NovelToon NovelToon
Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Kamu Selingkuh,Aku Nikahi Papamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

Seorang gadis melihat sang kekasih bertukar peluh dengan sang sahabat. seketika membuat dia hancur. karena merasa di tusuk dari belakang oleh pengkhianatan sang kekasih dan sang sahabat.


maka misi balas dendam pun di mulai, sang gadis ingin mendekati ayah sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

"Jangan khawatir. Saya akan menjelaskan ke Papa kamu jika saya memberikan izin kamu melanjutkan studi kamu. Kelak jika kamu ingin bekerja pun saya akan menjelaskan ke Papa kamu. Kita bisa saling bertukar nomor ponsel. Seandainya tiba tiba kamu butuh bantuan saya, untuk apapun, kamu bisa menghubungi saya.".

"Semudah itu????"

Om Arif mengangguk meyakinkan.

"Saya pastikan pernikahan ini tidak akan menghambat kebahagiaan kamu. Lakukan apapun yang kamu mau. Saya Ridho."

Ridho???

***

"Saya sendiri yang akan mengantarkan Aurel ke Bandung, Pa. Jangan khawatir." Ujar Om Arif meyakinkan.

Papa mengangguk. "Terima kasih, Rif!!!" Ujar Papa seraya menepuk pundak Om Arif.

"Jangan lupa kasih kabar ke Mama kalau sudah sampai, Rif." Imbuh Mama.

Setelah sepakat menjalani pernikahan 'hanya status' , Om Arif mengubah panggilan nya pada Papa dan Mama. Begitu pula dengan Papa dan Mama, mereka hanya menyebut nama pada Om Arif.

Sedangkan aku??? Di hadapan papa dan mama aku menyebut Om Arif dengan sebutan 'Mas'.

Aku mengikuti tindakan Om Arif yang baru selesai mengecup takzim punggung tangan Mama dan Papa.

Om Arif terlihat seperti seorang adik yang tengah berpamitan pada Kakak nya. Maklum saja usia Om Fatih dana papa hanya terpaut 5 tahun.

"Baik baik, Kak. Ingat kamu sudah menjadi istri sekarang. Jaga Marwah kamu " pesan mama sembari memeluk ku erat.

Aku tercekat, mengangguk kaku. Jantung ku berdesir mendengar petuah Mama.

Aku melempar pandangan aku keluar jendela kaca mobil Om Arif. Pikiran ku sangat kalut.

Rasanya sungguh menyesakkan. Melihat harapan besar papa dan mama pada pernikahan kami, rasanya......

"Apa disini???" Suara Om Arif menyentak lamunan ku

Aku menoleh lalu mengangguk. Benar, ini tempat yang aku pinta Om Arif untuk mengantar ku, ke sebuah toko buku.

"Saya menginap di hotel itu." Ujarnya seraya menunjuk ke arah G&A hotel yang ada di seberang jalan.

Saya tau, batinku.

Aku bergeming, tak merespon.

Hubungi saya jika sudah waktunya kamu ingin kembali ke Bandung.!"

Aku mengangguk. Lalu, aku buka pintunya di samping ku. Tanpa pamit, aku keluar dari mobil Om Arif. Dengan langkah pelan, ku ayunkan kaki ku menuju ke arah toko buku di depan ku. Aku butuh tempat bernaung sebelum janji temu dengan Aldo nanti.

Berkat pijatan Om Arif, kaki ku sudah mendingan, sudah tak senyeri kemarin.

Mobil Om Arif perlahan meninggalkan area toko buku . Bisa aku lihat mobil itu kini masuk ke pelataran hotel.

Aku melangkahkan kaki ku menelusuri rak buku. Aku perlu baca sesuatu untuk mengalihkan pikiran ku dari peliknya masalah ku sembari menunggu waktu yang ku sepakati bersama Aldo.

[ Aldo : Sayang, aku sudah sampai di G&A. Kamu dimana???]

Aku membaca sekilas notif pesan yang dikirimkan oleh Aldo, tanpa keinginan membuka atau membalas nya.

