NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 ( Pasangan Kesayangan Sekolah)

Hari pertama sekolah setelah kenaikan kelas, semua murid berbondong-bondong untuk berangkat lebih pagi agar mendapatkan meja yang diinginkan. Mereka terlihat antusias karena hari ini adalah hari pertama setelah libur cukup lama.

Sebentar lagi jam akan menunjukan pukul 08.00, yang artinya pelajaran akan segera di mulai. Tapi berbeda dengan Valencia, dia dengan santainya baru melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Ia berhasil menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang cantik. Dan lagi-lagi, rok nya lebih pendek dan ketat daripada yang lainnya.

Tangannya menggeser pintu kelasnya, dan disana sudah banyak teman sekelasnya yang sudah duduk manis di mejanya. Valencia hanya memasang wajah datar sembari menyilangkan tangannya, ia berhenti sejenak sembari memikirkan dimana tempat yang cocok untuk ia tempati satu tahun kedepan.

“Valencia kau bisa duduk disana, hanya ada satu meja yang tersisa” ucap salah satu murid lelaki.

Valencia mengabaikannya, ia berjalan dengan angkuh tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia berdiri di meja nomor empat yang berada di pinggir jendela, pemandangannya sangat bagus karena menghadap langsung ke taman.

“Siapa namamu?” Tanya Valencia kepada seseorang yang sudah duduk di meja itu.

“Ah perkenalkan, namaku Lisa” ucapnya dengan senyum ramah, ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Valencia.

“Bisa berdiri sekarang? Aku ingin duduk disini” ucap Valencia mengabaikan uluran tangan itu.

“T-Tapi aku yang lebih dulu duduk disini” ucap perempuan bernama Lisa dengan raut wajah ketakutan.

“Kau bisa duduk di tempat lain. Aku ingin duduk disini” ucap Valencia lagi.

Saat tidak ada jawaban, Valencia segera meraih tas Lisa dan melemparkannya ke sembarang arah. Membuat apa yang dilakukannya menjadi pusat perhatian.

“Berdiri atau aku akan menyeretmu dengan menjambak rambutmu” ucap Valencia.

Dan ancamannya itu berhasil membuat Lisa berdiri, dengan tangan gemetar, Lisa mengambil tas yang terjatuh dilantai. Air matanya menetes saat ia duduk di kursi yang tidak ia inginkan.

‘BRAKK!!

Seseorang telah menggebrak meja. Dia berdiri dengan wajah penuh amarah setelah ia melihat seluruh kejadian di depan matanya. Ia melihat adegan yang membuatnya sangat marah. Ia sangat membenci model wanita seperti Valencia.

“Kau tidak seharusnya melakukan hal itu” ucapnya sembari berdiri disamping meja Valencia.

“Kau Felix? Si murid peringkat satu” ucap Valencia dengan senyum tipis diwajahnya.

“Oh astaga! Bukankah dia pacarmu! Sebab itu kau sangat marah padaku?” Ucap Valencia sembari terkekeh.

“Minta maaf padanya” ucap Felix.

“Aku? Valencia meminta maaf? Tidak mungkin!” Ucapnya sembari berkaca di depan cermin yang ada di tangannya.

“Apa kau selalu seburuk ini? Kau terlihat lebih buruk dari yang kudengar” ucap Felix dengan wajah dingin.

“Terserah apa katamu. Bukankah kau seharusnya memeluk kekasihmu itu?” Ucap Valencia tanpa melihat kearah Felix yang sudah mengepalkan tangannya kuat.

“Sungguh aku sangat membenci wanita sepertimu!” Ucap Felix dengan nada yang dingin.

Dan ucapan itu berhasil membuat Valencia terdiam, entah kenapa ia merasa marah setelah mendengar perkataan itu. Ia segera menarik seragam Felix dengan kuat, membuat Felix menghadap kearahnya.

Dan disaat itu juga mata mereka bertemu, mereka saling menatap satu sama lain. Dan untuk yang pertama kalinya, Valencia melihat lebih jelas wajah seseorang bernama Felix itu. Kacamata diwajahnya memang membuat kesan kutu buku, tapi sesungguhnya wajahnya itu sangatlah tampan. Sangat berbeda dari lelaki cupu pada umumnya.

“Lepaskan tanganmu dari pakaianku!” Ucap Felix.

“Benarkah kau sangat membenci wanita sepertiku? Bukankah aku sangat cantik?” Ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

“Cantik? Hahaha” Valencia terdiam saat ia merasa ditertawakan oleh Felix.

“Kekasihku lebih cantik. Dia tidak bisa dibandingkan dengan pembawa mawar hitam sepertimu!” Ucap Felix dan pergi bergitu saja.

Valencia terdiam membeku, ia melihat bagaimana Felix bersikap sangat dingin kepadanya, ia juga melihat bagaimana lelaki itu pergi menghampiri kekasihnya yang sedang menangis karenanya. Ia melihat bagaimana Felix merubah ekspresi wajahnya saat berhadapan dengan Lisa. Ekspresi wajah yang sangat berbeda, tatapan yang lebih hangat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam istirahat.

