NovelToon NovelToon
ASMARA CINTA DUA TITISAN GHAIB

ASMARA CINTA DUA TITISAN GHAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:28.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Dewi Ular Seosen 3

Angkasa seorang pemuda yang sudah tak lagi muda karena usianya mencapai 40 tahun, tetapi belum juga menikah dan memiliki sikap yang sangat dingin sedingin salju.

Ia tidak pernah tertarik pada gadis manapun. Entah apa yang membuatnya menutup hati.

Lalu tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis yang berusia 17 tahun yang dalam waktu singkat dapat membuat hati sang pemuda luluh dan mencairkan hatinya yang beku.

Siapakah gadis itu? Apakah mereka memiliki kisah masa lalu, dan apa rahasia diantara keduanya tentang garis keturunan mereka?

ikuti kisah selanjutnya.

Namun jangan lupa baca novel sebelumnya biar gak bingung yang berjudul 'Jerat Cinta Dewi Ular, dan juga Dunia Kita berbeda, serta berkaitan dengan Mirna...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga belas

"Dit, hati-hati. Ibu merasakan jika ada orang-orang yang mencoba berniat jahat padamu," ucap Adhisti--ibunya Dewi Pandita diseberang telepon.

"Iya, Bu. Dita ingat pesan ibu. Sudah dulu ya. Bus nya sudah datang," ucap Dita saat melihat dua buah bus yang memasuki halaman kampus. Tampaknya mereka akan bersiap untuk berangkat.

"Bu, titip salam sama Papa, Dita berangkat dulu." gadis itu mengakhiri panggilannya.

"Iya, Sayang."

Panggilan berakhir dan para peserta sudah berbaris mengikuti intruksi yang diberikan oleh moderator.

Galuh menatapi Dewi Pandita yang terlihat setengah berlari menghampiri barisan, sedangkan Shasa tampak menunggunya sembari melambaikan tangan pada sahabatnya agar mengambil barisan yang sama dengannya.

Dewi Pandita memasuki barisan Shasa dan berdiri dibelakangnya.

"Darimana saja, sih?" tanyanya dengan 0enasaran.

"Ibuku nelpon,"

Percakapan mereka terhenti saat Galuh memberikan intruksi agar didengarkan oleh para peserta. Mereka diminta untuk memeriksa barang bawaan agar tidak tertinggal.

Setelah mengabsen satu persatu peserta, maka para mahasiswa yang mengikuti acara camping dipersilahkan masuk kedalam bus sesuai dengan nomor yang telah diberikan.

Shasa dan Gita mengantri untuk masuk, hanya saja keempat pengacau itu tidak terlihat, entah dimana mereka saat ini, tidak terlihat sama sekali saat memasuki bus.

Shasa dan juga Dita masuk kedalam bus. Sedangkan Galuh masih terlihat sibuk dengan beberapa tenda yang akan digunakan saat acara camping nantinya.

Saat Dita dan Shasa duduk dibangku mereka yang sesuai nomornya, mereka dikejutkan oleh Kavita dan genk yang ternyata duduk dibagian sisi kiri mereka.

Sontak saja Keduanya saling pandang, sebab seharusnya mereka berada dibus satunya, sepertinya mereka diam-diam menukar nomor milik mereka.

Tak berselang lama, Dua orang dosen yang mendampingi mereka masuk kedalam bus, salah satunya adalah Angkasa, yang mengambil posisi dibagian belakang, hal ini membuat Kavita dan genk kecewa, sebab tidak dapat mengerjai Dita, berbeda jika ia duduk didepan, maka hal itu akan mempermudahnya.

"Sepertinya Pak Angkasa kepincut bemeran deh, dengan tuh anak." bisik Jenifer sembari melirik ke arah Dewi Pandita yang sibuk menyusun ranselnya.

"Iya, sebucin itukah Pak Dekan?" jawab Kavita dengan rasa cemburu yang teramat besar.

Mereka terlihat kesal, dan bus mulai meninggalkan halaman kampus.

Sementara itu, Angkasa dan Dewi Pandita tampaknya masih saling diam. Kejadian pagi itu sepertinya membuat mereka saling canggung satu sama lain, meskipun sejujurnya mereka merasakan deguban jantung yang sangat menderu.

****

Hari tampak mulai terik, sepertinya mereka akan tiba sekitar pukul tiga sore. Saat hampir tiba, Dewi Pandita merasakan sesuatu yang mengganjal dihatinya.

