Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 ajakan makan malam Raihan
BEBERAPA HARI KEMUDIAN....
Tidak terasa beberapa hari telah berlalu, Laluna dan Tasya tidak ada jadwal praktek hari ini.
Laluna hanya beristirahat di kost saja sambil menikmati hari liburnya.
Sementara itu di tempat lain Raihan yang ada di kantor malah sedang melamunkan Laluna.
Dalam pikirannya saat ini entah kenapa hanya ada bayang-bayang wajah Laluna saja.
*kenapa ya aku malah terus terngiang-ngiang wajah Luna terus, apakah aku jatuh cinta padanya??*,,,, gumam Raihan dalam hati.
Disaat Raihan sedang melamun Bima masuk ke dalam ruangannya dan mengagetkan Raihan.
"Hey, melamun saja. Fokus kerja dong" ujar Bima.
Sontak Raihan langsung tersadar dari lamunannya itu.
"Kamu ini Bim, bikin orang kaget saja. Siapa juga yang melamun" ujar Raihan berpura-pura tidak melamun.
"Halah kamu tidak usah bohong, buktinya aku datang dari tadi saja kamu tidak tau kan?? Sebenarnya apa sih yang sedang kamu pikirkan?? Atau jangan-jangan kamu sedang melamunkan Luna sang dokter cantik itu ya??" tanya Bima dengan nada meledek Raihan.
"Ahhh entahlah Bim, aku hanya kagum saja dengan dia. Sejak kejadian kasus waktu itu aku benar-benar tidak habis pikir ternyata ada orang yang benar-benar memiliki keistimewaan seperti itu" jawab Raihan.
"Ya kamu memang betul sih Han, aku juga merasa kagum dengan Luna maupun Tasya. Mereka itu sudah seperti seorang dewi yang menyamar menjadi manusia untuk membantu kita dalam memecahkan kasus yang sulit ditangani" sahut Bima.
"Oh iya aku sampai lupa, kita kan belum ucapin terima kasih pada mereka" uang Raihan langsung duduk tegap.
"Iya ya, Han gimana kalau kita ajak mereka berdua makan malam saja?? Sekalian buat ucapin terima kasih" saran Bima.
"Hmmm boleh juga saran kamu Bim, okelah nanti aku telepon Luna tapi ngomong-ngomong kamu kesini ada perlu apa??" kata Raihan.
"Astagfirullah sampai lupa aku, aku kan datang kesini karena mau kasih laporan ini" jawab Bima sambil menyerahkan dokumen kepada Raihan.
"Apa ini??" tanya Raihan sambil membuka dokumen itu.
"Itu adalah laporan orang hilang, entah kenapa sudah beberapa minggu terakhir ini banyak sekali orang yang melaporkan anggota keluarganya yang hilang tapi kebanyakan sih anak gadis yang hilang" jelas Bima.
"Kok bisa??" tanya Raihan lagi.
"Itulah yang belum kita ketahui dan kita sepertinya harus mulai penyelidikan deh" jawab Bima.
"Baiklah aku akan perintahkan beberapa anggota untuk memulai pencarian para orang hilang ini" jawab Raihan.
"Oke, kalau begitu aku balik ke depan dulu dan jangan lupa telepon Luna" kata Bima.
"Iya" jawab Raihan singkat sambil terus membaca dokumen tadi.
Bima kemudian berlalu keluar dari ruangan Raihan sedangkan Raihan meletakkan dokumen itu dan dia mengambil ponselnya untuk menelepon Luna.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
SEMENTARA ITU DI RUMAH ATAU TEMPAT KOST LUNA...
Saat ini Luna sedang asik menonton film drakor kesukaannya tapi saat tengah asik menonton tiba-tiba ada telepon masuk.
Ya, benar itu adalah telepon dari Raihan. Maka Luna pun buru-buru mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo Assalamu'alaikum" ucap salam Luna dengan nada lembut.
"Wa'alaikum salam, maaf Lun apa kamu sedang sibuk??" tanya Raihan.
"Tidak kok, kebetulan aku sedang libur hari ini. Memangnya ada apa Han??" tanya Luna balik.
"Tidak apa-apa sih, aku cuma mau ajak kamu dan Tasya makan malam saja nanti. Jangan salah paham dulu itu hanya sebagai ucapan terima kasih karena kalian sudah membantu kami waktu itu" jelas Raihan.
"Gitu ya, emmm boleh deh nanti aku kasih tau Tasya juga" jawab Luna.
"Alhamdulillah makasih ya Lun, nanti aku kasih tau kita ketemu dimana atau aku jemput kamu saja??" kata Raihan.
"Tidak perlu repot-repot , kamu cukup share lokasinya saja biar aku datang sendiri bersama Tasya" tolak Luna dengan lembut.
"Okelah kalau begitu, nanti aku kirimkan lokasinya ya. Terima kasih lho sebelumnya" jawab Raihan.
