NovelToon NovelToon
Benih Yang Tertukar

Benih Yang Tertukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Lima tahun pernikahan Bella dan Ryan belum juga dikaruniai anak, membuat rumah tangga mereka diambang perceraian. Setelah gagal beberapa kali diam-diam Bella mengikuti proses kehamilan lewat insenminasi, dengan dokter sahabatnya.

Usaha Bella berhasil. Bella positif hamil. Tapi sang dokter meminta janin itu digugurkan. Bella menolak. dia ingin membuktikan pada suami dan mertuanya bahwa dia tidak mandul..

Namun, janin di dalam perut Bella adalah milik seorang Ceo dingin yang memutuskan memiliki anak tanpa pernikahan. Dia mengontrak rahim perempuan untuk melahirkan anaknya. Tapi, karena kelalaian Dokter Sherly, benih itu tertukar.

Bagaimanakah Bella mengahadapi masalah dalam rumah tangganya. Mana yang dipilihnya, bayi dalam kandungannnya atau rumah tangganya. Yuk! beri dukungungan pada penulis, untuk tetap berkarya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab enam. Tinggal di rumah besar.

Martin menuruni anak tangga dan menghampiri Bella yang asyik mengobrol dengan Bibi Nani.

Martin membisikkan sesuatu pada Bi Nani. Bu Nani berdiri lalu keluar dari ruang tamu.

"Sepertinya Nona terluka ya?" tanya Martin memastikan. Bella terkejut. Lututnya memang masih terasa perih, karena terbentur lantai tadi. Nanti juga akan hilang sendiri.

"Eh, tidak apa-apa, nanti juga akan sembuh sendiri." sahut Bella jengah karena hal kecil seperti ini tidak luput dari perhatian mereka.

"Tidak boleh diabaikan Nona. Nanti lukanya infeksi bisa berbahaya."

Bi Nani muncul lagi dengan kotak obat di tangannya.

"Tunjukkan kaki yang mana yang sakit." Bi Nani duduk di sisi Bella hendak memeriksa kaki Bella.

"Tidak apa-apa Bu. Cuma luka kecil."

"Jangan menganggap sepele luka, sekecil apapun itu." Bi Nani bersikeras hendak memeriksa kaki Bella.

"Iya Non, ini perintah Bos. Bisa-bisa kami nanti kena pecat, jadi tolong kerja samanya." bujuk Martin agak cemas. Dia menoleh ke atas kalau-kalau bosnya mendadak muncul.

Akhirnya Bella menyingkapkan roknya. Ternyata lututnya memar dan tergores. Ada noda darah yang telah mengering.

"Astaga! Lukamu cukup serius Nona Bella!" seru Bi Nani lantas membersihkan darah yang mengering dengan obat kompres. "ini akan sedikit perih, kamu yang kuat ya." Dengan hati-hati Bi Nani mengoleskan obat kompres ke luka di kaki Bella.

Bella merintih perih, sehingga dia menggigit bibirnya menahan rasa sakit itu.

"Mereka memang jahat." guman Martin pelan.

"Siapa?" tanya Bi Nani yang mendengar gumanan Martin. Bi Nani merasa kasihan karena Bella telah diperlakukan kasar oleh orang lain

Bella bermaksud jujur, hendak menceritakan perlakuan suaminya. Namun, keburu dijawab oleh Martin.

"Pengendara motor itu." sahut Martin sekenannya. Bella sampai terkejut mendengar jawaban itu. Kenapa Martin sampai berbohong? Bella akhirnya menyadari, mungkin keberadaannya di rumah ini harus dirahasiakan.

"Oh, kamu nyaris kena tabrak ya? Tuan Gavin menolongmu dan membawa kemari?" Bella terpaksa mengangguk. Saat melihat pandangan Martin yang memberi isyarat. Dalam hati, Bella ingin protes karena telah membohongi Bi Nani.

"Apakah ada luka yang lain, Non?" Bi Nani membereskan peralatan obat ke dalam kotak.

"Tidak Bi, terima kasih ya." ucap Bella tulus.

"Bi, tolong siapkan kamar tamu untuk Non Bella."

"Baik Nak Martin."

Martin kembali naik kelantai atas, memasuki kamar Gavin.

"Lapor Bos, perintah sudah dilaksanakan." ucap Martin. Seperti prajurit saja yang memberi laporan pada atasan. Alhasil, Martin dilempar pakai bantal. Dengan sigap Martin menangkap bantal itu dan mengembalikannya ke tempat semula.