Aku bisa melihat Aldo yang terlihat gelisah di depan pintu masuk G&A. Begitu melihat ku dia segera menyongsong ku.

Aldo hendak memeluk ku, tapi aku sengaja menghindar. Aku sedikit menunduk untuk memperbaiki letak flat shoes yang aku gunakan.

Memeluk ku?? Tidak sudi!!!

"Kaki kamu kenapa???" Tanya Aldo terdengar khawatir.

Aku tersenyum tipis. "Gak apa. Cuma habis terkilir kemarin. Oya, kamu sudah lama?? Papa kamu sudah datang???" Tanyaku mengalihkan fokus Aldo.

Aldo mengangkat bahunya. "Aku belum masuk." Ujarnya.

"Baiklah, ayo masuk!!! Mungkin Papa kamu sudah menunggu!!! Ajak ku.

"Sebentar. Ada seseorang yang juga ingin ikut menyapa Papa." Ujarnya.

"Siapa???"

Aldo tersenyum tipis. "Nia. O, itu dia,' Sahut Aldo seraya melambaikan tangan nya.

Aku mengikuti arah pandang Aldo. Terlihat Nia yang sedikit berlari mendekat ke arah kami. Dan....

Grep

Nia langsung memeluk Aldo dan mendaratkan kecupan di bibir Aldo. Dia terlihat sangat terbiasa.

Tak sungkan padahal ada aku di dekat Aldo. Sialnya, tidak ada penolakan sedikitpun dari Aldo.

"Aku belum terlambat kan???" Tanya Nia.

"Belum. Aurel juga baru datang kok." Sahut Aldo.

Nia menoleh ke arah ku. Tersenyum lebar.

"Hai, Rel. Apa kabar???" Ujarnya sembari cipika-cipiki dengan ku.

"Alhamdulillah, baik. Sendirian saja, Nia??? Cowok kamu??? Tanyaku basa basi.

Nia terkekeh. "Dia lagi ndaki. Biasalah anak gunung." Ujar Nia.

"Ya sudah,yuk, masuk. Papa mungkin sudah menunggu." Ujar Aldo seraya meraih tangan ku dalam genggaman nya.

Aku mengangguk, aku hanya melirik masal ke arah Nia yang langsung nemplok di lengan kiri Aldo. Dan lagi lagi, Aldo tak keberatan untuk itu.

"Om Arif, " Seru Nia seraya berlari menyongsong ke arah Om Arif yang tengah duduk di dalam restoran sendirian.

Om Arif langsung berdiri dan menggeser tubuhnya ketika Nia hendak memeluk nya.

Aku tertawa dalam hati melihat ekspresi malu Nia yang mendapatkan penolakan lugas dari Om Arif.

Seharusnya seperti itu yang Aldo lakukan.

"Maaf, Anda siapa???" Tanya Om Arif dingin.

"Dia Nia, Pa. Teman masa kecil Aldo." Seru Aldo menjawab pertanyaan Om Arif.

Om Arif menoleh ke arah kami. Dia terkejut melihat ku datang bersama Aldo. Tapi dengan cepat dia menetralkan ekspresi nya kembali bersikap datar dan dingin.

Aldo memeluk mengecup punggung tangan Om Arif takzim lalu memeluk nya.

"Apa kabar, Pa???" Sapa Aldo..

"Baik, " Sahut Om Arif. "Kamu???"

"Baik juga Pa " Sahut Aldo dengan senyum yang terukir di bibirnya.

Aldo lalu kembali meraih tangan ku.

"Ini Aurel, apa. Pacar Aldo." Ujar Aldo memperkenalkan ku

Om Arif mengangguk.

"Arif. Papa Aldo." Ujarnya datar seraya mengulurkan tangannya.

Bukan menyambut uluran tangan nya, aku malah menyasar bibir Om Arif. Bisa ku rasakan keterkejutan nya atas ulahku. Jantung ku berdetak sangat cepat. Aku tau aku terlalu berani kali ini.

"Aurel??? Apa yang kamu lakukan!!!???" Aldo menyentak ku kasar. Matanya memerah menyorot ku penuh kemarahan. .

