langsung menerobos masuk tanpa mengetuk.

Malika yang baru saja terlelap karena kelelahan dan rasa takut, terlonjak kaget saat pintu kamarnya dibuka dengan kasar.

“Malika! Bangun! Dasar gadis pembawa sial!” Raungan Jhon terdengar seperti guntur.

Malika menyingkirkan selimut, matanya melebar melihat wajah pamannya yang penuh lebam.

“Paman, ada apa? Wajah Paman kenapa?” tanya Malika panik, mencoba mendekat.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Malika, memekakkan telinga. Gadis itu tersungkur ke lantai, rasa sakit dan kebingungan membuatnya membeku.

“Diam! Jangan sok peduli! Semua ini karena kau!” hardik Jhon, napasnya memburu. Ia mencengkeram lengan Malika dan menyeretnya keluar dari kamar.

Malika meringis kesakitan, air mata menggenang di matanya. “Paman! Apa salah Lika? Sakit, Paman! Lepaskan.”

Jhon tidak peduli. Ia terus menyeret Malika menuju ruang tamu.

“Salahmu? Salahmu adalah berani kabur dari kamar itu saat semuanya belum selesai!” Jhon meludah ke lantai dengan suara dipenuhi amarah dan panik.

“Kau berani-berani sekali berurusan dengan mafia, gadis gila!”

Mata Malika melebar, pupilnya mengecil. “M-mafia?”

Jhon tertawa sinis, tawa yang terdengar histeris. “Ya! Pria yang mencarimu itu mafia kelas kakap! Aku tidak tahu apa yang telah kau lakukan padanya sampai dia mengerahkan semua anak buahnya untuk menemukanmu! Aku hampir mati dipukuli karena mereka tahu kau bersamaku!”

Wajah Malika memucat, seketika darah seolah surut dari tubuhnya. Lututnya langsung melemas. Malika tak menyangka jika pria yang barus saja ia tendang adalah seorang mafia.

Semua kengerian yang ia rasakan tadi malam terasa sepuluh kali lipat lebih nyata.

Jhon bergerak cepat. Ia mengambil tas lusuh milik Malika yang berisi beberapa helai pakaian dan dompet kosong, lalu melemparnya keluar dari pintu depan hingga tas itu mengenai tubuh Malika yang masih syok.

“Pergi dari sini! Aku muak melihat wajahmu! Kau membawa sial! Dan jangan kembali lagi!” seru Jhon murka, mendorong tubuh Malika hingga gadis itu terhuyung-huyung ke luar.

Brak!

Pintu rumah tertutup rapat dengan suara ledakan, menggetarkan kusen. Jhon mengunci pintu dari dalam, meninggalkan Malika sendirian di kegelapan malam.

Malika yang jatuh terduduk di teras, hanya bisa menatap pintu yang kini tertutup rapat itu dengan pandangan kosong. Pipi kirinya terasa panas dan perih bekas tamparan, namun hatinya terasa jauh lebih sakit.

Tiba-tiba, hujan kembali turun. Rintik-rintik dingin membasahi rambut, wajah, dan pipinya yang masih perih.

“Paman, apa salah Lika? Kenapa paman membuang Lika?” gumamnya dengan suara lirih.

Hujan yang semakin deras menelan setiap kalimat yang keluar dari bibir gadis malang itu. Ia kini benar-benar sendirian, tanpa tempat tujuan, tanpa perlindungan.

Di tangannya hanya ada tas kain lusuh yang basah.

Malika memeluk lututnya dengan gemetaran. Dinginnya malam dan basahnya hujan seolah ikut memeluk tubuh kecilnya. Ia tidak lagi peduli pada rasa takut terhadap Alexander, karena rasa sakit pengkhianatan ini jauh lebih dalam.

Malika mendongak ke langit malam yang gelap, air mata mengalir bercampur air hujan.

“Lika harus kemana?” gumamnya, pertanyaan itu mengambang tanpa jawaban di tengah kota besar yang kejam.

*

*

Jhon mengintip melalui celah tirai yang sedikit tersingkap, menyaksikan Malika terduduk di teras, meringkuk di bawah guyuran hujan.

