Gairah Dosen Introvert

Happy Reading.

Zoey mengernyit ketika mendapati perutnya yang terasa aneh, firasat nya sejak kemarin memang sudah tidak enak. Apalagi sekarang badannya terasa remuk redam, nyeri di bagian punggung dan juga pinggul.

Sejenak matanya melihat ibu mertua dan ibunya ada di ruangan yang sama dengan nya, sudah jelas jika saat ini dirinya berada di rumah sakit, mengingat sejak tadi dia mencium bau disinfektan.

"Ma, ada apa? gimana keadaanku? aku tadi merasa perutku sakit banget ma?

"Maaf, Zoey, calon anakmu tidak bisa diselamatkan," ucap Mama Milea.

"TIDAK!! Ini tidak mungkin!!" Zoey berteriak.

Dia tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Mama mertuanya, tapi melihat bahwa dirinya sekarang di rumah sakit, dan perutnya yang terasa sangat sakit, sudah dipastikan jika memang apa yang dikatakan oleh Mama Milea itu benar.

Rose mendekat dan memeluk putrinya, dia juga merasa sedih ketika mendengar berita bahwa Zoey mengalami pendarahan. tentu saja biar bagaimanapun dia sangat menginginkan calon cucunya itu bisa lahir selamat ke dunia.

Rose merasa sedih dan sakit ketika melihat keadaan putrinya yang seperti ini dia tahu kalau mungkin suaminya tidak menjaganya dengan baik karena biar bagaimanapun pernikahan mereka bukan karena saling mencintai melainkan karena kesalahan atas dua remaja yang kebablasan dalam berhubungan.

"Zoey, yang sabar sayang jangan sedih mungkin memang kalian belum diberikan kesempatan untuk membesarkan calon anak kalian, tapi mama yakin kamu pasti bisa mendapatkan calon bayi lagi," bisik Mama Rose lembut.

Sepertinya dia memang tidak tahu cerita yang sebenarnya tentang Zoey dan Aaron, Mama Rose menganggap jika mereka memang sepasang kekasih yang saling mencintai, jadi dia pun rela melepaskan putrinya untuk Aron agar dijaga dengan baik apalagi dia sedang hamil muda.

"Hiks, aku ingin calon bayiku Ma, aku tidak ingin dia pergi!!" Zoey masih terus menangis, meratapi kepergian calon anaknya yang masih sangat kecil.

Padahal selama ini Zoey merasa bisa mendapatkan Aaron dengan menggunakan anak mereka kelak, tapi ternyata Tuhan berkata lagi, dia sadar jika yang dilakukan salah. Merebut Aaron dari Devina dan menjerat Aaron dengan kehamilannya.

Mungkin setelah ini Aaron akan membuang nya seperti sampah. Zoey hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang begitu buruk.

Aaron masuk ke dalam ruang rawat Zoey, matanya bertatap dengan mata merah istrinya itu, terlihat kesedihan yang mendalam di sana. Entah kenapa melihat tatapan Zoey yang seperti itu membuatnya merasa kasihan.

Jujur sebenarnya Aaron juga sangat terkejut dengan kabar yang mengatakan jika Zoey keguguran saat di bawa ke rumah sakit.

Biar bagaimana dia tidak ingin jika sampai Zoey mengalami hal seperti ini, meskipun dia juga tidak menginginkan Zoey dan bayi itu, tapi mendapatkan berita bahwa calon bayinya sudah tidak ada, Aaron merasakan perasaan yang aneh, rasa kehilangan.

"Aaron, maafkan aku, aku tidak bisa menjaga calon anak kita dengan baik, aku ibu yang jahat! hiks, hiks!!" Zoey tidak bisa berhenti menangis sejak tadi.

Dia takut jika Aaron akan meninggalkan nya karena calon bayi yang telah menyatukan mereka sudah tidak ada.

"Sudah, jangan nangis!" hanya itu yang Aaron ucapkan, dia tidak bisa menghibur Zoey karena memang Aaron tidak memiliki perasaan sama sekali padanya, Aaron hanya bisa menampilkan wajah datar meskipun dalam hatinya dia juga merasa sesak karena kehilangan.

Disisi lain.

Devina dan Alexander sedang menikmati kebersamaan mereka.

Setelah bercinta sampai dua ronde, Devina dan Alexander akhirnya membasuh diri di kamar mandi.

"Sayang, aku berharap di sini kita bisa berhasil mencetak baby, tapi kalau memang itu belum jadi, kita tidak akan menyerah, aku yakin usaha kita pasti berhasil," ucap Alexander sambil menggosok punggung sang istri.

Mereka berdua saat ini sedang berendam di bathtub.

"Aku masih sangat muda, tapi jika memang kamu sudah menginginkan anak, aku tidak akan menundanya, aku juga ingin segera memiliki baby yang lucu, jadi ayo semangat bikin!!"

"Iya sayang, kita harus semangat," ucap Alexander mencium punggung Devina.

Alexander menarik tubuh Devina agar merapat pada tubuhnya.

"Bagaimana kalau kita bercinta di dalam bathtub sayang, pasti sensasinya lebih berbeda," ucap Alexander masih menciumi punggung mulus sang istri.

"Ya Tuhan Alex! apa kamu tidak merasa lelah, bukankah tadi sudah," jawab Devina.

"Belum yang ketiga sayang," Alexander mengangkat Devina ke pangkuannya dan membalikan tubuhnya.

"Tubuhmu ini adalah canduku, aku selalu ketagihan untuk mencicipinya, merasakan hangatnya sensasi yang kamu berikan sayang," Alexander mencium bibir Devina lembut.

Pria itu memberikan sentuhan pada istrinya hingga membuat Devina melayang. Perlahan namun pasti, Alexander mulai mengangkat tubuh sang istri dan memposisikan senjata pamungkasnya pada tempat yang tepat.

Devina melenguh dan menggerakkan tubuhnya perlahan, posisi yang memang sungguh berbeda sensasi-nya.

Akhirnya mereka melakukan yang ketiga kalinya di dalam bathtub. Mencetak Baby imut yang mereka idamkan.

Bersambung.

*

*

*

Hai semuanya, aku ada rekomendasi karya keren banget 🥰

Judul : Istri Yang Tak dianggap

Author : Siti Fatimah