NovelToon NovelToon
Jantung Hati Sang Pemimpin

Jantung Hati Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dua orang sahabat dekat. Letnan satu Raden Erlangga Sabda Langit terpaksa harus menjadi presiden dalam usia muda karena sang ayah yang merupakan presiden sebelumnya, tutup usia. Rakyat mulai resah sebab presiden belum memiliki pasangan hidup.


Disisi lain presiden muda tetap ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Sebab desakan para pejabat negara, ia harus mencari pendamping. Sahabat dekatnya pun sampai harus terkena imbas permasalahan hingga menjadi ajudan resmi utama kepresidenan.


Nasib seorang ajudan pun tak kalah miris. Letnan dua Ningrat Lugas Musadiq pun di tuntut memiliki pendamping disaat dirinya dan sang presiden masih ingin menikmati masa muda, apalagi kedua perwira muda memang begitu terkenal akan banyak hitam dan putih nya.


Harap perhatian, sebagian besar cerita keluar dari kenyataan. Harap bijaksana dalam membaca. SKIP bagi yang tidak tahan konflik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Persoalan pelik.

"Bagaimana, dok??" Bang Lugas cemas melihat Dena tidak kunjung sadar, apalagi badan Dena kini mendadak demam tinggi.

"Dena pasti baik-baik saja, Bang." Kata Nadine.

"Ini semua juga gara-gara kamu. Seharusnya kamu tidak pernah datang dalam hidupku. Kebohonganmu dari awal sudah menimbulkan bencana di antara kita." Bentak Bang Lugas penuh amarah.

Nadine terus menangis dalam kesedihannya.

Usaha untuk menyadarkan Dena pun belum menampakan hasil, malah beberapa menit yang lalu ada darah segar keluar dari hidung Dena.

"Nadine minta maaf, Bang. Nadine hanya ingin anak ini mendapatkan nama dan pengakuan dari bapaknya." Kata Nadine.

"Saya akan memberikan nama, tapi tidak lebih dari itu. Saya sudah menikah dan akan segera punya anak."

"Tapi, Bang. Keluarga Nadine bisa malu, ada ancaman pecat secara tidak hormat. Nadine tidak tau bagaimana melewati semua ini." Nadine mengusap air matanya sembari menormalkan nafas dari isak tangis yang menganak sungai.

Belum sempat terjawab pertanyaan Nadine, Dena terbangun dengan wajah pucatnya. Sigap Bang Lugas membantu Dena untuk mengatur sandaran di punggungnya.

...

Kini Dena sudah paham duduk perkaranya, suaminya adalah seorang tentara, mantan ajudan presiden dan pria yang cukup terkenal hingga menjadi sasaran public.

Dena tidak ingin menjadi wanita yang egois. Ia menatap wajah Bang Lugas dan Nadine secara bergantian.

"Abang menikah saja sama Mbak Nadine." Kata Dena.

"Kamu tau aturannya. Tentara tidak boleh poligami." Ujar Bang Lugas.

"Kalau begitu kita tinggal bersama saja. Hidup bersama. Anak di perut Dena dan anak di perut mbak Nadine punya hak yang sama, butuh di sayangi bapaknya." Saran Dena kemudian.

"Itu benar, tapi tidak dengan perlakuan pada ibunya. Abang tidak mau kalau kita hidup bersama. Sudahlah, kamu diam dan tenang dulu. Biar Abang pikirkan semua." Tolak Bang Lugas, tegas.

"Dena bisa memberikan posisi Dena untuk mbak Nadine. Anaknya hamil lebih dulu, butuh kejelasan status. Biarlah Dena mundur, kemana saja asal Dena masih bisa melihat Abang."

"Abang bilang diam, Dena..!!!! Cukup..!!!!!!! Tidak ada Nadine di tengah rumah tangga kita dan kamu tidak perlu keluar dari rumah. Istri Letnan Lugas hanya satu dan kamu satu-satunya..!!!!!!" Ucap Bang Lugas dengan nada tinggi.

Seketika Dena tersentak, ia kaget dengan bentakan Bang Lugas hingga perutnya sedikit terasa nyeri.

Bang Lugas segera mengusap untuk menenangkan perasaan sang istri. Ia menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan.

"Kita bicara di rumah saja, kamu juga butuh istirahat dan suasana tenang." Kata Bang Lugas.

...

Demi menuruti permintaan Dena, Bang Lugas terpaksa membawa Nadine ke rumahnya.

Sejenak menenangkan pikirnya, Bang Lugas duduk di teras belakang rumahnya berteman sebatang rokok. Dena masuk di kamar depan sedangkan Nadine masuk di kamar tengah.

Detak jantung Bang Lugas tak beraturan, denyut nadi pun berantakan. Ia mengacak-acak rambutnya karena tak kunjung mendapat jawaban dari permasalahan pelik yang sedang di hadapinya saat ini.

"Ya Allah Tuhan, aku harus bagaimana??" Bang Lugas meraup wajahnya. Hatinya gusar, gelisah tak karuan hingga dadanya terasa nyeri.

Cukup lama Bang Lugas berpikir keras. Ada keputusan yang sudah di ambilnya tapi ia masih ragu mengungkapkan. Setelah hatinya cukup tenang dan mantap, ia pun kembali masuk ke dalam rumah, ia juga tidak ingin Dena berpikir macam-macam karena dirinya terlalu lama di luar kamar.

...

"Nadine hanya ingin kejelasan status anak di akta kelahiran, tidak ada niat merebut Abang dari Dena." Kata Nadine.

