Cinta Dan Air Mata

"Di kediaman Darmawan"

"Sebuah mobil memasuki gerbang halaman rumah,dan begitu berhenti dan terparkir sempurna.Keluarlah seorang lelaki di ikuti perempuan di samping nya.

Ya,mereka adalah Andi dan Resti.

Anak dan mantu dari Sukaesih.

"Ting...tong......Resti menekan bel.

Dan tak butuh waktu lama,pintu di buka oleh bi ijah.Selamat malam non,bi Ijah pun menyapa putri majikan nya itu.

"Resti hanya tersenyum dan mengangguk mendengar bi Ijah menyapa nya,kemudian dia langsung masuk bergandengan tangan dengan suaminya.

"Setelah berjalan masuk ,Resti melihat ibu nya sedang menonton tv,dia pun bergegas menghampiri ibu nya dan memeluknya.

"Maaf ya mah,kesini nya telat,soalnya tadi Resti nungguin dulu mas Andi."Ucap Sintia pada ibu nya itu.

Sukaesih pun tersenyum sambil melihat kearah menantu nya.

"Gak apa apa sayang,suami kamu kan sibuk dengan pekerjaan nya.

"Ya sudah,sekarang duduk dulu sambil nungguin papah kamu pulang.

Tumben tumbenan papah mu jam segini belum datang.

"Andi pun duduk di samping istrinya,dia hanya sesekali menimpali obrolan istri dan mertuanya tersebut,sekedar ngobrol basa basi dengan mertuanya.Dan tak lama suara mobil pun terdengar.

"Nah mungkin itu papa kamu,ucap Sukaesih.Dan benar saja,seorang pria paruh baya datang.

Ya,dia adalah paman dari Sintia yang bernama Budi Darmawan.

"Budi Darmawan adalah kakak dari ibu nya Sintia.Sementara itu ibunya Sintia sendiri bernama Sari Pratama ,yap nama belakang ibunya Sintia mengikuti nama belakang ayah nya.

Ya,sebenarnya keluarga Darmawan adalah termasuk keluarga kelas menengah di kota tersebut.

Dan seharusnya Sintia tidak akan hidup dalam kekurangan kalau mendiang ibunya masih hidup.

"Apa lagi keluarga dari ayah nya,adalah keluarga dengan status termasuk 10 besar terkaya di kota itu, tapi yah namanya nasib tidak ada yang tahu.

"Ayah Sintia bernama Redi Pratama,yang mempunyai perusahaan di bidang kontraktor,Redi Pratama adalah anak tunggal di keluarga Pratama.

Jadi ketika dia meninggal dunia saat kecelakaan bersama istrinya,tidak ada pewaris lain kecuali Sintia.

"Bahkan orang kepercayaan keluarga Pratama menghilang entah kemana.

"Tapi,karna saat itu Sintia belum cukup umur dan belum memahami masalah perusahaan, Pak Budi pun menawarkan diri untuk mengurus perusahan Pratama.

Dan akan kembali di serahkan pada Sintia kalau sudah berumur 25 tahun atau kalau Sintia sudah menikah.

"Tapi,yah nama nya orang,kalau sudah memegang uang dan kekuasaan,apa lagi Budi di bujuk dan dihasut oleh sang istri,pak Budi jadi terlena dan lupa,bahwa semua harta dan perusahaan yang di pegang itu sebenarnya bukan miliknya tapi milik Sintia yang notabene nya ahli waris.

"Dan pak Budi juga merubah surat kuasa jadi atas nama keluarga Darmawan.Dan itu sudah disetujui oleh Sintia karna saat itu Sintia berfikir kalau pak Budi masihlah keluarga nya dan akan menjadi wali nya.Jadi dia mempercayakan semua urusan perusahaan pada paman nya itu.

......................................................................

Kedatangan Budi Darmawan pun di sambut oleh Sukaesih,Resti,dan Andi.

"Wah...wah...wah."tumben kamu datang kerumah ayah."Ucap Budi

Resti pun cemberut dan langsung memeluk ayah nya .

"Apa sih yah,Resti kan ga bisa ninggalin mas Andi.

Apa lagi sekarang lagi sibuk sibuk nya.

