NovelToon NovelToon
World Without End [Re: Make]

World Without End [Re: Make]

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah sejarah / Anime / Raja Tentara/Dewa Perang / Hari Kiamat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.

Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.

Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?

Gabrielle?

Keyz sendiri?

Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?

Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.

dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Memoar

1. Bintang Jatuh

_________________________________________________

Langit cerah tak berawan, angin segar sepoi-sepoi meniup kota Malang. Hingar bingar kota terdengar dan hiruk pikuk kehidupan memenuhi hari ini.

   Tiba-tiba, suasana menjadi hening, angin berhenti berhembus, tidak ada yang menyadari hal itu.

   Seperti halnya lima sekawan yang sedang duduk bersantai di bawah pohon berdaun merah dan berbunga hijau.

   Aku dan teman-temanku sedang bercanda, tertawa dan bergembira. Aku becanda dengan tiga siswi dari sekolah lain, sedangkan temanku Zi laki-laki dia hanya menatap kami dari kejauhan.

   Hari itu memang kami sengaja bolos sekolah, aku memang berniat untuk menemui siswi SMP lain yang aku sukai. Namun, belum berapa lama kami bertukar cerita. Hujan mulai turun, pertama gerimis kecil, kami tidak memperdulikannya. Tapi, hujan semakin deras, memaksa kami untuk mengakhiri percakapan ini. "Bye!!!" Lea melambaikan tangannya kepadaku. Dan kedua teman wanitanya melakukan hal yang sama.

   Zi dan aku berpisah di tengah jalan, rumah kami berbeda. Dia segera berlari menjauh dariku, seolah dia taku dengan hujan yang kian lebat.

   Aku tidak peduli. Bagiku, hujan adalah Rahmat yang membawa keberuntungan. Seperti tuhan sendiri yang memberikan air kehidupan kepada umatnya.

—SRAAHHHT—

   Kilatan petir menyambar di kejauhan, di susul dengan gemuruh nya yang menggelegar.

   Aku tidak peduli. Langkah kakiku semakin aku lambat kan.

   Selang beberapa menit.

—ZAAARRTTHHH—

   Kilatan kembali terlihat, kali ini bukan kilatan petir biasa berwarna ungu. Kali ini kilatan menyambar dengan dua warna, hitam dan putih.

—BLAARRR!!!—

   Kedua kilat tadi saling menabrak dan meledak di atas sana. Beberapa detik kemudian, angin ledakkan sampai ke arahku. Gelombang itu sangat terasa, aku hampir terjatuh.

   Dari sisa-sisa ledakan. Aku melihat ada dua cahaya berpendar terjatuh dari sana. Hitam putih.

   Aku penasaran —mengejarnya hingga di hutan pinggiran kota.

   Jalan hutan becek dan berbatu. Aku tidak peduli, aku hanya ingin tahu apa yang terjatuh.

   Di tengah hutan kota, aku menemukan dua buah kristal itu. Mereka melayang di udara, satu berpendar putih, dan satu mengepul asap hitam.

   Aku mendekat.

   Kristal itu hidup. Aku mendengar nafas mereka!!

   Kedua Kristal itu langsung melesat dan masuk kedalam tubuhku.

   Aku merasakan ada aura hebat di dalam diriku. Aku melihat gambaran-gambaran seperti pecahan ingatan seseorang. Surga, neraka, silih berganti berputar dalam otakku. Lalu, peperangan. Pedang dan air mata. Kehancuran dan kemusnahan.

__________

   "Itulah akhir dari ingatanku." Keyz menutup ceritanya. Tim, Baf menahan nafasnya. Diam dan menunggu kelanjutan cerita Keyz dengan sabar.

   Asap kebakaran di perkemahan masih membumbung tinggi menutupi cerahnya matahari. Namun, perlahan angin mengusirnya menjauh.

   Cahayanya pagi mulai benar-benar menampakkan diri. Begitu hangat.

   Keyz menatap jauh ke atas sana. Seolah-olah mencari keberadaan, siapa dirinya saat ini. Keyz atau Lucifer. Saat Lucifer menguasai tubuhnya, dia bisa mengingat dengan jelas apa yang Lucifer katakan, apa yang dia lakukan. Termasuk menghancurkan Surga Eden.

