NovelToon NovelToon
Kolor Sakti

Kolor Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Spiritual / Balas Dendam / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: aiza041221

Seorang pria yang mendapat warisan leluhur setelah diceraikan oleh istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aiza041221, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

Suparman hanya bisa melongo mendengar perkataan dari Jarot, dia tidak menyangka kalau Jarot akan langsung mengatakan seperti itu di depan Caroline.

" Carol, maaf ya kalau teman-temanku bicaranya suka ngasal?" ucap Suparman dengan senyum manisnya.

Suparman tidak menyangka jika teman-temannya akan berbicara seperti itu kepada Caroline, walaupun dia juga senang jika bisa mendapatkan Caroline, tetapi dia sadar diri jika dirinya dan Caroline bagaikkan bumi dan langit.

Caroline yang berasal dari keluarga kaya raya tentu tidak akan pernah tertarik dengan dirinya yang hanya pemuda desa, apalagi sekarang statusnya merupakan duda yang ditinggal pergi oleh istrin karena kemiskinan yang dia miliki.

Bagi Suparman bisa berteman dengan Caroline saja sudah menjadi berkah tersendiri baginya, apalagi jika dia sampai bisa memiliki Caroline, dia pasti akan merasa jika dirinya adalah reinkarnasi dari Arjuna.

" Tidak papa, Man? Sepertinya teman-temanmu asik kok? Mereka berteman bukan seperti kebanyakan teman-temanku yang hanya berteman jika ada maunya. Oh ya, man? Aku minta nomor kamu dong." balas Caroline sambil meminum es fanta susu di hadapannya.

Suparman tanpa membuang waktu langsung memberikan nomor hpnya kepada Caroline, Suparman dan Caroline terus mengobrol dengan seru menceritakan masa-masa indah mereka saat SMA, hingga tak lama kemudian Jarot dan Sarmin kembali dengan membawa dua dus minuman.

" Man, ini pesanan kamu, anak-anak mengucapkan terima kasih, kamu sudah mentraktir minuman." ucap Jarot sambil meletakan dua botol anggur merah dan segelas es batu di hadapan Suparman.

" Santai saja, Rot. Mumpung ada rejeki, kapan lagi aku mentraktir kalian." balas Suparman santai.

Setelah meletakkan pesanan Suparman, Jarot dan Sarmin kembali bergabung dengan para pemuda dan bapak-bapak, mereka asik menikmati minuman sambil mengobrol dan bernyanyi.

" Man, minum dirumahmu saja, yuk. Aku juga ingin minum sedikit." Bisik Caroline dengan pelan.

" Tapi nanti kalau kamu minum, bagaimana kamu pulang?" tanya Suparman dengan wajah serius.

Suparman tidak lagi terkejut saat mendengar Caroline yang ingin minum, apalagi Caroline lima tahun hidup diluar negeri yang tentunya tidak asing dengan minuman.

" Kamu jangan meremehkanku, man? Hanya dua botol saja aku tidak akan mabuk." balas Caroline dengan senyum manisnya.

" Baiklah, aku pamitan dengan yang lain dulu, supaya mereka juga tidak berpikir yang macam-macam jika kamu kerumahku." ujar Suparman sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju yang lainnya.

" Pak RT, semuanya. Saya pulang dulu ya? Teman saya katanya mau mampir kerumah saya." ucap Suparman berpamitan dengan pak Bayu dan yang lainnya.

" Pelan-pelan, Man? Jangan langsung di gass." ujar kang Ali menggoda parman.

" Kang Ali bisa saja, ya sudah saya pulang dulu." balas Suparman sambil tersenyum lebar.

Setelah membayar kopi dan es fanta, Suparman langsung menghampiri Caroline yang sudah berada di dalam mobil, seperti sebelumnya Suparman menyopiri mobil Caroline dengan santai menuju rumahnya.

" Ternyata rumah kamu tidak berubah sama sekali sejak terakhir aku kesini enam tahun yang lalu, Man?" ujar Caroline Begitu mereka tiba di rumah Suparman.

" Mau berubah bagaimana, semenjak orang tuaku meninggal karna kecelakaan, aku bisa makan saja sudah beruntung. Apalagi semenjak aku menikah cari kerja rasanya susah sekali." balas Suparman sambil tersenyum manis.

