NovelToon NovelToon
Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Bukan Penjual Boneka Biasa 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duniahiburan
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ada apa di sumatera

"Sial! Sungguh sial!" Ucap sugi yang terlihat memijat kepalanya dengan raut wajah pusing.

"Mahaguru, apakah ada tes lainnya?" Tanya elisa kepada sugi.

Dengan cepat sugi menjawab, "tidak, istirahat terlebih dahulu!" Jawab sugi.

Elisa pada saat ini hanya bisa menghela nafas panjang.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat. Setelah beberapa kali tes bakat kemarin, masih belum ada tes lainnya dari sugi.

Oleh karena itu bisa di katakan beberapa hari ini elisa nganggur.

"Tuan wahyu, bolehkah saya yang mengiris bawang?" Tanya elisa yang di pagi hari ini ingin membantu wahyu mengiris bawang.

Wahyu berucap, "aku sudah berulang kali mengatakan kepadamu, aku ini hanya pembantu, jangan panggil aku tuan."

"Tapi kekuatan anda luar biasa!" Jawab elisa cepat.

"Di mata tuan sugi, sang tuan tidak terkalahkan semuanya hanyalah manusia biasa!" Meski berucap demikian, namun wahyu tetap menyerahkan pisau dapur kepada elisa.

"Tuan darso, biar saya yang mencabut rumput!"

"Tuan juanto, biar saya yang mencuci mobil!"

Pada saat ini elisa benar benar bekerja keras untuk membantu trio kuli dalam menjalani kewajibanya. Elisa sadar dia sudah tidak layak menjadi murid mahaguru sugi, namun menjadi pembantunya seharusnya masih layak bukan?

Oleh karena itu elisa pada saat ini benar benar serius untuk menjadi pembantu.

Apa yang tidak di ketahui elisa, sugi saat ini mengamati elisa.

"Pada awalnya aku langsung ingin mengusir elisa, namun sepertinya elisa memiliki niat yang besar untuk belajar!" Batin sugi sambil menganggukan kepalanya secara perlahan.

***

Waktu kembali berjalan dengan cepat, kira kira dua minggu berlalu begitu saja.

Sugi duduk di kursi konternya, mencoba menunggu para pembeli yang sepertinya tidak mungkin untuk datang ke tempat ini.

Sambil duduk sugi berfikir tentang perkembangan elisa. Jujur saja sugi sangat salut dengan perkembangan elisa, dia kini sudah tidak risih melakukan pekerjaan kotor seperti mencuci piring, menyapu, mengepel dll, ia sama sekali tidak jijik meskipun bisa di golongkan elisa ini adalah wanita yang sangat cantik.

"Namun masalahnya sangat konyol, apabila elisa datang jauh jauh dari palembang ke pemalang, hanya untuk belajar hal hal receh semacam ini!" Sugi benar benar bimbang pada saat ini.

Kontrak awal adalah membuka les privat tentang alat musik kepada elisa. Namun ternyata elisa sama sekali tidak berbakat dalam alat musik, bahkan setelah di uji lebih lanjut elisa sama sekali tidak berbakat dalam segala hal, ya walaupun 2 minggu belakangan ini sugi mengajari elisa memasak, menyuci baju, dan menyuci piring.

"Masa ada les privat yang ngajari orang nyuci?" Tanya sugi dalam hatinya. "Tidak, ini tidak bisa di biarkan."

***

Waktu kembali berjalan dengan sangat cepat, siapa sangka pada saat ini menunjukan waktu sore hari.

Pada saat ini, sugi, elisa, trio kuli nampak sedang duduk di salah satu kursi panjang yang berada di taman belakang toko sugi, sambil menikmati es cendol mereka masing masing.

Sugi menghirup udara dalam dalam, kemudian sugi berucap, "elisa, sebaiknya kamu pulang saja dari tempat ini..."

Seketika itu juga elisa langsung membeku memandangi sugi dengan mata berkaca kaca.

Ia di suruh pulang karena ia tidak berguna berada di sini! Sebenarnya elisa sendiri juga sudah menduga akan hal ini. Bagaimana pun juga dirinya tidak memiliki bakat apapun.

Sugi sedikit kaget dengan respon elisa yang terlihat sedih dan hampir menangis, "lah, dia tidak senang? Karena sudah bisa kembali ke rumahnya lagi?"

"Apakah dia benar benar ingin berada di sini?" Imbuh sugi dalam hatinya.

Elisa sendiri memberanikan diri untuk bertanya kepada mahaguru sugi, "mahaguru, apakah saya benar benar tidak layak berada di sini?"

Sugi menghela nafas panjang, "masalahnya tidak ada yang bisa aku ajarkan kepadamu!" Jawab sugi.

"Kamu niatnya les kepadaku, namun nyatanya kamu tidak punya bakat sama sekali... aku benar benar bingung untuk mengajarkan apa."

Elisa terlihat menghela nafas panjang pada saat ini, dia hanya bisa pasrah di suruh pulang oleh sang mahaguru sugi. Memang dirinya tidak memiliki bakat apapun bila berada di tempat ini.

***

Waktu kembali berjalan dengan cepat, pada saat ini sugi, trio kuli, elisa sudah berada di halaman toko boneka sugi.

