NovelToon NovelToon
Kau Dan Aku Selamanya

Kau Dan Aku Selamanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Hidup Audy runtuh ketika pengkhianatan dalam rumah tangganya terbongkar. Di tengah luka yang menganga, kariernya justru menuntutnya berdiri tegak memimpin proyek terbesar perusahaan. Saat semua terasa mustahil, hadir Dion—direktur dingin yang perlahan menaruh hati padanya, menjadi sandaran di balik badai. Dari reruntuhan hati dan tekanan ambisi, Audy menemukan dirinya kembali—bukan sekadar perempuan yang dikhianati, melainkan sosok yang tahu bagaimana melawan, dan berhak dicintai lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Sore itu, bel pintu rumah Audy berbunyi keras. Saat pintu dibuka, berdirilah Martha dengan wajah menegang, tas tangan besar menjuntai di lengannya. Tanpa basa-basi, tanpa salam pembuka, dia melangkah masuk seolah rumah itu miliknya sendiri.

“Audy, kita harus bicara. Masalah rumah ini dan harta yang seharusnya jadi hak anak saya,” ucap Martha dengan nada tinggi.

Audy hanya berdiri tegak di ruang tamu, menyilangkan tangan di dada. Matanya menatap lurus pada wanita yang sejak awal pernikahan selalu memandang rendah dirinya. “Maksud anda apa ya?”

Martha menghempaskan tubuhnya ke sofa, lalu berkata, “Mama udah tahu kamu mau cerai sama Chandra. Tapi jangan kira kamu bisa seenaknya. Rumah ini, harta ini, harusnya ada bagian buat Chandra. Dia kan suamimu.”

Audy menahan senyum tipis. “Sepertinya Bu Martha lupa. Sebelum pernikahan, saya dan Chandra sudah sepakat menandatangani perjanjian pra-nikah. Tidak ada pembagian harta gono-gini. Semua tertulis jelas dan sah di mata hukum. Jadi Bu Martha, anda tidak bisa seenaknya datang dan menuntut apa yang bukan milik anda”

Wajah Martha memerah, tapi ia belum menyerah. “Tetap saja! Kalian ini kan menikah sudah lama. Rumah ini jelas dipakai bersama. Jadi harusnya masuk harta bersama juga! Saya nggak terima ya kalau kamu mau kuasain sendirian rumah sebesar ini.”

Audy menghela napas, lalu berjalan pelan menuju meja ruang tamu. Dia mengambil sebuah map berisi dokumen, lalu meletakkannya tepat di hadapan Martha. “Baca baik-baik, Bu. Sertifikat rumah ini masih atas nama almarhum ibu saya. Artinya secara hukum, rumah ini bukan milik saya, apalagi milik Chandra. Jadi tolong jangan bermimpi ketinggian kalau mau masukkan rumah ini sebagai harta gono gini.”

Martha membuka mulut, tapi Audy lebih dulu menatapnya tajam. “Dan satu lagi, saya muak dengan cara anda yang selalu memanjakan Chandra, membenarkan semua kebodohan yang dia lakukan. Apa anda tahu kalau perusahaannya sekarang hampir hancur, itu salah siapa? Salah anak anda sendiri yang selingkuh sama banyak perempuan, termasuk sama adik iparnya sendiri. Jadi kalau anda kesini cuma mau bikin ribut, mendingan pergi aja deh. Saya muak dengan kalian sekeluarga.”

“Kurang ajar kamu ya Audy, berani ngomong begitu sama mertua kamu sendiri!!” pekik Martha. Tanpa pikir panjang, tangannya terangkat dan plak! mendarat di pipi Audy.

Ruangan mendadak hening.

Audy menoleh perlahan, tatapannya dingin menusuk. Bibirnya tersenyum tipis, lalu plak! tamparan balasan lebih keras mendarat di wajah Martha hingga wanita itu terhuyung.

"Ka-Kamu, kamu berani nampar saya?!!!" Martha menatap Audy tidak percaya.

“Loh, anda aja bisa seenaknya menampar saya, masa saya nggak boleh balas?" Seringai Audy.

"Bu Martha salah orang kalau anda mengira saya bisa diam saja diperlakukan seperti dulu" ucap Audy dingin. Dia maju selangkah, lalu mendorong bahu Martha kuat-kuat hingga wanita itu terdorong mundur ke arah pintu. “Keluar dari rumah saya. Sekarang juga.”