“Dasar gadis tidak tahu diuntung!” decak Jhon sinis. Rasa takutnya jauh lebih besar daripada rasa kasihan.

Malika hanyalah umpan yang gagal, dan kini ia menjadi beban yang mengancam nyawa Jhon.

Jhon bergerak cepat menuju lemari, menarik koper kecil yang sudah usang. Tangannya gemetar saat memasukkan beberapa lembar pakaian lusuh dan sisa uang yang berhasil ia selamatkan dari tempat judi tadi.

Anak buah Alexander pasti akan mencarinya lagi. Pria itu tidak pernah main-main. Ketika Alexander marah, seluruh Milan akan tahu. Dan jika mereka menemukan Malika di sini, Jhon akan mati.

“Aku harus pergi. Sekarang,” gumamnya.

Jhon melihat lagi ke luar jendela, memastikan Malika masih di sana. Keberadaan Malika di depan rumahnya adalah penangkal sementara, mengulur waktu baginya untuk kabur.

Dengan langkah tergesa, Jhon melirik jam dinding. Ia harus meninggalkan kota ini sebelum fajar menyingsing.

Dan Malika sudah bukan urusannya lagi.

1
Ririn Danayanti
trimksh KK author udah up bnyak,lanjuuytttt kkk senang baca karya kakak
Netiihsan
lh salah sendiri kamu lex...mengatakn kpda malika klau ciuman itu hadiah..
Netiihsan
malu alex brtamabah...apa lgi malika sangat jjur k pada kdua orang tua alex
🐰
EMANG 🖕 KELUARNYA LAHAR PANAS 😭
Sri Rahayu
😀😀😀...ada2 aja Malika ngatain Leon singa....kl Alex sampe tau Leon bekap Malika bisa berabe tu...lagian Malika uda dilarang keluar kamar juga oleh Alex masih aja keluar...bisa kena hukum nanti 🤪🤪🤪🤪🤪
Rizka Susanto
bang Leon... tanganmu jngan lupa dikondisikan yaa... takut klo kk singa liat🤣😄
Rizka Susanto
lha kan awalnya km yg mulai2in bang...
malika dan Leon cm korban😄🤣
Rizka Susanto
lika oh lika... 🤣😄
Yuyun Yunita
sejata yg itu beda lika.. kl yg itu bisa bikin loka merem melek🤣🤣🤣
Hediana Br Hutagalung
makin menarik Lika,manusia diblng singa
Hediana Br Hutagalung
anak sama papa Diego sama aja,klu dah bucin semua diabaikan
Hediana Br Hutagalung
klu ngak salah ya Alex,waktu Malika baru lahir ,ditawarin Theo Alex jelad2 nolak
Lilik24
itu senjata utk membunuhmu lika🤣🤣
Rida Arinda
🤣🤣🤣🤣
Sri Rahayu
jangan salah paham sama Leonard soal ciuman Malika...hanya rasa terima kasih sdh diberi sapu tangan utk menghapus air matanya karena perlakuan Kaylin pd Malika 🤪🤪🤪
Sri Rahayu
😄😄😄....betul.Malika itu senjatanya Alex.yg bisa bikin kamu candu 🤪🤪🤪
Marya Dina
malika ini polos apa pura2 polos ya🫣🫣🫣
angel: kayaknya malika polos deh, karena mungkin dia tidak bergaul kepada orang lain semasa dia kecil dan puber karena kan dia dirawat sama paman jahat itu sebelum Malika dijual
total 1 replies
Leny Wijaya
hahahz leon jd singa🤣🤣🤣dasar malika benar2 polos💪💪💪srmngat thor lanjut cerita yg lain jgn lupa ya👍🤭
Leny Wijaya: 🤣🤣🤣iya jgn lupa brnafas lho bahaya kak🤭semngat kak💪💪💪💪
total 2 replies
Leny Wijaya
yes jenifer ambil sample rambut lika buat test DNA,, dan kau kaylin jgn macam2 dgn lika yg dilindungi oleh Alexander🤭
Leny Wijaya
yes Test DNA ITU yg utama biar tau malika itu daisy atau bukan👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!