Seorang Dokter Militer wanita era modern yang tangguh tiba-tiba melakukan perjalanan waktu ke dalam novel yang dibaca olehnya.
Seketika menjadi seorang nona muda yang lemah, selalu ditindas oleh seorang selir dan anaknya .
Dokter Militer itu jelas tahu bagaimana jalan cerita novel tersebut , karena sudah masuk ke dalam cerita maka dia akan mengubah jalan cerita dengan caranya sendiri .
Tanpa dukungan kalian maka novel ini tidak akan berarti ❤️ jangan lupa Vote,Like serta Komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 6
Selir Xu semakin shock mendengar Cheng Zhi menghukum putri dan keponakannya dengan pukulan papan , bahkan memutus hubungan dengan keluarga Xu.
Cheng Yu sudah sadar , Ruyan yang mengetahui hal ini sangatlah senang .
" Hussstt jangan berisik !! diamlah, aku akan membuka kedok selir Xu di depan ayah dan kakak ". Cicit Cheng Yu .
" Baik Nona ". Jawab Ruyan.
" Kalian harus tau bagaimana penderitaan pemilik asli , tapi jika di ungkap seluruhnya mungkin terlalu murah untuk mereka ". batin Cheng Yu.
Cheng Zhi dan Lin jiao datang menjenguk Cheng Yu , keduanya mendengar suara rintihan .
" Ruyan apa yang terjadi dengan nona ". tanya Lin Jiao.
" Sejak kapan dia seperti ini ." tanya Cheng Zhi.
" Sejak tadi tuan ". Jawab Ruyan .
" Tolong jangan pukul lagi, jangan jangan sakit , sakit . Kumohon selir Xu jangan lakukan itu , aku tidak mau makan nasi basi ". Suara igauan Cheng Yu.
Cheng Zhi meremas kedua tangannya , dia tidak tahu bagaimana penderitaan adiknya selama ini .
" Ruyan !! igauannya itu apakah selama ini nona kedua diperlakukan tidak baik oleh selir Xu ". Tanya Cheng Zhi.
Ruyan enggan berbicara karena sedikit ketakutan .
" Apakah seluruh pelayan disini mengetahuinya ?". tanya Cheng Zhi sekali lagi .
Ruyan meneteskan air matanya secara alami bahkan mengiyakan semua tebakan Cheng Zhi.
" Selir Xu !! dasar bedebah !! beraninya memperlakukan adikku seperti budak !!". emosi Cheng Zhi.
" Tuan jangan terburu untuk memberikan pelajaran padanya , lusa adalah pesta bunga ibu suri . Tidak baik untuk menargetkannya ". ujar Lin Jiao.
" Kau benar, tapi setelah itu jangan harap dia bisa lepas dari genggamanku, aku menginginkan nyawanya ". Ujar Cheng Zhi.
Cheng Zhi memiliki emosional yang sangat tinggi , dia tidak akan memberikan ampunan kepada orang yang menindas adiknya.
Prestasi Jendral Cheng seharusnya itu milik Cheng Zhi , karena dialah yang membawa kemenangan negara Daxia .
Namun Cheng Zhi tidak ingin ayahnya memiliki reputasi buruk , untuk itu mengatasnamakan kemenangan karena kerja keras ayahnya.
Hanya Pangeran Yong yang mengetahui hal ini, bagaimana pun juga hal tersebut adalah keinginan Cheng Zhi.
*
*
Istana Weiyan , kediaman Ibu Suri .
Ibu suri memanggil pangeran Yong untuk menghadapnya .
" Akhirnya kau datang juga ". Kata Ibu Suri.
" Ada apa ibu, sampai memanggilku datang ". Tanya Pangeran Yong.
" Lusa adalah pesta bunga disini , aku ingin kau menghadirinya ". Ujar Ibu Suri .
Pangeran Yong tidak menjawab , hanya diam saja tanpa kata .
" Ling, usiamu sudah mencapai masa pernikahan. Seingatku dulu mendiang kaisar memiliki titah pernikahanmu dengan nona bangsawan Cheng ". Ungkap Ibu Suri .
" Titah itu sudah tidak berlaku ibu ". Ujar Pangeran Yong.
" Bagaimanapun itu keputusan ayahmu , setidaknya hormati dan hargailah ". Desak Ibu suri.
" Kesenjangan kita sangat jauh , dia tidak cocok ". alasan pangeran Yong .
" Tarik perkataanmu itu Ling ". Kesal Ibu suri .
" Apakah selama ini ibu sudah menutup mata dan telinga sehingga tidak mengetahui rumor yang beredar ". kata Pangeran Yong.
" Beraninya kau mengatakan itu pada ibumu sendiri ". Ibu suri mulai emosi .
" Aku menolak dengan keras titah pernikahan itu, Ibu suri tidak perlu repot untuk menjodohkanku lagi ". Ujar Pangeran Yong , lalu pergi dari istana Weiyan.
Saat pangeran Yong berjalan meninggalkan istana Weiyan , tak sengaja berpapasan dengan seorang wanita yang menutup bagian setengah wajahnya .
Keduanya saling melemparkan pandangan , pangeran Yong merasa begitu familiar .
" Gawat , bukankah dia pria bertopeng saat itu. Kenapa bisa ada di istana Weiyan ". batin Cheng Yu .
Dengan cepat dia melangkahkan kakinya untuk menuju aula utama .
" Alur ini mengapa begitu samar-samar di ingatanku. Sebenarnya siapa pria bertopeng itu ". gumam Cheng Yu.
