Di Chicago modern, kekuasaan bukan lagi soal siapa yang paling banyak menembak. Tapi siapa yang paling bersih menutupinya.
Kenalan dengan Luca Rossi, si Cleaner. Dia bukan tukang bersih-bersih biasa, tapi Consigliere dingin yang jadi otak di balik organisasi mafia Moretti. Dinding kantornya rapi, suit-nya mahal, tapi tangannya berlumur semua dirty work Keluarga—dari pembukuan yang dimanipulasi sampai menghilangkan jejak kejahatan.
Masalahnya, kini Keluarga Moretti di ambang collapse. Bos lama sekarat. Kekuasaan jatuh ke tangan Marco, si pewaris baru yang psikopat, ceroboh, dan hobi bikin drama. Marco melanggar semua aturan, dan Luca tahu: kalau dia diam, seluruh empire mereka hancur. Dengan bantuan Sofia, istri Bos yang terlihat polos tapi menyimpan banyak kartu, Luca memutuskan satu hal brutal: Ia harus mengkhianati bos barunya sendiri.
Di tengah rencana kotornya, Luca bertemu Isabella. Dia cantik, pintar, dan vibe-nya langsung nyambung sama Luca yang kaku. Luca akhirnya merasakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6: THE INEVITABLE COLLAPSE
Tiga hari berlalu sejak Marco melempar mug kopi. Tiga hari penuh ketegangan. Tekanan dari Senator Breitenfeldt yang kini panik dan mengancam untuk membongkar perjanjian lama Moretti membuat Marco bertingkah seperti binatang terpojok.
Di balik layar, Luca menerima laporan dari Vincenzo Rota (Kapo lama) yang telah ia hubungi. Vincenzo mengonfirmasi bahwa Kapo-Kapo lain kini mulai mempertanyakan kepemimpinan Marco, menyusul keributan politik yang tiba-tiba. Rencana Luca berhasil: destabilisasi internal.
Marco, alih-alih menyelesaikan masalah politik, melakukan hal yang paling buruk: ia menyalahkan orang lain.
Malam itu, Marco membuat kesalahan fatal.
Seorang Kapo senior yang kritis terhadap Marco (Katanya, Marco terlalu sering ke kelab malam daripada ke gudang uang) menghilang. Keesokan paginya, berita lokal Chicago melaporkan penemuan mayat di sebuah tempat konstruksi milik Moretti. Bukan hanya Kapo itu, tapi juga istrinya. Sebuah pesan brutal: Pengkhianatan dibayar dengan darah.
Luca membaca berita itu di ponselnya. Wajahnya tetap tenang, tetapi di dalamnya, ia tahu permainan telah berubah. Marco tidak hanya ceroboh; dia gila dan mempercepat lini masa. Ia mengubah masalah keuangan menjadi masalah pembunuhan yang akan menarik perhatian Federal.
Luca segera mengatur pertemuan dengan Sofia. Kali ini, pertemuan dilakukan di sebuah kedai kopi Italia klasik yang jauh dari wilayah Moretti, tempat yang secara ironis terasa aman karena keramaian.
"Marco membunuh Gino. Dan istrinya," bisik Sofia, matanya memerah. Dia tidak menangis, tapi marah. "Dia membuat aturan sendiri. Don tidak pernah melibatkan Keluarga di luar organisasi."
"Dia telah melewati garis merah, Nyonya Sofia," kata Luca. "Ini bukan lagi soal uang atau politik. Ini soal hukum. Federal akan datang sekarang. Kita harus bertindak."
"Dia harus dihentikan," desak Sofia. "Anda harus menggunakan apa pun yang Anda temukan di Lake Geneva. Sekarang, Luca. Sebelum dia membunuh lebih banyak."
Luca mengangguk. Dia sudah memiliki bukti politik. Sekarang dia perlu bukti keuangan yang tidak terbantahkan.
Sementara itu, Isabella memasuki kantor. Dia tidak lagi membawa kopi. Ekspresinya dingin dan kecewa.
"Saya melihat berita Gino, Tuan Rossi," kata Isabella, melemparkan koran ke meja Luca. "Jejaknya mengarah ke pengawas konstruksi Anda, anak buah Marco. Ini bukan kecerobohan. Ini pertumpahan darah."
"Moretti Corp bekerja sama penuh dengan pihak berwenang," jawab Luca dengan tenang.
"Berhenti, Luca." Isabella menggunakan nama depannya, sebuah invasi yang mengejutkan. "Saya bukan polisi. Saya tahu Anda tidak ada di sana, tapi saya tahu Anda tahu siapa yang ada di sana. Anda tahu ini akan terjadi. Anda sudah melihat data yang sama dengan saya, Anda melihat kegilaannya. Tapi Anda masih melindunginya."
Isabella mendekat lagi, kali ini bukan untuk menggoda, tapi untuk memohon. "Saya tahu Anda bukan monster, Luca. Berikan saya apa yang saya butuhkan untuk membongkar ini. Atau apakah Anda akan membersihkan pembunuhan ini juga?"
Luca menatapnya. Dia harus membuat pilihan. Dia tidak bisa membiarkan Isabella menemukan bukti yang bisa membahayakan seluruh organisasi. Tapi dia juga tidak bisa berbohong padanya lagi.
"Saya tidak melindungi pembunuhan, Isabella. Saya melindungi sisa dari Keluarga ini," jawab Luca, suaranya nyaris tak terdengar.
Ia membuat langkah cepat. Ia membuka laci mejanya, mengambil sebuah flash drive terenkripsi—bukan data politik sensitif Don, tapi data keuangan yang diklaim Luca sudah ia 'bersihkan' di Bab 1. Data yang menunjukkan hilangnya $20 juta ke investasi crypto Marco.
"Ambil ini," kata Luca, melempar flash drive itu ke atas meja. "Itu adalah data keuangan yang saya katakan sudah saya perbaiki. Ini menunjukkan kerugian nyata yang disebabkan oleh manajemen baru. Ini akan membuktikan Marco tidak kompeten dan kriminal secara finansial."
Isabella mengambil flash drive itu. Dia menatapnya, lalu menatap Luca. "Apa ini, Luca? Hadiah? Atau pengalihan?"
"Itu adalah kebenaran yang saya izinkan untuk Anda lihat," balas Luca. "Gali saja, Isabella. Dan menjauhlah dari urusan politik."
Isabella tersenyum, senyum yang mengandung rasa sakit dan kemenangan. "Terima kasih, Luca. Saya akan menemukan kebenaran ini."
Saat Isabella keluar, Luca bersandar. Dia telah memberikan Isabella bukti yang cukup untuk menjatuhkan Marco secara finansial, menjauhkannya dari bukti politik yang jauh lebih berbahaya bagi organisasi.
Dia telah melepaskan singa betina yang ia cintai ke dalam kandang yang akan ia bersihkan.