Karena sudah sangat lelah membuat seorang gadis dengan begitu penuh luka pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dengan keputusasaan gadis tersebut mulai menaiki pembatas jembatan yang begitu tinggi.
"Semuanya sudah berakhir maaf aku tidak bisa bertahan sampai akhir, ayah ibu tunggu aku di sana ya." lirih wanita tersebut sambil menutup matanya dan bersiap untuk lompat.
Namun siapa sangka dia dipertemukan dengan seseorang yang pernah mengisi hati nya dulu dalam keadaan dirinya sudah ingin menyerahkan.
Bagiamana kelanjutannya????
Yukkk ikuti ceritanyaaaa
FOLLOW IG @Lala_Syalala13
FOLLOW FB @Lala Syalala
FOLLOW FN @Lala_Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6_Makan Siang
"Wah Hana masakan kamu enak banget!" seru Fita yang begitu lahap memakan bekal milik Hana, untung saja Hana tadi membawa cukup banyak porsi sehingga bisa dia bagi dengan Fita.
Sedangkan hana merasa senang karena masakannya di puji oleh teman kerja nya, padahal dia hanya membawa nasi goreng saja tapi Fita begitu lahap sekali.
"Habisin deh aku udah kenyang." ucap Hana yang memang sedikit makannya, beberapa hari ini dirinya memang kurang nafsu makan mungkin karena beberapa hari ini dia begitu banyak mengalami hal yang begitu berat.
Di sisi lain Gavin sedang melakukan meeting online di dalam ruangannya dengan Benny pasti nya yang turut mengawasi meeting tersebut.
"Baik tuan Gavin saya sangat menantikan kerja sama kita kali ini, bulan depan saya akan ke Indonesia untuk mengurus beberapa hal sekalian saya ingin bertemu langsung dengan anda." ucap klien di sebrang saja.
"Baik tuan Robert saya sangat menantikan kerja sama kita kali ini." balas Gavin.
Setelah itu meeting online pun selesai tepat pukul dua belas siang yang artinya sudah memasuki waktu jam makan siang.
"Dia di mana?" tanya Gavin dan Benny langsung tahu siapa yang di maksud bos nya itu.
Segera Benny memantau cctv dari iPad nya dan mengarahkan cctv di pantry lantai khusus presdir.
"Nona Hana berada di pantry khusus pak." jawab Benny, jika sudah mengatakan pantry khusus maka Gavin sudah tahu di mana letak Hana berada.
'Sayang bagaimana kehidupan kamu selama ini?' tanya yang selalu Gavin tanyakan sendiri dalam hati nya.
"Suruh dia ke sini dan pesankan dua porsi makanan untuk makan siang." tegas Gavin yang juga sedang memantau Hana dari komputernya.
"Baik pak." jawab Benny setelah itu dia pergi dari ruangan bos nya dan segera menuju ke arah pantry di mana Hana sedang asyik ngobrol santai dengan Fita.
"Iya fit aku rasa aku harus menguruskan badan ku deh." ucap Hana.
"Heh kamu tuh udah kurus banget Hana, malahan ya kamu harus menaikkan sedikit berat badan mu agar kamu tambah ideal, pasti mantan-mantan kamu banyak soalnya kamu cantik." jawab Fita yang memang sangat berterus terang orang nya.
"Enggak kok, aku jarang deket sama cowok." ucap Hana membantah kalau dia dikatain punya banyak mantan.
"Iya deh iya."
Tak lama Benny datang dan memberitahukan pesan dari bos nya.
"Hana kamu di panggil pak Gavin untuk ke ruangannya." ucap Benny menyampaikan pesan tersebut.
"Saya pak?" tanya Hana sedikit terkejut, dia bertanya tanya mengapa Gavin memanggil nya apakah dia ada kesalahan.
"Iya Hana."
Akhirnya mau tidak mau Hana pun menuruti perintah bos nya untuk datang ke ruangan presdir.
TOK TOK TOK
Dengan sopan Hana mengetuk pintu tersebut, gugup sekali padahal dia berusaha untuk menghindar dari Gavin setelah insiden surat pengunduran diri nya.
