NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

"Cium gue, terus semua masalah selesai."
"You're crazy!?"
"Kenapa gak? Sebentar lagi lo bakal jadi istri gue, jadi wajar dong kalau gue nyicil manisnya dari sekarang."

Kesya Anggraini Viorletta, gadis cantik, pintar, kalem, dan setia. Sayangnya, dia sudah punya pacar Kevin, ketua geng motor sekolah sebelah.

Menikah sama sekali gak pernah ada di pikirannya. Tapi wasiat almarhum papanya memaksanya menikah muda. Dan yang bikin kaget, calon suaminya adalah kakak kelasnya sendiri, Angga William Danendra cowok ganteng, atletis, populer, tapi badboy sejati. Hobi balapan, tawuran, keluyuran malam, dan susah diatur.

Bagi Angga, apa yang sudah jadi miliknya enggak boleh disentuh orang lain. Dia posesif, pencemburu, dan otoriter. Masalahnya, pacar Kesya ternyata musuh bebuyutannya. Dua ketua geng motor yang tak pernah akur, entah kenapa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06 Cium Gue

"Kamu gak lagi ngelantur kan Ga? Atau tadi sempat kebentur sesuatu? Eh jangan-jangan kamu habis mabuk sebelum ke sini?" cecar Andi, alisnya naik sebelah. Sungguh, sikap anaknya itu bikin pusing tujuh keliling. Baru beberapa menit lalu Angga masih keras kepala menolak, sekarang tiba-tiba berubah arah secepat kedipan mata?

Angga mendengus kesal. "Ck sadar seratus persen Pi! Mau gak? Tiga detik gak jawab iya, Angga bisa batalin lagi nih!" katanya dengan nada setengah mengancam.

"Iya-iya ck!" buru-buru Andi menyahut, ikut-ikutan kesal juga.

"Udah kebelet banget Ga? Katanya tadi gak sudi. Hayo ngaku deh cantik banget kan calon istrimu itu? Jangan-jangan kamu langsung jatuh cinta sama Kanaya pada pandangan pertama hmm?" bisiknya dengan nada menggoda, alisnya naik-turun jahil ke arah putranya.

Tak ada balasan, Angga hanya berdecak kecil lalu membuang pandangan ke arah lain. Sementara itu, Silvia, Naomi, dan Kanaya jadi saling bertatapan bingung karena kalimat Andi menggantung begitu saja.

"Pi kok omongnya diputus gitu? Angga ngancam kamu ya? Dia gak bakal bikin malu keluarga kan sampai berani membatalkan pertunangan ini?" bisik Silvia dengan wajah penuh cemas.

"Sebentar mi papi juga masih bingung. Tiba-tiba aja Angga bilang mau pernikahannya dipercepat. Jadi, sebaiknya kita diskusi lagi dengan Naomi," jawab Andi lirih di telinga istrinya.

"Apa? Dipercepat?" Silvia langsung melotot kaget. Spontan ia menoleh ke arah putranya.

"Pi serius? Jangan-jangan dia cuma bohongin kita? Sebelum datang ke sini mami pastikan dia gak mabuk atau lagi linglung, tapi tetap aja aneh!" ucapnya curiga, menatap Angga tajam. Sedangkan yang ditatap hanya menggulir bola matanya malas lalu membuang muka.

"Papi juga masih ragu tapi wajahnya keliatan meyakinkan. Sepertinya kali ini serius mi. Bukankah ini memang yang kita mau? Kalau kelamaan ditunda anakmu bisa balik pikiran lagi," balas Andi sambil mengangguk, mencoba meyakinkan istrinya.

"Ekhm maaf." Andi lalu berdeham, memecah keheningan.

"Naomi sepertinya kita perlu mendiskusikan lagi masalah pernikahan Angga dan Kanaya. Apa bisa kita bertiga bicara sebentar hanya antar orang tua? Kanaya anak yang baik, aku yakin apa pun keputusanmu dia gak akan membantah. Benar kan Kanaya?" tanyanya, menatap Naomi dan Kanaya bergantian.