Martha terbelalak, terengah menahan sakit dan terhina. “Kurang ajar kamu, Audy!”

Audy membuka pintu lebar-lebar, lalu sekali lagi mendorong tubuh Martha hingga hampir jatuh ke teras. “Saya tidak akan mengulangi omongan saya dua kali. Ini rumah saya, bukan kandang ayam apalagi pasar tempat anda bisa seenaknya datang teriak-teriak. Pergi!!!”

Martha berdiri dengan wajah merah padam, matanya berkilat menahan amarah bercampur malu. Tanpa sepatah kata lagi, dia melangkah cepat meninggalkan rumah itu.

Audy menutup pintu dengan tenang, menyandarkan tubuhnya sebentar sambil menarik napas panjang. Pipi kirinya masih terasa panas, tapi hatinya… setidaknya dia bisa merasa puas.

...***...

Malam itu, Chandra baru saja meneguk separuh botol bir ketika pintu apartemennya diketuk keras. Dengan langkah gontai, dia membuka pintu dan mendapati Martha, ibunya, berdiri dengan wajah kusut. Make up-nya berantakan, matanya sembab, pipinya merah.

“Mah? Mama kenapa? Dateng-dateng kok nangis gini?” tanya Chandra, kaget.

Begitu masuk, Martha langsung duduk di sofa dan menangis tersedu. “Chan… Audy itu kurang ajar! Dia berani menampar Mama! Mama malu diusir dari rumah itu!”

Chandra refleks meletakkan botolnya, wajahnya seketika memanas. “Apa? Audy berani—” suaranya tertahan, rahangnya mengeras. “Cerita ke aku, Mah. Apa yang dia lakuin?”

Sambil terisak, Martha menuturkan kejadian sore tadi. Bagaimana dia mendatangi Audy untuk membicarakan masalah harta gono gini, tapi malah dibalas dengan kata-kata pedas, hingga akhirnya ditampar dan didorong keluar rumah.

“Chan… Mama ini kan masih mertuanya juga! Tapi dia dorong Mama keluar rumah kayak pengemis, kayak Mama ini nggak ada harga dirinya didepan dia. Kamu tega biarin istrimu perlakuin Mama kayak gitu?” tangis Martha pecah lagi, membuat wajah Chandra semakin gelap.

“Dasar perempuan sialan!” Chandra menggebrak meja sampai gelas di atasnya jatuh pecah. “Dia udah kelewatan! Aku masih bisa terima kalau dia ngajuin cerai, masih bisa tahan waktu dia narik semua investasinya. Tapi kalau sudah berani ngelawan Mama… itu udah kelewat batas! Aku nggak terima ma, besok aku bakalan ngomong sama Audy dan nyuruh dia minta maaf sama mama.p”

Martha memegang tangan Chandra, suaranya penuh luka sekaligus pancingan emosi. “Chan, kamu jangan mau diinjak-injak sama dia. Kamu harus rebut semuanya kembali. Jangan biarin dia menang!”

Chandra bangkit, matanya merah menahan amarah. “Tenang, Mah. Audy kira dia bisa seenaknya aja ngehancurin aku? Aku bakalan ngebalas dia ma. Aku bakal bikin dia nyesel karena udah minta cerai sama aku dan bikin hidup aku jadi susah kayak gini. Cuma gara-gara aku main-main sama beberapa perempuan aja dia bersikap kayak gini. Sialan!!!”

Martha terdiam, melihat amarah anaknya yang meluap. Di balik isakannya, muncul secercah harapan. Dia tahu, luka dan ego Chandra kini sudah terbakar habis—dan tidak ada lagi yang bisa meredam emosi anaknya itu.

...***...

Kamar apartemen itu terasa pengap oleh asap rokok yang menebal. Chandra duduk di sofa, kepalanya tertunduk, jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan gelisah. Di depannya, Jenny hanya melirik malas, setengah muak melihat pria yang dulu begitu dia kagumi kini berubah jadi berantakan.

“Mas, mau sampai kapan kamu begini? Nggak kerja, nggak ngurusin perusahaan kamu lagi?… Tiap hari cuma mabuk. Kamu pikir masalah bisa kelar sendiri kalau kamu kayak gini?” sindir Jenny, menyalakan rokoknya.

Chandra menoleh dengan tatapan tajam. “Jangan sotoy kamu, Jenn. Aku lagi mikir cara buat hancurin Audy.”

