Nayura, gadis SMA yang belum pernah mengenal cinta, tiba-tiba terikat janji pernikahan di usia yang penuh gejolak. Gavin juga remaja, sosok laki-laki dingin dan cuek di depan semua orang, namun menyimpan rasa yang tumbuh sejak pandangan pertama. Di balik senja yang merona, ada cinta yang tersembunyi sekaligus posesif—janji yang mengikat hati dan rasa yang sulit diungkapkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadin Alina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 : Nayura dan Laki-laki Misterius
Untuk beberapa saat, dunia di sekeliling Nayura terasa sunyi. Jantungnya berdebar cepat, entah karena kecelakaan atau...karena terpesona.
Nayura syok akan semua kejadian yang menimpanya dalam satu waktu. Tubuhnya terasa di hantam tanpa jeda.
Otaknya terasa penuh dan tidak dapat memproses semuanya.
“Tessa!”
Teriak Nayura, ia baru saja duduk di tepi trotoar setelah di bantu oleh laki-laki itu.
Nayura baru ingat, jika sahabatnya juga ikut jatuh tadi. Untung saja, para pejalan kaki turut membantu Tessa bahkan, Tessa sudah di bawa ke klinik terdekat.
“Kayaknya teman lo, udah di bawa sama bapak-bapak yang bantuin tadi.” Jelas laki-laki itu, ia celingukkan ke arah jalanan sana seperti mencari sesuatu dari ramainya kendaraan.
Seketika, laki-laki itu mengangkat tangannya kemudian, melambai-lambai ke arah jalanan. Nayura yang memperhatikan sedari tadi, mengkerutkan dahinya—bingung.
Hingga, sebuah kendaraan beroda empat berhenti tepat di hadapannya. Laki-laki itu tampak berbicara dengan sopir taksi, kemudian ia berbalik dan menghampiri Nayura.
“Jadi, dia cariin taksi.” Batin Nayura.
“Kita ke rumah sakit.” ujar laki-laki tersebut.
Tanpa aba-aba ia menggendong Nayura, memindahkan Nayura ke dalam taksi. Ia mendudukkan Nayura dengan hati-hati, lalu mengambil duduk tepat di sebelah Nayura.
Perlahan, taksi melaju membawa Nayura dan laki-laki itu pergi meninggalkan keramaian. Debar jantung Nayura masih belum stabil. Apalagi, harus duduk sebelahan dengan cowok...ganteng ini.
“Motor Tessa.” Spontan Nayura menoleh ke belakang, melihat motor temannya yang di tinggal di pinggir jalan.
Seakan tahu dengan kekhawatiran Nayura, laki-laki itu bersuara. “Ntar teman gue yang jemput, lo tenang aja.”
Reflek Nayura menoleh ke arah laki-laki itu. Tapi...baru beberapa saat, ia segera memalingkan wajahnya. Tidak sanggup melihat pesona yang terpancar dari wajah ganteng laki-laki tersebut.
Laki-laki yang dia sendiri tidak tahu siapa namanya. Sayang banget, seragam sekolah laki-laki itu tertutupi oleh jaket. Sehingga, Nayura tidak bisa mengetahui namanya.
Tatapan laki-laki itu tidak pernah lepas dari Nayura. Netranya mengunci sosok gadis itu.Tanpa sadar bibirnya tersenyum—terpesona akan kecantikan Nayura. Gadis itu begitu manis membuat waktu terasa melambat.
“Baru kali ini gue berdebar liat cewek” batinnya, masih lekat memperhatikan wajah Nayura dari samping.
Kebanyakan orang mengira dirinya tidak normal, dengan alasan ia tidak dekat dengan perempuan. Sebenarnya, ia hanya belum menemukan yang mampu menggetarkan hatinya. Buktinya, sekarang ia berdebar duduk di sebelah Nayura.
Apakah debar ini pertanda?
“Fix, gue harus milikin dia!” tekadnya dengan mengulum bibir.
Nayura yang merasa di perhatikan sedari tadi, semakin menundukkan kepalanya. Ia malu sekaligus canggung di perhatikan oleh orang yang tidak di kenal seperti itu.
“Duh, kenapa dia pake perhatiin gue segala sih! Bikin gue nervous dan deg-dengan, deng!” jerit batin Nayura.
“Pengen lihat wajah tampannya tapi, gue malu. Argh!”
Tiba-tiba saja, keinginan itu muncul. untuk Keinginan yang seolah-olah mendorong dan memaksa Nayura untuk memenuhinya. Entahlah, tapi Nayura merasa...candu melihat wajah tampan laki-laki itu.
“Bahkan dia lebih tampan, lebih ganteng dan lebih berdemage dari pada Radit.” Puji Nayura.
Bahkan, ia sampai membandingkan Radit—most wanted Nusa Dua dengan laki-laki yang...tidak tahu siapa namanya.
“Apa gue suka, ya?”
...****************...
always always bagus!!
hebat!!! Udah cocok itu open comision
kondangan kita! Semur daging ada gak?
Setiap komentar dan dukungan kalian, sangat berharga bagiku. Membakar semangat untuk terus menulis🔥
Happy reading 🤗