"Dena tidak bisa marah karena semua ini terjadi sebelum Abang menikah dengan Dena. Dena lah yang menjadi penengah di antara kalian. Tapi jika boleh, keinginan Dena adalah anak-anak harus mendapatkan hak yang sama karena mereka adalah anak kandung Abang." Kata Dena.

Bang Lugas menatap wajah Nadine dengan lekat. "Kamu ingin status anakmu, dengan kata lain ada pernikahan di antara kita??? Dengan begitu juga kamu tidak akan di pecat. Itu yang kamu mau???? Kamu tentara, kamu pasti paham dunia kita mengatur bahwa kita yang berpangkat pasti akan lebih lekat dan tegas mengatur masalah pernikahan, Dena bisa terbuang jika kondisinya terbongkar. Itu juga yang kamu mau????"

Nadine bergetar tak sanggup menjawab. Dena yang polos hanya bisa ternganga mendengarnya.

"Dena tidak akan menjadi yang kedua. Statusnya sudah kuat karena sudah masuk dalam data negara." imbuh Bang Lugas. "Abang bersedia mundur, tapi harus kamu ingat.. Dena tetap bersama Abang. Tidak ada yang berubah."

Dena mencoba menyentuh lengan suaminya dan berharap Bang Lugas bisa sedikit lebih tenang. "Baang.. Jangan terus marahi Mbak Nadine. Mbak Nadine juga sedang hamil. Berikan ketenangan untuk Mbak Nadine juga."

"Tidak ada waktu lagi untuk berpikir. Semua sudah terjadi, berantakan dan sulit di perbaiki." Nada suara Bang Lugas masih meninggi.

Dena sebagai istri, bersandar di bahu Bang Lugas. "Semua salah, semua sakit tapi semua sudah terlanjur terjadi. Kalau kita egois, anak lah yang akan jadi korbannya. Seharusnya kita sama-sama berkorban dan mengalah demi anak." Ujar Dena berlinang air mata.

Bang Lugas sampai tercengang mendengarnya. Jawaban Dena jelas sangat bijak di dalam usianya yang masih sangat muda. Mau tidak mau, akhirnya Bang Lugas mencoba mendengar keinginan Dena. "Kamu istri sah Abang. Jika itu baik untuk keluarga kita dan tidak memberatkan batinmu sebagai istri Abang, apapun akan Abang lakukan."

Dena pun memeluk Bang Lugas, tangisnya masih mengalir, jelas ada rasa sakit dalam hatinya. "Terus terang Dena sedih, tapi anak yang sudah terlanjur ada tidak salah. Dena ingin Abang menjaga dan merawat mbak Nadine seperti Abang menjaga Dena disini. Setelah anak mbak Nadine lahir, masukan data anaknya mbak Nadine dalam status data anak kita, jadi anak kembar."

Sungguh Bang Lugas lega sekaligus sedih. Pikiran itu sama persis seperti pemikirannya tadi hanya saja ia tidak menyangka kalau Dena akan meminta Nadine berada satu atap dengannya.

"Kuatkah hatimu, sayang? Kamu memasukkan wanita lain dalam hidupmu." Ujar Bang Lugas mengingatkan.

"Selain takdir dan waktu yang berbicara, semua tergantung dari Abang sendiri." Jawab Dena.

"Kalian berbicara seakan tidak ada Nadine disini. Tidak bisakah Abang memberikan status yang jelas untuk anak pertama kita. Dan kamu Dena, kenapa kamu hanya memikirkan anakmu sendiri dan memalsukan status anak ku??" Tegur Nadine.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya minta di buang ke laut
Maysuri
nah gitu dong bang tegas am nadin,walau bagai mn pun yg halal itu lebih berhak atas dr mu....semangat mbak nara.,....💪💪💪
Maysuri
sebenarnya km itu seorang prajurit loh bang d mn ketegasanmu,
Jero Rina
muak kali lihat Nadine yg tak tahu diri
Nabil abshor
mana ada kata serakah untuk ikatan suami istri. semua yg ada didiri kamu dan suamimu adalah hak milik mutlak kalian berdua. jika ad yg mengganggu hantam saja,g usah sungkan².
Nabil abshor
wkwkskwkk,,,,, aku baru mau komen gt,eeeh udh keduluan si anne,,,,
dyah EkaPratiwi
kurang tegas ini bang lugas kasian dena
dyah EkaPratiwi
ang minta di sleding si nadine
Maysuri
itu engk serakah nadhin,tp itu hak km kpk karna km adalah istrinya bang lugas yg sah....semangat mbak nara...💪💪
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya g bisa jaga perasaan, padahal kesalahan sendiri
Maysuri
nadin kamu calon" pelakor....🤭🤭🤭semangat mbak nara....
Maysuri
loh" .....jangan egois km nadin.mending d akui loh sempat engk malu km🤔🤔
Jero Rina
Nadine kampret.. di kasih hati minta jantung
Nabil abshor
😌😌😌 entahlah aku hrus jengkel atau kasian sm km nadine,,,,
Lendra malayu
aduhhh,,, kok ada Nadine nongol,, bakal runyam nihh,, gas thoorrr 💪😍
dyah EkaPratiwi
kemaren kemana aja Nadine sekarang kondisinya sudah berbeda
Maysuri
loh".... nadin kmn aj km....dah kayak jelangkung aj,dateng engk d undang pergi engk d anter 😊😊
dyah EkaPratiwi
Nadine knp menghindar dr bang lugas
Maysuri
polosnya lah cah ayu dena....
Nabil abshor
weeeesssss weeeeesssss,,,, pepet trusss weesssss bang,,,, 😌😌😌👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!