Naomi sempat melirik Kanaya sebelum mengangguk mantap. "Tentu Andi. Mari kita bicarakan. Naya kamu sama Angga keluar dulu ya. Ajak dia ke belakang sebentar. Mama mau ngobrol bertiga sama om tante gak apa-apa kan?" ujarnya lembut.

Kanaya spontan menoleh ke Angga, sebentar saja, lalu kembali mengangguk ke arah mamanya.

"I-iya gak apa-apa. Kalau begitu Kanaya ke belakang dulu. Mari om, tante," ucapnya sopan, berdiri lalu melangkah menjauh sambil menunduk sedikit.

"Ka kamu ikut keluar juga gih atau temenin Kanaya ke belakang. Mami sama papi mau bicara dulu sama tante Naomi," bisik Silvia, memberi kode lewat tatapan.

Angga hanya melirik ibunya sekilas, lalu berdiri. "Besok loh pi jangan lupa. Semakin cepat semakin baik," bisiknya di telinga Andi, sebelum berjalan menjauh.

Sementara itu, Kanaya sudah sampai di halaman belakang rumahnya. Ia mondar-mandir di depan kolam renang sambil menggigit jarinya, gelisah bukan main.

"Astaga mimpi apa gue semalam! Kak Angga ternyata cowok yang dijodohin sama gue? What the heck! Demi apa? Kak Angga? Ya ampun baru mikirin aja udah mau pingsan gue! Dia itu cowok terkenal galak, judes, dinginnya aja ngalahin kulkas, terus sekarang jadi calon suami gue? Serius? Gue yang gak ada apa-apanya ini harus bersanding sama dia yang sesempurna itu? Gak-gak apalagi gue masih pacaran sama Kevin! Masa gue punya pacar dan tunangan sekaligus? Gila! Atau jangan-jangan Kak Angga dendam sama gue gara-gara gue dua kali nabrak dia? Aduh hidup gue makin ruwet aja! Hua gimana cara kaburnya gue dari situasi absurd ini! Mana bisa gue lawan cowok kayak dia!" oceh Kanaya heboh sendiri.

Dan tiba-tiba, suara lama terngiang lagi di kepalanya.

"Lo tau tiga cowok di pintu masuk itu? Yang paling depan namanya Kak Angga. Gue saranin lo jangan dekat-dekat, apalagi bikin masalah sama dia. Dia itu pentolan Pelita Bangsa, hobi keluar masuk ruang BK hampir tiap hari, dan yang paling gila dia itu ketua geng motor Black Vemon! Lo pasti udah pernah dengar nama itu. Tumornya, eh rumor tentang ketuanya yang kejam itu nyata Naya! Kak Angga gak pernah pandang bulu. Siapa pun yang berani ganggu dia, hidupnya bisa sengsara!" begitu kata Riska beberapa bulan lalu.

Kanaya jadi melamun memikirkan ucapan itu, sampai...

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

Getaran ponselnya memutus lamunan. Dengan refleks ia menoleh dan nama Kevin terpampang jelas.

Deg!

"Ya ampun! Belum selesai masalah gue sama Kak Angga, udah nambah masalah lagi? Ck jangan bilang rumor sialan di grup lambe turah udah nyampe kupingnya dia!" gumam Kanaya panik, bingung mau angkat atau gak.

"Angkat gak, angkat gak, aduh gimana nih! Kalau gue angkat, bisa-bisa dia nanya macam-macam soal gue sama Kak Angga tadi. Tapi kalau gak diangkat dia pasti curiga! Apalagi berita pagi tadi udah heboh! Woi lah ribet amat hidup gue!" Kanaya nyaris frustrasi sendiri.

Akhirnya, di panggilan keempat, ia menyerah dan mengangkatnya.