"Bagaimana dengan lukanya."

"Cuma memar Bos. Sudah diobati Bibi."

"Bagus. Besok aku mau membawanya ke rumah kakek. Barusan beliau menelpon."

"Hah! Bos serius?!" beliak Martin dengan keputusan bosnya.

"Memangnya ada cara lain?" delik Gavin tajam. Martin cuma mengangkat bahunya.

"Kakek menjodohkan aku pada cucu temannya. Terpaksa aku bilang sudah punya calon. Eh, malah dipaksa harus membawanya besok ke rumah kakek. Jadi tolong siapkan segala sesuatunya." Martin mengangguk faham. Itu artinya dia harus memberi kursus kilat pada Bella.

Masalahnya apa Bella siap dengan situasi mendadak seperti ini? Dalam kontrak tidak ada perjanjian kalau Bella harus kenal keluarga Gavin. Terlebih berinteraksi dengan kakeknya, Pak Bonar. Bisa-bisa Bella remuk dipermak orang tua keras itu.

"Apa aku harus bilang yang sejujurnya soal Opung, Bos!"

"Jangan! Bella akan ketakutan jika dia tau soal karakter Opung."

"Trus, kalau gak dibilangin, bisa modar si Bella dibikin Opung. Apa gak jadi perkara berat itu nantinya."

Gavin mengusap dagunya yang terasa kasar, karena telat bercukur. Kedua netranya berkedip-kedip karena gelisah.

"Ahhh, kamu bilang saja mau bertemu kakek, dia pasti paham. Gak usah cerita apa-apa." gerutu Gavin kesal. Opungnya selalu mendesak dia untuk segera menikah. Supaya segera punya keturunan.

Hal itulah yang melatari Gavin menyewa rahim untuk memperoleh keturunan tanpa harus terikat pernikahan. Semenjak insiden lima tahun yang lalu, saat dia ditinggalkan calon pengantinnya di depan altar. Gavin berubah dingin pada wanita dan tidak ingin menjalin ikatan pada mahkluk berlabel perempuan.

Tentu saja kakeknya tidak akan setuju rencananya itu. Andai kakeknya tau hal itu, Gavin pasti sudah dihajar habis-habisan.

Desakan kakeknya akhir-akhir ini membuat Gavin pusing. Terlebih dia mengetahui dari sahabatnya yang kebetulan menjadi dokter keluarganya. Kalau kakeknya tengah mengidap penyakit kronis. Selain pusing, Gavin juga takut, jika sewaktu-waktu kakeknya pergi dan belum bisa memenuhi permintaannya.

Saat mendengar Dokter Sherly bersedia membantunya dengan menyewa rahim, dan benihnya berhasil tumbuh. Meski membayar mahal untuk itu, Gavin bersedia melakukannya.

Terlebih lagi wanita itu masih muda. Mungkin masih sebaya dengan dirinya atau beda beberapa tahun. Dan syaratnya, wanita itu bersedia tinggal seatap dengannya. Supaya dia lebih mudah memantau kondisi wanita yang mengandung anaknya.

Gavin harus melihat dan mengetahui perkembangan anaknya. Vitamin serta makanan apa yang harus dikomsumsi wanita hamil. Dia ingin keturunannya lahir sehat dan yang terpenting, kakeknya tidak akan curiga nantinya.

***

Suasana petang yang temaram, mobil yang dikendarai Martin menyusuri jalanan menuju kediaman kakek Gavin.

Sebelumnya Martin sudah wanti-wanti ke Bella supaya memerankan peranannya dengan baik di depan kakek Gavin.

Tentu saja Bella sangat kaget, karena akan dikenalkan pada keluarga besar Gavin.

"Santai saja jangan terlalu tegang." ucap Gavin lirih. Saat menyadari Bella yang nampak duduk tak tenang di sampingnya. Gavin meraih lengan Bella dan mencoba menenangkan hatinya. Seulas senyum tipis dia hadirkan dengan susah payah. Martin telah mengancamnya harus bisa menciptakan suasana hangat diantara mereka, jika ingin semuanya berjalan lancar.

Hampir semalaman Gavin melatih dirinya untuk tersenyum. Dan berakhir dengan pecahnya cermin karena Gavin melihat senyumnya amat menyeramkan.

"Kamu harus bersandiwara di depan Opung. Jangan sampai beliau curiga. Dan kalau bisa raih lah simpati beliau." Bella menelan salivanya yang terasa pahit. Betapa tidak, hatinya saat ini gugup tiada tara.