Setelah Caroline duduk di sofa butut di ruang tamunya, Suparman langsung masuk kedalam kamarnya untuk menaruh kantong plastik berisi uang ke dalam lemari, tidak lupa sebelum dia keluar kamar Suparman memanfaatkan kekuatan kolor saktinya untuk menyeting cangkul miliknya.

" Sepertinya ukuran cangkul dua puluh centimeter, dan sedikit aku bengkokkan ke atas, sudah sangat cocok untukku," gumam Suparman sambil memeriksa cangkul yang telah diubah dengan kesaktian kolor warisan leluhurnya.

Setelah menyesuaikan ukuran cangkulnya dengan kekuatan kolor saktinya, Suparman lalu keluar menemui Caroline yang tengah asyik bermain hp di ruang tamu.

" Maaf Carol, saya sedikit lama. Kenapa kamu tidak minum saja sambil menunggu?" tanya Suparman sambil duduk di depan Caroline.

" Bagaimana aku mau minum jika tuan rumahnya tidak ada?" balas Caroline dengan senyum manis.

Suparman hanya tersenyum mendengar jawaban Caroline. Dia menghargai bahwa meskipun Caroline telah lama tinggal di luar negeri, dia tetap menghormati adat istiadat setempat. Tanpa berlama-lama, Suparman segera menuangkan anggur merah ke dalam dua gelas yang telah disiapkannya.

Suparman dan Caroline asik mengobrol sambil menikmati minuman mereka, mereka terus tertawa kecil saat mengingat kejadian lucu mereka di saat SMA.

" Man, aku mau berbicara sesuatu tetapi kamu jangan marah ya?" tanya Caroline setelah menghisap rokoknya dalam-dalam.

" Bicara saja, kita adalah teman tidak mungkin aku marah kepadamu." balas Parman dengan santai.

" Aku baru mendapatkan pesan di group SMA kita, sebulan lagi Linda akan melangsungkan pertunangan dengan Robbi Saputra, mereka mengundang semua alumni SMA kita, termasuk kamu, karna selain acara pertunangan mereka, mereka juga ingin mengadakan reuni alumni SMA kita." ucap Caroline dengan hati-hati.

Caroline tidak menyangka kalau ternyata orang yang merebut istri Suparman adalah sahabat Suparman sendiri waktu SMA, masih teringat jelas di ingatannya bagaimana Suparman selalu melindungi robii saat mereka melakukan tawuran.

" Kalau aku di undang tentu aku akan datang, Kalau tidak diundang buat apa aku datang?" balas Suparman santai.

" Kamu tidak marah dengan Robbi, Man?" tanya Caroline dengan wajah serius.

" Caroline, sampah hanya cocok untuk bersanding dengan sampah. Jadi buat apa aku marah." balas Suparman dengan santai.

Caroline sangat terkejut mendengar perkataan Suparman, namun dia menghormati keteguhan hati yang dimiliki oleh Suparman. Jika dirinya yang berada dalam situasi Suparman, Caroline yakin tidak akan sekuat itu menghadapinya.

Caroline langsung mengalihkan pembicaraan dari masalah Linda dan Robbi, dia tidak ingin Suparman teringat lagi dengan masa lalunya, Caroline mulai mengajak Suparman bercerita tentang hal-hal lucu, hingga mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

" Man, aku pulang dulu ya? Sudah cukup malam minuman juga sudah habis. Lain kali aku pasti akan datang berkunjung kerumahmu lagi." ucap Caroline sambil bangkit dari duduknya.

" Aku kira kamu mau menginap disini?" balas Suparman dengan senyum manisnya.

" Heyy baru tadi sore kamu resmi menjadi duda, sekarang kamu sudah ingin menggodaku. Kamu perlu berjuang lebih keras untuk bisa merayuku. Ayo antarkan aku ke mobil." ujar Caroline sambil tersenyum mengejek ke arah Suparman.

Suparman hanya bisa tersenyum  mendengar perkataan dari Caroline, tidak ingin membuang waktu dia langsung berjalan mengikuti Caroline ke mobilnya.

" Carol, kamu yakin mau pulang sendirian dalam kondisi seperti ini? Kamu bahkan berjalan saja sudah sempoyongan," ujar Suparman ketika mereka berada di samping mobil Caroline.