Valencia berjalan seorang diri keluar dari kelasnya. Saat semua orang berjalan bersama dengan teman atau kekasih mereka, Valencia hanya berjalan seorang diri. Dia selalu seperti ini, sejak berada di kelas 1. Tidak ada yang benar-benar tulus dekat dengannya, dan itu membuat rasa kepercayaan Valencia hilang seiring berjalannya waktu.

“Kau ingin makan apa hari ini? Aku akan membelikanmu makan siang” ucap Felix yang berjalan di depan Valencia.

“Aku ingin makan ramen!” Ucap Lisa yang sedang bergandengan tangan dengan Felix.

“Baiklah kita makan ramen hari ini!” Ucap Felix dengan senyum yang hangat.

Valencia melihat itu semua, ia melihat sepasang kekasih yang terlihat sangat hangat. Tatapan mata Felix kepada Lisa membuatnya ingin merasakan di perlakukan seperti itu juga. Karena Valencia tidak pernah di perlakukan seperti itu di seumur hidupnya.

“Bagaimana rasanya di perhatikan seperti itu Lisa?” Batin Valencia.

Ia tersenyum tipis melihat adegan romantis di depan matanya. Ia berbelok untuk menuju ke lantai paling atas gedung ini. Disana adalah tempat favoritnya selama ini. Sangat jarang ada orang yang menempati tempat itu selain dirinya.

“Aaaahhh segar sekali, dan dingin!” Ucap Valencia sembari melihat pemandangan dibawahnya.

Valencia mengambil sebatang rokok di saku jaketnya. Kemudian ia membakarnya, lalu ia menghisap rokok itu dengan ekspresi wajah yang tenang. Semua ini membuatnya merasa lebih baik.

“Sudah kuduga kau akan berada disini” ucap sebuah suara di belakang Valencia.

“Leya? Ada apa?” Ucap Valencia.

“Aku hanya ingin meminta rokokmu” ucapnya sembari merebut sekotak rokok yang berada di tangan Valencia.

“Korek” ucap Valencia sembari memberikan korek apinya.

“Thank you!” Ucap Leya sembari mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

Mereka merokok bersama di lantai paling atas di gedung sekolah mereka. Leya memang tidak sebaik yang dikira, tapi Leya adalah orang yang paling mendekati baik dalam hal pertemanan.

“Kau melewati gang cinta saat itu?” Ucap Leya, dan Valencia mengangguk.

“Kau melihat semua mantan pacarmu disana bukan?” Ucap Leya sembari terkekeh, dan lagi-lagi hanya dibalas dengan anggukan.

“Lain kali cobalah masuk kesana. Dengan pria manapun” ucap Leya.

“Kau gila!” Ucap Valencia dengan senyum tipis diwajahnya.

“Kau masih perawan bukan?” Ucap Leya, dan berhasil membuat Valencia membeku.

Leya tersenyum ketika melihat reaksi Valencia. Ia tau topik paling sensitif yang sangat tidak di sukai olehnya. Ia sengaja menanyakan hal ini untuk mencairkan suasana.

“Aku sudah berulang kali masuk kesana, kurasa tempatnya cukup bagus” ucap Leya, dan berhasil membuat Valencia menatap kearahnya.

“Kenapa? Kau ingin mencobanya?” Cepat pilih lelaki yang ingin kau ajak kesana” ucap Leya.

“Tidak ada, dan aku tidak berniat untuk melakukan hal itu dengan sembarang lelaki” ucap Valencia.

Leya mengusap wajah Valencia dengan tangannya. Ia melihat bagaimana wajah cantik temannya ini, ia tau semua tentang Valencia. Karena dia adalah seseorang yang tau segalanya, ia selalu menyelidiki Valencia agar berhasil menjadi salah satu temannya.

“Sebentar lagi akan diadakan lomba pasangan. Apa kau ingin mengikutinya?” Ucap Leya, dan berhasil membuat Valencia tertawa.

“Kau ingin aku ikut dengan siapa? Aku sudah tidak memiliki kekasih sekarang! Dan aku tidak ingin memilikinya lagi” ucap Valencia.

“Benarkah? Kau sudah putus dengan Jacob?” Ucap Leya.

“Aku sudah putus dengannya! Dia berselingkuh” ucap Valencia sembari mematikan rokoknya.

“Tidak apa, lagian pasangan teromantis selalu dimenangkan oleh mereka. Sejak tahun lalu, mereka memiliki julukan ‘Pasangan kesayangan sekolah” ucap Leya.

“Mereka? Siapa pasangan yang kau maksud?” Ucap Valencia penasaran.

“Felix dan Lisa. Mereka sudah terkenal sebagai sepasang kekasih dengan julukan ‘ Pasangan Kesayangan Sekolah’” ucap Leya.

“Felix? Lisa? ‘Pasangan kesayangan sekolah?”

Valencia tersenyum tipis setelah mengetahui hal itu. Selama ini ia tidak pernah tertarik dengan berita yang tidak penting seperti itu. Tapi setelah mendengar siapa pasangan itu, entah kenapa membuatnya tertarik.

...----------------...

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!