Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ⁶ - he kissing me, but i missing you
Bel pertanda istirahat kedua berbunyi, pelajaran dihentikan. Seluruh murid tampak saling berdahuluan keluar.
"Bu, kita kok pas kelas tiga ujian nggak libur? Padahal biasanya libur," imbuh Gani. Dia duduk sebangku dengan Rifan.
"Iya, Gan. Kan ujiannya cuman uji coba aja. Belum ujian beneran. Nanti kalau libur pasti dikasih tahu. Libur terus pikiran kalian ya," sahut Bu Ani sembari beranjak keluar kelas.
"Tuh dengar! Libur terus pikiranmu," timpal Rifan.
"Kita ke kantin yok! Aku haus," ajak Gani.
"Males," tolak Rifan sambil sibuk membaca buku.
Gani menarik sudut bibirnya dan bilang, "Aku traktir deh!"
"Ya udah. Ayok!" Rifan langsung menutup buku dan berdiri.
"Udah aku duga. Pasti langsung berdiri! Dasar!" timpal Gani.
"Makasih ya, Gan. Kau emang baik banget." Rifan merangkul Gani. Keduanya segera pergi ke kantin.
Namun sebelum sampai ke kantin, Rifan mendapat panggilan alam. Ia lantas pergi ke toilet lebih dulu dan menyuruh Gani menunggu di koridor.
Di sisi lain, Alisha tampak menarik pacarnya pergi ke belakang sekolah. Lokasinya sangat berdekatan dengan toilet tempat Rifan sekarang berada.
Alisha dan Dion saling bertukar pandang. Tanpa diduga, Alisha mengambil kesempatan untuk mengecup bibir Dion. Nampaknya cewek itu ingin mencoba berciuman dengan sang kekasih.
Namun kala itu Alisha hanya melakukan ciuman singkat saja pada Dion. Ciuman yang bahkan tidak berselang sampai satu detik.
Dion terkejut saat Alisha mendadak menciumnya. Dia tersenyum simpul dan berkata, "Apa-apaan itu?"
"Ciuman dong," sahut Alisha sambil memasang tatapan lekat. Seolah sedang memberi kode pada Dion.
Dion yang paham dengan kode Alisha, segera mendekat. Ia berniat memberikan ciuman yang lebih intens. Perlahan bibir cowok itu memagut bibir Alisha.
Bertepatan dengan itu, Rifan keluar dari toilet. Penglihatannya langsung disambut dengan penampakan Alisha yang asyik berciuman dengan Dion.
Deg!
Jantung Rifan berdegup kencang. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang mengganjal di dadanya. Dia merasa seperti seseorang yang miliknya sedang diambil orang lain.
Rifan buru-buru mengalihkan pandangannya. Dia juga langsung menyangkal perasaan aneh di hatinya.
"Aku tiba-tiba mau kencing juga." Gani mendadak datang dan berjalan menuju toilet.
"Eh, eh! Jangan di sini!" sontak Rifan langsung menghentikan. Dia tak akan membiarkan orang lain menyaksikan kenakalan Alisha.
"Apaan sih, Fan! Orang aku mau kencing kok, masa dilarang? Kau mau aku kencing di sini?" timpal Gani yang heran.
"Anu, toiletnya bauuu banget, Gan! Mending kau ke toilet lantai dua saja. Ayok!" Rifan segera menyeret Gani begitu saja.
Sementara itu, Alisha yang tadinya berciuman, sudah melepas tautan bibirnya dari Dion. Ia merasa ingin muntah karena lidah Dion yang terasa pahit. Alisha juga mencium aroma tembakau yang kuat dari mulut cowok itu.
"Huek! Kau habis merokok?" tanya Alisha sambil terbatuk. Matanya tampak memerah karena berusaha untuk tidak muntah.
"Sorry, Al. Tadi aku sempat nyabet bareng teman-teman. Kenapa? Rasanya aneh ya?" tanggap Dion. Dia merasa kecewa karena Alisha berhenti menciumnya.
Alisha menatap kesal Dion. Ia tak menduga, pengalamannya berciuman dengan pacar akan seburuk ini. Alisha jadi membandingkan pengalamannya saat berciuman dengan Rifan. Cowok itu sangat berbeda, Alisha malah bisa merasakan manis saat berciuman dengan Rifan, dan itu terasa sangat candu. Rifan memang sosok yang dikenal sangat menjaga dirinya, tubuhnya bersih dan bugar. Cowok itu juga tidak merokok karena peduli dengan kesehatannya dan orang-orang sekitar.
"Kau mau aku sikat gigi dulu?" tanya Dion.
"Enggak! Aku udah nggak mood. Sebaiknya mulai sekarang kau berhenti merokok kalau masih mau pacaran sama aku!" tegas Alisha sembari beranjak dari hadapan Dion. Ia masuk ke dalam toilet perempuan. Menatap pantulan dirinya di cermin.
Alisha menggigit bibir bawahnya. Dia teringat dengan ciuman yang dirinya lakukan saat bersama Rifan.
"Aneh, kok malah enak sama teman sendiri," gumam Alisha sambil melemahkan pundaknya. Dia menggosok bibir dan beberapa kali berkumur-kumur dengan air.
Ketika kamu memilih untuk hadir tanpa menyembunyikan perasaan atau bagian tertentu dari dirimu, hal itu dapat membantu menciptakan lingkungan di mana kamu merasa diterima apa adanya serta membantu menciptakan hubungan yang lebih dalam dan meningkatkan hubungan..🥰
Kau memanfaatkan waktu luangmu untuk mengambil kerja part time,
Selain mencari pengalaman, kamu juga bisa punya tambahan modal untuk merencanakan sebuah pertemuan kalian bisa lebih seru.
pejuang LDR seringkali butuh lebih banyak modal jika tidak dicermati, bisa membobol tabunganmu jika kamu tak hati-hati.
Andaikan pintu ajaib Doraemon benar-benar ada, kamu nggak akan berjuang dengan susah payah untuk menahan rindu.
Namun sayang kenyataanmya harga tiket perjalanan untuk bertemu dia yang justru nyata ada di hadapanmu...😂🤣
Karena sebaik-baik kita menyembunyikan sesuatu apalagi sesuatu itu adalah aib/keburukan.
Cepat atau lambat Tuhan akan selalu punya cara untuk mengungkapnya..🤫
Kata-kata itu mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa kuat atau berpengaruhnya seseorang, mereka tidak akan pernah bisa lepas dari konsekuensi tindakan mereka..😰
Bagi beberapa pria yang memiliki prinsip tentang moralitas dan agama sepertinya akan berat menerima kenyataan itu tentu ada perasaan kecewa../Panic/