Cheng Yu melihat pelayan dan tabib berlarian dengan panik .
" Apa yang terjadi ?". Tanya Cheng Yu.
" Sepertinya kita harus melihatnya sendiri nona ". Saran Ruyan .
Dan ternyata ibu suri yang tiba - tiba terjatuh pingsan tidak sadarkan diri.
Cheng Yu yang panik segera menghampiri ibu suri , namun para penjaga mengusirnya.
" Betapa arogannya para penjaga ini , sialan. Ingin sekali ku bogem wajahnya ". Batin Cheng Yu .
Setelah beberapa menit , tabib keluar dengan wajah kesedihan.
" Ehh tabib bagaimana keadaan ibu suri ". Tanya Cheng Yu.
Tabib itu hanya menggelengkan kepalanya .
" Kenapa geleng-geleng kepala ? kau ini tabib apakah tidak bisa mengatasinya ". Kesal Cheng Yu .
Pelayan setia ibu suri menghampiri Cheng Yu yang sedang membuat keributan di luar.
" Jangan buat keributan !! siapa kau ini , lancang ". Kata Pelayan ibu suri.
" Saya Cheng Yu , putri jendral Cheng. Bisakah bertemu dengan ibu suri ". Kata Cheng Yu.
Pelayan itu membawa Cheng Yu masuk ke dalam kamar Ibu suri.
Cheng Yu melihat ibu suri yang sedang terbaring lemah tak berdaya , wajahnya pucat pasi hampir mirip seperti orang mati.
" Ibu suri , mengapa dia bisa seperti ini ? ". tanya Cheng Yu .
" Ini terjadi sudah lama, kata tabib kemungkinan besar hidup ibu suri hiksss..hiksss ". pelayan itu tidak sanggup menjelaskan.
" Aku akan memeriksanya , dasar tabib !! beraninya dia menggantikan tuhan !! meramal hidup orang sembarangan ". Kesal Cheng Yu.
Cheng Yu hanya ingat samar-samar jika Ibu suri diracun oleh Permaisuri saat ini karena iri dengan kekuasaannya .
" Racun ini terlihat mirip dengan yang dialami oleh pria bertopeng itu , eh tunggu-tunggu bukankah dia barusaja berpapasan denganku , apakah dia ahhh siall aku tidak bisa mengingat yang ini ." batin Cheng Yu.
" Bagaimana nona Cheng ?". tanya pelayan ibu suri .
" Ibu suri diracun , aku akan menekan racunnya ". Kata Cheng Yu.
" Apa !! Ibu suri diracun , bukankah itu penyakit lama ". ungkap pelayan ibu suri.
" Siapa yang mengatakan ?". Tanya Cheng Yu.
" Tabib kekaisaran ". Jawab Pelayan ibu suri.
" Omong kosong , sepertinya dia sengaja tidak mengatakan yang sesungguhnya . Tunggu , dia adalah tabib kekaisaran yang dikirim kaisar ?". Kata Cheng Yu.
" Benar nona ". Jawab Pelayan ibu suri.
" Aku akan mencoba yang terbaik untuk ibu suri , dia pasti bisa hidup lebih lama lagi ". Ujar Cheng Yu.
" Benarkah yang dikatakan olehmu nona Cheng ". Seru Pelayan ibu suri .
Pelayan Ibu suri tidak menyangka jika Cheng Yu yang memiliki rumor bodoh dan tidak berbakat memiliki ilmu medis yang luarbiasa.
" Ruyan, tolong bantu aku untuk membuatkan ramuan yang kukatakan ini ". Ujar Cheng Yu.
" Baik nona ". Kata Ruyan.
Cheng Yu memberikan perawatan yang terlihat sangat ahli didalam pengobatan .
Kepiawaiannya ketika memberikan akupuntur membuat pelayan ibu suri tercengang .
" Nona Cheng , apakah kau seorang tabib ?". Tanya Pelayan ibu suri.
" Aku menguasai namun tidak membuka praktek , tolong jangan memberitahu siapapun tentang hal ini ". Mohon Cheng Yu .
" Bagaimana dengan Ibu suri ?". Kata Pelayan Ibu suri.
" Biarkan aku yang memberikan penjelasan padanya ". Kata Cheng Yu.
Setengah jam berlalu, perawatan selesai . Ibu suri mulai sayup-sayup membuka kedua matanya.
" Ibu suri ". Lirih Cheng Yu .
" Siapakah kau ? ". tanya Ibu suri.
" Dia nona Cheng , ibu suri ". Jelas pelayan ibu suri.
" Bolehkah aku melihat wajahmu ". Pinta Ibu suri.
Ketika Cheng Yu membuka cadarnya , ibu suri maupun pelayannya langsung takjub .
" Kau begitu cantik nak, kulitmu seputih salju dan halus ". puji Ibu suri.
" Ruyan , bawa kemari ". Titah Cheng Yu.
" Apa ini ?". Tanya Ibu suri.
" Penawar racun , mohon ibu suri untuk meminumnya. Saya sudah menulis resep , jangan lupa untuk berhati - hati , rahasiakan semua guna untuk memancing umpan ". Kata Cheng Yu.
Ibu suri terkejut ketika Cheng Yu menyebut racun , namun dia begitu bangga pada Cheng Yu .
Cheng Yu sudah menjelaskan secara detail tentang penyakit yang diderita ibu suri .
" Saya bersedia memberikan perawatan pada ibu suri , silahkan panggil saya apabila ibu suri berkenan. Kalo begitu saya pamit undur diri ". Kata Cheng Yu.