"Ekhm halo," sapa Kanaya berusaha terdengar biasa.

"Kamu dari mana aja Naya? Sengaja gak angkat telpon aku iya? Udah bahagia jalan sama Angga?" suara Kevin terdengar ketus.

Kanaya menahan helaan napas. "Maaf tadi aku makan. HP aku ketinggalan di kamar makanya baru kebuka sekarang." bohongnya cepat.

“Dasar nih anak baru buka mulut udah bawa-bawa nama Kak Angga!” umpatnya dalam hati.

Kevin tak menghiraukan. "Sekarang coba jelasin apa maksud foto yang aku kirim? Coba buka WA aku."

Kanaya langsung menepuk jidat. Belum dilihat saja, ia sudah yakin isinya soal insiden tabrakan tadi. Dan benar saja screenshot dari akun gosip itu memperlihatkan dirinya dengan Angga.

"Itu cuma kecelakaan Vin. Aku gak sengaja nabrak dia pagi tadi fotonya pas banget aku hampir jatuh. Jadi aku kepleset dari dalam perpustakaan dia berdiri di luar pintu. Aku lari gak lihat ada dia, terus hampir jatuh. Kak Angga reflek nolongin aku. Bukan pelukan beneran," jelas Kanaya panjang lebar, sampai pusing sendiri.

"Oke, yang pertama bisa aja murni kecelakaan. Tapi yang kedua? Jangan bilang itu juga kecelakaan."

Kanaya buru-buru menyahut, "Yang kedua di kantin tadi! Aku habis beli makanan mau ke toilet, tapi ngelamun, gak lihat jalan. Jadi ya gak sengaja nabrak lagi. Banyak saksi kok termasuk Riska. Aku gak asal peluk anak orang sembarangan lah."

"Riska?"

"Iya Riska! Kamu kenal kan gak mungkin lupa," jawab Kanaya cepat.

Kevin mendesah. "Aku bukannya gak percaya. Tapi ada yang bilang kejadian itu sengaja Naya. Katanya kamu udah lama suka sama Angga."

Kanaya langsung melotot. "Astaga! Omongan sampah dari mana lagi tuh! Aku baru tau dia ya gara-gara semua orang tiap hari bahas dia! A..."

"Ekhm."

Deg!

Kanaya kaku, spontan menghentikan ucapannya. Dengan hati-hati ia menoleh ke belakang...

Set!

"Astaga..." Kanaya terperanjat. Angga berdiri di sana entah sejak kapan.

"Halo Naya, Kanaya!" suara Kevin masih terdengar dari ponsel.

Kanaya langsung panik, buru-buru matiin panggilan lalu sembunyiin ponselnya di belakang punggung.

"Kenapa lo matiin?" tanya Angga datar.

Kanaya semakin gugup. "K-kak Angga sejak kapan ada di sini?" suaranya jelas bergetar.

Angga tersenyum smirk, melangkah makin dekat, memaksa Kanaya mundur. "Sejak lo sibuk ngejelasin ke cowok lo itu."

Kanaya makin gemetar, melangkah mundur sampai...

Set!

"Eh aaaa!!!" Kanaya menjerit kecil ketika kakinya hampir tergelincir. Untung saja Angga sigap meraih pinggangnya.

Grep!

Mereka jadi sangat dekat. Kanaya melingkar tangan di leher Angga karena refleks, sementara Angga menahan pinggangnya.

"Lo gak mau jelasin sesuatu ke gue?" celetuk Angga.

Kanaya bingung. "Gue... gue minta maaf kak. Sumpah gak sengaja, gue gak tau bakal jadi viral gini. Sorry kalau gara-gara gue kakak ikut kebawa." cicitnya menunduk.

"Cuma maaf? Gak cukup," sahut Angga dengan senyum penuh arti.

Kanaya tambah panik. "Gue janji bakal klarifikasi besok biar semua orang paham."