Senyum tipis yang diperlihatkan Gavin, malah seperti seringai iblis yang siap mendorongnya ke jurang terdalam.

"I-iya, Tuan. Saya akan berusaha." sahut Bella semakin gugup.

"Jangan sebut saya Tuan. Panggil saja namaku. Kalau bisa panggil aku sayang di depan Opung."

Martin tiba-tiba terbatuk saat mendengar ucapan bosnya. Senyumnya menyeringai, dan Gavin melihatnya dari kaca spion. Gavin melototinya, seketika senyum itu menguap.

Mobil berhenti, karena mereka telah sampai di tempat tujuan. Gavin menggandeng lengan Bella. Sekuat hati Bella berusaha santai.

Ketika langkah mereka telah sampai di dalam rumah. Seorang lelaki tua telah duduk di kursi kebesarannya menunggu kedatangan mereka.

Sorot mata itu tajam menguliti wajah Gavin.

"Mana calon cucu mantuku?"

"Kakek?" ***

1
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 Lo emosi Lastri ..sama w juga emosi pake banget malah smaa lo🤣🤣🤣
Linda pransiska manalu: wkwkwk, barengan esmosinya ya mak.
total 1 replies
vj'z tri
kan pasti ditanya twins Dady Gavin kemana🫣🫣🫣
Linda pransiska manalu: iya Mak, eh, mak rappel upnya hari ini lo.
total 1 replies
vj'z tri
di goyang Thor up nya 🤭🤭🤭
Linda pransiska manalu: otak mak dah lemot.🤭🤭
total 2 replies
Linda pransiska manalu
iya mak, banyak yang menghslangi kebahagian mereka. tp bella dan Gavin bisa melewatinya. cinta mereka malalh semakin teguh.
vj'z tri
apa lagi ini Thor 😭😭😭😭😭😭😭 baru bahagia sebentar 🤧🤧🤧🤧
Sunaryati
Nah satu kali tepuk malah dapat 3 lalat, Nak Gavin dan Bella. Lastri, Darmin, dan Soraya. Kalian sudah di depan ayo semangat, segera hancurkan, suruh detektif mengincar kegiatan transaksi mereka dan booom grebek. Duuh emak tak sabar pasti seruuu ✋✋
vj'z tri
cepat kembali lindungi opung 😱😱😱😱
vj'z tri
sehati memang couple kita yang 1 ini🤭🤭
Sunaryati
Bella yang sekarang lebih cerdik dan tangguh karena didikan orang tua angkatnya
Sunaryati
Jujur sama suami Bella agar suamimu merasa dihargai dan dibutuhkan. Keterbukaan dalam rumah tangga itu penting, Nak Bella.
Linda pransiska manalu: pada akhirnya bella jujur juga Mak
total 1 replies
Sunaryati
Akhirnya pelepasan rindu terjadi juga buat tambah imun saat bekerja, Nak Gavin 👍👍💪💪
Linda pransiska manalu: iya mak, dah llima tahun tonng, 🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aman
Linda pransiska manalu: 🤭🤭🤭🤭🤭jangan digangguin mak.
total 1 replies
vj'z tri
woy jaga mata woy sabar sabar bang Gavin 🤣🤣🤣🤣
Linda pransiska manalu: sudah kangen beerat Mak
total 1 replies
Sunaryati
Lastri seharusnya sadar jika Gavin sudah tidak mau berhubungan apalagi menikahi Soraya, ditinggal Bella 5 tahun tetap sendiri. Segera dapat karna Lastri atas penderitaan Bella sejak kecil karena ulahmu
Linda pransiska manalu: Pasti Mak, dapat karmanya tu Lastri
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 kompor meleduk
Linda pransiska manalu: 🤭🤭🤭🤭iya, cemburu berat. ampe gak nyadar ada dua bocil, meluk" istri. 🤣🤣
total 2 replies
Jee Ulya
duh, mulaii deeeh
Linda pransiska manalu: ulet keket, dek🤭🤭
total 1 replies
Jee Ulya
Suka bangettt ngett sama gaya bahasanyaaa
Linda pransiska manalu: makasih ya dek taburan bintangnya.
total 1 replies
Jee Ulya
Kak. Ini berapa kata? panjang sangaaat 😭
Linda pransiska manalu: seribu kata, kadang lebih.
total 1 replies
Jee Ulya
ulalaaa
Jee Ulya
dah mirip pembantu di series celebrity 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!