"Iya sama-sama" jawab Luna.
"Ya sudah kalah begitu, Assalamu'alaikum" ucap salam Raihan sesaat sebelum mengakhirinya panggilan tersebut.
"Wa'alaikum salam" jawab Luna.
Akhirnya Raihan pun mematikan telepon itu dan setelah panggilan berakhir Luna langsung menelepon Tasya untuk memberitahukan tentang ajakan Raihan tadi.
TUTTTT...
TUTTTT...
TUTTTT... Suara nada ponsel yang belum terhubung.
Tak berapa lama Tasya pun mengangkat telepon tersebut.
"Hallo Assalamu'alaikum Lun" ucap salam Tasya dari seberang telepon.
"Wa'alaikum salam Sya, Sya kamu malam ini ada acara tidak??" tanya Luna.
"Kayaknya tidak ada deh, kenapa Lun??" tanya Tasya balik.
"Begini barusan Raihan telepon aku dan dia mengajak kita untuk makan malam bersama malam ini, apa kamu mau??" jelas Luna.
"Mau banget aku, kapan lagi coba ditraktir makan sama polisi ganteng" jawab Tasya.
"Kamu ini kalau lihat yang ganteng-ganteng saja langsung cepat" ledek Luna.
"Hehehe kalau itu tidak boleh dilewatkan dong Lun" jawab Tasya.
"Iya deh terserah kamu saja" jawab Luna.
"Lun, nanti jemput aku ya?? Kita berangkat bareng saja" ujar Tasya.
"Iya aku juga rencananya mau bilang gitu" jawab Luna.
"Okelah kalau begitu, aku mau pilih-pilih baju yang bagus dulu ah. Bye Luna Assalamu'alaikum" kata Tasya.
"Iya wa'alaikum salam" jawab Luna.
Luna kemudian mematikan telepon itu kemudian dia kembali menonton film drakor lagi.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
SORE HARI MENJELANG MALAM...
Akhirnya sore hari pun tiba atau lebih bisa di bilang menjelang malam.
Luna yang sudah siap dan berdandan cantik pun keluar dari rumahnya.
Saat dia sedang mengunci pintu tiba-tiba tetangga sebelahnya yang bernama bu Rendi yang duduk di teras bersama suaminya pun menyapa.
"Mau keluar mbak Luna??" tanya bu Rendi sambil berjalan mendekati Luna.
"Iya ini tante" jawab Luna ramah.
"Mbak Luna ini lho sudah cantik, pinter dan dokter lagi. Ehh ngomong-ngomong mbak Luna sudah punya pacar belum ya??" tanya bu Rendi.
Pertanyaan bu Rendi langsung membuat Luna merasakan bagaimana gitu.
"Hehehe tante ini, malu aku jadinya tan" jawab Luna.
"Ngapain malu mbak, kalau mbak Luna belum punya pacar mau tidak tante kenalin mbak Luna sama anak tante?? Dia bekerja di kantor kok mbak" tanya bu Rendi.
"Kapan-kapan saja ya tante, ehh maaf nih saya harus pergi soalnya" jawab Luna menolak dengan ramah.
"Begitu ya mbak, ya sudah tidak apa-apa hati-hayi dijalan ya mbak" jawab bu Rendi.
"Terima kasih tante" jawab Luna.
Luna kemudian masuk ke dalam mobilnya sedangkan bu Rendi kembali ke teras rumahnya dan duduk bersama suaminya.
Luna yang sudah ada di dalam mobil langsung buru-buru menyalakan mesin mobilnya dan kemudian mengemudikan mobilnya menuju rumah Tasya.
Ya, tadi Raihan memang sudah mengirimkan alamat sebuah restoran kepada Luna sehingga Luna bisa langsung pergi kesana bersama Tasya namun tentunya dia harus menjemput Tasya terlebih dahulu.
Sedangkan di tempat lain Raihan bersama Bima juga sudah dalam perjalanan menuju restoran tempat mereka janjian.
Bima dengan sangat antusias berpakaian sangat rapi dan memakai parfum yang cukup banyak.
"Kamu ini apa tidak terlalu over sih Bim, bau parfum kamu tuh sudah kayak pakai parfum satu botol tau" celetuk Raihan.
"Biarlah, aku memang sengaja biar mereka mencium aroma harum dari tubuhku, apalagi kita kan mau bertemu para bidadari cantik" jawab Bima.
"Terserah kamu lah" ujar Raihan.
Raihan sangat hapal betul bagaimana sifat Bima yang sering cari muka dihadapan para wanita jadi dia tidak mempermasalahkan hal itu.
Raihan kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan yang ada di depannya tanpa menghiraukan Bima yang masih sibuk dengan rambutnya itu.
Bersambung ke bab selanjutnya ya...
Tunggu selalu update bab terbarunya besok..
Selamat membaca semuanya...
Terima kasih banyak...