   "Setelah itu, aku seperti melihat sebuah film yang di putar." Lanjut Keyz setelah beberapa menit membisu. "Aku melihat gambaran dimana diriku secara perlahan berubah menjadi Iblis. Dan menyerang langit ketujuh."

2. Perang Di Taman Eden

_________________________________________________

Keyz menjerit tapi tak bersuara. Mulutnya terbuka lebar, bagian hitam matanya hilang. Perlahan, titik merah muncul di bola matanya yang putih. Mata merah iblis muncul.

   Rambut Keyz perlahan berubah warna, hitam... Memutih.... Lalu perlahan memerah. Dia masih berteriak tanpa suara.

   Perlahan, tubuhnya membungkuk, dan dari punggungnya tumbuh benjolan kecil. Membesar, dan...

—SLAP!!!—

   Dua pasang sayap hitam membara muncul di punggungnya.

   "AAAAARRRRKKK!!!!" itulah teriakan pertama. Gelombang kekuatan meledak, hutan bergetar, daun-daun berguguran. Petir menyambar tiada henti.

    Hening........

    Tak ada angin. Tak ada suara. Hujan berhenti di atas Keyz saja.

   Perlahan Keyz berdiri. Menatap ke arah langit. Matanya, seringainya. Dia bukan manusia....

   Dia iblis.....

   Lucifer sang fajar telah terlahir lagi di tubuh Keyz.

   Keyz—Lucifer. Masih menatap langit. "Tunggu pembalasanku."

   Dengan satu hentakan kaki, dia meluncur ke atas langit. Seperti kilatan Petir Hitam yang melesat dari bawah ke atas. Menembus awan, menembus batas dunia, menembus cakrawala dan melesat ke langit ketujuh.

   Di atas sana, perang masih berlanjut. Malaikat dan Iblis masih terjebak di perang abadi. Terperangkap di waktu yang berhenti.

   Lucifer—Keyz masih menatap ke atas. Meluncur ke Surga Eden yang mulai terlihat.

   Di sana, dalam wujud Keyz, Lucifer melangkah dengan tenang menuju pintu surga. Namun, di sana sudah ada malaikat yang menunggu. Menunggu siapapun yang ingin merusak kesucian surga.

   Uriel, dengan Pedang suci terhunus di tangannya. Menatap Lucifer dengan tatapan hampa. Dia memiliki empat pasang sayap membentang di punggungnya. Bergetar siap menerkam lawan nya.

   "Kamu membawa tubuh manusia, Lucifer?" Tanya Uriel dengan suara yang menggema di langit Eden.

   "Ini sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan kalian." Jawabnya.

   "Kenapa kamu membawa jiwa yang lemah kedalam peperangan ini?" Suaranya tetap datar dan menggema.

   "Karena ini adalah bukti, Bahwa aku lebih hebat daripada manusia. Aku bisa menguasainya, aku bisa mengendalikannya!!! Aku tidak sudi..." Lucifer menggertakkan giginya. "Aku tidak sudi sujud di depan Adam."

   Hening, Surga Eden seolah bergetar mendengar jawaban Lucifer. Seolah mereka setuju, tapi sesaat kemudian mereka tenang. Tuhan menurunkan cahayanya ke permukaan Surga.

   "Tuhan hanya menguji mu. Apakah kamu mau taat kepada perintahnya atau tidak. Tapi, kamu tidak mau. Bahkan kamu mengutuk Tuhan. Kamu sangat hina..... LUCIFER!!!!"

—BLAR!!!!—

   Gelombang cahaya meledakkan dari tubuh Uriel, dan dia melesat ke arah Lucifer. "Hukuman langit akan turun kepadamu!!!!!"

   "Aku tidak takut dengan hukuman Langit!!!" Teriak Lucifer bersiap bertahan. Lingkaran hitam muncul di bawah kakinya. Aura kegelapan menggetarkan Eden. "Kalau perlu, aku hancurkan hukum langit...."

—BLAR!!!!—

   Dua kekuatan dahsyat berbenturan. Eden kembali bergetar karena ledakan tersebut.

