PEWARIS TERHEBAT 5

George berdiri di depan gerbang, memperhatikan robot anjing dari layar hologram. Cincinnya terus berkedip, pertanda jika anak istimewa yang dicarinya berada sangat dekat.

"Apa robot anjingku bisa menerobos masuk dengan mudah?"

George memasuki sebuah pintu kecil di samping gerbang setelah meretas sistemnya. Ia mengamati dua penjaga yang tengah menonton televisi. "Suasana ini tampak normal meski aku tahu ada sesuatu yang sedang disembunyikan. Aku tidak ingin peristiwa di kediaman Alexander kembali terulang."

George berjalan di halaman, mengawasi beberapa patung. "Apa patung-patung itu sedang memperhatikanku sekarang? Mata mereka bergerak mengikutiku."

Robot anjing itu sudah berada di batas halaman. Ketika robot itu melompat ke arah teras, tiba-tiba saja empat drone kecil muncul dari atap rumah dan langsung menyerang robot anjing dengan sengatan listrik.

Robot anjing itu berhasil menahan serangan dengan penghalang, melompat mundur. Keempat drone bergerak cepat mengikuti robot anjing, melesatkan serangan bola-bola kecil yang kemudian saling terhubung dan berubah menjadi jaring listrik.

Robot anjing itu menggonggong hingga menimbulkan gelombang yang menjauhkan jaring listrik darinya. Keempat patung yang berada di dekat robot anjing itu tiba-tiba melesatkan serangan.

"Ini luar biasa. Tekhnologinya hampir menyamai milik UltraTech di sepuluh tahun yang lalu." George melompat ketika sistem memberikan peringatan. Sebuah gelombang mendadak muncul dan sosoknya seketika terungkap.

George melihat sebuah kubang melingkupi rumah dan halaman. "Ini sangat menarik."

George melompat seraya menghindari serangan dari patung-patung yang berada di dekatnya. Ia berhasil bertahan dengan penghalang, begitupun dengan robot anjingnya.

Sepuluh drone muncul dan mengelilingi robot anjing, melemparkan jaring listrik. Akan tetapi, robot anjing itu berhasil menghancurkan jaring setelah mencabiknya.

George tertawa melihat semua itu. "Aku tidak menduga jika seseorang yang bukan anggota UltraTech bisa membuat tekhnologi seperti ini. Aku semakin ingin bertemu dengan anak istimewa itu. Aku memiliki banyak pertanyaan untuknya."

Robot anjing melesatkan serangan misil kecil yang menghancurkan beberapa drone.

Robot itu berlari cepat menuju pintu seraya menghindari serangan. Ketika sudah mencapai teras, satu robot anjing tiba-tiba muncul dari pintu dan menyerang robot anjing milik George.

"Robodogo memiliki teman bermain sekarang." George terkejut ketika dua anjing robot melesat ke arahnya seraya melesatkan misil-misil kecil. Ia berhasil bertahan karena penghalang. "Mari kita lihat seberapa hebat robot anjing itu."

Kedua robot anjing Osvaldo melesatkan serangan misil seraya mendekat pada George. Mereka menyerang dengan cakar dan gigi-gigi tajam.

George terkejut ketika serangan itu berhasil membuat retakan di penghalang. Ia menekan sebuah tombol dan seketika saja penghalang membesar dan membuat dua robot anjing itu mundur karena tersengat listrik.

Robodogo masih bertarung dengan robot anjing milik Osvaldo. Di saat yang sama, drone-drone dan patung-patung terus menyerang George dan Robodogo.

Robodogo berhasil menghancurkan dua patung dan lima drone, lalu melesatkan serangan pada robot anjing milik Osvaldo.

Pertarungan itu disaksikan oleh pasukan Osvaldo di tempat persembunyian mereka, termasuk Caesar, Franklin, Theron, Troy, Tyler, Leonel, dan Leandro.

"Apa-apaan ini?" Franklin terkejut hingga matanya membulat lebar. "Aku seperti melihat pertarungan di film-film aksi. Robot-robot anjing dan drone itu serta penghalang sialan itu membuat kepalaku sangat pusing sekarang."

"Kau benar, Franklin." Caesar tidak beralih dari layar.

"Rumah ini memiliki sistem keamanan yang sangat luar biasa. Aku tidak menduga jika patung-patung itu adalah robot, begitupun dengan genting-genting merah yang ternyata adalah drone bersenjata," ujar Leonel.

Tyler menyahut dengan tatapan terkejut, "Kita pasti akan langsung tewas jika bermacam-macam di rumah ini."

"Aku sangat penasaran siapa penyusup itu sebenarnya? Kenapa dia tiba-tiba menyerang?" Leandro mengamati George yang tengah bertarung dengan robot anjing Osvaldo dan para drone. "Dia juga memiliki seekor anjing robot dan tekhnologi yang canggih."

"Pasukan belum menyerang hingga sekarang. Osvaldo sepertinya ingin mengetahui sejauh mana kemampuan musuh," ucap Theron.