"Budi pun tersenyum.....ya...ya .....ayah hanya bercanda.....

Ayo sekarang kita langsung makan malam saja kebetulan ayah sudah lapar nih.

Hanya suara dentingan sendok dan piring yang terdengar dalam keheningan,Setelah selesai makan malam pak Budi pun ke kamar nya untuk membersihkan badanya setelah seharian bekerja.

"Sukaesih pun mengajak anak dan mantu nya berkumpul diruang keluarga.

"Mah sebenarnya ada masalah apa sehingga nyuruh Resti kesini.

Sssut.....jangan keras keras.

Gini loh,mama tadi sore kerumah nya Sintia.

Terus gimana keadaan mereka mah ujar Resti.

"Nah itu masalah nya.Sekarang mereka terlihat bahagia.

Meskipun suaminya hanya bekerja sebagai staf lapangan saja.

Tapi setelah keluar dari rumah ini mereka tampak semakin rukun dan seperti tanpa beban.

Semakin susah lah kita buat memisahkan Sintia dari suami nya yang tak jelas asal usul nya itu.

"Sementara itu, Andi hanya menyimak pembicaraan istri dan mertuanya.

Sebenarnya nya Andi tidak setuju dengan semua rencana mertua nya selama ini untuk memisahkan Sintia dan Rizki.

Apa lagi Rizki adalah teman dekat nya sewaktu sekolah menengah pertama.

"Meskipun dia juga tidak tahu asal usul Rizki itu dari mana,karna yang dia tahu Rizki adalah pindahan dari sekolah ibukota yang dibawa oleh keluarga angkat nya.

Tapi meski begitu Andi juga tahu bahwa Rizki adalah teman yang baik dan jujur.

Sebenarnya dia senang ketika tahu kalau yang menikahi sepupu istrinya itu adalah sahabat nya.

Dengan harapan akan semakin akrab dalam hubungan kekeluargaan.

"Tapi setelah berjalan nya waktu ternyata sebenarnya pernikahan Sintia dan di tentang oleh pak Budi dan bu Sukaesih.

"Bahkan mereka berniat menjodohkan Sintia dengan anak teman bisnis pak Budi tapi ditolak oleh Sintia karna lebih memilih Rizki.

"Rizki pun awalnya biasa saja tidak terlalu menanggapi keluarga istri nya itu.Tapi lambat laun Rizki merasa jengkel juga,karna rumah tangganya selalu saja di ganggu oleh keluarga istri nya.

"Demi menyelematkan rumah tangga nya,

Rizki memilih keluar dari rumah itu karna merasa tidak nyaman karna selalu di banding bandingkan dengan Andi.

Sekarang hubungan antara Andi dan Rizki pun merenggang karna ada nya kecanggungan.

.................................................................................

Kembali ke dua orang yang sedang diskusi.

Resti,apa kamu punya rencana bagai mana cara memisah kan Mereka.

"Mah.ebih baik biarkan saja Sintia dan suaminya bahagia.

Toh di juga tidak merugikan kita,kasian Sintia mah.

Sebenarnya Resti juga malu,semua kekayaan kita saat ini seharusnya kan milik Sintia.

"Jadi,biarkan saja dia mempunyai kehidupan sendiri..."ucap Resti menasehati ibunya.

"Tidak bisa,Sukaesih pun sedikit membentak Resti. Pokonya kamu harus bantuin mama buat memisahkan mereka.

Sintia harus menikah dengan anak teman bisnis ayah mu.

"Hah......Resti pun menghela napas.heran dengan pemikiran sang mama.

Udah ah mah Resti ga mau ikut ikutan rencana mama.

Resti sibuk,apa lagi sekarang mas Andi lagi sibuk sibuk nya dan sering lembur.

Resti harus bisa mengurus dan memperhatikan suami Resti juga.

Resti pun bangkit dan menggandeng tangan suaminya mencari sang ayah untuk pamit pulang.

Dia tidak mau terlibat lebih jauh tentang urusan rumah tangga Sintia dan Rizki l.

"Heh......kalau begitu biar aku saja yang bertindak,aku tidak akan membiarkan kamu bahagia sebelum aku me)manfaatkan mu Sintia,"gumam Sukaesih.