Mila, seorang gadis modern yang cerdas tapi tertutup, meninggal karena kecelakaan mobil. Namun, takdir membawanya ke zaman kuno di sebuah kerajaan bernama Cine. Ia terbangun dalam tubuh Selir Qianru, selir rendah yang tak dianggap di istana dan kerap ditindas Permaisuri serta para selir lain. Meski awalnya bingung dan takut, Mila perlahan berubah—ia memanfaatkan kecerdasannya, ilmu bela diri yang entah dari mana muncul, serta sikap blak-blakan dan unik khas wanita modern untuk mengubah nasibnya. Dari yang tak dianggap, ia menjadi sekutu penting Kaisar dalam membongkar korupsi, penghianatan, dan konspirasi dalam istana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6 Jaring Jatuh untuk Permaisuri
Langit belum sepenuhnya terang ketika lonceng ketiga dibunyikan. Angin pagi membawa aroma kayu manis dari ruang dupa, menyelimuti Istana Emas dengan ketenangan palsu. Tapi di balik keheningan itu, badai besar tengah disiapkan.
Qianru, kini bergelar Zhi Shi Yuan Fei, tidak lagi menjadi selir yang diabaikan. Namun, kekuasaan kecil yang diberikan padanya justru menjadikannya sasaran utama mereka yang merasa terancam.
Dan itu termasuk Permaisuri Ying.
Pagi ini sedang diadakan sebuah rapat tertutup kekaisaran,
Ruang rapat utama, Tian Ming Dian, dipenuhi suara para menteri dan penasihat.
Kaisar Xuanlie duduk di singgasananya, wajahnya tak menunjukkan emosi, tapi matanya tajam memperhatikan semuanya.
Qianru berdiri di sisi kiri, tempat kehormatan untuk penasihat wanita.
“Permaisuri Ying mengusulkan pembangunan kuil keluarga Ning di Ibu Kota. Dengan dana dari bendahara istana” kata Menteri Urusan Dalam Negeri.
Qianru maju. “Mohon maaf, Yang Mulia. Saya memiliki keberatan.”
Para menteri saling pandang. Salah satu selir menginterupsi? Ini baru pertama kali terjadi. Bagi mereka dan itu sangat janggal bagi mereka.
Qianru membuka gulungan yang ia bawa. “Menurut catatan pajak dan distribusi dana, selama tiga tahun terakhir, keluarga Ning telah menerima sumbangan emas dan perak dalam jumlah yang jauh melebihi wilayah kekuasaan mereka.” jelas Qianru sembari meletakkan bukti dokumen di hadapan Kaisar.
“Pembangunan kuil hanyalah topeng karena mereka mencuci kekayaan melalui proyek bangunan istana.” lanjut Qianru
Kaisar menoleh ke Permaisuri.
Wajah wanita itu tetap tenang, tapi dagunya sedikit mengeras. “Kau menuduh klanku mencuri dari kekaisaran?”tanya permaisuri
Qianru tersenyum. “Bukan menuduh. Saya hanya menyampaikan fakta. Jika memang tidak bersalah, maka mari kita bentuk tim bersama. Perwakilan dari istana, dan dari klan Ning.” usul Qianru dengan tenang, dan keheningan menyelimuti ruangan.
Lalu suara Kaisar terdengar, dingin dan tegas, “Disetujui. Tim audit dibentuk. Aku ingin laporan dalam sepuluh hari.”
Semua yang mendengar itu ketar ketir, permaisuri Ning sendiri sudah sangat marah, ia menahan kemaran itu dengan menggenggam tangannya sendiri hingga tanpa sadar tangannya sudah terluka akibat kukunya.
Setelah selesai pertemuan itu permaisuri pergi ke kediamannya, ia mengundang beberapa orang untuk membuat gerakan diam diam.
Malam harinya di kediaman pribadi permaisuri Ning memecahkan cawan teh yang dipegangnya.
“Kau pikir aku akan diam?” gumamnya marah
Tenang yang mulia permaisuri, jika anda marah kita tidak akan bisa mengalahkan wanita itu, hamba merasa wanita itu sangat aneh dan berbeda" ujar pelayang pribadi permaisuri
"Apa maksudmu?, lanjutkan ucapan mu" perintah permaisuri.
"Begini yang mulia bagiamana jika kita panggil dukun istana untuk mengetahui asal usul wanita itu?" lanjut pelayan itu
Permaisuri memikirkan usulan pelayannya lalu Ia memanggil pengawalnya. “Panggil Dukun Istana. Aku ingin tahu… dari mana asal wanita itu sebenarnya.”
"Baik yang mulia" jawab pengawalnya lalu pergi dari sana.
---
Sementara itu, Qianru duduk di ruang pribadinya, mencoba memahami aliran energi dalam tubuhnya.
Ia mulai menguasai teknik pernapasan dalam dan dasar bela diri dari Kitab Angin Putih, salah satu warisan rahasia yang ia temukan di ruang rahasia Istana Timur.