"Cium gue maka gue anggap lunas," potong Angga enteng.

"You're crazy!?" Kanaya melongo.

Angga geli. "Kenapa? Sebentar lagi lo jadi istri gue. Anggap aja nyicil dikit." bisiknya.

"Gila lo! Lo pikir gue cewek apaan?!" Kanaya gusar.

Namun...

"Angga, Kanaya."

Suara panggilan mengagetkan. Mereka serempak menoleh, melihat Naomi, Andi, dan Silvia berdiri di pintu.

Kanaya buru-buru menjauh dari Angga, gugup. Sedangkan Angga tetap santai.

"Sabar Ga minimal tunggu sah dulu," celetuk Andi menggoda.

Angga malas menanggapi. "Udah selesai Pi?" tanyanya to the point.

Silvia mengangguk. "Sudah. Sebulan lagi kita kembali ke sini untuk ijab qabul." ucapnya enteng.

"APA! Sebulan lagi!?" Kanaya sontak menjerit.

"Ma serius? Satu bulan!?"

"Kanaya jaga nada bicara!" tegur Naomi tegas.

“Ini nikah bukan jajan di kantin! Kok bisa diputusin secepat ini! Gimana cara gue nolaknya woi!” Kanaya histeris dalam hati.

Sementara Angga tetap santai, kedua tangannya masuk ke saku.

"Ck Pi gak asik. Dibilangin besok malah disuruh tunggu sebulan." batinnya jengkel.

1
Alex
gemes deh Thor, kapan terungkapnya pengen liat yg bucin*🥰
Adinda: lanjut thor
total 3 replies
Siti Nina
Lanjut thor makin penasaran sama cerita selanjutnya gmna reaksi kanaya klw tau kevin punya cewek lain 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kaya nya si rania ini tulus dan tau banyak soal si kevin dn si riska 🤔🤔🤔
Siti Nina
ko blm up juga thor jgn lama " dong di tunggu banget kelanjutannya 🙏🙏🙏
Siti Nina
Keren angga suka banget sama karakter nya 🤗🤗 lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍 semangat ya thor 💪💪💪
Siti Nina
good job angga rasain tuh si fika pen jedotin pala nya ke tembok 😆
Siti Nina
Nah lhoo rasain tuh si fika cekik saja ga sampe mampus anak sekolah aja kya preman kelakuan nya,,pake ngaku calon pacar sgala lagi PD banget 😆😆😆
Siti Nina
Masih menjadi teka teki bikin penasaran thor 🤔 pengen cpt ketaun bohong nya si kevin gmna cba reaksi nya si kanaya 🤔 makasih thor dh lancar up nya 🙏👍💪🤗
Siti Nina
Aahhh,,,makin gemesss aja sama pasangann ini di tunggu ke bucinan dan posesif nya angga pasti makin gemesss 🤗🤗🤗
Siti Nina
Nah lho siapa tuh 🤔 gemess banget sama pasangan ini 🤗🤗🤗
Siti Nina
Apa yg akan di lakukan angga sama kanaya karna cemburu nya,,,?? kaya nya yg di sukai riska si kevin deh 🤔🤔 Lanjut thor 💪💪💪
Siti Nina
Kapan ketaunya sih dh ga sabar gmna coba reaksi nya kanaya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Kok cuma 2 Thor biasa nya banyak double up nya 😄
Alex
akhirnya yg dtunggu nongol juga Thor, terimakasih 🙏
ciwi mahal
kak ditunggu kelanjuttannya aku kangen loh up ya diganti tiap hari aja kak
kasychan040614_chan
sering sering update nya thor.. ceritanya seru.. ditunggu ya update bya/Drool/
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya makin seru cerita nya 👍👍👍 makasih thor udh grazy up 🙏🙏🙏
Siti Nina
Apa maksudnya dari perkataan angga ya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!