Sementara itu, Osvaldo tengah menonton pertarung di layar. Ia mengamati George saksama, mengepalkan tangan erat-erat. Asher, empat robot anjing, dan beberapa pengawal menjaganya di sebuah ruangan.

"Pertarungan ini ada dalam penglihatanku. Aku juga merasa pria itu cukup familiar." Osvaldo membuka pikirannya lebar-lebar, berusaha mengingat sosok pria itu. Ia memberi tahu Asher mengenai sesuatu.

George sudah berada cukup dekat dengan teras. Ia berhasil mengalahkan empat robot anjing, patung, dan drone. Di saat yang sama, Robodogo juga berhasil menumbangkan robot anjing milik Osvaldo.

"Aku cukup terhibur." George melihat keempat robot anjing yang terbaring di rerumputan, pecahan dan potongan drone, serta patung-parung yang hancur. "Kau tampaknya juga terhibur, Robodogo."

George mendekat pada Robodogo, mengawasi keadaan sekeliling. Ia mengetik cepat di layar hologram. "Aku tidak bisa memindai rumah ini dan menyusup ke sistem mereka. Osvaldo Tolliver tampaknya ingin mengetahui sejauh mana kemampuanku dan alat-alat yang aku miliki sehingga dia menurunkan level keamanan sistem."

George tertawa. "Dua penjaga di gerbang tadi tidak mendekat, begitupun dengan para pengawal yang berkumpul sebelumnya. Mereka sepertinya menungguku di dalam. Dengan kata lain, dia menjebakku."

George memindai status Robodogo. "Status Robodogo menunjukkan angka 85%. Robot anjing milik musuh setara dengan dua versi lama Robodogo. Tapi, aku harus mengakui jika robot dan drone itu cukup tangguh. Aku semakin yakin jika Osvaldo Tolliver adalah anak istimewa yang berhasil selamat dari eksperimen tiga puluh tahun lalu."

Robodogo seketika mengaktifkan pelindung ketika beberapa tembakan melesat ke arah George. Tembakan itu berubah menjadi jaring listrik yang cukup besar.

Robodogo segera menggonggong hingga jaring itu terdorong mundur. Akan tetapi, jaring-jaring listrik lain mendadak bermunculan bersamaan dengan anggota pasukan yang memasuki halaman.

Robodogo memasang pelindung bersamaan dengan pasukan yang bergegas maju seraya menyerang. Serangan-serangan itu masih bisa ditahan.

"Aku tidak bisa memindai status mereka." George tertawa ketika melihat layar hologram menunjukkan tanda merah.

"Mereka menggunakan sebuah alat yang mangacaukan sistemku. Ini sangat luar biasa."

George terkejut ketika seseorang menendang pelindung dengan cukup kuat hingga retak di beberapa bagian. "Itu sebuah kaki yang canggih."

Greg mendarat di tanah, kembali menyerang pelindung dengan tendangan kaki canggihnya. Di saat yang sama, anggota pasukan juga menyerang dengan sarung tangan dan pistol listrik.

"Jika Miguel yang menyerangku dengan kaki itu, penghalang pasti akan retak." George menekan sebuah tombol. "Aku menaikkan level penghalang yang aku dan Robodogo gunakan. Mereka tidak akan-"

George dan Robodogo terdorong mundur ketika Greg dan para pengawal menyerang bersamaan. Sebuah lubang mendadak muncul di rumput sehingga George dan Robodogo terjerembab masuk. Alhasil, penghalang terguncang sesaat. Hal itu digunakan oleh Greg untuk melesatkan tendangan dan melayangkan pukulan. Sayangnya, serangannya gagal mendarat di wajah George.

George melompat mundur, segera mengubah Robodogo menjadi motor. Ia melesat cepat seraya menyerang Greg dan pasukan Osvaldo.

"Pria itu pergi menuju rumah," ujar George ketika melihat Greg berlari menuju pintu. "Apa yang dia lakukan, atau apa yang dia rencanakan?"

George terus menyerang para pengawal hingga satu per satu dari mereka tumbang. George melesat menuju pintu. Ketika hampir sampai, ia tiba-tiba ambruk.

"Apa yang terjadi denganku?

Halo semuanya, aku ingin menyampaikan sedikit pemberitahuan. Beberapa hari ini aku belum bisa rutin update cerita karena jaringan di daerah tempat tinggalku masih belum stabil akibat kondisi bencana yang sedang terjadi.

Jadi, tolong jangan membuat asumsi atau statement seolah-olah bukuku berhenti atau tidak akan dilanjutkan, ya. Ceritanya tetap akan berjalan seperti biasa—aku hanya terkendala jaringan dan situasi yang belum sepenuhnya normal.

Kalau beberapa hari ke depan aku terlambat update atau bahkan belum bisa update sama sekali, aku berharap kalian bisa memberikan sedikit keringanan dan pengertian.

Sekaligus, mari kita doakan semua korban bencana agar diberi ketabahan, kekuatan, dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini. Semoga kondisi segera membaik dan semua yang terdampak diberikan keselamatan.

Terima kasih banyak untuk kesabaran dan dukungannya. 🙏💛