   Kini Lucifer berbalik menyerang. Gerakannya seperti petir hitam yang menyambar. Pukulannya mendarat telak di dada Uriel. Tapi, Uriel menahannya dengan tangan penuh energi cahaya.

   Ledakan kembali terjadi di iringi gelombang dahsyat dari mereka berdua. Menghancurkan pilar-pilar Surga. Di kejauhan, malaikat dan iblis sama-sama terlempar karena gelombang dahsyat tadi.

   Uriel menebas. Zaphkiel—Naman pedangnya— menggores pundak Keyz yang di kuasai Lucifer. Darah hitam bercampur merah berhamburan keluar dari lukanya. Lucifer tidak berteriak kesakitan, dia tertawa, suaranya meruntuhkan atap-atap Eden.

   "Kamu tega melukai anak manusia ini, Ureil?" Kata Lucifer. Mata tanpa emosi Ureil seketika menampakan sedikit emosi. Tangannya bergetar, dan pedangnya hampir jatuh dari tangannya. "Inikah hukum langit? Melukai orang tak berdosa?"

   Uriel bimbingan. Kakinya mundur beberapa langkah. Lucifer tidak menyiakan kesempatan, dia meluncur dengan kecepatan kilat, memukul dada Uriel sekali lagi. Tapi Uriel sudah menghindar ke samping. Lucifer tidak melepaskan mangsanya, dia muncul di belakang Uriel. Lalu.....

—ZAAAKKK!!!—

   Kuku tajam Lucifer menancap di salah satu sayap Uriel. Merobeknya dengan keras. Uriel berteriak kencang. Lucifer tidak berhenti, dia kembali menancapkan kukunya ke punggung kiri Uriel. Menarik kristal kehidupan miliknya dan meremasnya hingga hancur.

   Uriel memudar bagaikan pendaran cahaya matahari yang mulai redup. Surga menangis mengiringi pendaran cahaya tadi naik ke atas langit Eden.

   "Lemah.... Inikah hukum langit?"

3. Zaphkiel. Black Blade Uriel

_________________________________________________

Uriel telah kalah, tubuhnya memuai menjadi serpihan cahaya berpendar yang naik ke atas langit.

   Lucifer dalam wujud Keyz. Dia memperhatikan pendaran cahaya Uriel hingga sepenuhnya lenyap. Tersenyum puas.

   Lalu, dia mengambil pedang Suci milik penjaga pintu surga. Zaphkiel. Dia masih memancarkan cahaya Suci dari bilahnya. Rune emasnya bersinar redup, seolah-olah enggan ada tangan terkutuk hendak memegangnya.

   Tapi Lucifer tidak peduli.

   Tangannya yang hitam dilumuri oleh Darah Emas milik Uriel memegang pedang itu.

—Krak!!!—

    Cahaya suci menjerit, Rune emasnya mulai kehilangan cahaya emasnya. Perlahan berubah warna menjadi merah menyala.

   Bilahnya yang putih mengkilat, perlahan menghitam. Cahaya suci di gantikan aura gelap yang mematikan.

—Kraaakkk!!!!—

   Tana suci terbelah, pilar-pilar surga runtuh. Malaikat yang tersisa menjerit dan mulai kabur satu demi satu. Wajahnya mereka yang dari dulu hanya diam dan datar, kini terpancar rasa ketakutan.

   "Akulah yang pantas untuk di puja." Suara Lucifer mengguncang Eden. "Bukan Adam."

   Kemudian, Lucifer berjalan menuju tepi Surga. Melihat ke bawah—ke dunia. Lalu mendongak—melihat dimana dia dulu mendampingi Tuhan. "Hukum langit, tak berlaku kepadaku. My Lord."

4. Executor

_________________________________________________

Keindahan surga sudah ternoda, cahaya-cahaya sudah padam, di gantikan oleh jelaga hitam dimana-mana. Pilar-pilar surga yang kokoh, sudah tak berbentuk. Kemegahan yang dulu sangat agung, kini hanya tinggal kenangan.

   Mata merah Lucifer menatap lurus ke atas saat langit Surga Eden itu perlahan mulai retak. Suaranya seperti tulang yang patah.

