Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Siang Hari Di Perpustakaan Kampus
"Permisi, boleh duduk di sini soal nya tempat lain penuh" ucap Seorang Pria
"Ya, boleh silahkan2" ucap Luna memperbolehkan Pria itu duduk di samping nya
"Boleh tau nama nya siapa dan dari jurusan mana?" ucap Pria itu
"Boleh, nama aku Luna, anak semester 1 dari jurusan sekretaris, Nama Anda?" ucap Luna tersenyum
"Nama ku Damian, Anak semester 3" ucap Damian dengan tersenyum mengetahui cewek incaran nya mau di ajak kenalan
"Kak Damian jurusan apa?" tanya Luna
"Jurusan Manajemen Bisnis" ucap Damian tersenyum
Lalu mereka mengobrol random dan tak lama Victoria bergabung dengan mereka dan saling berkenalan dengan Damian juga, tak lama Damian ijin pamit pada Luna dan Victoria kalau dia ada kelas sebentar lagi, setelah Damian pamit kembali ke kelas
"Luna, Menurut ku, Damian ini suka sama kamu?" ucap Victoria blak-blakan
"Ngawur kamu, tadi tu dia numpang duduk di sini karena gak ada kursi kosong semua, Vic" ucap Luna
"Tapi tadi aku perhatikan dia menatap kamu tak berkedip lho Luna" ucap Vic menggoda Luna
"Sudah Vic, aku gak mau bahas cowok dulu, aku mau konsentrasi aja kuliah di kampus ini, sayang beasiswa ku kalau aku gak bener-bener Kuliah" ucap Luna menjelaskan panjang lebar
Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke kelas karena ada Dosen yang mau mengajar
Sore Hari nya
Luna yang duduk santai di taman belakang Mansion, jika suara Tuan Mudanya menghampirinya saat ini
"Luna, siapkan kopi ya dan nanti bawa kan ke ruang kerja ku" ucap Samuel
"Siap Tuan Muda" ucap Luna dan Luna pun bergegas membuatkan kopi seperti perintah Samuel padanya tadi
Tok..tok..tok..
"Masuk" ucap suara Samuel dari dalam
"Permisi Kak, mau ngantarkan Kopi" ucap Luna dan Luna menaruhnya di meja tempat Samuel bekerja
"Luna, ke mari sebentar" pinta Samuel
Lalu Luna pun mulai menghampiri kursi tempat Samuel bekerja dan tau pasti Samuel akan memeluknya seperti biasanya
" Luna, aku kangen bau tubuh mu kalau sehari aja gak ketemu, aku seperti kehilangan semangat kerja ku Luna"ucap Samuel merengek
"Jadi apa aku harus mengikuti ke Perusahaan Kak Samuel?" tanya Luna
"Boleh, kamu gak usah kuliah aja terus di mana pun aku ada kamu selalu ada, buat aku peluk-peluk gini" ucap Samuel tersenyum
"Hemmm...mau nya kayak gitu ya Kak Samuel, terus nanti sayang dong beasiswa ku udah capek capek aku belajar Kak" ucap Luna yang ikut tersenyum mendengar ide Samuel
"Nanti Kakak yang biayain kamu Luna sampai lulus" ucap Samuel serius
"Gak Kak, jangan nanti aku jadi manja sama Kakak hemmm...jangan ya Kak" ucap Luna membujuk Samuel
"Ya sudah, Aku sabar ya Luna, tapi kamu tidak boleh pacaran sama Pria mana pun" ucap Samuel
"Iya Kakak, aku balik dulu ya ke kamar mau kerjakan tugas kuliah ini Kak" ucap Luna
"Luna, besok kita jalan ya, kamu ada kegiatan gak?" tanya Samuel yang ingin mengajak Luna jalan-jalan
"Gak ada Kak, besok Luna siap-siap ya" ucap Luna Dan hanya di anggukin oleh Samuel
Minggu pagi telah tiba
Saat ini Samuel dan Luna bersiap-siap jalan berdua, Samuel sudah minta ijin ke Bibi Anne untuk mengantarkan Luna jalan-jalan di sekitar Kota
"Kak, kita mau jalan ke mana?" tanya Luna penasaran
"Ada deh, kamu pasti suka suasana nya" ucap Samuel tersenyum sambil mengelus rambut Luna
Lalu keduanya telah sampai di Sebuah pantai yang terlihat sangat sepi saat ini
Kemudian Samuel membawa Luna dan masuk ke pantai yang sudah Samuel reservasi buat mereka berdua, karena Samuel tidak suka banyak orang yang datang
Kak sepi banget pantainya? Hanya ada kita berdua?" tanya Luna bingung
"Mungkin mereka sibuk jalan-jalan di Mall, Luna" ucap Samuel yang tak ingin bilang jika dia sudah mereservasi Pantai tersebut
"Kak, sejuk banget suasana di sini" ucap Luna senang bermain di pantai dan langsung berlari
"Iya, sejuk sekali tidak seperti di kota ya" ucap Samuel
Lalu Luna bermain-main pasir pantai dan membuat lukisan di pasir, Samuel yang hanya memandang Luna saja sambil mendekati nya, kemudian dengan isengnya Luna langsung mengotori Baju Samuel dengan sengaja menyiram Samuel dengan air pantai dan ternyata Samuel pun membalasnya
Hingga mereka berdua bermain kejar-kejaran di pantai sampai akhirnya Luna di dekap Samuel sambil jatuh berguling-guling di pantai, mereka tertawa dan bercanda bareng tanpa mengingat apa pun, hingga sore pun tiba pakaian mereka berdua sudah tidak berupa lagi karena banyak pasir di sana sini.