Gerakan dasar itu kini memperkuat indranya. Ia bisa mendengar langkah kaki dalam jarak 50 langkah, dan mencium aroma racun dalam makanan.
Tapi yang lebih penting, ia mulai mengingat penggalan-penggalan masa lalu Qianru.
Qianru bukan wanita biasa. Ia adalah putri dari Jenderal besar yang dieksekusi karena pengkhianatan—yang ternyata adalah jebakan dari keluarga Ning.
Dan kini, Mila hidup di tubuh Qianru… dan mulai menyatukan semua kepingan sejarah itu.
Jadi saat ini ia mulai mengerti bagaimana Qianru sebenarnya, tanpa di ketahui orang lain jika Qianru adalah anak dari orang yang dulu di fitnah keluarga Ning.
---
Pangeran Ketiga, Long Wei, menyelinap ke ruang Qianru. Ia membawa kabar penting.
"Pangen anda datang?" tanya Qianru
“Aku datang membawa kabar, aku mendengar Permaisuri akan mengirimkan racun langka, racun Zhong Yao, ke dapurmu melalui pelayan baru besok malam. Racun ini tak bisa dideteksi dengan alat biasa. Hanya satu cara untuk membongkarnya dengan menjebaknya secara terang-terangan.” jelas pangeran Long Wei
Qianru mengangguk mengerti lalu menjawab, “Kalau begitu, mari kita buat pertunjukan yang bagus.”
Pangeran Long Wei tersenyum mendengar jawaban Qianru,
---
Hari berikutnya, Qianru mengundang Permaisuri Ning, dua pangeran muda, dan beberapa selir untuk menikmati makan malam bersama di Paviliun Lotus—sebuah tradisi yang kadang dilakukan oleh selir kekaisaran untuk menunjukkan solidaritas.
Sesuai dugaan, pelayan baru menyajikan sup ayam rebus jamur—tempat racun telah ditanam.
Namun saat semua orang hendak menyuap makanan, Qianru tiba-tiba berdiri dan itu membuat semua bingung.
“Tunggu!” seru Qianru cepat
Ia menunjuk pelayan. “Siapa yang menyuruhmu menggunakan jamur liar dari Pegunungan Kun?” tanya Qianru
Pelayan terdiam. Berkeringat dingin.
Qianru lalu membawa seekor kelinci putih ke meja. Ia mengambil satu sendok kuah dan memberikannya pada kelinci itu. Dalam dua menit, hewan itu kejang dan tak bergerak.
Suasana menjadi hening mencekam.
“Racun Zhong Yao. Tak berwarna, tak berbau. Hanya menyerang jantung dalam waktu singkat,” jelas Qianru dingin
Semua mata tertuju pada Permaisuri. Tapi wanita itu tersenyum.
“Selir Qianru terlalu cerdas hingga mulai mencurigai bayangan sendiri.” ujar permaisuri
Qianru membalas senyum. “Kalau begitu… saya persilakan Kaisar menyelidiki.” jawab Qianru dengan tenang.
---
Dua hari kemudian, pengadilan rahasia dibuka di Paviliun Naga Hitam. Pelayan yang menyajikan makanan telah mengaku di bawah sumpah, dan ia menyebut nama selir senior dari klan Ning sebagai perantara.
Selir itu mengakui bahwa racun itu datang dari gudang pribadi Permaisuri.
Namun, Permaisuri berdalih bahwa gudang itu bisa diakses siapa pun dan ia dijebak.
Tapi pembelaan itu tidak juga membuatnya terhindar dari keputusan kaisar.
Kaisar tak langsung menghukum. Tapi ia memutuskan sesuatu yang lebih menyakitkan bagi permaisuri
“Mulai hari ini, kuasa Permaisuri atas logistik istana dicabut. Semua kegiatan dapur, keuangan, dan pengadaan akan diawasi oleh penasihat kekaisaran—Selir Qianru.”
Permaisuri menerima itu dengan tenang di permukaan tapi di dalam hatinya menimbulkan dendam yang lebih besar pada Qianru.
Setelah itu permaisuri Ning kembali ke kamarnya, marah, namun tak bisa berbuat apa-apa.
Qianru berdiri di halaman bunga plum, memandangi bulan. Long Wei menghampiri.
“Kau menang kali ini.” ujar pangeran Long Wei
Mila menatap langit. “Ini baru permulaan. Permaisuri takkan diam. Tapi semakin keras mereka menyerang… semakin jelas siapa musuh sebenarnya.”
Long Wei mengangguk. “Dan kita akan siap.”
Dari dalam istana, terdengar suara lonceng panjang—tanda malam dimulai.
Tapi bagi Qianru, malam adalah saat terbaik untuk membangun strategi.
Karena perang istana bukan hanya soal kekuasaan… tapi tentang siapa yang bertahan paling lama dalam kegelapan.
bersambung