Dengan cepat dia menarik ku menjauh dari Om Arif.

Aku terkekeh. "Apalagi??? Menyapa papa kamu lah???" Sahut ku enteng.

"Dengan mencium nya??? Kamu gila!!!" Aldo mencengkram kuat lengan ku.

Aku menepis tangan nya. "Gila??? Kok gila??? Bukannya Nia juga menyapa kamu seperti itu tadi?? Aku hanya meniru nya saja." Tukas ku.

"Kamu....."

Aku memejamkan mataku cepat ketika melihat tangan Aldo terayun ke arah ku.

"Siapa yang mengajari kamu main tangan, Al!????" Om Arif menahan tangan Aldo di udara.

"Dia keterlaluan, Pa." Sentak Aldo.

Aku terkekeh.ku tatap Aldo dengan tatapan meremehkan. "Keterlaluan??? Aku hanya meniru cara Nia menyapa kamu tadi. Bukankah dia juga mencium kamu seperti itu???"

"Au-rel," desis Aldo tercekat.

"Kita putus!!!!"

"Putus???? Jangan gila, sayang. kita sudah mau menikah. Aku bahkan mengajak kamu menemui Papa untuk memperkenalkan kamu sebagai calon istri ku " Ujar Aldi menahan emosi.

1
yumi chan
hhhh aurrl isrti duhaka
Hindra Cechen
masih menunggu /Left Bah!/
Sunaryati
Aku akan beri 5 ⭐ jika Aurel sudah jadi istri Arif utuh, dan sesungguhnya sebagai pasangan suami istri.
Sunaryati
Nah pepet terus Aurel, Om Arif halal untukmu, sah- dah saja kau memancing dan menggodanya. Semoga besok berhasil Rel, kutunggu. Semangat!!!
Sunaryati
Mungkin benci yang namanya cinta, karena cinta membu
Sunaryati: Mungkin benci yang namanya cinta, karena dia harus diusir dari keluarga, karena cinta dari harus menikah muda, karena cinta Arif harus membesarkan bayi yang bukang darah dagingnya. Maka kau sebagai istrinya yang sudah tahu kisah hidupnya, buat tumbuh cinta untukmu fi hatinya, Aurel. Agar Om Arif merasakan manisnya cinta diusianya yang mendekati senja. Berjuanglah seperti saran Om Jo.
total 1 replies
Mitha Ali
Lumayan
Mitha Ali
Biasa
Hindra Cechen
semangat thour..
ak nantika eps berikutnya
aryuu
malam pertama donk tor
kasian om Arif 😔
aryuu
kok berdosa sihhhh ya enggaklah wong halal kok
aryuu
Aurel kamu ada di daftar hitam om Jo 😂😂😂
aryuu
om arifffff aku klepek klepek 🤭🤭🤭
aryuu
😂😂😂om Jo nasteng
Aurel Aurel kamu menyebalkan
Sunaryati
Wah setelah tahu si hatimu Asisten Jo malah jadi Sahabat dan tempat curhat. Turuti kata Om Jo guda suamimu, dan utarakan isi hatimu Aurel. Mau tidak mau Om Arif harus menerimamu karena kau sudah jadi istrinya.
Brravo Om Jo. semangat Aurel untuk mendapatkan hati Om Arif.
Huri Fah
yah aurel belum apa2 udah Tremor duluan🫣
Hindra Cechen
up lagi..thour
Lanjar Lestari
mungkin sdh mati rasa hati Om Arif krn penghianatan mantan istri dan sepupu jauhnya wl sdh cerai tp luka masih membekas,ayo Aurel sembuhkan luka Arif dr masa lalu dan dr mu yg salah sasaran.
Lanjar Lestari
eh bagus ide yg betul Om Jo buat Aurel Good Job Ayu agresif dan tunjukkan cintamu ke Arif,Aldo yg bukan anak kandung aja si sayang apa lg anak sendiri benih sendiri pasti 100% deh di terima lebih bahkan
Hindra Cechen
up thour/Drool/
Hindra Cechen
up thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!