Untungnya Samuel sudah reservasi pantai dan villa nya sehingga tidak ada orang satu pun melihat mereka saat ini dan mereka langsung memasuki kamar mandi masing-masing, kemudian setelah mandi Luna dan Samuel sudah memakai pakaiannya, lalu Samuel mulai menghampiri Luna
"Luna, masakin aku ya, aku laper banget ini gara-gara kamu anak nakal lempar-lempar air aku jadi lupa sama makan siang" ucap Samuel menyalahkan Luna
"Ih Kakak ni, kan Kakak juga balas aku jadi kita seri Kak" ucap Luna tertawa mengingat hal itu siang tadi
"Pokok nya Luna harus tanggung jawab masakin aku ya" ucap Samuel sambil mengelus-elus rambut Luna yang harum
"Iya Kakak, ini Luna siapin masakannya" ucap Luna tersenyum
Ketika Luna asyik memasak di dapur, Samuel mendekapnya dari belakang dan memeluknya, lalu dengan sengaja bibir Samuel berada di pundak Luna
"Kak, jangan nakal lho, nanti masakan nya gosong nih" ucap Luna
"Aku gak nakal kok Luna, kamu masak aja tapi aku dekap kamu kayak gini dari belakang ya" ucap Samuel
"Ya sudah tapi jangan macam-macam ya Kak" ucap Luna
"Hemmm" hanya di sahutin oleh Samuel
Setelah makan malam tersedia, Samuel dan Luna makan dengan lahapnya karena dari siang sampai malam mereka hanya bermain di pantai karena serasa lupa waktu kalau sudah berdua seperti itu
Tak lama mereka pun masuk ke kamar tidur masing-masing, ketika Luna sudah mengganti pakaian tidur yang tipis untuk tidur tiba-tiba pintu kamarnya di ketok dari luar
Tok..tok..tok..
"Luna sayang" ucap Samuel ketika melihat Luna malam ini begitu cantik dan mempesona hingga Samuel langsung mengangkatnya ke tempat tidur Luna
"Kamu cantik banget sayang" ucap Samuel dengan kata-kata yang membuat Luna merona di wajah
"Apa aku boleh tidur di sini?" tanya Samuel lagi dan Luna hanya mengangguk pelan
"Luna, kamu sangat cantik sekali malam ini, rasanya Aku ingin kamu jadi istri ku aja Luna" ucap Samuel yang selalu memandang Luna dengan perasaan berbeda dan rasa seperti ingin selalu dekat dengan Luna
"Tunggu aku lulus ya Kak" ucap Luna
Lalu Samuel mulai mencium dan melunat bibir Luna dengan rakusnya, begitu pun Luna yang mulai belajar membalas ciuman Samuel dan mereka berkejar-kejaran saling melumat bibir masing-masing hingga nafas mereka habis, kemudian Luna pun mulai melepaskan lebih dulu ciuman tersebut karena kehabisan oksigen dan Samuel hanya tersenyum menatap Luna yang belum biasa bercivman dengan sangat intim seperti tadi
"Sekarang kita tidur ya" ucap Samuel dan Luna mengangguk pelan