Ketika Bus berbelok ditikungan, terlihat bukit yang akan mereka jadikan tempat untuk mendirikan tenda terlihat jelas didepan mata, namun pada kenyataannya, mereka harus berjalan sejauh dua belas kilometer untuk mencapai lokasi.

Tiba-tiba saja Dewi Pandita melihat awan hitam yang tampak bergerak dan membentuk sebuah makhluk yang mengerikan dan menatap tajam kearah bus yang mereka tumpangi.

Dewi Pandita tersentak kaget. Lalu menoleh ke arah Shasa yang ternyata ketiduran.

Hatinya semakin gelisah, lalu ia melirik ke arah Kavita yang mana membalas tatapannya dengan sangat sinis penuh kebencian.

Ia mendekap ranselnya. Ia merasakan jika diatas sana ada banyak bahaya sedang mengincar mereka.

Namun bagaimana ia akan memberitahunya, dan sebaiknya mereka membatalkan saja perjalanan dan rencana camping tersebut.

Akan tetapi, tampaknya tidak akan ada uang percaya padanya.

Bus melambatkan lajunya saat memasuki gapura yang bertuliskan 'Selamat Datang' pada desa B.

Sebuah pemandangan yang sangat indah. Dipenuhi bukit yang berbaris dengan indah dengan pepohonan pinus yang berjejer dengan rapih.

Udaranya cukup terik, namun jika memasuki pukul tujuh malam, maka udaranya akan menembus hingga ke tulang, dan sebab itu mereka diingatkan untuk membawa jaket tebal agar menghindari terjadinya hipotermia, bahkan Dita membawa minyak kayu putih dalam botol berukuran besar dalam wadah berbahan plastik.

Semua peserta turun dari bus. Mereka kembali berbaris dan mendengarkan intruksi agar tidak berkata sembarangan, apalagi sampai berbuat nista ditengah hutan.

Setelah memberikan pesan-pesan yang dianggap penting, mereka mulai melakukan perjalanan untuk mendaki bukit dan menemukan titik lokasi yang akan dijadikan tempat mereka mendirikan tenda.

Angkasa melirik ke arah Dewi Pandita. Namun gadis itu membuang pandangannya dan ia merasakan deguban jantungnya begitu memburu.

Gadis itu membawa ranselnya dengan sigap, sedangkan Shasa tampak kesulitan, sebab baru kali ini ia melakukan pendakian.

Wuuuuuss

Hembusan angin berdesir menerpa wajah Dewi Pandita. Ia berhenti sejenak, dan mahasiswa lainnya mendahuluinya, termasuk Shasa yang tampak mulai rewel dan pasti akan drama merepotkan bagi Galuh karena ia akan mengeluh capek.

Rombongan mereka dengan dua bus berjumlah sekitar tiga puluh orang. Sebagian dari mereka mulai mendaki bukit dan pemandu terlihat memberikan intruksi untuk memperhatikan medan jalan.

Seeeer

Dewi Pandita merasakan tak nyaman. Ia merasa jika mereka sedang diawasi oleh sosok yang tak kasat mata dan terus mengikuti arah langkah mereka.

Tap

Sebuah tepukan dipundak Dita menyadarkannya dari lamunan yang sesaat.

"Hah!" ia tersentak kaget, lalu menoleh kearah sosok yang menegurnya, dan ternyata itu adalah Angkasa.

"Jalan!" ucapnya pada Dewi Pandita agar segera bergerak, sebab ia sudah tertinggal oleh rombongan.

"Tunggu!" cegah sang gadis saat Angkasa melewatinya.

Pria itu menghentikan langkahnya. "Ada apa?"

"Pak, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, hutan ini penuh misteri. Apakah sebaiknya kita batalkan saja acara camping ini." Dita mencoba membuang egonya, dan berbicara pada sang Dekan setelah beberapa hari mendiamkannya.

Pria itu tak menoleh kepadanya. "Lanjutkan saja, mereka sudah terlanjur ada yang tiba diatas," sahut pria itu dengan nada sangat dingin, lalu melanjutkan pendakiannya.

"Dit!" teriak Shasa yang sudah berada jauh diatas, suaranya nyaring menggema memanggilnya.

Dita menghela nafasnya. Lalu mulai mendaki dengan sedikit berlari, seolah tenaganya cukup banyak cadangan untuk tiba diatas.

Saat ia melewati Angkasa, ia mengendus aroma yang berbeda, entah apa, tapi bukan parfum yang biasa digunakan oleh pria tampan tersebut.

