Sinopsis Cerita KKN di Kampung Misterius:
Rudi dan teman-temannya melakukan KKN di kampung misterius yang memiliki aura aneh dan misterius. Mereka disambut hangat oleh warga kampung, namun segera menyadari bahwa kampung ini memiliki kejadian- kejadian aneh dan misterius, seperti hilangnya warga kampung dan penampakan makhluk aneh.
Rudi dan teman-temannya penasaran dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kampung ini. Mereka mulai melakukan penyelidikan dan mencari jawaban atas misteri yang ada.
Namun, semakin mereka mencari jawaban, semakin banyak misteri yang terungkap. Mereka harus menghadapi kekuatan-kekuatan supernatural.
Lima tahun kemudian, Kembali terjadi lagi KKN yang beranggota lima orang harus menghadapi Hantu kuyang. Apakah mereka bisa menghadapi Hantu tersebut di Kampung misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Ke Kampung Misterius
Di perjalanan bus menuju KKN, kelompok baru yang terdiri dari Wahyu, Dinda, Siska, Alex, dan Bobi merasa sangat bersemangat dan penasaran tentang Kampung Misterius. Mereka semua telah mendengar cerita tentang kejadian supernatural yang terjadi di kampung itu, tapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku dengar kampung ini sangat angker," kata Siska dengan suara yang penuh rasa penasaran.
"Ya, aku juga dengar," kata Dinda. "Tapi, kita harus siap untuk menghadapi apa saja yang terjadi."
Wahyu, yang duduk di depan, memandang ke luar jendela bus. "Lihat, kita sudah dekat dengan kampung itu," katanya.
Mereka semua memandang ke luar jendela dan melihat pemandangan yang indah dan asri. Namun, ada sesuatu yang tidak beres dengan suasana di sekitar kampung itu.
"Aku merasa ada yang tidak beres di sini," kata Alex dengan suara yang penuh kekhawatiran.
"Jangan khawatir, kita akan segera tiba di kampung itu," kata Bobi dengan suara yang menenangkan.
Di perjalanan bus menuju Kampung Misterius, Dinda tiba-tiba melihat sosok kepala tanpa badan yang terbang di luar jendela bus. Ia terkejut dan merasa takut.
"Apa itu?" kata Dinda dengan suara yang terguncang.
Wahyu, Siska, Alex, dan Bobi memandang ke luar jendela bus dan tidak melihat apa-apa.
"Apa yang kamu lihat?" tanya Wahyu dengan rasa penasaran.
Dinda menggigil. "Aku melihat kepala tanpa badan... katanya itu kuyang."
Mereka semua saling menatap dengan takut dan penasaran. Apakah Dinda benar-benar melihat kuyang? Apakah kuyang itu akan menjadi ancaman bagi mereka di Kampung Misterius?
Mereka semua merasa takut dan penasaran setelah Dinda menceritakan apa yang dilihatnya. Bus terus melaju menuju Kampung Misterius, dan mereka semua berharap bahwa apa yang dilihat Dinda hanyalah khayalan belaka.
Namun, ketika bus tiba di Kampung Misterius, mereka semua merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan suasana di sekitar kampung itu. Udara terasa dingin dan sunyi, dan mereka semua merasa seperti sedang diawasi.
"Selamat datang di Kampung Misterius," kata sopir bus dengan suara yang datar.
Mereka semua turun dari bus dan memandang sekeliling. Kampung Misterius terlihat seperti kampung biasa, tapi ada sesuatu yang tidak beres dengan suasana di sana.
"Aku tidak suka tempat ini," kata Siska dengan suara yang penuh kekhawatiran.
"Kita harus siap untuk menghadapi apa saja yang terjadi," kata Wahyu dengan suara yang tegas.
Mereka semua mengangguk setuju dan mulai mempersiapkan diri untuk tinggal di Kampung Misterius. Tapi, apakah mereka siap untuk menghadapi apa yang sebenarnya terjadi di kampung itu?
Tujuan kita adalah melakukan KKN di Kampung Misterius, dan kita harus siap untuk menghadapi apa saja yang terjadi di sana. Kita akan tinggal di kampung itu selama beberapa minggu, dan kita harus beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat setempat.
"Baiklah, mari kita mulai dengan mengatur barang-barang kita dan mempersiapkan diri untuk tinggal di kampung ini," kata Wahyu dengan suara yang tegas.
Mereka semua mengangguk setuju dan mulai mengatur barang-barang mereka. Setelah selesai, mereka menuju ke kantor kepala desa untuk melakukan pendaftaran dan mendapatkan informasi tentang kegiatan KKN mereka.
"Kita harus bertemu dengan kepala desa untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kegiatan KKN kita," kata Wahyu.
Mereka semua mengangguk setuju dan menuju ke kantor kepala desa. Apakah mereka akan mendapatkan informasi yang berguna tentang kampung itu?