Jenny tertawa sinis. “Hahaha… Audy lagi, Audy lagi. Kamu ini obsesif banget sih Mas. Dia itu udah benci setengah mati sama kamu. Mau balas dendam gimana coba? Semua aset udah ditarik, saham juga udah dilepas. Kamu udah kalah telak.”

Chandra menggebrak meja. “Belum! Aku belum kalah! Perusahaanku, bisa seperti sekarang karena aku! Kalau dia pikir dia bisa merampas semua dari aku hanya karena dia kerjasama sama Adam, dia salah besar.”

Jenny mendengus, “Terus rencanamu apa? Mau ngancam dia lagi? Mau gebukin dia? Atau mau culik dia? Percuma, paling kamu yang bakalan masuk penjara nanti.”

Chandra terdiam sejenak, lalu menyeringai. “Aku tahu kelemahannya. Audy itu selalu berusaha buat menjaga nama baiknya, kariernya. Kalau kita bisa bikin nama baiknya hancur... dia pasti bakalan kalang kabut. Dan aku tahu orang-orang yang bisa kita bayar biar hal itu bisa kejadian.”

Jenny menatapnya curiga. “Maksud kamu?”

Chandra mendekat, suaranya menurun jadi bisikan. “Kamu kan kenal beberapa orang di media. Kamu bisa atur supaya gosip-gosip kotor tentang Audy keluar. Mulai dari isu perselingkuhan sama bos barunya, Dion itu. Tinggal kasih bumbu sedikit, pasti jadi headline. Apalagi Dion kan Direktur utama perusahaan besar.”

Jenny mengangkat alis. “Dan aku dapat apa?”

Chandra menyeringai licik. “Aku akan pastikan kamu nggak perlu kerja keras lagi seumur hidup. Asal kamu main di pihakku, Jenn, kita bisa bikin Audy remuk. Aku juga bisa pakai beberapa orang dari luar—yang bisa buat kesaksian palsu. Seolah-olah, bukti yang Audy punya tentang kita itu cuma rekayasa, dan buatan AI.”

Jenny sempat ragu, tapi melihat tatapan penuh dendam di wajah Chandra, hatinya justru tergerak oleh rasa ingin tahu. “Hmm… kalau gitu, aku bisa hubungi satu-dua orang admin akun gosip kenalan aku. Mereka doyan banget sama cerita skandal. Tinggal kita aja kasih bahan ke mereka.”

Chandra menepuk pahanya keras-keras, matanya menyala. “Bagus. Kita bikin Audy menyesal udah ngelawan aku. Dia pikir dia bisa bebas gitu aja setelah apa yang dia lakuin? Hahaha… nggak akan semudah itu.”

Suasana ruangan jadi dingin. Jenny menghela asap rokok, menatap Chandra yang kini tertawa pelan—tawa seorang pria yang sudah kehilangan segalanya, kecuali dendam.

...****************...

1
Syiffa Fadhilah
alah palingan juga karier kalian berdua yang hancur, jangan lupa audy punya bukti perselingkuhan kalian
Syiffa Fadhilah
dion harus lebih bejuang lagi untuk meyakinkan audy, karena trauma pernikahan yang berakhir perceraian itu sangat menyakitkan.
Widya Herida
lanjutkan thor ceritannya bagus
Widya Herida
lanjutkan thor
Sumarni Ukkas
bagus ceritanya
Endang Supriati
mantap
Endang Supriati
engga bisa rumah atas nama mamanya audi.
Endang Supriati
masa org penting tdk dpt mobil bodoh banget audy,hrsnya waktu dipanggil lagi nego mau byr berapa gajinya. nah buka deh hrg. kebanyakan profesional ya begitu perusahaan butuh banget. td nya di gaji 15 juta minta 50 juta,bonus tshunanan 3 x gaji,mobil dst. ini goblog amat. naik taxi kwkwkwkwkkk
Endang Supriati
audy termasuk staff ahli,dikantor saya bisa bergaji 50 juta dpt inventaris mobil,bbm,tol,supir,by perbaikan mobil di tanggung perusahaan.bisa ngeclaim entertaiment,
Endang Supriati
nah itu perempuan cerdas,sy pun begitu proyek2 sy yg kerjakan laporan 60 % sy laporkan sisanya disimpan utk finslnya.jd kpu ada yg ngaku2 kerjja dia,msmpus lah.
Syiffa Fadhilah
good job audy
Syiffa Fadhilah
sukur emang enak,, menghasilkan uang kaga foya2 iya selingkuh lagi dasar kadal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!