   Secara perlahan, retakan mulai membesar dan perlahan cahaya yang jauh lebih terang menyinari Surga.

   Nafas Lucifer tertahan sesaat saat aura dahsyat hanya tertuju kepadanya.

   Ancaman.

   Hening....

   Keringat dingin mulai mengucur deras di wajah Keyz yang di kuasai oleh Lucifer. Matanya masih setia menunggu apa yang akan muncul dari dalam retakan.

   Detik demi detik berlalu.

   Ancaman semakin terasa.

   Lalu....

—CRAAANNGGG!!!—

   Retakan pecah seperi kaca. Lalu turunlah cahaya suci dan murni. Menari liar seperti petir yang menari.

  Dia lebih tinggi dari malaikat, bahkan malaikat pun tunduk kepadanya, tapi dia bukan Father dia...

Sang Eksekutor.

   Dia tak berwajah, hanya cahaya yang berputar-putar. Di belakangnya, sayap-sayap tak terhitung menutupi langit Surga Eden. Sayap-sayap itu mewakili jiwa manusia yang sudah mati atau masih hidup.

   Dan rantai

   Rantai yang menggambarkan murka Tuhan. Setiap rantai menjulur dari tubuhnya, menjuntai hingga ke dasar bumi. Setiap rantai seperti merintih, rintihan.... Rintihan doa dan dosa manusia yang sudah mati.

   Lucifer tersenyum, dan tertawa terbahak bahak, suaranya mengguncang Surga Eden. "Sang maut... Apakah Father tidak mau turun langsung menemui ku?"

   —Dia terlalu suci untuk menemui segumpal kotoran seperti mu.— suara menggema dari penjuru langit. Bukan suara Sang Eksekutor maupun Father sendiri.

   Suara itu adalah hakim. Hakim agung yang akan menghakimi setiap mahluk ciptaanNya.

—KRAAANNGGGG!!!!—

   Suara salah satu rantai Sang Eksekutor yang hitam pekat membumbung tinggi. Gerakannya sangat cepat, selain pemiliknya tidak akan mampu melihat gerakannya.

   Lalu, dalam sekejap mata, rantai itu menghujam tubuh Lucifer.

   Tubuhnya terdorong menembus lapisan-lapisan langit. Menuju lapisan langit dunia, dan terus menghujam hingga perut bumi paling dalam.

   Ledakan dahsyat terjadi, atmosfer seolah terkoyak. Bumi meledak, gunung-gunung berterbangan. Lautan bergejolak. Dentuman besar menciptakan sebuah kiamat.

   Lalu, rantai kembali naik secepat dia menghujam.

   Di dasar Bumi, Jiwa Lucifer terkubur..... Jiwa Gabrielle Terlupakan...... Dan tubuh Keyz terkubur dalam kegelapan.....

   Waktu terus berlalu.

   Ribuan?

   Jutaan tahun? Tidak ada yang tahu.

   Dalam kehampaan, Keyz mulai membuka matanya. Dia di kelilingi oleh kegelapan. Dan tubuhnya di basahi oleh Air Kehidupan.

   Keyz bangkit dari kematiannya.....

1
Kazuto
Roar bukan?
Kazuto
lagian Tobias itu dekat kota kedua. 🤣
Kazuto
di gamenya ga ada Piramida nya. 🤣
Kazuto
Pino.
Selena Gwen
gaya penulisannya ringan. enak di baca.
Selena Gwen
oh. bagus
Kazuto
woooh. sudah babnya sudah 20 an. 🤣🤣
Rima Edogawa
ceritanya seru. dan penuh kejutan. semangat berkarya Thor
Rima Edogawa
duh seleranya
Rio Kun
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Rio Kun
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Rio Kun
gaya penulisan adegan bertarung nya ok juga
Rio Kun
wow
Green Force
gambarnya familiar banget
Rani_28
Ternyata nenek-nenek!!! 😱
Rani_28
kyaaa!!! Onican!!!!
Rani_28
Alice !!!!
Rani_28
Alice nya bocil?
Rani_28
oh...
Rani_28
Wkwkwkw ada-ada saja keyz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!