"Masuk." sahutan dari dalam ruangan membuat Hana dengan sopan masuk ke dalam.
"Bapak panggil saya?" tanya Hana setelah sampai di ruangan tersebut dan melihat Gavin tampan sekali dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya dan tumpukan berkas di mejanya menambah karismatik dari diri Gavin.
Sadar dari lamunan dan pikirannya membuat Hana langsung menggelengkan kepalanya, salah sekali rasanya dia berpikir seperti itu.
"Duduk lah." ucap Gavin mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas di meja nya ke arah Hana yang masih berfikir membelakangi pintu.
Dengan terpaksa Hana duduk di sofa yang sedikit rada jauh dari Gavin yang duduk di kursi singgah sana nya.
Gavin pun berdiri dan berjalan menuju ke arah Hana membuat Hana begitu was-was sekali, dia ingin menghindar tetapi Gavin malah mendekat.
TOK TOK TOK
"Masuk."
Tak lama Benny datang dengan sebuah box mewah yang bisa Hana prediksi adalah salah satu box dari restoran mewah di ibu kota, bahkan banyak orang yang ingin makan di sana namun susah karena harus reservasi dan begitu mahal untuk kalangan menengah ke bawah seperti diri nya ini.
"Ini tuan untuk makan siang nya." ucap Benny.
"Hm." jawab Gavin singkat.
Setelah menaruh box tersebut Benny keluar dan hanya menyisakan Hana dan juga Gavin saja tanpa ada orang lain di sini.
"Makan lah." ucap Gavin duduk di kursi samping Hana.
"Saya sudah kenyang pak, kalau memang sudah tidak ada yang di perlukan saya izin pamit kembali ke meja saya." ucap Hana yang akan beranjak dari duduk nya namun tangannya langsung di tahan oleh Gavin.
"Duduk! Aku perintahkan makan ya makan, atau kamu mau Fita aku pecat dari sini?" ancam Gavin dan benar saja ancamannya berhasil.
Hana pun akhirnya duduk dengan raut wajah kesal namun dia tetap memakan makanan tersebut begitu pun dengan Gavin.
Mereka memakan makanan tersebut dengan khidmat tanpa ada suara selain untuk memakan makanan tersebut.
"Minum." ucap Gavin setelah melihat box makanan Hana sudah bersih.
Dengan patuh Hana meneguk minuman tersebut, entah tanpa sadar Hana menghabiskan makanan tersebut padahal dia tadi sudah makan siang ya walau pun hanya sedikit.
"Mulai besok kamu harus makan siang di sini, tenang setiap kamu datang akan saya gaji untuk setiap kedatangan." tegas Gavin membuat Hana membolakan matanya saking terkejut nya.
"Kenapa pak? Saya tidak mau." ucap Hana karena usahanya untuk menjauh dari ga in akan sia-sia.
"Saya tidak menerima pertanyaan atau pun kritikan." jawab Gavin titik tidak pakai koma.
"Pak saya tidak mau!" tegas Hana lagi tidak mau kalah.
"Gampang kalau begitu Fita mungkin akan saya turunkan jabatannya atau mungkin saya pecat." ancaman Gavin memang sangat ampuh karena setelah itu Hana pun hanya bisa pasrah.
"Ya sudah saya bersedia pak, tapi hanya dua hari selama satu minggu karena saya tidak ingin ada gosip atau apapun dari para karyawan, dan saya juga ingin membangun komunikasi yng baik dengan Fita." jawab Hana dengan kesal namun juga pasrah saja dan akhirnya Gavin menyetujui dari pada tidak sama sekali.
Entah ini gila atau bagaimana, namun Gavin tidak bisa menahan diri untuk tak melihat Hana di samping nya, dia akan berusaha untuk mendekati Hana lagi dan mencari penyebab kenapa mantan pacarnya itu memutuskan hubungan mereka dulu yang tidak ada konflik apapun sebelum-sebelumnya.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR : @LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