Tidak lama kemudian sebuah mobil SUV tiba di halaman ini.

"Mahaguru saya pamit, terimakasih atas bimbingannya selama ini.." ucap elisa.

Sugi sendiri mengangguk, "maafkan aku, yang hanya bisa mengajari mu memasak, sampaikan salamku kepada pak syafrizal.."

"Tentu mahaguru.." kemudian elisa segera naik mobil itu dan pergi begitu saja. Ini adalah mobil travel yang sudah sugi pesankan untuk elisa menuju bandara ahmad yani di semarang.

Waktu kembali berjalan debgan cepat...

Hampir tidak ada bedanya ada elisa atau tidak, toko boneka ini berjalan dengan normal, dan seperti biasa tidak ada pengunjung sama sekali.

Di pagi hari yang cerah ini sugi mencoba untuk bersih-bersih kamar. Siapa sangka ketika sugi membersihkan kamar yang kemarin di tempati oleh elisa, sugi menemukan sebuah tas mewah yang berada di atas meja.

"Waduh!" Sugi terperanjat kaget ketika melihat tas ini, sugi tidak bodoh ia langsung menyadari bahwa ini adalah tas milik elisa.

"Tasnya elisa ketinggalan!" Ucap sugi.

Kemudian sugi mencoba memeriksa isi dari tas ini. Ada dompet ada banyak hal penting, dan yang paling membuat sugi terkaget kaget adalah ada kalung berlian yang cukup indah di dalam tas ini.

Sugi menjadi bingung, rumah elisa ada di palembang, sugi juga tidak bisa menghubungi elisa, ya karena sugi tidak meminta nomer handphonenya elisa, dan mungkin saja saat ini elisa sudah tiba di palembang.

Yang lebih rumit lagi adalah ada perhiasan dan barang penting di dalam tas ini. Kalau ia kirim lewat via pengiriman, maka sugi khawatir tas ini akan hilang dan masalah akan menjadi lebih rumit.

Sugi menggaruk kepalanya dengan bingung, "apakah aku harus mengantarnya langsung ke palembang?"

Sugi kembali merenung sesaat kemudian membatin, "Tunggu, palembang berada di sumatera selatan? Sebelum nenek meninggal kalau aku ada uang ia menyuruhku ke sumatera?"

***

Sementara itu di landasan pesawat yang ada di bandara mahmud baharuddin II (palembang) terlihat sebuah mobil mewah yang di jaga beberapa orang berbadan tegap.

Mereka tentu saja menunggu kedatangan nona terhormat mereka, yaitu nona elisa.

Perlu di ketahui sebenarnya landasan bandara seperti ini sebenarnya sangat terlarang bagi kendaraan pribadi terutama mobil seperti ini.

Namun sebenarnya itu hanya berlaku untuk orang umum, kalau untuk keluarga arsitokrat dan sosok ultra penting seperti nona elisa, pasti ada pengecualian.

Tidak lama kemudian sebuah pesawat mendarat di landasan. Nona elisa berjalan menurun tangga dengan wajah menunduk.

"Selamat datang nona elisa!" Jelas para penjaga langsung menyambut kehadiran nona muda mereka.

Sebenarnya di hati para penjaga yang ada di tempat ini bertanya tanya. Mengapa nona elisa tampak begitu murung?

Padahal sebelum ini tuan tua syafrizal sudah koar koar mengatakan kepada semua orang bahwa nona elisa sedang berguru di bawah bimbingan mahaguru dari jawa tengah.

Lalu mengapa nona elisa tampak murung?

Namun sayang sekali, tidak ada yang berani mempertanyakan hal itu.

1
Aqlul /aqlan
bukan masalah nggak bakatnya...elisa nggak kuat belajar dengan alatnya...hanya sugi yg blm phm...ksih paham sugi thor...klau sugi bukan pria biasa....heeemmmm lanjut....
@f3_eR
kalo gak salah dulu waktu neneknya meninggal pesenya bukannya suruh ke Kalimantan ya Thor 🤔
Rere Emon
up nya dikit amat ka thor :(
Rere Emon: semangat terus kakk
..: semangat😔
total 3 replies
Rere Emon
upnya d tunggu thor
Omuik
/Tongue/
Aqlul /aqlan
josss lanjut
..
🗿👍👍
Pencuri Hati
karya bagus...
Aqlul /aqlan
dari murid jadi bini nich...lanjut booss
Nggenk Topan
up jgn dikit" pelit amat thor 😂
..
🗿👍👍👍
Thr!b!
Wah untung Sugi menginap
Thr!b!
Wah mau bagi hadiah pasti si Sugi
Thr!b!
Slamet.. Slamet...
Thr!b!
Tuan tua sampai pusing dimintai tolong
Surya Dinata
tiap jari cuma sebaris aja. bisa setaun nih baru tamat.
Thr!b!
Seru..seru.. Hajar Gi
Thr!b!
Yah memang, tuan Sugi ini apa adanya.. dan ada apanya
Thr!b!
Sugi, sepertinya memang sudah nasibmu, bertemu dengan banyak "orang gila"./Facepalm/
Thr!b!
Hayoo loh Sugi, kmu masuk kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!