Dengan begitu mudahnya, Dita melewati beberapa orang Mahasiswa dan menghampiri Shasa serta Galuh dengan nafasnya yang tersengal. "Dasar gila, ngapain pakai lari, simpan tenagamu!" omel Galuh pada sahabatnya.

"Kamu ngomong sama siapa sih, Dit?" tanya Shasa dengan rasa penasaran.

"Pak Dekan," sahutnya datar, sembari mengatur nafasnya yang tersengal.

"Lu, bercanda ya?" tanya Shasa dengan wajah heran.

"Ih, bercanda apaan?"

"Pak Dekan saja diatas dengan Pak Putro," tunjuk Shasa ke atas tebing yang memperlihatkan Angkasa dan Dosen Management Keuangan yang sedang berjalan beriringan.

Sontak saja Dita tersentak kaget. Lalu menoleh kerah bawah, dan benar saja, Pak Dekan yang tadinya diajak berbicara tak lagi ada ditempatnya.

Deeegh

Jantungnya seolah berhenti berdetak, lalu bergemuruh. Ia semakin merasa jika ada sesuatu yang menakutkan dihutan ini.

1
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
adisti knp g kmu aja yg bilang knp hrus dr nenek nya
aduhh knp g di jelasin sih kannksihan dita nya klo kek gtu ya kann
FiaNasa
aaduh satria...jgn bilang putramu yg satu ini udah bangkotan,,,semua ciwi² dikampus naksir berat Lo ma angkasa
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndini Andana
tinggi bener tu ular 🐍, tinggian ularnya sama Dita kurasa 🙄🤔
Siti H: ada yang setinggi pohon kelapa... itu kejadisnnya di kampung suami, pas nyari kepiting bakau, tapi kobra yang hitam, pulang lerumah sampai demam seminggu...
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈: 2 meter lho mbk browww
total 5 replies
Ayu Putri
buseettt angkasa udh bangkotan GK tuuhh/Joyful//Joyful//Joyful/
Reni
Alhamdulillah jadi Dita bakal normal ya wujudnya
Tiah Fais
lanjut ka
Endah SR
wahhh mirna gercepp bgt 😍
Reni
yaaaa yaaaa yaaaa Yoo pasti diterima to 😅😂🤣 kalo tau itu Dita bang angkasa bakalan langsung minta dinikahin itu hhhhhh
E Irena R
rey sma mirna ini ada di cerita novel yang judulnya apa min?
Siti H: Kuntilanak pemakan janin dan Mirna
total 1 replies
V3
Angkasa gak tahu ja klu putri sahabat ayah nya itu yaa si Dita ,,,, dn ibu nya saat ini yaaa mau menemui si Dita 🤣🤣🤣🤣
V3
gegara cemburu jd kelewat ruangan Oma nya di rawat 🤦🤣
V3
lagian si Adisty ngapaaah pula ngomong nya bgtu ,,, bikin Dita cemburu ja sich ,,, tinggal ngomong di bawa sama ibu nya githu Loch , apa susah nya sich 🤦🤦🤦🤣🤣🤣
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
wahhh keren ini perjalanan cinta yg agak2 rumit dan di paksa 🤣🤣🤣🤣
V3
kak Siti ,,,, klu ayah nya si Mirna siapa dach nama nya ,, lupa aku ❓🤔
Dia itu klu gak salah yg tinggal di rumah kosong yg dekat dg rumah orang tua nya Satria yaa , kak ❓🤔
Yuli a
sekarang kamu bilang nggak mau, Nggak mau... tapi nanti kalau udah ketemu pasti bilang cepet buru-buru nikah...
Yuli a: /Facepalm//Joyful//Facepalm//Joyful/
Yuli a: oh Iyo..../Facepalm//Facepalm/
total 40 replies
Yuli a
satria ini ya ..... anak sendiri dikatain bangkotan...
Yuli a: yah... keceplosan kan.../Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: ngapain dikasianin..bntar lg jg kawin kok ,eeh nikah /Tongue/
total 6 replies
V3
hadeeewww .... Dita ooo Dita ,,,, hanya mau membalas ungkapan Cinta dr Angkasa ja ,, kak Siti kudu nulis skenario yg benar-benar extreme dulu dech 🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣kalo yg di jodohin nya dita, gausa di tanya lagi itu mah😭
Shaymatuatu Atu: pasti langsung minta cepet cepet nikah itu😅😅
total 1 replies
V3
eeeettdaaach .... ngapah tuh si bapak ganteng main nyosor bibir orang ja ,,,, untung weeeh yg punya bibir gak marah 🤣🤣🤣
FiaNasa
wanita cantik itu calon mama mertuamu Lo dit 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!