" Kamu meremehkan aku, Man? Nanti setelah aku sampai rumah, aku akan telepon kamu. Sekarang aku harus pulang dulu. Cupp," balas Caroline sambil mencium bibir Suparman dan langsung masuk ke dalam mobilnya.

Suparman hanya bisa terpaku, masih berdiri di halaman rumah, meskipun mobil Caroline telah menjauh.

" Man, kamu kenapa? Kok malam-malam begini berdiri di tengah halaman, apa kamu masih merindukan istrimu?" goda Kang Ali yang baru saja pulang dari warung Mona dengan langkah yang sempoyongan..

" Kang Ali bisa saja, Kok sudah pulang kang? Apa sudah habis minumannya?" sahut Suparman dengan wajah canggung.

" Hehehehehehehe.. istriku nelvon ngajak Nina ninu, mana mungkin aku melewatkannya hanya demi sebotol minuman. Iya sudah aku pulang dulu Man, aku sudah tidak sabar mau Nina ninu, kamu jangan iri ya?" ujar kang Ali yang langsung berjalan memasuki rumahnya.

Suparman hanya bisa tersenyum kecut mendengar perkataan dari kang Ali, setelah menghabiskan sebatang rokok di tangannya, Suparman pun langsung memasuki rumahnya.

Suparman hanya bisa melamun sambil menatap langit-langit kamarnya, menikmati malam pertamanya sebagai duda. Lamunannya terputus ketika suara panggilan video call dari Caroline menyadarkannya.

"NHallo mas duda, sedang meratapi malam sepi tanpa wanita di sisi?" tanya Caroline begitu Suparman menjawab teleponnya.

" Hehe, kamu tahu saja, Caroll. Andai kamu ada di sini, pasti aku akan memelukmu sampai pagi," jawab Suparman sambil tertawa kecil.

Mata Suparman berbinar saat melihat wajah cantik Caroline di layar ponselnya. Caroline mengenakan piyama tipis yang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang indah.

Suparman sangat mengagumi kecantikan Caroline yang seksi dan menggoda, sangat berbeda dengan mantan istrinya yang juga cantik namun memiliki aura yang berbeda..

" Dasar duda mesum, aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku sudah sampai di rumah. Kamu besok ada kegiatan apa, Man?" tanya Caroline dengan senyum mengejek. " Tidak ada kegiatan sama sekali, kebetulan pekerjaanku di sawah juga sudah selesai. Paling besok pagi aku akan berburu ke hutan untuk menghilangkan rasa jenuh," jawab Suparman dengan santai.

" Wow, sangat menarik! Sayang besok aku ada kesibukan lain, jika tidak, aku pasti akan ikut denganmu berburu di hutan," balas Caroline dengan mata yang berbinar..

" Itu bisa di atur Caroline, kabari saja jika kamu tidak ada kegiatan, dihutan desaku ada air terjun yang sangat indah, aku jamin kamu pasti sangat menyukainya." seru Suparman dengan senyum manisnya.

" Aku tunggu saat itu tiba, Man? Sekarang aku mau tidur dulu. Aku takut kalau kita terus ngobrol, kamu malah nggak bisa tidur dan mulai membayangkan hal-hal yang aneh tentang aku. Dadah, duda mesum!" Caroline berkata sambil mematikan panggilan teleponnya.

Suparman hanya bisa melongo mendengar perkataan Caroline. Setelah beberapa saat, akhirnya dia pun tertidur lelap, menghabiskan malam pertamanya sendirian setelah lebih dari setahun selalu ada yang menemani.

1
Hiu Kali
seharusnya MC punya ruang penyimpanan galaksi di kolornya.. jadi tinggal cling, harta sudah berpindah tempat.. keren ini cerita, ringan, menggelitik, ada adegan kulit bertemu kulit dan bulu bertemu bulu yang tidak monoton..upayakan 10rb kata thor per hari..hehehe
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
waaah pak retenya juga main judi
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
kalahkan terus bandarnya biar bangkrut
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
udah tahu Linda hamil mau juga man
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
cerdas juga leluhurnya, di kolornya ada tulisan S biar kayak Superman 🤣🤣🤣🤣
🍁FAIZ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
ceritanya bagus Thoor, usul per chapter di kasih judul ya.. langsung vote ini
Muji wiyono
Buruk
Yuliana Tunru
Luar biasa
Aqlul /aqlan
ni ada kelanjutanya nggak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!